Darul Uloom Zakariyya, Afrika selatan
Bulan
September yang lalu, berlangsung jord di Darul Uloom Zakariyya, Afrika Selatan.
Berikut perkongsian daripada Dul Salam di group
Kargozari Dakwah pada tanggal 17 Oktober 2013.
Advices of our esteemed Elders to the Old Workers/ Nasihat Para Masyaikh kepada Kharkon Lama:
1.
"Imaan banega Dawat se, pakegaa Qurbaani se, bachegaa Maahol se aur
fhelegaa Hijrat se" (Imaan will be made by giving Dawat, it will ripen
by giving sacrifices, it will be safeguarded by creating a conducive
environment and it will spread through movement and migration).
Iman
akan terbentuk/meningkat dengan cara da'wah, Iman akan matang dengan
pengurbanan, Iman akan terjaga dengan membuat lingkungan yang kondusif dan Iman
akan menyebar melalui pergerakan dan hijrah.
2.
"Dunya ke kaam me asal haw jaana he (jaw bhe kare koi haraj nahe, haw
jaanaa asal he) Aur Deen ke kaam me khood karna asal he, haaw jaanaa kaafee
nahee he" ie: in worldly things, the main thing is the work must get
done, no matter who does it, but in Deeni work: you have to do it yourself!!!
If others do it, it is not sufficient!!! You have to do it yourself!!!
Dalam
urusan dunia, hal terpenting adalah bagaimana suatu pekerjaan bisa dikerjakan
dan beres, tidak peduli siapa yang mengerjakannya, akan tetapi dalam usaha
agama, kamu mesti melakukannya sendiri, jika orang lain mengerjakannya, itu
tidak cukup! Kamu mesti mengerjakannya sendiri!!
3.
"Dunyawalo ki nazar me Kaarguzaari pasand aajana asal nahi hai balke
Allah ki nazar me pasand aajaana asal ha " (For ones kaarguzaari to be
pleasing to the people of the world is not the actual purpose, the actual thing
is for it to be pleasing to Allah Ta'ala).
Bagi
siapa yang memberikan laporan/karguzari untuk menyenangkan manusia di dunia
ini, maka ketahuilah bahawa ini bukan tujuan yang sebenarnya, maksud terpenting
adalah untuk menyenangkan Allah subhanahu wa ta’ala.
4.
"Kaam ki hifaazat apni jawan ladki se zyada karo" (Protect the
work more than you would protect your youngest child).
Jagalah
kerja da'wah ini lebih dari kamu menjaga anak terkecilmu!
5.
“Allah say Kaam ki Basirath maangna chahiye” (We should ask Allah for
understanding of the work).
Kita
mesti selalu berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar diberi
kefahaman tentang Usaha Da'wah ini.
6.
"Raahato se kufr felta hai aur Takleefo se Islam felta hai"
(Kufr spreads through ease and comfort and Islam spreads through difficulties
and sacrifice).
Kekafiran
menyebar melalui kelezatan dan kemudahan dan ISLAM menyebar melalui
kesusahan-kesusahan dan pengurbanan.
7.
"Saadghi Sunnat ki taraf le jaati hai aur fashion Haraam ki taraf le
jaata hai" (Simplicity leads a person towards the Sunnah whilst fasion
leads a person towords Haraam).
Kesederhanaan
akan membawa seseorang kepada Sunnah, sedangkan mengikuti model/fashion akan
membawa manusia kepada hal-hal yang diharamkan.
8.
“Jahalat ka muqaabla Akhlaq say karo” (Combat ignorance with good
character).
Lawanlah
kejahilan degan akhlaq yang baik.
9.
“Burai ko Bhalai say duur karo” (Eradicate evil by means of adopting
goodness).
Hapuskan
kejahatan dengan mengamalkan kebaikan-kebaikan.
10.
“Ye Kaam wasila hai, asal Kaam Sunnat aur Shariah pay chalna hai, jaisay
Wuzu wasila hai Namaz ka” (The work of Tabligh is a means, while the
important work is to follow the Sunnah and Shariah, just as doing Wudhu is a
means for performing Salaah).
Kerja
da'wah Tabligh adalah alat, sedangkan intinya adalah bagaimana kita mengamalkan
Sunnah dan Syariat dalam hidup kita, seperti halnya Wudhu sebelum shalat,
merupakan alat atau sarana/syarat untuk mengerjakan shalat.
11.
“Kaam may Quality hona chahiye, Quantity nahi” (There should be quality
in work, not quantity)
Kerja
da'wah mesti memperhatikan kualitas dan bukan jumlah/kwantiti.
12.
“Deen may jitni Khobi paida ki jaasakti hai, karna chahiye” (We should
try to achieve the highest possible level in Deen).
Kita
mesti mencoba untuk mencapai makom tertinggi di dalam agama ini.
13.
“Apnay sathi kay andar Sifaat lana, bahut bari zimmedaari hai”
(Instilling noble qualities in our Saaties is a very great responsibility).
Mencoba
untuk menanamkan sifat-sifat yang mulia secara bertahap pada para pekerja
da'wah kita adalah merupakan tanggung jawab kita dalam kerja ini.
14.
“Jiskay paas Taqwa hai, unka kaam Khubool hoga” (Who has fear of Allah,
only their work is accepted).
Siapa
yang memiliki rasa takut kepada Allah, maka kerja merekalah yang akan diterima
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
15.
“Wasail ko ikhtiyaar karna hai taakay Asal tak pahunch jaaye, agar Wasail
may hi pas jayengay toh phir Deen ek Rasam banjayega, jo sirf dikhanay kay
khabil hoga” (We should adopt means (the effort of Tabligh) to reach the
target (following the Sunnah and the Shariah), if we just follow means, then
Islam will become ritual, which will just be for showing others)
Kita
mesti gunakan kerja Tabligh ini sebagai sarana untuk mencapai Target, yaitu
mengikuti Sunnah dan Syariat, jika kita hanya mengikuti sarana/alat maka Islam
akan hanya menjadi ritual/kebiasaan yang hanya bertujuan untuk
ditunjuk-tunjukan kepada orang lain.
16.
“Hamaray pass Sachai hai, dikhawa nahi, isi ki Insha-Allah Allah tareef
karega” (We have the truth, not showing off. Allah Ta’ala will Insha-Allah
praise this).
Kita
mempunyai kebenaran (keihlasan) dan bukan untuk pamer, maka Allah subhanahu
wa ta’ala akan menghargai perkara ini.
17.
“Kaam phaylana alag hai, aur Jaan padna alag hai, hamay Kaam may Jaan
chahiye. Hazrat Muaawiya radhiallahu
Anhu kay zamanay may Deen khoob phela, lekin Umar radhiallahu
anhu kay zamanay may Jaan thi. Hamaray kaam may Jaan ho” (Spreading
the work is a different thing and developing potential in the work is a
different thing. In the time of Hazrat Muaawiya radiallahu
anhu,
Islam spread very much. But in the time of Umar radiallahu
anhu
there was potentiality. We need potential in the work).
Menyebarkan
dan mengembangkan potensi kerja ini adalah 2 perkara yang berbeda, di zaman
Hazrat Muawiyah radhiyallahu ‘anhu, Islam menyebar dengan hebat, tapi di
zaman Hazrat Umar radhiyallahu ‘anhu terdapat potensi. Kita memerlukan
potensi dalam kerja ini.
18.
“House may Paani jaha say jaata hai, waha Mehnat karna chahiye” (The
place where water leaks from the tank, we have to work on that part).
Di
mana tempat yang ada kebocoran air dari dalam tangki air maka kita mesti
bekerja pada bagian ini.
19.
“Doh mahinay isliye hai, ke sathi apna Kaam Basirath kay sath karay” One
should spend two months in the Markaz, so that one can do the work with
understanding).
Seseorang
mesti melapangkan waktu 2 bulan di markaz (Nizamuddin) sehingga dia bisa
melakukan kerja dengan kefahaman.
20.
“Doh mahinay Dawat aur Khidmat kay liye hai” (The two months are for
giving Dawah and to serve).
2
bulan di Markaz Nizamuddin adalah untuk memberi da'wah dan khidmat.
21.
“Yaha loug Kaam samajnay aatay hai, toh unko samhalnay waalay chahiye”
(People come here to understand the work, so we need people to serve them).
Orang-orang
datang kemari (Markaz Nizamuddin) untuk belajar memahami kerja ini, maka kita
memerlukan orang-orang yang melayani mereka (khidmat).
22.
“Jab logoun ko Kaam samjao gay, toh nusrath paida hogi Deen ki” (When
you will teach the people about the work of Tabligh, then they will also help
in serving the Deen).
Bila
kamu mengajarkan orang lain tentang kerja da'wah tabligh, maka mereka juga akan
membantu berkhidmat kepada agama.
23.
“Kaam waha accha hoga jaha koi poochnay wala nahi” (The work will be
done better there, where people don’t even ask you).
Kerja
ini akan dikerjakan dengan lebih baik di sana di mana tidak seorang pun meminta
kamu untuk mengerjakannya.
24.
“Mehnath maqsad kay liye hoti hai, Mehnath mehnath kay liye nahi hoti.
Tabligh chalnay phirnay kay liye nahi, Deen ko zindagi may laanay kay liye hai”
(The work is done to achieve a purpose; work is not done just because we have
to work. Tabligh is not just for moving here and there, it is to bring Deen in
our lives).
Kerja
ini dikerjakan untuk mencapai tujuan, kerja ini bukan dikerjakan hanya kerana
kita mesti mengerjakannya. Tabligh bukan cuma bergerak kesana kemari.
25.
“Kaam ho na ho, Ummat phatna nahi chahiye” (Even if the work of Tabligh
is not done, one shouldn’t divide the Ummah).
Bahkan
jika kerja Tabligh tidak dikerjakan/beres, seseorang tidak boleh memecah belah
Ummat.
26.
“Bayroon ka safar Shouk kay liye math karo, warna Jamath tut jaye gi”
(Do not travel to foreign countries just for interest sake, else the Jamaat
will break up).
Jangan
bersafar ke negeri jauh/luar negeri untuk tujuan kepentingan tertentu, kalau
begini tujuannya maka Jamaah akan pecah.
27.
“Suin laakon logon ko kapra pehna ti hai, lekin khud nangi hoti hai” (A
needle helps in clothing hundreds of thousands, but it itself is naked)
(Practice what you preach)
Sebuah
Jarum menolong untuk memberi pakaian kepada ratusan bahkan ribuan orang, tetapi
dia sendiri telanjang (Maksudnya, kerjakan apa yang kamu da'wahkan ke orang,
jangan macam jarum tadi).
Hazrat
Moulana Muhammad Yusuf Kandhalwi Sahib (rahmatullah ‘alaih) once said: “The custom and shape of Deen is
present in Muslims today. The aim of this Tableeghi struggle is that the spirit
and reality of Deen may come in them. Scattered parts of the Deen are present
in them. Our objective is that complete Deen may come in them in its proper
form and totality…”
Syaikh
Yusuf Kandahlawi rahmatullah ‘alaih Berkata: "Kebiasaan dan adat
agama Islam dalam diri Ummat ini sudah ada. Tujuan kerja Tabligh adalah untuk
berjuang agar semangat dan hakikat agama Islam masuk ke dalam Ummat.
Bagian-bagian agama yang tercecer nampak dalam diri Ummat ini. Tujuan kita
adalah bagaimana agama yang sempurna datang dalam diri Ummat dalam bentuk yang
utuh dan menyeluruh".
Once
Hazrat Moulana Muhammad Ilyas Sahib rahmatullah
‘alaih
said: “..Until your nights are not colored by the color of the nights of the
Companions (Sahaba) radhiyallahu ‘anhu., the efforts you make in the day
will not bring forth any color”
Syaikh
Ilayas rahmatullah ‘alaih berkata:".. Bila malam-malammu belum berwarna seperti mana
warna malam-malam para shahabat R.Hum, usaha yang kamu buat di siang hari tidak
akan membawa perubahan warna ..."
Hazratjee
Moulana In'aamul Hasan Sahib (rahmatullah
‘alaih)
said: "A'amaale Dawat Yahee He Aur Yahee Rahenge” (the Aamaal of
Dawat are what we currently have and that's how it will always remain) i.e.:
the Usools of Dawat are those that were outlined by Hazrat Moulana Ilyaas
Sahib, Hazrat Moulana Yusuf Sahib & Hazrat Moulana In'aamul Hasan Sahib (rahmatullahi ‘alaihim) and it will
remain the same with no change.
Hadratji
Syaikh In'amul Hasan rahmatullah ‘alaih berkata:"Kerja da'wah ini
yang kita kerjakan sekarang, akan terus seperti ini" (yaitu Usul-usul
da'wah yang telah diberikan/jabarkan oleh Syaikh Ilyas rahmatullah ‘alaih,
Syaikh Yusuf rahmatullah ‘alaih dan Syaikh In'amul Hasan, akan terus
sama dan tidak berubah).
(Di
Terjemah dari "Advices of our esteemed Elders to the Old Workers"
published by Darul Uloom Zakariyya setelah Jord Ulama dan Kharkon Lama bulan
Sep 2013 di Darul Uloom Zakariyya, Afrika Selatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar