Perlu kita ketahui bahwa hampir lebih dari 70
% kandungan Al Qur’an itu isinya mengenai perjuangan para Nabi ‘alaihish
shalatu wassalam dalam berdakwah, kisah-kisah ummat yang menolak dakwah
para Nabi ‘alaihish shalatu wassalam. Tidak ada diterangkan di dalam Al
Qur’an ini mengenai jumlah ibadah Nabi-Nabi, berapa banyak shalatnya ? berapa
banyak dzikirnya ? berapa banyak puasanya ? tetapi justru yang diceritakan
adalah kebanyakan daripada pengorbanan para Nabi ‘alaihish shalatu wassalam.
Hal ini karena Allah subhanahu wa ta’ala menghendaki agar kita ummat
akhir zaman belajar dari pada pengorbanan para Nabi-nabi ini.
Napak tilas pengorbanan merekalah yang telah
mendapatkan ridha dari Allah subhanahu wa ta’ala, dan ini yang seharusnya
kita ikuti. Karena dengan mengikuti jejak langkahnya, maka akan mendatangkan
kesuksesan, kebahagian dan kemuliaan dunia dan akhirat. Bahkan jantung atau
hati dari Al Qur’an itu sendiri yaitu surat Yasin, isinya menjelaskan kisah
seorang pemuda yang mengajak kaumnya untuk mengikuti daripada ajakan atau
dakwah utusan nabi Isa ‘alaihis salam yang telah datang kepada mereka. Allah
subhanahu wa ta’ala telah menceritakan perkara dakwah tersebut dalam
surat Yasin sebanyak 19 ayat, yang dimulai dari ayat 13 sampai ayat 32. Belum
lagi kisah dakwah para Nabi-nabi yang hampir ada pada setiap juz. Sekarang
caranya bagaimana kita mengikuti Napak Tilas mereka yang telah di ridhai Allah
ini.
Mari kita lihat dalilnya dalam Al Qur’an.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ
الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ
اللَّـهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿١٠٠﴾
“Orang-orang terdahulu lagi yang pertama-tama
(masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshor dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada
Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya. Dan mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang
besar.” (QS. At Taubah : 100 )
Pembahasan :
Dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta’ala menggambarkan
orang-orang yang telah diridhai oleh Allah yaitu :
1. Orang Islam yang terdahulu dan yang pertama
masuk Islam (Awallun Muslimin)
2. Orang-orang Muhajjir dan Anshor
3. Orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik
sampai hari kiamat
Jadi yang perlu kita lakukan sekarang adalah
dengan meniru-niru pergerakan mereka yaitu bagaimana memposisikan kita sebagai Muhajirin
(hijrah membawa agama). Muhajirin adalah orang yang berhijrah dari Mekkah,
dengan meninggalkan tanah kelahirannya, keluarganya, harta bendanya, pekerjaannya
dan apapun yang dicintainya menuju Madinah, tempat yang baru, suasana baru,
sahabat baru, dan pekerjaan baru, dan menetap disana, demi untuk menegakkan
perintah atau agama Allah dan mengharap keridhaanNya. Sedangkan Anshor adalah
orang yang menerima dengan baik dengan rasa senang kedatangan orang muhajirin,
dan membantu apa yang menjadi keperluan orang muhajirin, satu hati dengan
mereka dan merasa sebagai saudara dunia akhirat, serta merasa bersama-sama
orang muhajirin menegakkan agama Allah dan mengharapkan keridhaanNya.
Kalau kita perhatikan, baik orang muhajirin
ataupun anshor sama-sama berkorban karena Allah dalam diri, waktu ataupun harta
di jalan Allah, sehingga mereka termasuk orang yang diklaim oleh oleh Allah
sebagai orang-orang yang diridhai oleh Allah karena mareka ridha dengan ketentuan Allah. Akhirnya mereka dikabarkan
oleh Allah sebagai orang yang termasuk memperoleh kemenangan yang besar.
Yang perlu diperhatikan pula, bahwa asbab
kerja sama mereka yaitu pengorbanan orang muhajirin dan anshor dalam rangka
menegakkan agama Allah, kita bisa merasakan bagaimana Allah memberikan
pertolongan kepada mereka sehingga hidayah tersebar ke seluruh alam. Seluruh
orang muhajirin dan anshor sebagai kerja utama mereka adalah dakwah dan tabligh
kepada setiap manusia agar patuh dan taat kepada Allah. Karena itulah dalam
setiap keadaan mereka selalu mendapat pertolongan dari Allah subhanahu wa
ta’ala dan dijadikan sebagai contoh teladan bagi ummat sampai hari kiamat.
Pada saat ini kita sudah jauh dari zaman
mereka radhiyallahu ‘anhum ajma’in. Bagaimana caranya agar kita termasuk
orang yang dikatakan oleh Allah sebagai “orang yang mengikuti mereka
dengan baik”. Maka, para masyaikh yang telah lama dan banyak berkorban
untuk agama Allah, ingin meniru cara orang muhajirin dan anshor, agar termasuk
orang yang diridhai oleh Allah dan kita ridha dengan ketentuan atau perintah
Allah. Caranya adalah dibentuk rombongan-rombongan dakwah dan tabligh dengan
pengorbanan diri dan harta di jalan Allah.
Orang yang keluar di jalan Allah dengan diri
dan hartanya dikatakan sebagai orang yang meniru orang muhajirin, sedangkan
orang yang tidak pergi di jalan Allah, membantu dengan diri dan harta kepada
orang muhajirin, dikatakan sebagai meniru orang anshor. Dengan pergi di jalan
Allah atau membantu orang yang keluar di jalan Allah ini termasuk meniru-niru
daripada pergerakan dan perjuangan mereka yang telah di ridhai Allah. Mudah-mudahan
Allah juga menggolongkan kita termasuk daripada “Orang-orang yang
mengikuti mereka (Nabi dan Sahabat, Muhajir dan Anshor) dengan baik.”
Untuk perkara inilah penting kita ikut mengambil bagian dari pada usaha nubuwah
ini.
Hasil dari kerja sama muhajirin dan anshor
dengan cara rombongan dakwah ini, kita bisa melihat sendiri, berapa banyak telah
mendatangkan pertolongan Allah. Buktinya hampir di seluruh dunia, dari setiap
Negara ada markaz-markaz dakwah dan banyak orang mendapat hidayah, sehingga
hidup kembali sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Suasana
dakwah, taklim wa ta’allum, ibadah dan khidmat di masjid-masjid hidup
sebagaimana masjid Nabawi saat Rasulullah masih hidup bersama para sahabat.
Jadi usaha dakwah dan tabligh yang kita buat
sekarang ini adalah benar-benar mengikuti cara hidup atau metode atau manhaj
atau langkah-langkah yang telah dicontohkan oleh salafush shaleh, yaitu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum
ajma’in. Seumpama ada yang mengatakan bahwa orang yang buat usaha dakwah
dan tabligh, telah membuat suatu amalan yang bid’ah yang tertolak dan tercela, atau
bahkan dikatakan sesat dan kafir, maka hal ini menunjukkan kalau orang tersebut
tidak memahami manhaj salafush shaleh yang sesungguhnya.
Coba diulangi lagi ayat di atas, direnungi
dan menggunakan pikiran yang jernih dan akal sehat, seumpama dibolehkan ada
golongan di dalam ummat Islam, maka golongan itu hanya dua saja yaitu kaum
muslimin pada kondisi Muhajirin (yang hijrah) atau kaum muslimin pada kondisi
Anshor (penolong orang yang hijrah). Dan dua golongan ini yang Allah meridhai
perbuatan mereka, dan mereka ridha pula kepada ketentuan Allah, dan inilah yang
dijanjikan oleh Allah dengan syurga yang penuh kenikmatan dan orang-orang yang
mendapat kemenangan yang besar.
Mari kita instropeksi dan kita lihat
bagaimana hasil usaha dakwah dan tabligh dari berbagai penjuru dunia, dengan
cara huruj atau keluar di jalan Allah, dan mengikuti contoh teladan atau manhaj
atau metode atau cara kehidupan salafush shaleh atau kehidupan para sahabat radhiyallahu
‘anhum ajma’in. Asbab usaha dakwah, Allah telah berikan hidayah kepada
banyak orang. Saya ambil contoh Negara yang dahulunya menganut paham komunis,
yaitu Rusia. Kita bisa melihat bagaimana, suatu Negara yang dahulunya menganut
paham komunis, tidak boleh ada kajian agama atau taklim, dan boleh dikatakan
tidak boleh ada kegiatan dalam madrasah atau masjid, tetapi setelah Uni Soviet
bubar, muncul Negara-negara yang menampakkan keislaman yang cukup kuat dan
banyak.
DAGESTAN, POTRET NEGERI ISLAM DI RUSIA
Peta Dagestan
Dagestan adalah potret indah sebuah negeri multietnis. Puluhan kelompok
etnis dan subetnis hidup di sana. Sementara, di mata para ilmuwan politik,
kawasan ini disebut sebagai republik yang paling terislamkan di antara
negara-negara federasi Rusia lainnya.
Republik Dagestan terletak di bagian utara wilayah Kaukasus (sebuah kawasan geopolitik di perbatasan Eropa dan Asia). Data yang dikutip Wikipedia dari www.rferl.org menyebutkan, sebanyak 90,6 persen populasi Dagestan adalah Muslim, sementara Kristen dipeluk oleh 9,4 persen sisanya. Sejumlah data lain menambahkan, terdapat pula sejumlah kecil pemeluk agama Yahudi di republik ini.
Republik Dagestan terletak di bagian utara wilayah Kaukasus (sebuah kawasan geopolitik di perbatasan Eropa dan Asia). Data yang dikutip Wikipedia dari www.rferl.org menyebutkan, sebanyak 90,6 persen populasi Dagestan adalah Muslim, sementara Kristen dipeluk oleh 9,4 persen sisanya. Sejumlah data lain menambahkan, terdapat pula sejumlah kecil pemeluk agama Yahudi di republik ini.
Menurut The Caspian Sea Encyclopedia (Igor S Zonn), nama
Dagestan berasal dari bahasa Turki. Dag berarti “gunung” dan -stan adalah
imbuhan Persia yang berarti “daratan”. Maka, Dagestan memiliki arti “daratan
(tempat) gunung-gunung”. Situs www.government-rd.ru menyebutkan, beberapa kelompok etnis
terbesar yang mewarnai keragaman Dagestan adalah Avar, Dargin, Kumyk, Lezgin,
Lak, Azerbaijani, Tabasarantsy, Chechen, Nogai, Rutul, Aul, dan Tsakhur. Bangsa
Rusia hanya membentuk proporsi kecil dari total populasi, yakni hanya sekitar
4,7 persen.
Selama
berabad-abad, Muslim Dagestan didominasi oleh golongan Sunni dengan mazhab
Syafi’i. Sedangkan, di wilayah Pantai Kaspia, khususnya di Kota Derbent dan
sekitarnya, mayoritas populasinya adalah para Muslim Syiah. Kemunculan tasawuf
di Dagestan berakar pada abad 14. Dua tarekat sufi yang tersebar luas di negara
Kaukasus Utara ini adalah Naqshabandiyah dan Qadiriyah.
Amri Shikhsaidov, guru besar dan ketua Departemen Naskah Oriental pada Institut Sejarah Arkeologi dan Etnografi Dagestani Scientific Center, menuliskan, Islam telah menjadi satu dari sejumlah faktor penting dan berpengaruh bagi kehidupan sosial politik di republik ini. Ia bahkan menekankan dalam tulisan berjudul Islam in Dagestan yang diunggah di situs www.ca-c.org, berbagai situasi di negara tersebut tidak lagi dapat dipahami di luar konteks agama.
Amri Shikhsaidov, guru besar dan ketua Departemen Naskah Oriental pada Institut Sejarah Arkeologi dan Etnografi Dagestani Scientific Center, menuliskan, Islam telah menjadi satu dari sejumlah faktor penting dan berpengaruh bagi kehidupan sosial politik di republik ini. Ia bahkan menekankan dalam tulisan berjudul Islam in Dagestan yang diunggah di situs www.ca-c.org, berbagai situasi di negara tersebut tidak lagi dapat dipahami di luar konteks agama.
Proses
Islamisasi di negara yang beribu kota Makhachkala ini dimulai sejak sekitar
1.000 tahun lalu di sebuah wilayah kecil di Kaukasus timur laut. Pada abad
ke-16, Islam menyandang status sebagai agama resmi di seluruh wilayah Dagestan,
termasuk bagi berbagai aliansi masyarakat pedesaan di kawasan itu.
Menurut Shikhsaidov, hal itu dimungkinkan oleh kegigihan pasukan asing dari Arab, Turki (terutama Turki Seljuk), Mongol, Persia, dan lainnya dalam memberlakukan kebijakan Islamisasi. Kebijakan yang mereka terapkan kala itu menghasilkan berdirinya sekolah-sekolah Syafi’i dan Suni di Dagestan.
Menurut Shikhsaidov, hal itu dimungkinkan oleh kegigihan pasukan asing dari Arab, Turki (terutama Turki Seljuk), Mongol, Persia, dan lainnya dalam memberlakukan kebijakan Islamisasi. Kebijakan yang mereka terapkan kala itu menghasilkan berdirinya sekolah-sekolah Syafi’i dan Suni di Dagestan.
Fakta
penting lainnya adalah sufisme telah menjadi aktivitas keseharian di negeri
ini. Dalam sejarah bangsa Dagestan, Islam merupakan bagian penting yang tidak
dapat dipisahkan dari budaya mereka. Hal itu paling jelas terlihat pada abad
19, yakni pada perjuangan pembebasan yang dipimpin Shamil (ulama dan mujahid
Islam yang hidup pada 1797-1871), serta pemberontakan tahun 1877. c15
PEDIHNYA CENGKRAMAN ATHEISME
Sebagai
salah satu bagian dari Rusia (dulu Uni Soviet), Dagestan pernah pula merasakan
pedihnya cengkraman ateisme. Pada masa itu, nilai-nilai dan
pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan agama ditolak. Penolakan itu
berakibat runtuhnya kebudayaan berbasis agama di Dagestan serta tercabutnya
akar agama itu sendiri.
Kala
itu, penguasa Rusia meninggalkan praktik-praktik ritual dan pendidikan Islam,
serta hanya sedikit mencampuri sistem peradilan (yang mempertahankan
masjid-masjid, sekolah-sekolah agama, dan pengadilan syariah). Pada masa yang
sama, formasi sosial-ekonomi yang dibentuk pada Oktober 1917 meminggirkan
peradaban Islam dari lingkungan negara, kehidupan ekonomi politik, dan
aktivitas keseharian masyarakat Dagestan.
Terbentuknya pemerintahan Soviet menandai sebuah sikap baru terhadap agama. Bolsheviks (faksi dari sebuah partai Rusia berpaham Marxisme) menekan para ulama dan menutup masjid serta madrasah. Menurut informasi yang dikutip Shikhsaidov, sebelum revolusi, Dagestan memiliki sekitar 10 ribu sekolah Muslim yang berfungsi. Jumlah tersebut mencakup 2.311 madrasah resmi, 1.700 masjid, 5.000 orang mullah, dan 7.000 muta’allim. Masjid-masjid memiliki sekitar 35-100 hektare tanah wakaf.
Terbentuknya pemerintahan Soviet menandai sebuah sikap baru terhadap agama. Bolsheviks (faksi dari sebuah partai Rusia berpaham Marxisme) menekan para ulama dan menutup masjid serta madrasah. Menurut informasi yang dikutip Shikhsaidov, sebelum revolusi, Dagestan memiliki sekitar 10 ribu sekolah Muslim yang berfungsi. Jumlah tersebut mencakup 2.311 madrasah resmi, 1.700 masjid, 5.000 orang mullah, dan 7.000 muta’allim. Masjid-masjid memiliki sekitar 35-100 hektare tanah wakaf.
Namun,
pada 1988, angka-angka itu merosot tajam. Masjid yang berfungsi hanya tinggal
27 buah. Sementara, menurut statistik resmi, tak satu pun madrasah tersisa.
Begitu pun institusi pelatihan ulama ataupun sekolah Alquran dan bahasa Arab.
Beberapa sekolah Muslim di sejumlah desa (terutama di Aar, Dargin, dan distrik
Kumyk) mencoba bertahan dengan mengajarkan Alquran dan bahasa Arab secara
sembunyi-sembunyi.
Pengesahan hukum tentang kebebasan Organisasi Hati Nurani dan Agama oleh Pemerintah Soviet pada 1990 dan Republik Dagestan pada Mei 1991 membuka tahap baru proses reislamisasi di negeri ini. Proses itu ditandai dengan pembukaan bangunan-bangunan agama.
Pada Juli 1995, terdapat 25 madrasah pendidikan ulama dan 1.270 masjid (850 di antaranya merupakan masjid resmi dan terdaftar). Pada saat yang sama, terdapat 650 sekolah dan kelompok Islam yang melatih para pemuda tentang dasar-dasar agama, ditambah 2.200 imam dan muazin.
Dalam waktu tiga tahun sejak itu, sebanyak 388 masjid berhasil dibangun dan sekitar 300 masjid lain yang pernah beralih fungsi dikembalikan pada masyarakat Muslim. Menurut data Administrasi Urusan Agama Pemerintah Republik Dagestan, pada April 1998 terdapat 1.670 masjid, 670 sekolah (yang menjadi bagian dari masjid), 25 madrasah, serta sembilan sekolah Muslim lanjutan.
Jumlah masjid kala itu jauh lebih banyak dibanding gereja dan sinagoge yang masing-masing hanya berjumlah sembilan dan empat. Pada waktu itu, telah terdapat pula lebih dari 20 kelompok tarekat.
Pengesahan hukum tentang kebebasan Organisasi Hati Nurani dan Agama oleh Pemerintah Soviet pada 1990 dan Republik Dagestan pada Mei 1991 membuka tahap baru proses reislamisasi di negeri ini. Proses itu ditandai dengan pembukaan bangunan-bangunan agama.
Pada Juli 1995, terdapat 25 madrasah pendidikan ulama dan 1.270 masjid (850 di antaranya merupakan masjid resmi dan terdaftar). Pada saat yang sama, terdapat 650 sekolah dan kelompok Islam yang melatih para pemuda tentang dasar-dasar agama, ditambah 2.200 imam dan muazin.
Dalam waktu tiga tahun sejak itu, sebanyak 388 masjid berhasil dibangun dan sekitar 300 masjid lain yang pernah beralih fungsi dikembalikan pada masyarakat Muslim. Menurut data Administrasi Urusan Agama Pemerintah Republik Dagestan, pada April 1998 terdapat 1.670 masjid, 670 sekolah (yang menjadi bagian dari masjid), 25 madrasah, serta sembilan sekolah Muslim lanjutan.
Jumlah masjid kala itu jauh lebih banyak dibanding gereja dan sinagoge yang masing-masing hanya berjumlah sembilan dan empat. Pada waktu itu, telah terdapat pula lebih dari 20 kelompok tarekat.
ISLAM TUMBUH HARMONI
Perkembangan
Islam berdampak positif bagi rakyat Dagestan yang sebelumnya
terkotak-kotak berdasarkan bahasa, agama, etnis, dan geografis. Situasi
tersebut menyebabkan tingkat permusuhan serta konflik yang parah.
Namun, setelah sebagian besar masyarakat Dagestan memeluk Islam, harmoni mulai tercipta. Kesatuan dalam hal kepercayaan menjadi unsur yang dijunjung tinggi sehingga berdampak pada berakhirnya konflik di antara mereka.
Situs www.ozturkler.com menyebut, kesatuan itu tumbuh berkat madrasah-madrasah yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Para ilmuwan, ulama, dan imam lulusan sekolah-sekolah Islam berperan penting dalam memadamkan bara konflik di kawasan multietnis itu. Mereka juga membantu menciptakan hubungan yang hangat dan bersahabat di antara berbagai etnis yang ada.
Pada Desember 2011, Kementerian untuk Kebijakan Nasional Dagestan menyebutkan, jumlah organisasi keagamaan yang terdaftar di negara tersebut telah mencapai 2.540. Dari jumlah itu, sebanyak 2.492 di antaranya adalah organisasi Islam. Sisanya dimiliki oleh umat Kristen dan Yahudi. Organisasi-organisasi Islam itu termasuk 1.200 komunitas masjid, 83 komunitas madrasah, dan sejumlah institusi serta asosiasi Islam lainnya.
Namun, setelah sebagian besar masyarakat Dagestan memeluk Islam, harmoni mulai tercipta. Kesatuan dalam hal kepercayaan menjadi unsur yang dijunjung tinggi sehingga berdampak pada berakhirnya konflik di antara mereka.
Situs www.ozturkler.com menyebut, kesatuan itu tumbuh berkat madrasah-madrasah yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Para ilmuwan, ulama, dan imam lulusan sekolah-sekolah Islam berperan penting dalam memadamkan bara konflik di kawasan multietnis itu. Mereka juga membantu menciptakan hubungan yang hangat dan bersahabat di antara berbagai etnis yang ada.
Pada Desember 2011, Kementerian untuk Kebijakan Nasional Dagestan menyebutkan, jumlah organisasi keagamaan yang terdaftar di negara tersebut telah mencapai 2.540. Dari jumlah itu, sebanyak 2.492 di antaranya adalah organisasi Islam. Sisanya dimiliki oleh umat Kristen dan Yahudi. Organisasi-organisasi Islam itu termasuk 1.200 komunitas masjid, 83 komunitas madrasah, dan sejumlah institusi serta asosiasi Islam lainnya.
Foto Eksklusif!! Shalat Idul Fitri di Russia,
Jalan Moskow Dipenuhi Ratusan Ribu Umat ruang hati | Aug 31, 2011 | Comments 3
Presiden Federasi Rusia Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Putin mengucapkan
selamat kepada umat Islam di Rusia yang berjumlah 20 juta jiwa. Berjuta-juta
muslim Rusia bersama umat Islam di seluruh dunia ikut merayakan berakhirnya
bulan suci Ramadhan dan datangnya Idul Fitri. Shalat Idul Fitri di Russia
Shalat Idul Fitri di Russia Dalam ucapan selamat yang disampaikan Presiden
Dmitry Medvedev kepada Ketua Dewan Mufti se-Rusia Sheikh Ravil Gainutdin antara
lain dikatakan, “Saya mengucapkan selamat Uraza Bairam (Idul Fitri) yang
merupakan salah satu Hari Raya terpenting bagi orang Islam.” Bulan Ramdahan
adalah bulan pembersihan rohaniah, penciptaan dan pelaksanaan perbuatan yang
baik diakhiri dengan perayaan Idul Fitri yang gembira dan lama ditunggu oleh
penganut Islam di seluruh dunia. Shalat Idul Fitri di Russia Shalat Idul Fitri
di Russia Nilai-nilai ini, tulis Presiden Medvedev, melambangkan cinta damai
dan humanisme dan semangat saling membantu dan saling memahami antara sesama
manusia dan memperkuat konsensus antara bangsa dalam masyarakat Rusia. Medvedev
menambahkan juga, bahwa umat Islam di Rusia berperan besar dalam memperkokoh
persatuan Federasi Rusia. Shalat Idul Fitri di Russia Shalat Idul Fitri di
Russia Shalat Idul Fitri di Russia Dalam ucapan selamatnya Perdana Menteri
Putin menyampaikan penghormatan yang tinggi pada kaum ulama Rusia yang dengan
tegas menentang berbagai usaha kaum ekstrim untuk memutarbalikkan nilai-nilai
Islam, menanam bibit permusuhan dan sikap non-toleransi. “Dewasa ini kami
menyaksikan kehidupan bebas kaum muslimin di Rusia. Terus didirikan
masjid-masjid, dibangun universitas dan madarsah (madrasah), dilaksanakan
reformasi pendidikan Islam, disempurnakan organisasi penyelenggara haji.
Kegiatan aman sentosa ini di segala bidang mendapat dukungan seluruh masyarakat,”
ujar Putin.
Shalat Idul Fitri di Russia Shalat Idul Fitri
di Russia Ucapan selamat kepada muslimin Rusia juga datang dari walikota Moskow
Sergey Sobyanin serta pimpinan Tatarstan dan subjek-subjek Federasi Rusia
lainnya. Peringatan Idul Fitri diadakan di empat masjid di Moskow. Diperkirakan
lebih dari 50 ribu orang ikut dalam shalat Idul Fitri di Masjid Agung Rusia di
pusat ibukota. Shalat Idul Fitri di Russia Shalat Idul Fitri di Russia Masjid
Agung ini sedang direnovasi dan tidak bisa menampung semua jamaah shalat
sehingga akhirnya mereka terpaksa shalat di jalan-jalan di sekitarnya
Peringatan Idul Fitri di Moskow disiarkan oleh TV Rusia ke seluruh pelosok
Rusia dan semua negeri Commonwealth of Independent States (CIS).
Shalat Idul Fitri di Russia Harian Moskow
Rossisakaya Gazeta muncul dalam artikel dan foto bertuliskan Perayaan Idul
Fitri, mencatat bahwa di Moskow peringatan diadakan di empat masjid dan di
suatu pusat budaya di Sokolniki yang dihadiri 90 ribu orang. Harian ini
mengingatkan bahwa Uraza Bairam atau Idul Fitri adalah salah satu hari pokok
dalam kalender Islam yang melambangkan selesainya ibadah puasa yang berlangsung
selama Ramadhan.
Shalat Idul Fitri di Russia Justru pada bulan
ini, menurut sejarah Islam, Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan Al
Quran kepada Nabi Muhammmad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk pertama
kali. Perayaan ini tulis harian itu berlangsung tiga hari, dimana kaum muslimin
membuat masakan tradisionil, menggelar meja perayaan, mengundang tetangga, kaum
kerabat dan teman serta bergembira ria. Harian itu juga menambahkan, bahwa pada
hari-hari perayaan diberikan derma kepada orang miskin. Mereka juga saling
meminta maaf satu sama lainnya. Shalat Idul Fitri di Russia Umat Muslim
mengucapkan selamat dengan mengucapkan kata-kata “Id Mubarak” atau selamat
berhari raya. Juga diingatkan bahwa Idul Fitri mulai diperingati sejak tahun
624 M.
Sementara dalam khutbahnya Mufti Ravil
Gainutdin antara lain mengatakan bahwa umat Islam Rusia yang ikut dalam shalat
Idul Fitri merasa menjadi lebih bersih dan disinari cahaya. Dan memang setiap
orang Islam memiliki nur iman atau cahaya kepercayaan. Dan orang yang percaya
dapat mengenal kebenaran. Shalat Idul Fitri di Russia Sedangkan kebenaran
membuka hati dan nalurinya. Dia mengingatkan bahwa Islam menganjurkan setiap
manusia bertindak adil. “Doa kita ini hari agar berakhirllah pertumpahan darah,
dan ledakan (bom) dan kematian manusia di berbagai negeri,” demikian Mufti
Gainutdin. (Sumber)
BAGAIMANA ASAL TIMBULNYA GAIRAH KEISLAMAN DI RUSIA?
Sudah menjadi sunnatullah bahwa Allah akan
memberikan hidayah jika buat usaha dakwah dan tabligh. Kita ingat, sebelum
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
buat usaha dakwah, tidak ada satu orangpun yang masuk Islam. Namun
setelah turun surat Al Muddatstsir 1-7, Allah perintahkan Rasulullah untuk
berdakwah. Hasilnya ada yang mendapat hidayah, dan ada pula dan ada pula yang
menentang dan bahkan lebih banyak yang menentang. Ini sunnatullah yang terjadi
pada awal setiap nabi-nabi jika buat usaha dakwah. Dengan dakwah secara
istiqamah dengan penuh kesabaran dan pengorbanan, lambat laun tetapi pasti,
semakin banyak orang yang mendapat hidayah, sehingga ketika sampai pada puncak
pengorbanan dalam dakwah, maka seluruh jazirah Arab mendapat hidayat masuk ke
dalam agama Islam. Allahu akbar….
Demikian pula usaha dakwah ini telah dibuat di
seluruh dunia, termasuk di Uni Soviet yang pada waktu itu masih fahamnya
Komunis. Disana saat itu tidak boleh menampakkan ada kegiatan keagamaan, tetapi
para masyaikh dari India dan Pakistan menghantarkan rombongan-rombongan dakwah,
dengan visa melancong atau wisata. Sampai disana dibuat dakwah pada setiap
orang Islam dengan cara masuk ke rumah-rumah mereka secara sembunyi-sembunyi, dan
sebagian besar yang masih Islam orang yang umurnya sudah di atas 70 tahun. Hal
ini terjadi karena pada masa komunis, tidak boleh ada kegiatan dakwah Islam,
sehingga orang-orang muda tidak lagi mengenal Islam. Setelah diajari Islam,
dibacakan ayat-ayat Qur’an dan dibacakan ta’lim fadhilah amal, maka rata-rata
mereka menangis, dan minta agar rombongan tinggal lama bersama mereka. Suatu
saat ketika rombongan harus pulang kembali, mereka nampak susah dan menangis,
sehingga sering rombongan berikutnya dihantar oleh para masyaikh.
Tidak mengherankan setelah Uni Soviet yang
perfaham Komunis bubar, dan hidayah Islam sudah tertancap dalam diri mereka,
kita bisa melihat bagaimana daerah Uni Soviet terbentuk menjadi beberapa negara
dan diantara Negara tersebut menampakkan ke Islaman mereka. Allahu akbar….Tentu
kita berfikir, dari mana mereka mempunyai keyakinan kepada Allah yang demikian
dahsyat, sehingga langsung menampakan keislaman mereka? Hal ini tidak lain,
karena sebelumnya telah dibuat usaha hidayah atau usaha dakwah dengan
pengorbanan diri, waktu dan harta sendiri untuk menegakkan agama Allah
sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan
para shahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in.
SHALAT IDUL FITRI DI RUSIA, JALAN MOSCOW DIPENUHI RATUSAN RIBU UMMAT ISLAM
Presiden Federasi Rusia Dmitry Medvedev dan
Perdana Menteri Putin mengucapkan selamat kepada umat Islam di Rusia yang
berjumlah 20 juta jiwa. Berjuta-juta muslim Rusia bersama umat Islam di seluruh
dunia ikut merayakan berakhirnya bulan suci Ramadhan dan datangnya Idul Fitri.
Dalam ucapan selamat yang disampaikan Presiden
Dmitry Medvedev kepada Ketua Dewan Mufti se-Rusia Sheikh Ravil Gainutdin antara
lain dikatakan, “Saya mengucapkan selamat Uraza Bairam (Idul Fitri) yang
merupakan salah satu Hari Raya terpenting bagi orang Islam.” Bulan Ramdahan
adalah bulan pembersihan rohaniah, penciptaan dan pelaksanaan perbuatan yang
baik diakhiri dengan perayaan Idul Fitri yang gembira dan lama ditunggu oleh
penganut Islam di seluruh dunia.
Nilai-nilai ini, tulis Presiden Medvedev,
melambangkan cinta damai dan humanisme dan semangat saling membantu dan saling
memahami antara sesama manusia dan memperkuat konsensus antara bangsa dalam
masyarakat Rusia. Medvedev menambahkan juga, bahwa umat Islam di Rusia berperan
besar dalam memperkokoh persatuan Federasi Rusia.
Dalam ucapan selamatnya Perdana Menteri Putin
menyampaikan penghormatan yang tinggi pada kaum ulama Rusia yang dengan tegas
menentang berbagai usaha kaum ekstrim untuk memutarbalikkan nilai-nilai Islam,
menanam bibit permusuhan dan sikap non-toleransi. “Dewasa ini kami menyaksikan
kehidupan bebas kaum muslimin di Rusia. Terus didirikan masjid-masjid, dibangun
universitas dan madarsah (madrasah), dilaksanakan reformasi pendidikan Islam,
disempurnakan organisasi penyelenggara haji. Kegiatan aman sentosa ini di
segala bidang mendapat dukungan seluruh masyarakat,” ujar Putin.
Ucapan selamat kepada muslimin Rusia juga datang
dari walikota Moskow Sergey Sobyanin serta pimpinan Tatarstan dan subjek-subjek
Federasi Rusia lainnya. Peringatan Idul Fitri diadakan di empat masjid di
Moskow. Diperkirakan lebih dari 50 ribu orang ikut dalam shalat Idul Fitri di
Masjid Agung Rusia di pusat ibukota.
Masjid Agung ini sedang direnovasi dan tidak
bisa menampung semua jamaah shalat sehingga akhirnya mereka terpaksa
bersembahyang di jalan-jalan di sekitarnya Peringatan Idul Fitri di Moskow
disiarkan oleh TV Rusia ke seluruh pelosok Rusia dan semua negeri Commonwealth
of Independent States (CIS).
Harian Moskow Rossisakaya Gazeta muncul dalam
artikel dan foto bertuliskan Perayaan Idul Fitri, mencatat bahwa di Moskow
peringatan diadakan di empat masjid dan di suatu pusat budaya di Sokolniki yang
dihadiri 90 ribu orang. Harian ini mengingatkan bahwa Uraza Bairam atau Idul
Fitri adalah salah satu hari pokok dalam kalender Islam yang melambangkan
selesainya ibadah puasa yang berlangsung selama Ramadhan.
Justru pada bulan ini, menurut sejarah Islam,
Allah SWT menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammmad SAW untuk pertama kali.
Perayaan ini tulis harian itu berlangsung tiga hari, dimana kaum muslimin
membuat masakan tradisionil, menggelar meja perayaan, mengundang tetangga, kaum
kerabat dan teman serta bergembira ria. Harian itu juga menambahkan, bahwa pada
hari-hari perayaan diberikan derma kepada orang miskin. Mereka juga saling
meminta maaf satu sama lainnya.
Umat Muslim mengucapkan selamat dengan
mengucapkan kata-kata “Id Mubarak” atau selamat berhari raya. Juga diingatkan
bahwa Idul Fitri mulai diperingati sejak tahun 624 M. Sementara dalam
khutbahnya Mufti Ravil Gainutdin antara lain mengatakan bahwa umat Islam Rusia
yang ikut dalam shalat Idul Fitri merasa menjadi lebih bersih dan disinari
cahaya. Dan memang setiap orang Islam memiliki nur iman atau cahaya
kepercayaan. Dan orang yang percaya dapat mengenal kebenaran.
Shalat Idul Fitri di Russia Sedangkan kebenaran
membuka hati dan nalurinya. Dia mengingatkan bahwa Islam manganjurkan setiap
manusia bertindak adil. “Doa kita ini hari agar berakhirllah pertumpahan darah,
dan ledakan (bom) dan kematian manusia di berbagai negeri,” demikian Mufti
Gainutdin. (Sumber)
LAPORAN MAULANA UMAR DI RUSIA
"Saya mengakhiri bayan saya dengan
menceritakan 20 tahun lalu. Sewaktu saya keluar di jalan Allah di Rusia, disatu
masjid, kami duduk di sana selama 3 bulan setengah. Jamaah kami bergerak selama
5 bulan setengah.
Semasa kami duduk di masjid tersebut, kami
berjumpa dengan seorang muslim yang duduk sekitar 60-70 m dari masjid tersebut.
Dari orang tempatan tersebut kami mendengar ada seorang syaikh yang menetap di
sana. Orang tempatan itu bertanya kepada kami, "Anda mau datang nggak
kepada seorang muhaddits besar yang menetap di sini?" Jawab kami
(Maulana bersama 3 orang ahli jamaah) berkata "Ya, kami siap berjumpa
dia"
Setelah itu dia mengantar kami, dan
berangkat ke rumah syaikh tersebut setelah shalat Ashar. Sesampainya kami di
sana, seorang lelaki pembantunya membuka pintu.
Syaikh tersebut sedang sakit keras, hanya
terbaring di atas tempat tidur. Tetapi kedatangan kami ini mengejutkan Syaikh tersebut, dan beliau
langsung bisa berdiri dan dengan sangat gembira menerima kedatangan kami.
Allahu akbar.
Kami melaksanakan shalat dengan Syaikh
tersebut dan kami bertanya, “Apakah sebabnya tempat kamu ini (pada waktu
itu masih Negara Uni Soviet yang berpaham Komunis) dilanda fitnah(ujian) seperti
ini (komunis)? Sedangkan tempat kamu ini dahulu banyak ulama hadits lahir di
sini.”
Jawab Syaikh tersebut, "Apabila
pertanyaan ini ditanyakan kepada saya 20 tahun silam, maka saya tidak bisa
menjawabnya. Dan pertanyaan ini telah diajukan pada saya dan saya harus menjawabnya
"
Jamaah Maulana tidak faham apa yang
hendak disampaikan oleh Syaikh tersebut. "Sewaktu saya kembali dari Universitas
Al Azhar As Syariff di Mesir, saya mengajar di madrasah. Dan kami semua sibuk
dengan madrasah, mengusahakan atas ilmu. Dan ruangan kami terbatas pada dinding
madrasah saja. Kami tidak menghiraukan orang awam yang berada di sekeliling
kami. Sekiranya 20 tahun dahulu kami buat dakwah dan tabligh, Insya Allah
fitnah ini tidak akan melanda kami"
Kata Maulana Umar, “Pihak bathil
tidak akan datang kepada kamu (yaitu para ulama), jika kamu buat usaha dakwah, akan
tetapi mereka akan pergi kepada orang awam dan akan merusak agama mereka.”
Sebelum mereka berpisah dari pertemuan
tersebut, Maulana minta supaya Syaikh tersebut mendoakan mereka, yaitu
rombongan dakwah. Syaikh tersebut menjawab, “Saya akan berdoa, tetapi ada
syaratnya yaitu yang berdoa makan dari makanan yang halal.
Sejak fitnah ini melanda kami, entah makanan apa yang disuapkan/ diberi kepada saya. Kamu saja yang mendoakan saya. Sedangkan kamu ini musafir, dan doa kamu semua Insya Allah makbul.”
Sejak fitnah ini melanda kami, entah makanan apa yang disuapkan/ diberi kepada saya. Kamu saja yang mendoakan saya. Sedangkan kamu ini musafir, dan doa kamu semua Insya Allah makbul.”
LAPORAN MAULANA UMAR KE MONGOLIA
Kami hanya dapat 12 hari saja ke
Mongolia. Sewaktu kami di sana, orang Mongolia sangat terkejut dengan
kedatangan kami. Mereka mengeluarkan gambar kakek mereka, dimana janggut mereka
sama dengan janggut kami. Mereka (orang Mongolia) memegang janggut kami dan
suka dengan kehadiran kami.
Sepanjang 12 hari kami hanya mengajar
mereka kalimah iman. Tidak sempat untuk menajar mereka tentang shalat dan
lain-lain, karena keterbatasan waktu kami.
Pada waktu kami hendak keluar dari
Mongolia, mereka sangat sedih dan manangis. Dan mereka berkata kepada jamaah
kami, beritahukanlah pada kawan-kawan kamu agar datang ke sini dan ajarkan
agama pada kami.
MENANGIS
Syaikhul Hadits Maulana Hamid menangis sewaktu menterjemahkan laporan di Mongolia. Dan dalam keadaan menangis beliau berkata kepada kumpulan para ulama yang hadir, "Tuan-tuan ummat menantikan kedatangan tuan-tuan."
DAFTAR NAMA UNTUK SETAHUN
Kumpulan para ulama’ yang hadir diminta
untuk mendaftarkan nama khuruj atau keluar di jalan Allah selama setahun.
MARI KITA BERTAUBAT
Ya Allah, kami mohon ampun padamu. Atas
dosa-dosa kami yang banyak. Dan juga kesalahan kami dalam meninggalkan usaha
dakwah. Karena asbab kerja dakwah ditinggalkan, maka usaha bathil telah
membelenggu ummat.
Ummat telah keluar dari agamaMU
berbondong-bondong, Dan kami telah membiarkan mereka untuk menjadi bakar dalam
neraka.
Ya Allah,keinginan kekasihMU agar ummatnya
selamat dari api neraka. Tetapi kami, yang belajar agama pun masih belum mampu
mengamalkan agama. Kehidupan agama hanya pada kitab-kitab kami. Kami tidak
terjemahkan dalam kehidupan kami.
Ya Allah, pasti dan pasti Nabi bersedih
melihat amalan ummatnya yang rusak, Kami tidak menghargai dan tidak mensyukuri
langsung utusanMu, kekasihMU
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, Ampunkan kami
Ya Allah. Berilah kami taufik dan hidayah untuk menjadikan usaha dakwah dan
tabligh menjadi maksud hidup kami. Berkorban diri dan harta untuk menegakkan
agamaMu. Menjadi asbab hidayah bagi ummat manusia sampai hari kiamat.
Ya Allah jadikanlah keluarga kami,
tetangga kami dan anak keturunan kami sampai hari kiamat ambil bagian dalam
usaha dakwah….dan berilah kami rezeki yang halal yang barakah manfaat dunia dan
akhirat.
Ya Allah istiqomahkan kami dalam usaha
dakwah, dakwah sampai mati dan mati dalam dakwah….Amin
BAYAN MAULANA UMAR PALANPURI TENTANG RUSIA
Maulana Umar Palanpuri
Hampir seluruh orang
yang buat usaha dakwah dewasa ini (sekarang tahun 2012), di seluruh dunia
mengenali siapa itu Maulana Umar Palanpuri rahmatullah ‘alaih. Beliau
dikenali sebagai “Suara Emas Dalam Kerja Dakwah” (Golden Voice of Dakwah
Work). Ustadz Hambali dari Malaysia, mengabarkan sewaktu berada di India
pada 1990 ketika keluar 40 hari Masturat sempat menghabiskan masa beberapa hari
di Markaz Dunia, Madrasah Kasyaful Ulum, Masjid BangoWali, Nizamuddin, India.
Ketika itu beliau berkesempatan berada beberapa kali di dalam majlis Maulana
Umar Palanpuri rahmatullah ‘alaih.
Pada waktu yang
sama juga markaz didatangi rombongan pertama dari Rusia (USSR). Beliau
mengatakan bahwa rombongan itu terdiri dari tujuh orang yang pakaiannya, baju
dan celananya warnanya sama yaitu warna biru. Sesampainya mereka di markaz
kebetulan bersamaan dengan malam perhimpunan mingguan di daerah berkenaan
(malam markaz). Semua mereka berada di tempat khas di atas kolah wudhuk
berhadapan dengan pintu masjid (sekarang ini sudah tiada). Pada petang itu Maulana
Umar Palanpuri rahmatullah ‘alaih memberi bayan (ceramah) yang mana
dalam bayan tersebut beliau menyentuh bagaimana asal wujudnya faham Komunis.
Faham Komunis
muncul atau terbentuk karena penunaian pembayaran zakat yang terdapat di dalam
al-Quran dan Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak dilaksanakan.
Akhirnya golongan miskin terpinggirkan dan seterusnya faham ini mulai tampak. Ustadz
Hambali mengatakan bahwa Maulana Umar mengulas begitu panjang lebar sehingga
tidak menyangka bahwa maulana yang begitu sibuk dengan ilmu agama dan madrasah
begitu arif dengan sistem politik serta begitu mahir dengan berbagai idologi
yang wujud saat itu.
Di dalam bayan
beliau, beliau begitu yakin dengan kedatangan tamu rombongan jamaah pertama
dari Rusia itu menjadi titik permulaan perkembangan dan kebangkitan Islam di
negara tersebut. Beliau bersumpah dengan nama Allah subhanahu wata’ala bahwa
Rusia (USSR) akan pecah satu persatu setelah dua tahun dari sekarang (pada
waktu itu tahun 1989). Kata-kata beliau mengejutkan banyak hadirin yang hadir
termasuk Ustad Hambali. Ternyata setelah dua tahun kata-kata beliau
benar-benar menjadi kenyataan. Satu persatu Negara Kesatuan Rusia telah
pecah. Cechnya, Yogoslavia, Cekoslovakia, Bosnia, Serbia, Angustia, Balarus dan
lain-lain. Kata-kata beliau dua tahun setelah itu benar-benar terjadi.
Allahu Akbar.
Kadang-kadang
bila beliau membaca potongan ayat-ayat Qur’an, irama suaranya begitu sayu
menahan tangis sehingga menyentuh perasaan siapa saja yang mendengarnya. Kadang-kadang
pula, bila beliau menceritakan kisah Asyash yang beliau nukilkan dari kitab “maarif
e mathnawi” karangan Maulana Hakim Muhammad Akhtar serta tafsiran oleh
Syeikh Jalaluddin Rumi, beliau akan menangis sambil menahan tangis. Hadirin para
jamaah juga turut menangis ini termasuk jamaah luar negeri, Eropah, Amerika
serta juga dari beberapa Negara Arab meskipun bayan beliau di dalam bahasa Urdu
dan diterjemahkan ke dalam bahasa masing-masing.
Bayannya cukup memberi kesan di dalam hati hadirin yang mendengarnya. Ada beberapa orang tamu luar negeri yang datang ke Markaz Nizamuddin tersebut semata-mata ingin menanyakan sesuatu berkaitan dengan Jamaah Tabligh, namun apabila selesai mendengar bayan dari beliau, jawapan persolan yang akan ditanyakan sudah terjawab di dalam bayan tersebut. Ini diakui sendiri oleh banyak tamu yang datang ke Markaz Nizamuddin.
Bayannya cukup memberi kesan di dalam hati hadirin yang mendengarnya. Ada beberapa orang tamu luar negeri yang datang ke Markaz Nizamuddin tersebut semata-mata ingin menanyakan sesuatu berkaitan dengan Jamaah Tabligh, namun apabila selesai mendengar bayan dari beliau, jawapan persolan yang akan ditanyakan sudah terjawab di dalam bayan tersebut. Ini diakui sendiri oleh banyak tamu yang datang ke Markaz Nizamuddin.
Telah diceritakan
bahwa Maulana Umar Panpuri rahmatullah ‘alaih semasa kecil dipelihara
dan dididik oleh ibunya yang terkenal sabagai saorang wanita yang shalehah.
Ketika masih kecil beliau menunjukkan tanda-tanda kecerdikan yang mana dengan
kecerdikan tersebut membuatkan bapak saudaranya menyekolahkannya mengikut
pendidikan sekuler yang ada ketika itu. Namun sebaliknya ibunya yang shalehah
itu punya keinginan agar anaknya itu diasuh dengan pengajian dan pendidikan
agama yang akhirnya beliau menjadi seorang maulana.
Ketika masih umur
kanak-kanak beliau telah menghafal Al-Quran dan ketika remaja beliau seterusnya
melanjutkan pelajaran agamanya di Darul Ulum Deoband yang selesai mendapat nilai
yang cermelang sehingga mengagumkan guru-guru beliau. Begitu pula di dalam
bidang kerohanian, beliau menjadikan Syeikhul Hadis Maulana Zakaria
Al-Kandalawi rahmatullah ‘alaih sebagai Syeikh Khalifah beliau.
Seringkali di
dalam bayan beliau, tatkala beliau menceritakan mengenai sejarah masa silam
beliau, beliau akan menceritakan bagaimana apabila pulang dari madrasah ibunya
akan meminta beliau menceritakan apa ilmu yang beliau dapat di madrasah. Ibunya
akan memberi perhatian kepada beliau serta berkata, ”Sekarang ini tidak
ada yang mendengar melainkan ibu saja namun ibu berdoa suatu hari nanti kamu
akan saksikan bahwa ribuan orang akan mendengar apa yang kamu ucapkan.”
Bila beliau menceritakan kisah ini, beliau akan menangis terisak-isak di
hadapan ribuan dan jutaan manusia yang mendengar bayan beliau. Doa ibu beliau
telah pun dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Pada tanggal 21
Mai 1997, jam 1.30 petang bersamaan hari Rabu, beliau telah dipanggil oleh
Allah subhanahu wa ta’ala pulang ke rahmatullah di Nizamuddin,
India. Hal ini terjadi setelah beliau beserta beberapa orang lama dalam usaha
dakwah dan tabligh dari Nizamuddin bersafar ke Ijtimak Agra dan di dalam
perjalanan, beliau telah jatuh sakit serta pulang kembali ke Delhi. Kemudian
beliau dimasukan ke Rumah Sakit dan setelah dibolehkan pulang, setelah itu
beliau diserang sakit jantung dan meninggal dunia.
Ustadz Hambali
mengatakan bahwa pada sekitar tahun 80an dan awal 90an beliau begitu suka
dengan jamaah dari Malaysia serta akan menyapa serta bersarapan pagi bersama jamaah
dari Malaysia. Kesukaan beliau dengan jamaah Malaysia karena ketika itu
kebanyakan yang datang ke markaz Nizamuddin adalah orang-orang muda belaka.
Pengorbanan beliau terhadap agama memberi manfaat yang banyak kepada banyak manusia yang datang ke Nizamuddin, India.
Pengorbanan beliau terhadap agama memberi manfaat yang banyak kepada banyak manusia yang datang ke Nizamuddin, India.
Semoga Allah subhanahu
wa ta’ala memberikan cahaya di kuburnya dan menerima pengorbanannya. Allaahummaghfir
lahuu warhamhuu wa’aafihii wa’ fuanhu. Amin !
Syaikh Abdur Rahman as Sudais
Sumber
karguzari (laporan) ini di sunniforum.
Kemudian disebarkan oleh rekan kita di
Fb. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberi taufik dan hidayah kepada
kita dan seluruh umat Islam untuk memahami dan menghargai usaha/ kerja agama
yang mulia ini.
1.Karguzari Jamaah Khuruj
Satu
jamaah di dalam perjalanan khuruj ke United Kingdom (Inggris), pesawat berhenti
(sementara) di lapangan terbang Moscow, Rusia. Seorang daripada kami diputuskan
untuk mengumandangkan azan dan seorang lagi menjadi imam setelah kami
bermesyuarat. Selepas menyempurnakan solat, kami melihat Imam Masjidil Haram, Syaikh
Abdur Rahman as Sudais turut bersama-sama kami di dalam shalat itu.
Syaikh
telah meletakkan tangannya di bahu kami dan berkata, "Antum min
Jama'atid Da'wah?" (Adakah anda semua daripada jemaah
da'wah?') Kami menjawab, "Alhamdulillah, kami sedang berada
di jalan Allah, dan kami berhenti di sini buat sementara waktu (transit ke UK
(Inggris))."
Syaikh
tersenyum kepada kami dan berdoa dan berkata; "Di dalam dunia ini
yang penuh dengan kemungkaran, tiada jamaah yang dilihat membawa kebaikan
seperti yang kamu semua lakukan."
Allah
subhanahu wa ta’ala telah memberi Syaikh kecintaan kepada kami, sehingga
beliau telah memberi kartu nama beliau kepada kami dan berkata, "Kapan
saja kamu datang ke Mekkah untuk Haji, umrah atau apa saja, temuilah
saya."
Setelah
beberapa lama dari peristiwa itu, beberapa orang daripada jamaah itu pergi ke
Mekkah. Mereka hendak berjumpa dengan Syaikh tetapi pengawal keselamatan telah
menghadang mereka. Namun, selepas menunjukkan kartu nama yang diberi oleh Syaikh,
mereka membolehkan jamaah itu berjumpa dengan Syaikh.
Syaikh Abdur Rahman as Sudais memeluk mereka dan mengelu-elukan kedatangan jamaah itu, dan memperkenalkan jamaah dengan ulama-ulama besar di sana dan berkata, "Kami adalah Imam-Imam bagi dunia ini dan mereka (jemaah itu) adalah Imam kami, kami pernah bersolat di belakang mereka."
Syaikh Abdur Rahman as Sudais memeluk mereka dan mengelu-elukan kedatangan jamaah itu, dan memperkenalkan jamaah dengan ulama-ulama besar di sana dan berkata, "Kami adalah Imam-Imam bagi dunia ini dan mereka (jemaah itu) adalah Imam kami, kami pernah bersolat di belakang mereka."
LAPORAN MIMPI SYAIKH AS SUDAIS
Pada
suatu malam, Syaikh Abdur Rahman Sudais, Imam Masjidil Haram melihat Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam mimpinya. Di dalam mimpinya itu,
satu jenazah sedang diangkat dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
sedang menunggu jenazah itu. Syaikh Sudais bertanya jenazah siapakah itu, dan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya bahwa jenazah
itu adalah jenazah Umar Palanpuri dari al-Hind (benua India).
Setelah
bangun daripada tidurnya, Syaikh Sudais mencari tahu siapakah Umar Palanpuri dan kemudian diberi
tahu bahwa Umar Palanpuri adalah seorang Maulana besar di dalam Jamaah Tabligh
dan baru saja meninggal dunia. Kemudian, beliau menulis satu surat takziah
kepada anak Maulana Umar Palanpuri, Maulana Yunus, di mana beliau telah
meriwayatkan mimpi beliau itu.
Maulana Yunus Palanpuri kemudiannya telah membaca surat daripada Syaikh Sudais kepada saudara-saudara Arab yang berada di perhimpunan di Nizamuddin, Delhi. Salah seorang daripada saudara Arab yang hadir di perhimpunan itu meriwayatkan kisah ini kepada bapa saya, dan daripada saya kini telah sampai kepada kamu sekalian.
Maulana Yunus Palanpuri kemudiannya telah membaca surat daripada Syaikh Sudais kepada saudara-saudara Arab yang berada di perhimpunan di Nizamuddin, Delhi. Salah seorang daripada saudara Arab yang hadir di perhimpunan itu meriwayatkan kisah ini kepada bapa saya, dan daripada saya kini telah sampai kepada kamu sekalian.
Syaikh Abdur Rahman as Sudais menziarahi Masjid Madni markaz tabligh di
Karachi, Pakistan pada 18.7.2010. Rekan-rekan seusaha di fb dalam perbincangan
karguzari ini, memberi karguzari bahwa Syaikh As-Sudais pernah menghadiri
Ijtima Tonggi dan pernah khuruj 40 hari ke Afrika. Boleh menuju pautan nota Hanif.
Sumber :http://karkuzaridakwahiman.blogspot.com/2010/08/karkuzari-mimpi-pengalaman-shiekh-abdur.html
Masjid-masjid Indah di Rusia
Masjid-masjid Indah di Rusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar