AMALAN
SETELAH BULAN RAMADHAN
Khutbah
saya di Masjid Muhajirin 6 Juli 2016 (1437 H)
Khutbah
1
الله أكبر 9x لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ
اَكْبَرْ. اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ. الْحَمْدُ
للهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرُ الصِّيَامِ لِلْمُؤْمِنِيْنَ، وَجَعَلَ
عِيْدَ الْفِطْرِ ضِيَافَةً لِلصَّائِمِيْنَ، وَفَرْحَةً لِلْمُتَّقِيْنَ،
أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الداَّعِيْ إِلىَ الصِّراَطِ المُسْتَقِيْمِ ، اللهم
فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. اَمَّابَعْدُ . فَيَاعِبَادَاللهِ . إِتَّقُوااللهَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ . وَاعْبُدُوااللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ . وَاعْبُدُوااللهَ حَتَّى يَأْتِيَكُمُ قَالَ تَعَالَى فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . يُرِيْدُ
اللهُ بِكُمُ اليُسْرَ وَلاَ يُرِيْدُ بِكُمُ العُسْرَ وَلِتُكْمِلُواالْعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوااللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ.
Jama'ah shalat Idul Fitri rahimakumullah
Sejak
tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tahmid dan tahlil sebagai
bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan
selama satu bulan penuh. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala :
وَلِتُكْمِلُوااْلعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُاللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
زَيِّنُوْا اَعْيَادَكُمْ
بِالتَّكْبِيْر
Jama'ah shalat Idul Fitri rahimakumullah
Sebagaiman
kita ketahui bahwa setiap amal kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadhan bertujuan untuk membentuk sifat taqwa. Taqwa merupakan
kumpulan dari semua kebaikan dan mencegah dari segala kejahatan. Dengan taqwa,
seorang mukmin akan mendapatkan pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman
:
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ
مُحْسِنُونَ
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan
orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS An-Nahl: 128).
Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha dan berusaha
untuk menghiasi kehidupan kita dengan sifat taqwa tersebut, agar kita selalu
berada dalam lindungan Allah subhanahu wa ta’ala.
Jama'ah shalat Idul Fitri rahimakumullah
Hari
ini adalah merupakan hari kegembiraan bagi kita semua, karena Allah telah
mengaruniakan kebahagiaan kepada kita berupa limpahan rahmat dan maghfirah-Nya,
sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadits Qudsi:
اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ
وَخَرَجُوْا اِلىَ عِيْدِكُمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ : يَا مَلاَئِكَتِى كُلُّ عَامِلٍ
يَطْلُبُ اُجْرَهُ اَنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُنَادِى مُنَادٌ: يَا اُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْااِلَى
مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى:
يَا عِبَادِى صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ لِى فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ
“Apabila
mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya
kamu sekalian maka Allah pun berkata: 'Wahai Malaikatku, setiap orang yang
mengerjakan amal kebajian dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah
mengampuni mereka'. Sesorang kemudian berseru:
'Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan
kalian telah diganti dengan kebaikan'. Kemudian Allah pun berkata: 'Wahai
hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah
sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.”
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ
وَسَنَنْتُ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِحْتِسَابًا خَرَجَ مِنَ
الذُّنُوْبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.
“Allah yang Maha
Mulia lagi Maha Tinggi mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunnahkan shalat malam harinya.
Barangsiapa puasa Ramadhan dan shalat malam dengan mengharap ridha Allah, maka dia keluar dari
dosanya seperti bayi yang dilahirkan ibunya.” (HR. Ahmad).
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ لِلَّهِ
اْلحَمْدُ
Jama'ah shalat Idul Fitri rahimakumullah
Bulan
Ramadhan telah melatih mental kita dan membiasakan diri kita untuk senantiasa
mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala melalui berbagai
amaliah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang bersifat
mahdhah. Semua amaliah tersebut merupakan sarana yang akan mengantarkan kita menuju
keridhaan dan surganya Allah subhanahu wa ta’ala. Amaliah yang biasa
kita laksanakan pada bulan Ramadhan adalah :
1. Puasa
pada siang hari.
Seorang
sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمُرْنِيْ
بِعَمَلٍ أَدْخُلُ بِهِ الْجَنَّةَ . قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لاَ
مِثْلَ لَهُ.
“Wahai Rasulullah, perintahlah saya untuk mengerjakan suatu amalan, yang
dengannya, saya dimasukkan ke dalam surga. Beliau bersabda,
‘Berpuasalah, karena (puasa) itu tak ada bandingannya’.”
Setelah
bulan Ramadhan kita berusaha istiqamah untuk memperbanyak puasa sunnah.
Terutama pada bulan syawal ini kita berpuasa 6 hari. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ
كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa
yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia
berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)
Demikian
pula kita bisa melaksanakan puasa senin kamis, puasa 3 hari setiap pertengahan
bulan, puasa dawud dan puasa sunnah lainnya.
2. Shalat
5 waktu dengan berjamaah.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits qudsi :
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ افْتَرَضْتُ عَلَى أُمَّتِكَ خَمْسَ
صَلَوَاتٍ وَعَهِدْتُ عِنْدِى عَهْدًا أَنَّهُ مَنْ حَافَظَ عَلَيْهِنَّ
لِوَقْتِهِنَّ أَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهِنَّ فَلاَ
عَهْدَ لَهُ عِنْدِى
“Allah
‘azza wa jalla berfirman, ‘Aku wajibkan bagi umatmu shalat lima waktu. Aku
berjanji pada diriku bahwa barangsiapa yang menjaganya pada waktunya, Aku
akan memasukkannya ke dalam surga. Adapun orang yang tidak menjaganya, maka
aku tidak memiliki janji padanya’.” (HR. Sunan Ibnu Majah)
Mengenai
pentingnya shalat 5 waktu berjamaah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak
memberikan keringanan seorang pria buta, yang ingin shalat di rumahnya karena
tidak ada penuntun yang menemaninya dan rumahnya cukup jauh dari masjid. Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam tetap memerintahkan shalat berjamaah di masjid selama terdengar
adzan. (HR. Muslim)
Setelah
bulan Ramadhan kita berusaha menjaga shalat berjamaah dan untuk menambah kesempurnaan
dan keutamaan, maka bisa ditambah lagi dengan shalat sunnah rawatib, shalat
dhuha, hajat, taubat dan sebagainya.
3.
Shalat malam atau shalat tahajjud.
Suatu
perkara yang penting setelah shalat fardhu adalah shalat malam atau shalat
tahajjud. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
”Shalat
yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ! أَفْشُوْا السَّلاَمَ وَ أَطْعِمُوْا
الطَّعَامَ وَ صَلُّوْا اْلأَرْحَامَ وَ صَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَ النَّاسُ نِيَامٌ
تَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
“Wahai
manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambunglah kekerabatan dan
tunaikanlah shalat malam di kala manusia tengah tertidur, niscaya kalian
akan memasuki surga dengan damai.” (HR. Hakim)
Setelah
bulan Ramadhan tidak ada lagi shalat taraweh, maka kita jaga shalat tahajjud,
karena kehormatan seorang muslim adalah saat bisa menjaga secara istiqamah
shalat tahajjud.
4.
Membaca al Qur’an.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan
:
أَقْبَلْتُ
مَعَ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فَسَمِعَ رَجُلًا يَقْرَأُ قُلْ
هُوَ اللَّهُ أَحدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ
عَلَيْهِ وسَلَّم : وَجَبَتْ. قُلْتُ: وَمَا وَجَبَتْ ؟ قَالَ: الْجَنَّةُ) رواه مالك وأحمد والترمذي(
“Saya
(Abu Hurairah) bersama-sama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendengar seorang
membaca Qul huwa Allahu ahad Allahu
al-samad (surah al-Ikhlas). Maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Wajiblah. Sayapun bertanya:
Apa yang wajib ?. Jawab baginda : Surga.” (HR. Imam Malik, Ahmad dan Tirmidzi)
Setelah
bulan Ramadhan, berusaha selalu istiqamah membaca al Qur’an, karena
diriwayatkan bahwa, “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata : “Siapa yang ingin
mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah jika dia
mencintai Al Quran maka sesungguhnya dia mencintai Allah dan rasul-Nya.”
(Atsar riwayat Baihaqi dalam kitab Syu’ab Al Iman).
Kemudian
kita berusaha secara bertahap untuk memahami, tadabbur, mengamalkan isinya dan
mendakwahkan amal al Qur’an .
5.
Berdzikir menyebut nama Allah.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
قَالَ : سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ، غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ
فِي الْجَنَّةِ
“Barangsiapa
yang membaca: سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
وَبِحَمْدِهِ ‘Mahasuci
Allah Yang Mahaagung, dan pujian untuk-Nya’, maka ditanam untuknya sebatang pohon kurma di surga.”
Setelah
bulan Ramadhan istiqamah dengan banyak berdzikir menyebut asma Allah, dimana
dengan makin banyak kita berdzikir, akan menentramkan hati kita dan menambah
perbendaharaan kekayaan di syurga.
6.
Berdoa.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ
سَأَلَ اللهَ الْجَنَّةَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ, قالَتِ الْجَنَّةُ: اَللَّهُمَّ
أَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ. وَمَنِ اسْتَجارَ مِنَ النَّارِ ثَلاثَ مَرّاتٍ, قالَتِ
النّارُ: اللهم أَجِرْهُ مِنَ النّارِ
“Barangsiapa
yang meminta kepada Allah sebanyak 3 kali maka surga akan berkata, “Ya Allah
masukkan dia
ke dalam surga.” Dan barangsiapa
yang meminta perlindungan dari neraka sebanyak 3 kali maka neraka akan berkata, “Ya Allah lindungilah
dia dari neraka.”
Di bulan Ramadhan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan agar memperbanyak
doa, karena doa bagi orang yang berpuasa tidak akan tertolak. Doa yang paling
disukai seorang hamba beriman adalah doa agar bisa dimasukan ke syurga dan
terbebas dari neraka. Setelah bulan Ramadhan berusaha lebih sungguh-sungguh
lagi dalam berdoa.
7.
Menuntut ilmu.
Setelah
bulan Ramadhan tetap istiqamah menuntut ilmu, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
:
مَنْ
سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا
إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa
yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya
jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam juga bersabda :
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa yang menunjukkan kebaikan maka
baginya ada pahala sebagaimana orang yang melakukannya.”
Maka setiap kali ada orang yang mengambil
manfaat dari ilmu kita, maka akan dicatat pahala baginya. Tidak diragukan bahwa
ini menunjukkan akan keutamaan mengajarkan ilmu dan memberi manfaat kepada
manusia. Dengan sering duduk dalam mejelis ilmu, akan dirasakan sebagai duduk
dalam taman-taman syurga.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ لِلَّهِ
اْلحَمْدُ
Jama'ah shalat Idul Fitri rahimakumullah
Selain amaliah yang
bersifat mahdhah seperti tersebut di atas, pada saat yang bersamaan Ramadhan
telah melatih dan membiasakan diri kita untuk dapat membina hubungan baik
dengan sesama manusia melalui berbagai amaliah yang bersifat sosial.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
لَنْ تُؤْمِنُوْا حَتّى تَرْحَمُوْا قَالُوا ياَ رَسُوْلَ
اللهِ كُلُّناَ رَحِيْمٌ, قَالَ إِنَّهُ لَيْسَ بِرَحْمَةِ أَحَدِكُمْ
وَلَكِنَّهَا رَحْمَةُ العاَمَّةِ.(رواه البخاري)
“Tidak
sempurna iman kalian sehingga kalian menyayangi. Para sahabat berkata: Ya Rasulullah kami semua sudah
saling menyayangi. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Bahwa sayang
yang dimaksud bukan sayang sekedar sayang
kepada salah seorang diantara kamu, tetapi sayang yang bersifat umum (universal).” (HR. Bukhari).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
اِرْحَمُوْا مَنْ فِيْ الأَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِيْ
السَّمآءِ ) رواه الطبراني(
“Sayangilah
orang-orang yang ada di bumi, niscaya engkau disayang oleh yang dilangit (para
malaikat)” (HR. Thabrani)
Oleh karenanya, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada kita untuk senantiasa
menebarkan cinta kasih kepada sesama manusia, baik dalam hubungan keluarga,
kerabat dan tetangga. Yang kaya mengeluarkan kelebihan hartanya kepada yang
miskin, dalam bentuk zakat, sedekat dan infak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ
“Barangsiapa termasuk orang yang senantiasa bersedekah maka
dia akan dipanggil masuk surga lewat
pintu sedekah.” (HR. al-Bukhari dari Abu Hurairah)
Dalam
kehidupan keseharian, hubungan diantara sesama manusia sering terjadi dalam
hubungan bisnis atau pekerjaan. Oleh karena itu sangat perlu sekali, kita
mengetahui ilmunya. Karena walaupun bekerja mencari keperluan hidup untuk
kebahagiaan di dunia, tetapi kalau sudah tahu ilmunya, maka bekerjapun akan bernilai
ibadah.
Hal yang paling
penting dalam mencari nafkah adalah mencari rezeki yang halal. Bekerja atau mencari rezeki yang halal merupakan ibadah. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam menegaskan, bekerja untuk mencari nafkah merupakan
kewajiban (fardlu).
طَلَبُ الْحَلَالِ
فَرِيْضَةٌ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ (الطبرانى و البيهقى(
“Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah
menunaikan yang ibadah fardhu.” (HR. Imam At-Thabrani dan Imam Baihaqi).
Saat lelah atau capek karena bekerja dalam mencari rezeki halal, jangan
mengeluh, nikmati saja dan bersyukur kepada Allah.
Dalam
sebuah hadits diriwayatkan :
مَنْ أَمْسَى كَالاًّ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ أَمْسَى مَغْفُوْرًا
لَهُ (رواه الطبراني)
“Barang
siapa yang sore hari duduk kelelahan lantaran pekerjaan yang telah
dilakukannya, maka ia dapatkan sore hari tersebut dosa-dosanya
diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala.” (HR. Thabrani)
Akan
diampuninya suatu dosa yang tidak dapat diampuni dengan shalat, puasa, zakat,
haji & umrah. Dalam sebuah riwayat
dikatakan :
إِنَّ مِنَ الذُّنُوْبِ لَذُنُوْبًا، لاَ تُكَفِّرُهَا
الصَّلاةُ وَلاَ الصِّياَمُ وَلاَ الْحَجُّ وَلاَ الْعُمْرَةُ، قَالَ وَمَا
تُكَفِّرُهَا يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قاَلَ الْهُمُوْمُ فِيْ طَلَبِ
الْمَعِيْشَةِ (رواه الطبراني)
“Sesungguhnya
diantara dosa-dosa itu, terdapat satu dosa yang tidak dapat dihapuskan dengan
shalat, puasa, haji dan umrah.’ Sahabat bertanya, ‘Apa yang dapat
menghapuskannya wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Semangat dalam mencari
rizki.” (HR.
Thabrani)
Dan Allah menyukai hamba-Nya yang bekerja keras! Dalam sebuah
riwayat digambarkan :
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُؤْمِنَ الْمُحْتَرِفَ (رواه
الطبراني)
“Sesungguhnya
Allah subhanahu wa ta’ala mencintai seorang mu’min yang giat bekerja.” (HR. Thabrani)
Dalam
sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ
يُتْقِنَهُ (رواه الطبراني)
“Sesungguhnya
Allah mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, ia menyempurnakan
pekerjaannya.”(HR.
Tabrani)
Dalam
sebuah riwayat dikemukakan, “Pada suatu saat, Saad bin Muadz Al-Anshari
berkisah bahwa ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam baru
kembali dari Perang Tabuk, beliau melihat tangan Sa’ad yang melepuh, kulitnya
gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari. Rasulullah bertanya,
‘Kenapa tanganmu?’ Saad menjawab, ‘Karena aku mengolah tanah dengan cangkul
ini untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku.” Kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengambil tangan Saad dan
menciumnya seraya berkata, ‘Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh
oleh api neraka’” (HR. Tabrani)
Dalam
sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
التَّاجِرُ الصَّدُوْقُ اْلأَمِيْنُ مَعَ النَّبِيِّيْنَ
وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ (رواه الترمذي)
“Seorang
pebisnis yang jujur lagi dapat dipercaya, (kelak akan dikumpulkan) bersama para
nabi, shiddiqin dan syuhada’.” (HR. Tirmidzi)
Semua
amaliah yang biasa dilakukan pada bulan Ramadhan, secara istiqamah ada dalam 11
bulan berikutnya.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
اكْلَفُوا مِنَ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ
يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ
وَإِنْ قَلَّ
“Bebanilah diri kalian dengan amal
sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian
merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah
amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.” (HR. Abu Daud, An Nasa’i,
Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah)
Semoga kita semua diberi taufik dan hidayah
untuk istiqamah dalam amal. Amin…
جَعَلَناَ الله ُوَإِياَّكُمْ مِنَ العاَئِدِيْنَ
وَالفَآئِزِيْنَ وَأَدْخَلَناَ وَاِيَّاكُمْ فِيْ زُمْرَةِ عِباَدِهِ
المُتَّقِيْنَ. قَالَ تَعَالَى فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . وَالْعَصْرِ- إِنَّ
اْلإِنْسَانَ لَفِى خُسْرٍ-إِلاَّ الَّذِيْنَ أَمَنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ
وَتَوَاصَوْ بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْ بِالصَّبْرِ
بَارَكَ الله ُلِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ وَاِيّاَكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
Khutbah 2
اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ
اَكْبَرْ (4×) لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ
اْلحَمْدُ. اْلحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ
وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ اللهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كَثِيْرًا. اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ
وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ
بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ
تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ
سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ
اْلمُقَرَّبِيْنَ اَللّهُمَّ وَارْضَ
عَنِ الْخُلَفَاءِالرَّاشِدِيْنَ الَّذِيْنَ قَضَوْابِالْحَقِّ وَكَانُوْابِهِ يَعْدِلُوْنَ.
اَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنِ السِّتَّةِ الْمُتَمِّمِيْنَ لِلْعَشَرَةِ الْكِرَامِ وَعَنْ سَائِرِاَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. و ارض عنا معهم
برحمتك يا أرحم الراحمين.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِناَتِ
وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ
سَمِيْعُ قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ انْصُرْأُمَّةَ سَيِّدِناَ
مُحَمَّدٍ. اللَّهُمَّ اصْلِحْ أُمَّةَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. اللّهمَّ انْصُرْ
مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الدِّيْنَ. وَاجْعَلْ بَلْدَتَناَ
إِنْدُوْنِيْسِيَّا هَذِهِ بَلْدَةً تَجْرِيْ فِيْهَا أَحْكاَمُكَ وَسُنَّةُ
رَسُوْلِكَ ياَ حَيُّ ياَ قَيُّوْمُ. يآاِلهَناَ وَإِلهَ كُلِّ شَيْئٍ. هَذَا
حَالُناَ ياَالله ُلاَيَخْفَى عَلَيْكَ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنّاَ الغَلآءَ
وَالبَلآءَ وَالوَبآءَ وَالفَحْشآءَ وَالمُنْكَرَ وَالبَغْيَ وَالسُّيُوفَ
المُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآئِدَ وَالِمحَنَ ماَ ظَهَرَ مِنْهَا وَماَ بَطَنَ مِنْ
بَلَدِناَ هَذاَ خاَصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ المُسْلِمِيْنَ عاَمَّةً ياَ رَبَّ
العَالمَيِنَ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ
الكَفَرَةَ وَالمُبْتَدِعَةِ وَالرَّافِضَةَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ
الدِّيْنِ. وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ وِلاَيَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ.
رَبَّناَ اغْفِرْ لَناَ وَلِإِخْوَانِناَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْناَ بِالإِيمْاَنِ
وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِناَ غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ
رَؤُوفٌ رَحِيْمٌ. رَبَّناَ آتِناَ فِيْ الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ وَالحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعاَلَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوا اللهَ
الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، واشْكُرُوْهُ عَلَى نَعْمَآئِهِ
يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar