Sebagai pengetahuan dan memberikan kesadaran pada ummat pentingnya saling menghormati, bekerjasama dan bersatu dalam menegakkan agama Allah, bukan saling memusuhi, merasa paling benar dan memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin.
Buku Baru : Radikalisme Sekte Wahabiyah (Mengurai Sejarah Dan Pemikiran Wahabiyah) “ (Bhs. Malaysia)
BUKU INI
Judul : Radikalisme Sekte Wahabiyah (Mengurai Sejarah Dan Pemikiran Wahabiyah) “edisi revisi”
Penulis : Syekh Fathi al Mishri al Azhari
Penerbit : Pustaka Asy’ari
Cetakan : Tahun 2011
Penerjemah : Asyhari Masduqi, MA
Editor : Abu Zahra
Gambar Cover : Saif Abu Naya
Tebal halaman : 236 halaman
Harga : 50. 000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah) Sudah termasuk ongkos kirim khusus P. Jawa,
dan tambah 10.000 untuk luar P. jawa
Bila anda berminat silahkan hubungi email berikut:
aboufaateh@yahoo.com, atau kirim pesan di kotak Facebook:
http://www.facebook.com/profile.php?id=1789501505
Pengantar Penerjemah
Akar “Terorisme” Dalam Perbincangan
Telah banyak ruang diskusi dan karya ilmiah yang berusaha mencari
sebab-sebab munculnya terorisme. Sebagian menemukan benang merah
terorisme ada pada kemiskinan dan “kebobrokan” moral. Pertanyaannya
sampai seberapa jauh pengaruh kemiskinan dan krisis moral dalam
menyebabkan munculnya terorisme?. Krisis moral dan kemiskinan terkadang
menjadikan orang berbuat kriminal tetapi pada batasan tertentu, tidak
menjadikan tindakannya sebagai ideologi yang mengharuskan dia terus
melakukan teror karena ada semangat “balasan kebaikan” (pahala) atas
perbuatannya.
Sesungguhnya yang lebih membahayakan dari terorisme yang terbatas
(baca kriminalitas) adalah gerakan teror yang muncul dari individu dan
kelompok yang mereka sendiri bukanlah orang yang setiap harinya
melakukan kriminal atau pembunuhan akan tetapi mereka berpengang teguh
pada sebuah ideologi. Mereka menjadikan ideologi tersebut sebagai dasar
dalam melakukan gerakan teror dan menjunjung tinggi “nilai-nilai” yang
terdapat pada ideologi tersebut. Terorisme semacam ini akan muncul kapan
saja tidak hanya disebabkan karena balas dendam atau counter attack
atas perbuatan individu atau kelompok lain.[1]
Sebagian berusaha mencari akar terorisme pada kondisi ekonomi pada
negara-negara tingkat tiga yang menurut mereka belum tersentuh oleh
peradaban barat yang “menjunjung tinggi” HAM. Tesis ini mengatakan bahwa
di antara mereka yang tersangkut masalah-masalah terorisme bukanlah
dari kalangan orang kaya atau orang terpelajar yang pernah mengenyam
pendidikan barat, karena menurut mereka orang kaya dan terpelajar tidak
akan melakukan tindakan picik (teror), apalagi mereka mendapatkan
pendidikan HAM di barat.
Inilah yang saya maksudkan dengan ideologi “terorisme” yang diusung
oleh individu atau kelompok dengan berkedok agama. Padahal agama Islam
mengajarkan kebaikan dan keadilan, dan melarang dari perbuatan munkar
dan kejahatan. Karenanya, ketika kita mendengar adanya peristiwa
terorisme di beberapa tempat selalu dikaitkan dengan agama Islam.
Tuduhan ini pasti ditolak mentah-mentah oleh umat Islam dengan
mengatakan bahwa Islam memerangi terorisme. Terkadang tuduhan itu
ditujukan kepada sebagian generasi muda Islam yang mempunyai “ghirah
Islamiyah” yang tinggi tanpa didasari nilai-nilai ajaran Islam yang
benar.
Benar, sedikit tulisan yang mengkupas tentang ideologi “perusak”
penyebab perpecahan di antara umat. Ideologi yang berkedok jihad untuk
melegitimasi bombing, hijacking dan aksi teror lainnya. Sedikit tulisan
yang mengupas masalah ini berdasarkan pendapat para ulama yang mu’tabar
untuk memadamkan fitnah mereka.
Tuduhan dan serangan terhadap Islam dari musuh-musuh Islam semakin
mengkristal dan bias kepentingan menganggap Islam adalah agama
terorisme. Di pihak lain ketika ada usaha untuk mencari akar terorisme
dari doktrin-doktrin “radikal” yang ditanamkan kepada generasi muda,
muncul reaksi keras dari sebagian umat Islam sendiri dengan berdalih
“hilangkan perbedaan ideologi” dan perkokoh “Wahdah al Ummah” dalam
menghadapi serangan musuh-musuh Islam”.
Jujur, kita memang menginginkan wahwah al Ummat dan segala cara yang
dapat merealisasikannya. Akan tetapi jangan sampai hal ini dijadikan
oleh sebagian oknum untuk melindungi terorisme. Sebagian berpendapat
bahwa membuka tabir masalah ini akan mengamcam kesatuan umat dan masuk
dalam kategori ghibah muharramah serta melemahkan umat Islam itu
sendiri. Saya berpendapat sebaliknya, bahwa ketika kita diam tidak
melakukan tahdzir (menyebutkan kesalahan) terhadap gerakan separatisme
mulai dari kepala sampai ekornya, itulah yang akan mengancam tatanan al
Wahdah al Islamiyah. “Berbeda dalam kebenaran lebih baik dari pada
bersatu dalam kebathilan”.
Buku yang ada di tangan pembaca tidak membahas tentang terorisme,
akan tetapi buku ini mengupas tentang sebuah ideologi yang memuat
doktrin merasa “paling benar sendiri”. Siapapun orangnya dan apapun
alirannya kalau tidak sepaham dengan mereka maka tergolong kafir,
musyrik, sesat, ahli bid’ah, halal darahnya, wajib diperangi dan lain
sebagainya. Pasti pembaca dapat menangkap sebuah benang merah kaitan
terorisme dengan sebuah ideologi.
Bagian kedua dari buku ini mengupas tuntas tentang kemiripan -kalau
tidak mau dikatakan kesamaan- aqidah antara mereka yang mengklaim
“Ahlussunnah” atau menamakan dirinya “salafi” dengan berdalih al Qur’an
dan hadits serta perkataan “ulama mereka” dengan aqidah Yahudi yang
semua tahu kalau mereka di luar Islam. Bahaya laten pasti lebih
berbahaya dari yang terang-terangan melawan kita. Musuh dalam selimut
jelas lebih susah untuk diketahui dari pada yang mengadakan perlawanan
secara frontal. Berarti, kalau ada dua kelompok yang sama aqidahnya,
satu terang-terangan melawan Islam sementara yang lain mengatasnamakan
Islam, siapakah yang lebih berbahaya?
Daftar Isi
Pengantaar Penerjemah ~ iii
Daftar Isi ~ vii
Bagian Pertama
Pendahuluan ~ 2
Siapakah Muhammad ibn Addul Wahhab Dan Ibnu Taimiyah? ~ 9
Wahhabiyah mengkafirkan umat Islam ~ 16
Manhaj Wahhabiyah ~ 18
Mengenang tiga insiden ~ 25
Sekilas tentang klaim-klaim Wahhabiyah ~ 36
Tantangan ~ 90
Siapa yang dibela oleh Wahabiyah? ~ 91
Bagian kedua
Studi perbandingan aqidah Wahabiyah dan yahudi ~ 96
Pergulatan Ahlussunnah vs Ahlul Bathil ~ 99
Strategi musuh-musuh Islam ~ 99
Al Qur’an membuka “borok” yahudi ~ 101
Aqidah Munjiyah ~ 104
Bagian 1, persamaan aqidah wahabi dan yahudi ~ 112
Perbandingan aqidah wahabi dan yahudi ~ 112
Wahabiyah mengatakan Allah duduk ~ 113
Kesimpulan ~ 118
Bagian 2, Wahabiyah mengatakan Allah berbentuk dan bergambar ~120
Bagian 3, Wahabiyah mengatakan Allah mempunyai wajah ~ 122
Bagian 4, Wahabiyah mengatakan Allah bersuara ~ 125
Bagian 5, Wahabiyah mengatakan Allah mempunyai mulut dan berbicara dengan bahasa ~ 129
Bagian 6, Wahabiyah mengatakan Allah berubah dan baru ~ 132
Bagian 7, Wahabiyah mengatakan Allah memiliki anggota badan ~ 137
Bagian 8, Wahabiyah mengatakan Allah mempunyai kaki dan mata ~ 141
Bagian 9, Wahabiyah mengatakan Allah bertempat dan berarah ~ 144
Bagian 10, Wahabiyah mengatakan Allah bersifat buruk dan tercela ~ 150
Rencana Inggris buat Muhammad ibn Abdul Wahhab ~ 152
Mr. Hamford bertemu Muhammad ibn Abdul Wahhab di Nejed ~ 154
Ibn Abdil Wahhab melaksanakan 4 dari 6 poin ~ 156
Penduduk Makkah lebih tahu tentang sejarah Makkah ~ 157
Bagaimana cara mengetahui orang wahabi? ~ 159
Peringatan ~ 168
Siapa yang disembah oleh Wahhabiyah ~ 171
Ibnu Taimiyah dan yahudi ~ 173
Ibnu Baz dan yahudi ~ 174
Al Albani dan yahudi ~ 175
Al Albani mengatakan: Setiap yang tinggal di Palestina kafir ~ 176
Hammud at-Tuwaijiri dan yahudi ~ 177
[1] Ahmad Tamim, Bara’ah al Habib min Ahli al Irhab wa al Takhrib, (Kiev: – , 2005), hal. 6
—– catatan tambahan —–
Golongan Wahabi adalah pengikut Muhammad ibn Abdul Wahhab.
Sebuah gerakan separatis yang muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim
III (1204-1222H). Gerakan ini berkedok memurnikan tauhid dan menjauhkan
umat manusia dari kemusyrikan. Muhammad ibn Abdul Wahhab dan para
pengikutnya menganggap bahwa selama 600 tahun umat manusia dalam
kemusyrikan dan dia datang sebagai mujaddid yang memperbaharui agama
mereka. Gerakan wahabi muncul melawan kemapanan umat Islam dalam
masalah aqidah dan syariah, karenanya gerakan ini tersebar dengan
peperangan dan pertumpahan darah. Dengan dukungan dari Hijaz bagian
timur yaitu raja Muhammad ibn Saud raja ad Dir’iyah, pada tahun 1217 H
Muhammad ibn Abdul Wahhab bersama pengikutnya mengusai kota Thaif
setelah sebelumnya mereka membunuh penduduknya, tidak ada yang selamat
kecuali beberapa orang. Mereka membunuh laki-laki dan perempuan, tua,
muda, anak-anak, bahkan bayi yang masih menyusu pada ibunya juga mereka
bunuh. Mereka keluarkan semua penghuni rumah-rumah yang ada di Thaif,
bahkan yang sedang shalat di masjid juga mereka bantai. Mereka rampas
semua harta dan kekayaan penduduk Thaif dan mereka musnahkan semua kitab
yang ada hingga berserakan di jalanan.
Dari Thaif kemudian mereka memperluas kekuasaannya ke
beberapa kota seperti Mekkah, Madinah, Jeddah dan kota-kota lainnya.
Hingga akhirnya pada tahun 1226 H Sultan Mahmud Khan II turun tangan
dengan memerintahkan Raja Mesir Muhammad Ali Basya untuk membendung
gerakan Wahabi ini. Dengan kekuatan pasukannya dan kegigihan Raja
Muhammad Ali Basya sampai akhirnya mereka dapat mengambil alih kota
Thaif, Mekkah, Madinah dan Jeddah dari kekuasaan golongan Wahabi.
SIAPAKAH MUHAMMAD IBN ABDUL WAHHAB?
Muhammad ibn Abdul Wahhab ibn Sulaiman ibn Ali ibn Muhammad
ibn Ahmad ibn Rasyid at Tamimi lahir pada tahun 1115 H di pedesaan al
Uyainah yang terletak disebelah utara kota Riyadl. Meninggal dunia pada
tahun1206 H. Pertama kali dia menyebarkan ajarannya di aderahnya
Huraimalan, banyak mendapatkan tantangan dari masyarakat sekitar. Bahkan
ayahnya Syekh Abdul Wahhab juga menentangnya. Sejak Muhammad kecil
ayahnya sudah mempunyai firasat buruk dan sering mengingatkan masyarakat
dari kejahatan Muhammad. Ketidakcocokan Muhammad dengan ayahnya
berlanjut hingga ia dewasa dan mulai menyebarkan ajarannya. Muhammad
menganggap ayahnya cenderung mengikuti ajaran sufiyah dan berlebihan
dalam mencintai orang-orang shalih. Tidak hanya dengan ayahnya, saudara
kandungnya Syekh Sulaiman ibn Abdul Wahhab juga menentangnya. Bahkan
beliau menulis 2 karangan sebagai bantahan terhadap Muhammad. Bantahan
pertama beliau beri judul al Shawa’iq al Ilahiyah fi al Radd ‘ala al
Wahhabiyah dan yang kedua berjudul Fashl al al Khitab fi al Radd ‘ala
Muhammad ibn Abd al Wahhab. Karena banyaknya yang menentang ajarannya
maka Muhammad lebih memilih berdakwah dengan sembunyi-sembunyi. Baru
setelah wafatnya ayahnya dia berani lantang dalam menyebarkan ajarannya.
Ia mulai dengan mengkafirkan umat Islam yang ziarah kubur, mereka yang
bertawassul dan membalikkan ayat yang sebetulnya turun sebagai
peringatan untuk kaum kafir ia pergunakan ayat ini untuk mengkafirkan
umat Islam. Di antara ulama yang menetang ajaran Muhammad adalah gurunya
sendiri yaitu Syekh Muhammad ibn Sulaiman al Kurdi pengarang Hasyiyah
Syarh Ibn Hajar ‘ala Matn Bafadlal, di antara perkataan beliau:
“ Wahai putra Abdul Wahhab saya menasehatimu karena Allah ta’ala agar
kamu menjaga lisan kamu dari menyesatkan umat Islam. Kalau kamu
mendengar dari seseorang yang meyakini bahwa istighatsah dapat
memberikan manfaat dari selain Allah maka ajarankan kepada orang
tersebut ajaran yang benar dan jelaskan bahwa tidak ada yang dapat
memberikan manfaat kecuali Allah. Kalau ia menolak kebenaran maka
kafirkan orang tersebut. Tidak ada alasan bagimu untuk mengkafirkan
mayoritas umat. Dan kamu telah menyimpang dari mayoritas umat, maka
kekufuran lebih dekat terhadap orang yang menyimpang dari mayoritas umat
karena ia telah mengambil jalan selain jalan umat Islam. Dan
sesungguhnya serigala itu akan memangsa kambing yang terpencar dari
gerombolannya”.
DI ANTARA AJARAN GOLONGAN WAHABI
Muhammad ibn Abdul Wahhab telah membuat agama baru yang
diajarkan kepada para pengikutnya. Dasar ajarannya ini adalah
menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya dan meyakini bahwa Allah adalah
benda yang duduk di atas Arsy. Keyakinan ini merupakan penyerupaan Allah
dengan makhluk-Nya, karena duduk adalah salah satu sifat manusia. Para
ulama salaf bersepakat bahwa barang siapa yang mensifati Allah dengan
salah satu sifat di antara sifat-sifat manusia maka ia telah kafir.
Sebagaimana hal ini ditulis oleh Imam al Muhaddits as Salafi ath Thahawi
(227-321 H) dalam kitab aqidahnya yang terlenaldengan nama al ‘Aqidah
ath Thahawiyah, beliau berkata: “Barang siapa mensifati Allah dengan
salah satu sifat dari sifat-sifat manusia, maka ia telah kafir”.
Di antara keyakinan golongan Wahhabiyah ini adalah
mengkafirkan orang yang berkata: “Yaa Muhammad…”, mengkafirkan orang
yang berziarah ke makam para Nabi untuk bertabarruk (mencari berkah),
mengkafirkan orang yang mengalungkan hirz (tulisan ayat-ayat al Qur’an
atau dzikir yang warid dari Rasul ), padahal apa yang di dalam hirz
tersebut hanyalah ayat-ayat al Qur’an dan sama sekali tidak terdapat
lafadz-lafadz yang tidak jelas yang diharamkan. Mereka menyamakan
perbuatan memakai hirz ini dengan penyembahan terhadap berhala.
Mereka (golongan Wahabi) dalam hal ini telah menyalahi para sahabat
dan salafus salih. Telah menjadi kesepakatan bahwa diperbolehkan
mengucapkan “Yaa Muhammad…” ketika dalam kesusahan. Semua umat Islam
bersepakat tentang kebolehan ini dan melakukannya dalam praktek
keseharian mereka, mulai dari sahabat nabi, para tabiin dan semua
generasi Islam hingga kini. Bahkan Imam Ahmad ibn Hanbal, Imam madzhab
Hanbali yang mereka klaim di negeri mereka sebagai madzhab yang mereka
ikuti, telah menyatakan kebolehan menyentuh dan meletakkan tangan di
atas makam Nabi Muhammad, menyentuh mimbarnya dan mencium makam dan
mimbar tersebut apabila diniatkan untuk bertabarruk (mendekatkan diri)
kepada Allah dengan bertabarruk.
Mereka telah menyimpang dari jalur umat Islam dengan mengkafirkan
orang yang beristighatsah kepada Rasulullah dan bertawassul dengannya
setelah wafatnya. Mereka berkeyakinan bahwa orang yang bertawassul
selain yang hidup dan yang hadir (ada dihadapan kita) adalah kufur. Atas
dasar kaidah ini, mereka mengkafirkan orang yang berbeda pendapat
dengan mereka dalam masalah tawassul ini dan menghalalkan untuk
membunuhnya. Sebagaimana perkataan Muhammad ibn Abdul Wahhab:
“Barang siapa yang masuk dalam dakwah kita maka ia mendapatkan hak
sebagaimana hak-hak kita dan memiliki kewajiban sebagaimana
kewajiban-kewajiban kita dan barang siapa yang tidak masuk (dalam dakwah
kita) maka ia kafir dan halal darahnya”. Dan ia juga mengatakan: “Dan
ketahuilah bahwa pengakuan mereka (umat Islam) dengan tauhid ar
Rububiyah belum memasukkan mereka ke dalam Islam, dan penyebutan mereka
terhadap para malaikat, para nabi, para wali untuk mendapatkan syafaat
mereka dan untuk mendekatkan diri kepada Allah, hal itulah yang
menghalalkan darah dan harta mereka”. Ajaran inilah yang diyakini oleh
golongan Wahabi sekarang ini, bahwa menurut mereka orang yang
bertawassul adalah musyrik. Sebagaimana perkataan Muhammad Ahmad
Basyamil: “Sungguh aneh dan mengherankan Abu Lahab dab Abu Jahal lebih
bertauhid dan lebih murni imannya dari umat Islam yang bertawassul
dengan para wali dan orang-orang shalih dan mengharapkan syafaat dari
Allah ta’ala”.
Kalau kita mengamati beberapa pernyataan Muhammad ibn
Abdul Wahhab dan para pengikutnya, kita dapat menyimpulkan bahwa
pernyataan tersebut dapat memicu gerakan separatisme dan pemikiran
ekstrim yang menjurus pada gerakan terorisme. Karena mereka mengklaim
bahwa mereka yang paling benar dan selain mereka sesat dan halal
darahnya.
Terkini (2012) WAHABI JIHADY (QUTHBIYUN) : MEMBUNUHI ULAMA – ULAMA SUNNI MADZAB HANAFI DI DAGESTAN RUSIA
Adakah Wahhabi Irhabi Khariji di sebalik pembunuhan ulama’ di Rusia? Sejarah umat Islam boleh menjawabnya.
Ulama Rusia mati ditembak
BEBERAPA anggota polis memeriksa bangkai kereta yang membawa Ildus selepas ia hangus akibat letupan bom di Kazan, Rusia semalam.
|
MOSCOW – Seorang ulama wilayah Tatarstan, Rusia mati ditembak
manakala seorang lagi ulama cedera dalam satu letupan bom kereta di
Kazan, wilayah Tatarstan, kata beberapa penyiasat semalam.
Beberapa pemimpin tempatan menyatakan, kedua-dua serangan tersebut
mempunyai kaitan dengan kritikan mereka terhadap golongan radikal Islam.
Jawatankuasa Siasatan Rusia memberitahu, Timbalan Mufti Tatarstan,
Valiulla Yakupov ditembak mati ketika beliau meninggalkan rumahnya di
Kazan semalam.
Menurut jawatankuasa itu, Ketua Mufti, Ildus Faizov cedera di kaki selepas bom pada keretanya meletup di pusat bandar tersebut.
Kedua-dua ulama berkenaan merupakan penentang pengikut fahaman Salafi atau Wahabi.
Jurucakap Jawatankuasa Siasatan, Vladimir Markin memberitahu
beberapa agensi berita Rusia bahawa agensinya sedang menyiasat aktiviti
kedua-dua ulama itu sebagai punca mereka diserang.
Berusia 49 tahun, Ildus menjadi Ketua Mufti Tatarstan pada tahun
2011 dan memulakan operasi membanteras golongan radikal Islam dengan
memecat pendakwah Wahabi dan mengharamkan buku agama dari Arab Saudi.
Beliau turut dikritik media di Tatarstan kerana mengaut keuntungan
daripada pakej mengerjakan haji anjurannya selain cuba mengawal sebuah
masjid yang dikategori sebagai antara tertua dan terbesar di Kazan. – AP
Sumber: Kosmo
—————————————————————————-
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh; Segala puji bagi
Allah, Tuhan semesta alam; Selawat dan Salam ke atas Rasulullah SAW,
Rahmat ke seluruh alam; Juga kepada ahli keluarga baginda dan para
sahabat r.a. yang telah bertebaran di merata alam;
1. Merujuk berita di atas. Al-Fatihah kepada Timbalan Mufti
Tatarstan, Valiulla Yakupov. (Gambar di bawah) . Semoga Allah merahmati
beliau dan menempatkan beliau di kalangan orang-orang soleh. Amin.
2. Dan semoga Allah menyembuhkan Ketua Mufti Tatarstan, Ildus
Faizov (Gambar di bawah). Berita yang sama banyak dilaporkan di dalam
media-media antarbangsa yang lain seperti di sini dan di sini.
3. Peristiwa pembunuhan ulama’ yang disyaki didalangi oleh Wahhabi
Irhabi ini sememangnya mengingatkan kita kepada banyak peristiwa
berdarah umat Islam yang dilakukan oleh golongan Khawarij amnya dan
Wahhabi khususnya (Rujuk Sejarah Kebangkitan Wahhabi di dalam Inwan
al-Majd dan Tarikh Najd). Begitu ramai ulama’ yang terkorban di tangan
Wahhabi Irhabi. Allahu al-Musta’an.
4. Negara-negara balkan sedang cuba bangkit dalam kewangan Islam
seperti Kazakhstan sendiri telah menubuhkan Kaz Haj yang menyerupai
model Tabung Haji dengan bantuan Amanah Raya Berhad (Malaysia) dan
Tatarstan bercadang untuk mengintai peluang penerbitan sukuk dengan
Amanah Raya Berhad (Malaysia).
5. Negara-negara Balkan sememangnya pernah menjadi pusat ilmu Islam
sehingga digambarkan ketinggian ilmu di Bukhara menyamai perbincangan
ilmu di Baghdad.
6. Semoga negara-negara Islam Balkan kembali bangkit dan semoga
Allah menjauhkan mereka daripada fahaman-fahaman menyeleweng seperti
Wahhabi, Syiah, Islam Liberal, Hizb al-Tahrir, dan lain-lain. Amin Ya
Rabbal Alamin.
Ulama Sufi (Madzab Hanafi) Terkemuka di Rusia Tewas Akibat Bom Bunuh Diri
Moskow Bom bunuh diri yang dibawa seorang
perempuan, menewaskan seorang ulama Sufi terkemuka, Said Atsayev (74),
di wilayah Dagestan, Rusia Selatan. Atas aksi brutal tersebut, Presiden
Vladimir Putin menyerukan penghentian kekerasan agama.
Seperti diberitakan Reuters, Selasa (28/8/2012), berdasarkan
keterangan kepolisian setempat, aksi bom bunuh diri itu diduga dilakukan
seorang perempuan. Pelaku memasuki kediaman sang ulama dengan
berpura-pura menjadi peziarah dan meledakan bom dengan menarik sabuk
yang melingkari pinggangnya.
Sebagai seorang pemuka agama terkemuka, Atsayev sangat begitu dikenal banyak kalangan di Dagastan. Begitu pula di pemerintahan, ulama ini namanya begitu populer.
Ribuan orang terus berdatangan ke prosesi pemakaman sang ulama di Dagestan sejak Selasa malam. Pemerintah daerah setempat mengumumkan hari berkabung atas insiden berdarah tersebut.
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengecam aksi bom bunuh diri yang menewaskan Atsayev. “Kami tidak akan membiarkan siapa pun merobek negara kita dengan memanfaatkan perbedaan etnis dan agama,” tegas Putin.
“Teroris, bandit, apapun ideologi yang mereka gunakan, hanya untuk satu tujuan, menabur kebencian dan ketakutan,” tegasnya lagi.
(ahy/ahy)
Sebagai seorang pemuka agama terkemuka, Atsayev sangat begitu dikenal banyak kalangan di Dagastan. Begitu pula di pemerintahan, ulama ini namanya begitu populer.
Ribuan orang terus berdatangan ke prosesi pemakaman sang ulama di Dagestan sejak Selasa malam. Pemerintah daerah setempat mengumumkan hari berkabung atas insiden berdarah tersebut.
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengecam aksi bom bunuh diri yang menewaskan Atsayev. “Kami tidak akan membiarkan siapa pun merobek negara kita dengan memanfaatkan perbedaan etnis dan agama,” tegas Putin.
“Teroris, bandit, apapun ideologi yang mereka gunakan, hanya untuk satu tujuan, menabur kebencian dan ketakutan,” tegasnya lagi.
(ahy/ahy)
KISAH ASY-SYAHID SYEIKH NIZAR (ASWJ) DIBUNUH WAHHABI
ULAMA AHLI SUNNAH WAL JAMA’AH BERNAMA SYEIKH NIZAR AL-HALABY MATI SYAHID DIBUNUH DENGAN KEJAM OLEH TOKOH WAHHABI
SYEIKH NIZAR HALABI MATI SYAHID DIBUNUH OLEH WAHHABI DAN WAHHABI MENGHALALKAN SEGALA PERBUATAN ZALIM TERUTAMA KE ATAS UMAT ISLAM DENGAN CARA MEMBUNUH
Lihat darah Syeikh Nizar masih mengalir menandakan beliau mati Syahid suci.
Sejak kebangkitan agama jahat: agama Wahhabi memang terkenal dengan
radikal mereka membunuh ulama Islam. Al-Qodhi Zawawi mufti di tanah
hijaz ketika kebangkitan agama Wahhabi mati dibunuh oleh Wahhabi. Syeikh
Sulaiman bin Abdul Wahhab saudara kepada pengasas agama Wahhabi iaitu
Muhammad bin Abdul Wahhab pernah dicuba bunuh oleh saudaranya sendiri
(muhammad b abd wahhab) dengan cara mengupah orang lain untuk membunuh
beliau. Ratusan ulama dibunuh oleh Wahhabi dan ratusan ribu umat Islam
awam dibunuh oleh Wahhabi. Yang amat menyedihkan adalah pembunuhnya
adalah dari tokoh-tokoh agama Wahhabi bukan hanya pengikut mereka yang
jahil murakkab.
Syeikh Nizar Al-Halaby seorang tokoh ulama Ahli Sunnah Wal Jama’ah
dan merupakan ketua Persatuan Islam di Lubnan tidak terlepas mati
dibunuh dengan kejam oleh tokoh-tokoh Wahhabi. Beliau (Syeikh Nizar)
juga merupaka ulama yang bersikap baik terhadap orang-orang Islam dan
berhikmah dalam berdakwah. Walaupun beliau tidak pernah menjentik
ataupun memukul Wahhabi beliau tetap dibunuh dengan kejam oleh Wahhabi.
Dan sesudah kematian beliau keluarga beliau dan pendokong dibawah
Persatuan yang diketua oleh beliau ketik itu tidak pula membalas
pembunuh kejam Wahhabi itu walaupun dengan ludahan benci. Mereka yang
bersama beliau tidak bertindak radikal terhadap Wahhabi walaupun Wahhabi
turut menembak anak kepada Syeikh Nizar Al-Halabi Rahimahullah.
Demikian Persatuan tersebut iaitu Persatuan Perusahaan Kebajikan
Islamiah Lubnan (JAM’IYYAH AL-MASYARI’ KHOIRIYA AL-ISLAMIYYAH) terkenal
dengan pertubuhan Ahli Sunnah Wal Jamaah Al-Asya’irah Al-Maturidiyyah
diiktiraf sebagai persatuan keadilan dan kemurnian dalam segelap
tindakan.
Pada pagi Khamis itu 31.Ogos. 1995/ 6. Rabiul Akhir tahun 1416H
Syeikh Nizar bersama anak beliau dan pemandu kereta beliau masuk ke
dalam kereta untuk menghantar Syeikh Nizar ke Pejabat Persatuan Islam di
Lubnan. Sebelum mereka menggerakkan kereta sebuah kereta lain jenis
Marcedes warna putih tiba-tiba datang bersama sebuah motosikal lantas
turun dari kereta putih mereka dan terus menembak ke atas Syeikh Nizar
dengan jarak yang amat dekat berkali-kali. Lihat! Wahhabi menembak ulama
Islam berkali-kali kerana benci dengan Islam.
TOKOH WAHHABI YANG MEMBUNUH SYEIKH NIZAR HALABI. PEMBUNUH DI BAWAH MENGAKUI MEREKA BERFAHAMAN WAHHABI DALAM RAKAMAN TV BEIRUT
Beberapa hari selepas Wahhabi-wahhabi itu membunuh ulama Islam Syeikh Nizar mereka telah ditangkap oleh polis dan pihak keselamatan negara dan ternyata mereka yang membunuh itu mengakui mereka memang berfahaman Wahhabi Ibnu Taimiah dan Mujassimah. Mereka yang melakukan pembunuhan terhadap Syeikh Nizar adalah pembesar Wahhabi yang dibayar oleh ketua atasan mereka untuk membeli senjata. Mereka yang membunuh adalah bernama:
1- Munir Solah ‘Abboud,
2- Ahmad Qasam,
3- Wasim Muhammad Abdul Nasir,
4- Rabie’ Muhammad Nab’ah,
5- Muhammad Hamid (Abou Ubaida).
TOKOH WAHHABI & PEMBUNUH SYEIKH NIZAR BERNAMA MUNIR
- Berkata Munir ‘Abboud
(Tokoh Wahhabi&Pembunuh) : “
Startegi pembunuhan tersebut kami lakukan secara berpakat bersama sahabat kami untuk melakukan pembunuhan itu pada jam 8.30pagi dan kami menunggu (pembunuh memaki dengan kata yang termat kesat) Nizar Halabi, kami bertolak mengunakan kereta Marcedes putih dan apabila kami melihat (pembunuh memaki lagi seperti Wahhabi memaki Nabi) Nizar Halabi turun dari rumahnya menggunakan lif dan kemudian dia masuk dalam keretanya maka terus kami menembak dia (Syeikh Nizar) dan kami telah membunuhnya. Yang menembak kepada Syeikh Nizar adalah saya dan saudara saya bernama Umar. Saya bernama Abdullah. Saya bernama Munir Solah ‘Abboud. Saudara saya Umar Asy-SYamiy juga membawa kereta dan kemudian turun dari kereta lantas menembak Nizar Halabi si B*b*.
Aku tidak akan kesal sama sekali dan aku mahu hidup”.
Ulasan:
Lihat bagaimana pembunuh kejam ini memaki hamun dengan perkataan yang amat kesat seperti B*B* dan carutan yang lain ke atas ulama Islam yang telah dibunuhnya dengan bangga. Dia (pembunuh) menghalalkan hukum membunuh orang Islam tanpa sebarang syarat.
Betapa kejamnya seluruh pengikut dan tokoh Wahhabi ke atas ulama Islam.
TOKOH WAHHABI & PEMBUNUH SYEIKH NIZAR BERNAMA AHMAD QOSAM
- Berkata Ahmad Qasam (Tokoh WahhabiPembunuh):
” Kami berdua menembak Syiekh Nizar”.
WAHHABI & PEMBUNUH BERNAMA RABIE’
- Berkata Rabie’ Muhammad Nab’ah (Wahhabi&Pembunuh):
” Aku bersama saudaraku atas motor, tugas kami adalah menjaga dua orang sahabat kami yang menembak Nizar Halaby juga memastikan pembunuhan kami berjalan lancar. Bersama aku senjata api”.
WAHHABI & PEMBUNUH BERNAMA WASIM
- Wasim (Wahhabi&Pembunuh):
” Aku juga ketika itu mempunyai senjata api. Tugas aku adalah menjaga pembunuh. Kami semua bangga sangat kerana dapat membunuh dan kami menghukum semua Ahli Sunnah Wal Jama’ah sebagai Murtad halal darah”.
WAHHABI & PEMBUNUH BERNAMA ABOU UBAIDA
- Abou ‘Ubaida (Wahhabi Pembunuh&Drebar):
” Saya tinggal di Beirut, Musaibe. Tugas aku adalah membawa kereta. Kami telah terlatih membunuh orang Islam sejak zaman perang dahulu lagi. Aku berharap sangat dapat menembak Nizar Halabi”.
Ulasan:
Lihat bagaimana kekejaman Wahhabi terhadap ulama Islam dengan membunuh ulama Islam yang tidak bertindak ke atas mereka pun. Paling menyedihkan Wahhabi membiarkan orang Yahudi membunuh umat Islam waktu yang sama Wahhabi pula membunuh ulama Islam di negara lain. Wahhabi-wahhabi pembunuh tadi amat bergembira membunuh ulama Islam kerana inilah agama Wahhabi. Mereka tadi mengakui semua Wahhabi akan bertindak membunuh ulama Islam jika tidak menyokong Yahudi.Inilah kekejaman Wahhabi dan bukti keadilan ulama Islam Ahli Sunnah Wal Jamaa’ah seperti Syeikh Abdullah Al-Harari, Syeikh Nizar Halabi, Syeikh Abdullah Al-Ghumary dan selainnya.
KENANGAN SYEIKH NIZAR HALABI BERSAMA MUFTI DAGHISTAN YANG TURUT DIBUNUH OLEH WAHHABI
Nantikan paparan bagaiman Wahhabi dengan kejam membunuh Mufti Daghistan yang berfahaman Ahli Sunnah Wal Jama’ah.
Ku tinggalkan sementara kepada pembaca dengan video ini:
Syeikh Nizar Al-Halaby pernah berkata kepadaku dan semua:
“Aku tidak peduli sekiranya aku mati dibunuh kerana matiku dalam Islam dan jihad. Dibunuh akan seorang pejuang Islam itu adalah satu Sunnatullah bagi pendakwah kepada agama Ilah”.
Disusun oleh: Abu Syafiq (012-2850578)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar