WANITA DALAM RUMAH TANGGA
6.8. MAQAMI RIJAL (LAKI-LAKI)
6.9. MAQAMI
MASTURAH
6.10. ADAB RUMAH TANGGA
6.11. ADAB IKRAM
SUAMI.
6.12. ADAB BERGAUL
SESAMA MUSLIM
6.13. ADAB TIDUR
6.14. ADAB MAKAN DAN MINUM
6.15. ADAB MANDI DAN TANDAS.
6.16. ADAB PERJALANAN
6.8. MAQAMI RIJAL (LAKI-LAKI).
1.
Musyawarah harian dan markaz
2.
Ta`lim masjid dan ta`lim rumah
3.
2 ½ jam setiap hari
4.
Jaulah I dan jaulah II setiap minggu
5.
Jaga nisab setiap bulan keluar 3 hari
1.9. MAQAMI MASTURAH.
1. Ta`lim Rumah
· Taklim
rumah ini harus dan wajib dibuat, baik kepada istri-istri yang belum mengambil
kerja masturah maupun yang sudah, orang tua kita katakan walaupun amalan
laki-lakinya sudah menyerupai Hasan Basri rahmatullah
‘alaih dan amalan istrinya seperti Rabiah al Adawiyah, maka tetap taklim
rumah harus di buat secara istiqomah di tempat yang sama.
· Yang
dibaca seluruh fadhilah.
· Waktunya
tetap dan minimal 30 menit
· Mudzakarah
6 sifat, setiapkali taklim.
· Halaqah
tajwid.
· Dan
ada hari-hari tertentu kita buat mudzakarah adab-adab sehari-hari dan masail.
· Petugas
digilir berasarkan hasil musyawarah harian rumah.
2. Ta`lim Mahalah Mingguan.
· Penting
sekali agar istri-istri kita di libatkan ikut serta dalam taklim mahalah
mingguan di mahalah.
· Tertib-tertib
taklim mahalah diantaranya beberapa wanita bisa menjalankan program, program
dimusyawarahkan oleh kaum lelaki, dan taklim mahalah harus di ketahui dan di
setujui oleh markaz.
· Minimal
3 pasang masturah
· Peserta
taklim seluruh ahli kampong tersebut.
· Pakaian
tergantung kondisi keimanan orang yang hadir, bahkan yang belum pakai
kerudungpun boleh dihadirkan apabila adakeinginan untuk hadir
· Tidak
bawa anak, dan anak dijaga oleh bapaknya
· Peserta
taklim tidak boleh lebih dari 40 orang, dan bila lebih dibagi dua tempat
· Ada
petugas istiqbal
· Dapat
menghendel program, artinya dapat membuat suasana dan mengendalikan suasana.
· Waktunya
minimal1 jam.
· Semua
fadhilah dibaca.
· Mudzakarah
6 sifat, dan tidak ditaqrarkan.
· Bayan
diadakan sifatnya insidentil, sekali-kali saja. Kalau ada bayan, istri tidak
diberitahu terlebih dahulu agar kehadirannya dalam taklim bukan karena ada
bayan.
· Tidak
ada acara makan-makan, yang dibolehkan hanya minum air saja, agar yang miskin
bisa bersedia rumahnya ditempati taklim
· Bila
jaraknya dekat, maka istri tidak mesti diantar oleh suami atau muhrimnya, dan
bila jauh maka muhrimnya bertanggung jawab untuk mengantarkannya.
3. Menghidupkan sunnah.
4. Mendidik anak secara sunnah.
5. Menghidupkan suasana iman dan yakin.
6. Hidup sederhana.
7. Menyederhanakan urusan rumah tangga.
8. Menghidupkan musyawarah harian.
9. Menjaga hati, tubuh dan pikiran dari kemaksiatan.
10. Membaca al Qur’an istiqamah 1 juz setiap hari dan
minimal 10 ayat.
11. Membaca
surat-surat tertentu, seperti surat as Sajadah, al waqiah, al Mulk, Yasin dll.
12. Dzikir
istiqamah pagi dan petang, istighfar, tasbihat dan shalawat Nabi masing-masing
100 kali.
6.9. ADAB RUMAH
TANGGA.
Maksud dan
tujuannya adalah agar dalam rumah tangga terwujud suasana agama seperti
keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam serta menjadi rumah tangga yang terhormat dan teladan.
Adab-adabnya adalah :
· Setiap masuk rumah ucapkan salam, baca basmalah 1 kali, shalawat 3
kali dan surat al Ikhlas 3 kali.
· Ibu rumah tangga adalah guru di dalam rumah yang menjadi contoh
bagi anak didiknya.
· Ibu
rumah tangga janganlah berpakaian yang kurang pantas karena akan dicontoh oleh
anak-anak, kecuali bila berada di kamar bersama suami dan itupun hendaklah kita
yakini dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah subhanahu
wa ta’ala melihat apa saja yang kita lakukan.
· Ibu
rumah tangga tidak boleh memasukkan laki-laki lain yang bukan muhrimnya ke
dalam rumah kecuali dengan izin suaminya, dan kalau laki-laki yang bukan muhrim
bertanya hendaklah dijawab dengan suara tegas, jelas, sopan dan ringkas. Jangan
sampai laki-laki yang bukan muhrim itu tergoda oleh suara kita karena bagi
wanita suara adalah aurat, tidak boleh diperdengarkan kepada sembarang lelaki.
· Ibu
rumah tangga tidak boleh keluar rumah tanpa izin suaminya. Dan kalau khawatir
suaminya sudah pergi kerja atau meninggalkan rumah, maka hendaklah minta izin
sebelum suaminya pergi.
· Ibu
rumah tangga hendaklah keluar bersama muhrimnya.
· Ibu
rumah tangga hendaknya segera kembali ke rumahnya setelah urusan selesai dan
sebelum malam tiba.
· Ibu
rumah tangga hendaknya menyambut suaminya yang baru pulang, berada di depan
pintu dengan wajah yang jernih serta menyengkan hati suami dan bersalaman serta
mencium tangan suami.
· Ibu
rumah tangga hendaknya mengantar suaminya sampai ke pintu rumah, bila mana
suaminya hendak pergi dan menyambut salamnya.
· Ibu
rumah tangga hendaklah menjaga harta benda dan kehormatan suami selama suaminya
tidak ada di rumah.
1.10. ADAB IKRAM SUAMI.
Maksud dan Tujuan : Kehadiran
suami di rumah adalah merupakan suatu rahmat kepada setiap istri.
Adab
– Adabnya :
1.
Dalam hal apapun (kecuali maksiat), istri harus selalu taat pada suami.
2.
Selalu mendahulukan kepentingan suami daripada yang lain
3.
Mendidik anak, menjaga harta dan kehormatan suami.
4.
Mempersiapkan semua kebutuhan suami, mengurus rumahtangga supaya baik, bersih
dan rapi menurut sunnah.
5.
Janganlah sembarangan membelanjakan harta suami secara tidak tepat dan boros,
dan bermusyawarah untuk setiap pengeluaran.
6.
Hendaknya memasak mengikuti kesukaan suami.
7.
Sewaktu suami bicara hendaklah istri dia mendengarkan dan jangan memotong pembicaraan.
8.
Bila suami marah hendaklah kita mendiamkan diri dan jangan suka menjawab /
menentang.
9.
Senantiasa menghormati dan memuliakan keluarga suami, bersikap baik dan ramah.
10.
Wajib bagi istri agar senantiasa mempunyai rasa malu kepada suaminya, menundukkan
pandangan di hadapannya dan merendahkan suara.
11.
Berdiri untuk menyambut suaminya datang atau pergi.
12.
Menawarkan dirinya kepada suami ketika hendak tidur.
13.
Memakai wangi-wangian, memelihara mulutnya dengan siwak dan wewangian.
14.
Senantiasa berhias dihadapan suaminya, meninggalkan berhias ketika suaminya
tidak ada.
15.
Tidak menolak ajakan suaminya.
16.
Tidak keluar rumah tanpa izin suami.
17.
Selalu memohon maaf dari suami ketika hendak tidur dan ketika suami akan pergi.
18.
Mengusap janggut suami, dengan do`a :
اَمَنْـتُ
بِـااللهِ بِـقَدْرِهِ .
19.
Bila istri memijit suaminya tanpa disuruh terlebih dahulu, maka akan diberikan
pahala 7 mangkok emas, bila memijit suami setelah disuruh akan mendapat 7
mangkok perak.
20.
Do`a memeluk suami :
اَللَّهُـمَّ
زِدْنَـَا مَحَبَّـةً لِلْأِسْلاَمِ .
21.
Satu hari khidmat suami dengan ikhlash sama dengan pahala 1000 haji dan 1000
umrah yang mabrur.
22.
Tidak puasa sunnat tanpa izin suami.
23.
Bila suami memberi nafkah sedikit, maka hendaknya bersyukur ( Qana`ah)
24.
Bila suami pulang dari bepergian, mencium keningnya sama dengan mencium hajr
aswad.
25.
Istri yang meminyaki dan menyisir rambut suami, menyisir janggut, menggunting
misai dan memotong kuku suami, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan beri :
· Minum
dari air surga dan diringankan hisabnya.
· Dimudahkan
ketika sakratul maut.
· Kuburnya
seperti taman-taman surga.
· Terlepas
dari siksa neraka
· Melintas
shirath dengan tanpa susah payah.
· Mendapat
1000 haji dan 1000 umrah.
26.
Wanita yang menjaga hijabnya / purdah, maka :
· Allah
subhanahu wa ta’ala tingkatkan Nur
wajahnya 13 x ganda dari wajah aslinya.
· Di
akhirat Allah subhanahu wa ta’ala
tingkatkan kecantikannya 70x ganda dari kecantiklan bidadari yang bernama
La`aiba, seorang bidadari yang Allah subhanahu
wa ta’ala ciptakan dengan tangan-Nya sendiri.
6.11. ADAB BERGAUL DENGAN SESAMA MUSLIM.
1.
Sesungguhnya orang mu`min itu bersaudara ( Al-Qur an ).
Walaupun
tidak ada hubungan kekeluargaan dan tidak satu bahasa, daerah ataupun adat
kebiasaan, tetapi dengan adanya kalimah yang sama (laa ilaaha illallaah
muhammadur rasuulullaah), maka sesama mu`min pada hakikatnya bersaudara.
Persaudaraan itu tidak hanya di dunia saja, tetapi juga di akhirat karena di
sana akan berjumpa kembali dan itulah persaudaraan yang sejati. Berbeda dengan selain
mu`min walaupun ia ada hubungan kekeluargaan dengan kita tetapi tidak akan
bersama-sama di akhirat kelak.
2.
Diwajibkan tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan.
Jika
mereka susah dalam kebendaan, maka kita membantunya dalam menghilangkan
kesusahannya, itulah tolong menolong dalam kebaikan. Sedangkan jika mereka
lalai dalam amalan agama, maka kita mengingatkan mereka untul mengamalkannya,
itulah tolong menolong dalam ketaqwaan. (Al-Qur an )
3.
Ditekankan bagi orang mu`min agar memiliki sifat selalu mendahulukan
kepentingan orang lain. Inilah yang menjadi sifat para sahabat. Walupun mereka
sendiri dalam keadaan susah payah, tapi mereka akan berusaha menolong kesusahan
orang lain lebih dahulu. (Al-Qur an )
4.
Memberi nasihat jika dimintai nasehat.(H.R Bukhari )
5.
Mencintai orang muslim seperti mencintai diri sendiri (H.R. Mutafaq`alaihi)
6.
Jika saudara kita mempunyai hajat saudaranya sesama muslim, maka segera
tunaikan hajatnya.(H.R Bukhari, Baihaqi)
7.
Jika ada yang ingin menunaikan hajat saudaranya sesama muslim, sedangkan ia
mempunyai kemampuan yang sedikit, maka kita secepatnya membantunya (H.R Muslim,
Thabrani, Baihaqi, Hakim)
8.
Menunaikan hajat sesama muslim berpahala 10 tahun i`tikaf di mesjid, sedangkan
1 malam saja i`tikaf di masjid akan dijauhkan dari neraka jahannam sejauh jarak
langit dan bumi. (H.R Thabrani)
9.
Saling mengunjungi sesama muslim. Itu adalah pertanda kasih sayang dan
sekaligus menghidupkan lingkungan yang baik. (H.R Muslim, Baihaqi, Thabrani).
10.
Merasa gembira dan senang jika orang lain mendapat kesenangan atau kegembiraan,
walaupun kita sendiri belum tentu senang atau kita tidak mendapat manfaat
apa-apa dari kesenagannya. (H.R Muslim, Thabrani)
11.
Menolong saudara muslim yang dizhalimi orang kafir. (HR. Muslim, Ibnu Abi
Syibah).
12.
Sederhanakanlah dalam mencintai atau membenci seseorang, yaitu jika mencintai
tidak berlebih-lebihan dan jika terpaksa membencipun hendaknya tidak
berlebihan, kedua-duanya dilakukan semata-mata karena Allah subhanahu wa ta’ala.
13.
Menanamkan rasa malu pada diri, karena malu adalah sebagian dari iman. Orang
yang tidak memiliki rasa malu dia akan bisa berbuat apa saja. (HR. Tirmidzi)
14.
Jangan sekali-kali menyusahkan orang mu`min, baik perasaannya, badannya dan fikirannya.
Walaupun sekedar main-main atau senda gurau,karena itu adalah suatu kezhaliman
yang besar. (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi)
15.
Jangan membuat takut atau terkejut kepada sesama muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat
marah ketika ada seorang sahabatnya yang lain, walaupun hanya sekedar bergurau.
(HR. Muslim, Abu Daud, Thabrani)
16.
Jangan meremehkan sesama muslim, walaupun dari segi zhahirnya mereka hina atau
lebih rendah adari kita, tetapi yang harus kita ingat bahwa dalam hati mereka
ada kalimah yang mulia (Laa ilaaha illallaah). (HR. Muslim, Abu Saad, Ibnu
Majah )
17.
Jangan membuat seseorang mu`min marah. (HR. Muslim)
18.
Jangan menghujat seorang muslim karena kesalahannya, jangan kita tanyakan
dengan nada menuntut;”Kenapa kau berbuat kesalahan seperti ini.” (HR. Muslim)
19.
Jangan menyinggung perasaan orang mu`min (HR. Muslim, Ibnu `Asakir).
20.
Jangan menghina sesama muslim walaupun ia telah berbuat salah. Dengan
menghinanya berarti kita telah membantu syetan. Seharusnya jika mengetahui
seseorang mu`min berbuat salah kita memohonkan ampun dan rahmat untuknya. (HR. Bukhari,
Baihaqi)
21.
Menghina sesama muslim sangan dilarang oleh Al-Qur an. Barangsiapa yang
meremehkan Al-Qur an berarti menghina Al-Qur an. (HR. Abu Nu`aim)
22.
Jangan membicarakan kesalahan orang mu`min, jika bukan untuk ishlah
(memperbaikinya) walaupun jelas kesalahannya. (HR. Bukhari)
23.
Tidak boleh memata-matai kesalahan seorang mu`min.(Al-Qur an dan Hadits)
24.
Usahakan selalu menutupi kekurangan dan keburukan sesama muslim. Menutupi
keburukan sesama mu`min sama dengan menyelamatkan anak yang akan dikubur
hidup-hidup.(HR. Abu Daud, Baihaqi, Thabrani)
25.
Hendaknya selalu mamaafkan kesalahan sesama mu`min. Ini adalah sifat orang
muslim yang muhsin (Al-Qur an dan Hadits )
26.
Jangan membenci orang yang berbuat salah, tetapi hanya membenci kesalahannya
saja. (HR. Abu Asakir)
27.
Jangan mendendam karena kesalahan orang lain yang dilakukan terhadap kita. (HR.
Muslim)
28.
Tunaikan hak muslim atas muslim lainnya : menjawab salam, menengoknya bila
sakit, mengantar jenazah, mendo`akan jika bersin dan memenuhi undangan (HR. Mutafaqun`alaihi).
29.
Menghormati yang tua dan menyayangi yang muda.
30.
Hendaknya kita selalu bersikap ramah kepada setiap orang walaupun kita tidak menyukainya.
(HR. Ahmad, Thabrani, Abu Na`im )
31.
Jika kita dibenci oleh seseorang, maka tanyakan, apa salah saya? (Ibnu
Mundziri).
32.
Jika kita bertengkar dengan seseorang, maka disunnahkan agar segera menyatakan
sayang kepada lawan bertengkar itu (HR. Thabrani)
33. Jangan memutuskan
hubungan silaturrahmi sesama muslim lebih dari 3 hari (HR. Mutafaqun`alahi).
6.12. ADAB TIDUR.
1.
Berwudhu’ sebelum tidur
2.
Periksa pintu, jendela, makanan, minuman atau tempat air ditutup dengan membaca
Basmalah.
3.
Shalat sunnat 2 rakaat
4.
Menghisab diri :
-
Apakah ada amalan yang belum
dikerjakan, maka segera kerjakan.
-
Apakah amal kita lebih baik dari
kemarin atau tidak
-
Jangan membawa dendam dan jika ada
saudara yang punya kesalahan kita maafkan, jika saudara kita punya hutang kita
bebaskan untuk malam itu dan besok ditagih lagi kalau memang belum sanggup
membebaskan hutangnya sepenuhnya, jika kita punya hutang maka hendaklah ditulis
dikertas dan simpan di bawah bantal untuk memberitahu ahli waris jika kita
meninggal, sehingga akan dilunasi.
5.
Menyelesaikan dzikir pagi dan petang dan membaca al-Qur an surat al-Mulk,
As-Sajadah, al-Waqi`ah (agar terhindar dari azab kubur dan dari kemiskinan
terutama miskin iman), membaca tasbih Fathimah : Subhanallah 33 X,
Alhamdulillah 33 X dan Allahuakbar 34 X. Fadhilahnya untuk menghilangkan rasa
letih dan akan bangun dalam keadaan segar kembali.
6.
Disunnahkan bercelak 3x dimata kanan dan 2 x di mata kiri sambil membaca (
At-Tahrim : 8 ) :
اَللَّهُمَّ
اَتْمِمْ لَنـَا نُوْرَنـَا وَاغْفِرْلَنـَا اِنَّـكَ عَلى كُلِّى شَيءٍ قَدِيْـرٌ .
7.
Siapkan alas tidur dengan mengibaskan / menyapukan 3x sambil membaca shalawat
3x, fadhilah untuk menghindarkan kedengkian orang dan gangguan-gangguan jin
jahat.
8.
Naik dengan kaki kanan sambil membaca Takbir.
9.
Niat bangun malam untuk shalat tahajud
· Tidak
diperbolehkan tidur hanya memakai selimut tanpa busana.
· Membaca
istighfar minimal 3x.
10.
Duduk berselonjor, menghadap kiblat dan membaca :
· Ayat
kursi 1 atau 3x untuk menghindarkan gangguan syetan dan untuk menjaga keluarga,
rumah dan tetangga dari gangguan
· Al-Fatihah
dan 3 Qul (surat al Ikhlas, al Falaq dan an Nas),
untuk menghindarkan diri dari bahaya, kecuali maut. Lalu ditiupkan 3x ke
telapak tangan, diusapkan ke badan kecuali kemaluan dan telapak kaki dengan
cara mengusap wajah dan seluruh badan bagian atas yang terjangkau.
· Baca
3 Qul lalu tiupkan 3x, usapkan wajah
sampai kaki bagian samping
· Baca
3 Qul lalu tiupkan 3x, usapkan wajah
sampai kaki bagian bawah.
· Do`a
untuk menangkal sihir (Q.S. Yunus : 81 )
قَـالَ مُوْسَى مَـاجِىءْ تُمْ بِـهِ السِّحْرُ اِنَّ اللهَ سَيُبْطِـلُـهُ اِنَّ اللهَ لاَ يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِـدِيْـنَ
11.
Cara tidur ada 2 macam :
· Badan
miring ke kanan menghadap kiblat , tangan kanan di bawah pipi kanan, tangan
kiri di atas pinggul dan kaki kanan ujungnya di atas kaki kiri.
· Cara
sahabat : Terlentang dengan kepala ke kanan, kedua tangan di atas perut, kaki
kanan di atas kaki kiri.
12.
Baca do`a akan tidur :
بِسْمِـكَ اَللَّـهُمَّ اَحْيـَا وَاَمُوْتُ .
13.
Apabila mimpi baik baca Alhamdulillah dan berdo`a agar jadi kenyataan dan boleh
diceritakan pada orang lain, bila mimpi buruk baca A`uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim dan sambil isyarat
meludah ke kiri dan jangan diceritakan pada orang lain.
14.
Bangun tidur baca Alhamdulillah 3x dan baca do`a :
اَلْحَمْـدُللهِ الَّذِى اَحْيـَانـَا بَعْدَمَـا اَمـَاتَنـَا وَاِلَيْهِ النُّشُـوْرُ .
Dan
sambil
menggosok punggung tangan ke mata agar rasa kantuk hilang.
6.13. ADAB MAKAN DAN MINUM.
1.
Memakai tutup kepala
2.
Cuci tangan dengan air yang mengalir dan berkumur 3 X lalu dibyang ke kiri
(fadhilah untuk memudahkan melafadzkan Laa ilaaha illallaah saat sakaratul maut)
sambil membaca shalawat.
3.
Menyiapkan suprah, buah dan garam.
· Do`a
buka suprah :
اَللَّهُمَّ ابْسُطْ لَنـاَ مِنْ بَرَكـاَتِكَ وَرَحْمَتِكَ وَرِزْقِكَ وَفَضْلِكَ .
· Do`a
makan buah :
اَللَّهُمَّ بـاَرِكْ لَنـاَ فى ثَمَرِنـاَ .
· Mencicipi
garam dengan jari manis, baca :
بِسْمِ اللهِ هَنِيْأً مَّرِيْـأً
4.
Makanan datang, baca do`a :
اّللَّهُمَّ بـاَرِكْ لَنـاَ فِيْمـاَ رَزَقْتَنـاَ وَقِنـاَ عَذَابَ النَّـاَرِ .
Cara
duduk :
· Seperti
tahyat awal
· Kaki
kanan diangkat kaki kiri diduduki
· Nongkrong
( dalam keadaan perang dan becek )
5.
Makan dari yang terdekat dengan 3 suap pertama menggunakan 3 jari ( ibu jari,
telunjuk dan jari tengah ) sambil membaca :
بِسْمِ اللهِ وَعَلَى بَرَكـاَتِ اللهِ .
6.
Setelah selesai 3 jari, sebelum makan dengan 5 jari, baca do`a :
جَلاَّ جَلاَ لُـهُ يـاَ وَاسِعَ الْمَغْغِرَةِ .
7.
Karena makan berjamaah, jika ada yang enak usahakan dahulukan ntuk teman dengan
adil. Saat makan usahakan ntuk berdzikir kalaupun bicara usahakan bicara agama.
8.
Apabila merasakan nikmat ucapkan :
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْـدُ وَلَكَ الشًّكْرُ .
9.
Dan yang mendengar mengucapkan :
اَلْحَمْـدُاللهِ
10.
Jika ada makanan yang jatuh, ambil dengan tangan kiri kemudian taruh ditangan
kanan lalu dimakan sambil membaca :
اِلَيْـهِ رَشَـدًا .
11.
Kalau kotor kita bersihkan dahulu, agar syetan tidak ikut makan sebab berkah
makanan itu siapa tahu ada pada makanan yang jatuh tersebut .
Fadhilah
:
· Menghindarkan
sikap sombong / takabbur
· Agar
mata tetap cerah
· Agar
pembicaraan mudah dipahami orang
· Mendapat
anak yang shaleh.
12.
Tidak boleh mencela makanan, disunnahkan memuji makanan, jika ada yang tidak
enak / tidak disukai lebih baik ditinggalkan (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan
Nasa`i)
13.
Makanan harus habis dan bersih, sebab kita tidak tahu dimana letak keberkahan
makanan itu. Selesai makan baca do`a :
اَلْحَمْـدُاللهِ الَّـذِى اَطْعَـمَـنَـا وَسَقَـانـاَ
وَجَعَـلَـنـاَ
مِنَ الْمُسْلِمِــيْنِ .
14.
Disunnahkan membersihkan makanan yang ada di jari dengan mulut.
· Jari
tengah :
اِتَّـقِ اللهِ
· Ibu
jari :
فَـا تَّـقِ اللهَ
· Jari
manis :
وَاِذَا بَطَشْـتُـمْ
· Telunjuk
:
بَطَشْـتُـمْ
· Kelingking
:
جَـبَّـارِيـنَ
15.
Cuci tangan dengan air yang mengalir setelah makan, usapkan ke wajah dari kiri
ke kanan. Fadhilah agar di hari kiamat muka bercahaya dan apabila dilihat suami
akan semakin cantik. Do`anya :
وَاِذَا بَطَشْـتُـمْ بَطَشْـتُـمْ جَبَّـارِيْـنَ .
16.
Do`a tutup suprah :
حَمْـدًا كَثِيْرًا طَيِّـبـًا مُبَـارَكـًا فِيْـهِ .
17.
Do`a membuang makanan yang tidak termakan :
فى سَبِيْـلِ اللهِ
18.
Do`a jika terlupa baca do`a mau makan :
بِسْـمِ اللهِ فى اَوَّلِـهِ وَاَخِـرِهِ
ADAB
MINUM
1.
Memakai tutup kepala
2.
Tidak berdiri, usahakan sambil bersandar
3.
Cara memegang gelas : ibu jari di bibir gelas, kelingking di bawah gelas dan 3
jari lainyya melingkari gelas. Fadhilahnya : Agar terhindar dari minuman yang
mengandung racun.
4.
Baca do`a :
· Air
putih :
وَشَقَـاهُمْ رَبَّـهُمْ شَرَابـاً طَهُوْرًا
· Air
susu :
اَللَّهُـمَّ بـاَرِكْ لَنـَا فِيْـهِ وَزِدْنـَا مِنْـهُ
· Air
manis :
اَللَّهُـمَّ ارْزُقْنى حَلاَ وَةِ اْلاِيْمَـانِ
Fadhilah
: agar tidak keras hati.
5.
Diminum 3 tegukan pertama dengan tiap tegukan diawali Basmalah dan diakhiri
dengan Alhamdulillah.
6.
Tidak meniup minuman panas, tunggui sampai dapat diminum ( bila ditiup maka
kotoran dari mulut akan mengeluarkan kuman penyakit sehingga penyakit akan lama
sembuhnya)
7.
Jangan bernafas dalam gelas (H.R. Bukhari – Muslim )
8.
Do`a setelah minum :
اَلْحَمْـدُاللهِ الَّذِى سَنـَا نـًا عَذْبـًا فُرَاتـًا في رَحْمَتِـهِ مـَاءً وَلَـمْ يَجْعَـلْ بِذُنُـوْبِـهِ .
9.
Salah seorang kamu janganlah minum sambil berdiri, maka barangsiapa terlanjur
minum berdiri akibat lupa hendaklah dimuntahkan air yang sudah di minumnya (
HR. Muslim ) .
Bila
minum air zam-zam disunnahkan sambil berdiri dan menghadap kiblat (Mutafaq`alaihi
)
6.14. ADAB MANDI DAN TANDAS.
1.
Masuk dengan memakai tutup kepala dan alas kaki serta mendahulukan kaki kiri
dengan membaca :
اَللَّهُـمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَـاءِثْ .
.
2.
Menanggalkan pakaian sambil membaca do`a dalam hati :
بِسْـمِ اللهِ لاً اِلَـهَ اِلاَّهُـوَ .
3.
Memakai basahan sebab dimanapun kita berada tidak lepas dari pandangan dan
pengetahuan Allah swt.
Syarat
sah mandi wajib ( menghilangkan hadats besar ) ada 2 :
1.
Niat ketika mengalirkan air ke seluruh tubuh dan niat itu dikhususkan pada
hadats yang akan dihilangkan.
2.
Meratakan air ke seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Adab
– adab Mandi Wajib :
1.
Masuk kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri
2.
Hendaknya mencuci tangan dan bagian yang terkena kotoran ( kemaluan dan dubur )
3.
Setelah mencuci tangan dan kamaluan, maka bacalah Basmalah dalam hati lalu
berwudhu seperti wudhu mau shalat tetapi kaki ditinggalkan mencucinya kemudian.
4.
Menyiram anggota badan bagian kanan 3x lalu anggota badan bagian kiri 3x.
5.
Membasuh kaki yang kanan 3x, lalu kaki kiri 3x
6.
Menghadap kiblat.
7.
Dianjurkan menutup tubuh dengan basahan selama mandi.
8.
Mengekalkan niat selama mandi.
9.
Jangan berlama-lama di kamar mandi.
10.
Setelah mandi baca do`a :
اَلْحَمْـدُاللهِ الَّذِى جَعَلَ الْمَـاءَ طَهُوْرًا
11.
Cara mandi wajib :
· Niat
dan bersihkan najis terlebih dahulu.
· Berwudhu,
kaki tidak disiram, sebab diakhirkan.
· Menyiram
kepala 3x, bagian kanan 3x, bagian kiri 3x.
· Menyiram
seluruh badan sampai rata
· Menyiram
kaki
· Bila
akan shalat tidak perlu wudhu lagi
· Bila
dalam keadaan junub lalu tidur (sebelum mandi ) sebaiknya wudhu terlebih
dahulu. ( HR. Tirmidzi )
· Disunnahkan
berwudhu ketika hendak melakukan persetubuhan. (HR. Abu Daud).
6.15. ADAB PERJALANAN.
1.
Shalat safar 2 rakaat
2.
Do`a memakai sandal / sepatu / kasut
اَللَّهُمَّ اِني اَعُوْذُبِكَ مِنَ اْلاِبْلِسِ وَالْجُنُدِهِ
Artinya
: “ Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari Iblis dan bala tentaranya. “
3.
Tidak memakai hiasan dan wangi-wangian
4.
Do`a keluar rumah :
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِـاللهِ
5.
Saat naik kendaraan langkahkan kaki kanan denagan membaca :
اللهِ بِسْمِ ,
setelah duduk bacalah اللهِ اَلْحَمْدُ,
bila kendaraan mulai berjalan maka baca :
سُبْحَـانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَـا هَذَا وَمَـا كُنَّـا لَهُ مُقْرِنِين وَ اِنَّـا اِلَى رَبِّنَـا لَمُنْقَلِبُــوْنَ
6.
Jika perjalanan naik / tanjakan baca :
اَللهُ اَكْبَـرُ
Jika
perjalanan turun, baca :
سُبْحَـانَ اللهُ
Jika
perjalanan mendatar, baca :
اَلْحَمْدُللهِ
Jika
jalan berliku-liku, baca :
لاَ حَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِـاللهِ
Jika
melewati jembatan, baca :
اَللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ
Jika
melihat masjid, baca :
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Jika
melihat tempat ibadah bukan Islam, baca :
لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ لاَمَعْبُدَ اِلاَّ اللهُ
Jika
melihat wanita bukan muhrim, baca :
اَللَّهُمَّ اِنى اَعُوْذُبِكَ مِنْ فِتْنَـةِ النِّسَـاءِ
Jika
melihat kebesaran dunia, baca :
اَللَّهُمَّ اِنى اَعُوْذُبِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَـا وَمِنْ عَذَابِ اْلأَخِرَةِ
7.
Jika melihat kampung, baca :
اَللَّهُمَّ بَـارِكْ لَنَـا فِيْـهَـا اَللَّهُمَّ ارْزُقْنَـا جَنَّـاهَـا وَحَبِبْنَـا اِلَى اَهْلِهَـا وَحَبِبْ صَـالِحِى اَهْلِهَـا اِلَيْنَـا.
8.
Berhenti di tengah jalan atau penginapan, baca :
اَعُوْذُبِكَلِمَـاتِ اللهِ التَّـامَّـاتِ مِنْ شَرِّ مَـا خَلَقَ
9.
Turun dari kendaraan, baca :
رَبِّ اَنْزِلْنى مُنْزَلاً مُبَـارَكًا وَاَنَـا خيرالْمُنْزِلينَ
10.
Bila melihat kota, baca :
لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيى وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيُّ دَاءِمٌ لاَ يَمُوْتُ بِيَدِهِ الخير وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
Fadhilahnya
:
· Dapat
1000 kebaikan
· Hapuskan
1000 dosa dan kejahatan
· Diangkat
1000 derajat dalam surga.
11.
Do`a naik kendaran laut, baca :
بِسْمِ اللهِ مَـجْرَهَـا وَمُرْسَهَـا اِنَّ رَبى لَغَفُوْرٌرَّحِيْـمٌ
وَمَـا قَدَرُوْاللهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَاْلاَرْضِ جَمِـيعًـا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَـامَـةِ وَالسَّمَوَتِ عَطْوِيَـاتِ بِيَمِنِهِ سُبْحَـا نَـهُ وَتَعَـالى عَمَّـا يُشْرِكُوْنَ .
12.
Do`a masuk rumah :
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْـأَلكَ خير الْمَوْلَجِ وَخير الْمَخْرَجِ.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar