Makam Imam Syafi'i
Oleh:
Alhabib Shodiq bin Abubakar Baharun
Bab Najasah (Najis)
Bab Najasah (Najis)
Najis
adalah sesuatu yang sangat kotor dan membuat jijik.
I. Yang
dianggap suci dari najis ada 3 perkara, yaitu :
1. Khamr (minuman keras yang terbuat dari korma atau anggur)
yang kalau didiamkan selama-lamanya kurang lebih satu tahun sehingga mengeras
maka suci asalkan dibawa dan tidak bercampur dengan najis sebelumnya.
2. Kulit hewan yang mati dan sudah disamak (yang sudah
dibersihkan dari daging, darah dan lemak) yang bermaksud kulit hewan yang sudah
mati adalah hewan yang mati tidak disembelih selain anjing dan babi atau anak
salah satu diantaranya, seperti anjing kawin dengan kambing maka hukum kulitnya
najis karena berkaitan dengan anjing.
3.
Sesuatu dari hewan yang mati lalu menjadi ulat.
II. Najis
dibagi menjadi 3 macam :
1.
Mughaladhoh (najis yang berat)
Seperti
najisnya babi atau anjing atau anak dari salah satu diantaranya, dalam keadaan
basah atau kering disalah satunya. Maka cara membasuhnya dengan menghilangkan
bekasnya dulu lalu dibasuh dengan air 7 kali dan debu (bisa air dulu 6 kali,
lalu debu atau sebaliknya atau air dicampur dengan debu dan dibasuh 7 kali).
2.
Mukhoffafah (najis kecil)
Seperti
najis (dan ini syarat-syaratnya) kencingnya anak bayi laki-laki yang belum
makan selain air susu ibu (selain obat) dan umurnya belum genap 2 tahun. Maka
cara mensucikannya cukup diperciki air sampai rata.
3.
Mutawasithoh (najis sedang)
Yaitu
semua najis selain yang diatas. Dan najis mutawasithoh (sedang) dibagi menjadi
2 bagian:
a.Najis yang ada ainiyahnya (ada bekasnya) yaitu yang
mempunyai warna, bau atau rasa, maka cara mensucikannya harus dihilangkan
bekasnya (ainiyahnya) lalu baru disiram dengan air secara merata.
b.Najis
yang tidak berbekas (khukmiyah) yaitu tidak ada warna, bau atau rasa maka cara
mensucikannya cukup disiram dengan air secara merata.
III. Semua
darah hukumnya najis, kecuali 8 macam yang suci diantaranya :
1. Hati
2. Minyak misik
3.Ginjal
4.Darah yang keluar dari ikan yang digoreng atau dibakar,
kalau sebelumnya maka hukumnya najis jika jumlahnya banyak.
5.
Darah yang keluar dari belalang yang digoreng atau dibakar.
6.
Air mani yang keluar dari manusia dan semua hewan, selain babi dan anjing (maka
hukumnya najis).
7.
Air susu yang keluar dari manusia dan semua hewan yang bisa dimakan (kambing,
kuda, sapi, kerbau, ayam, dll). Jika yang keluar dari hewan yang tidak boleh
dimakan, maka hukumnya najis.
8.
Janin.
IV.Najis-najis
yang dimakfu (yang dimaafkan / yang dianggap suci), ada 3 macam :
1.
Najis yang tidak kelihatan (sangat-sangat kecil) di baju / di air.
2.
Darah yang sedikit (tidak melebih ukuran 2,5 cm) jika dikumpulkan semua dan itu
hanya dibaju, tidak di air.
3. Bangkai hewan yang dibelah tidak mengeluarkan darah
(pada aslinya) seperti lalat, semut, ny amuk, serangga, kalajengking, cicak
yang kecil, jika berada di air, tidak dibaju.
Bab
Haid
Haid
adalah darah yang bisa terjadi pada perempuan yang keluar dari pangkal rahim
dalam keadaan sehat dan diwaktu yang tertentu. Paling cepat perempuan
mengeluarkan darah haid pada usia 9 tahun.
Imam
Syafi’i berkata : “Wanita yang paling cepat mengeluarkan darah haid adalah
wanita-wanita Tihamah (negeri Mekah). Mereka mulai mengeluarkan darah haid pada
usia 9 tahun. Tetapi umumnya para wanita mulai mengeluarkan darah haid pada
saat usia 12 tahun 8 bulan dan terkadang haid pertama terjadi setelah 2 tahun
dimulainya pertumbuhan payudara dan keluarnya bulu disekitar kemaluannya,
pertumbuhan badannya cepat dan masih banyak tanda pubertas lainnya.
Dalam
hal ini ada 5 macam darah yaitu :
1)
Hitam, adalah darah yang lebih kuat dan sangat amis.
2)
Merah, adalah darah yang kuat dan tidak berbau.
3)
Merah ke kuning-kuningan, adalah darah yang lemah.
4)
Kuning, adalah darah yang lebih lemah.
5)
Keruh, adalah warna yang paling lemah.
1.
Paling sedikit
perempuan haid 1 hari beserta malamnya (24 jam)
dan paling lama 15 hari beserta malamnya. Dan kebanyakan perempuan haid 6 atau
7 hari beserta malamnya. Bagi perempuan yang haid dari keseluruhan (6, 7 atau
15 hari) jika dijumlah semua ada 24 jam, maka itu darah haid, jika kurang dari
24 jam maka dinamakan mustahadoh (darah penyakit). Adapun jika lebih dari 24
jam sampai 15 hari beserta malamnya, maka itu dinamakan darah haid, dan jika
lebih dari 15 hari maka dinamakan mustahadoh (darah penyakit). Jika perempuan
keluar darah hitam pekat atau merah dan kuning tapi tidak keruh dan diwaktu
biasa dia haid, maka darah itu dinamakan darah haid.
Terkadang perempuan haid diwaktu yang tidak bisa
dipastikan, maka dihitung dari awal keluarnya darah itu, jika sampai 24 jam
atau lebih (kurang dari 15 hari beserta malamnya), maka darah itu dinamakan
haid dan jika setelah suci dia mengeluarkan darah lagi, maka dilihat dulu dari
kapan dia haid yang terakhir, jika berjalan 15 hari dari haid yang terakhir
maka darah yang kedua dinamakan haid, kalau kurang dari 15 hari (aqolultuhri)
maka darah itu penyakit.
Anjuran
bagi wanita yang sedang haid maka sebaiknya dicatat dengan menggunakan
kalender, agar tahu mana waktu haid dan lain-lainnya
2.
a. Nifas, nifas adalah darah yang keluar dari farji wanita setelah melahirkan.
a. Nifas, nifas adalah darah yang keluar dari farji wanita setelah melahirkan.
b.
Paling sedikitnya perempuan mengeluarkan darah nifas yaitu 1 tetes, dan paling
lamanya 60 hari, kebanyakan perempuan mengeluarkan darah nifas 40 hari.
c. Sebelum mengeluarkan darah nifas, biasanya setelah
keluarnya janin maka akan keluar darah sedikit, darah itu dinamakan tolq lalu
baru mengeluarkan darah nifas.
d.
Warna darah nifas hanya merah.
Perempuan yang mengeluarkan darah nifas melebihi 60 hari,
maka darah itu dinamakan mustahadoh dengan syarat berkelanjutan (tidak
terputus), apabila terputus walaupun sebentar, maka darah yang kedua dinamakan
darah haid.
3.
a. Suci (tuhri), suci bagi perempuan adalah masa tidak mengeluarkan darah haid atau nifas.
a. Suci (tuhri), suci bagi perempuan adalah masa tidak mengeluarkan darah haid atau nifas.
b.
Paling sedikitnya perempuan suci antara 2 haid adalah 15 hari dan kebanyakan
perempuan suci 23 hari atau 24 hari dan tidak ada batas suci bagi perempuan
(karena ada perempuan yang tidak mengeluarkan darah haid).
c.
Perempuan tidak mengeluarkan darah haid, maka dia sehat (bukan penyakit seperti
yang diyakini kebanyakan orang). Karena anak yang paling dicintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang bernama
Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra, beliau tidak pernah mengeluarkan darah haid, maka
beliau diberi julukan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam
dengan sebutan Al Batul (yang tidak pernah putus dalam beribadah).
4.
Mutahadoh adalah
darah penyakit yang keluar dilain waktu haid, bagi wanita yang mustahadoh, maka
setiap sholat 5 waktu harus membersihkan kemaluannya kemudian dibalut dan
langsung sholat (tidak boleh menunggu lama) dan diperbolehkan membaca Al Qur’an
setelah shalat dan juga diperbolehkan berjima’ sebelum berjima’ harus dilihat
dulu, klo ada darah di farjinya (memasukkan kapas di farjinya), maka
dibersihkan dengan air lalu baru boleh berjima’.
5.
Sesuatu yang
keluar dari farji perempuan yang diwajibkan mandi setelah bersih adalah air
mani, darah haid, janin (walau segumpal darah) dan darah nifas selain itu semua
tidak diwajibkan mandi. Seperti
darah penyakit (mustahadoh), keputihan, madhi dan wadhi.
a.
Madhi adalah air yang keluar dipuncak syahwat sebelum air mani dan warnya
putih, bening tetapi tidak bau.
b.
Wadhi adalah air yang keluar ketika membawa barang yang berat, berwarna putih
keruh.
c.
Semua yang keluar dari farji perempuan hukumnya najis, seperti darah haid,
nifas, mustahadoh, keputihan, madhi dan wadhi, dll. Adapun air mani hukumnya
suci.
d.
Perempuan yang haid dan nifas, diharamkan melakukan 10 macam, yaitu :
1)
Shalat
wajib dan sunnah (sujud syahwi, sujud tilawah)
2)
Thawaf
wajib / sunnah.
3)
Memegang Al Qur’an.
4)
Membawa Al Qur’an.
5)
Berhenti di masjid, selain masjid boleh seperti kuburan.
6)
Membaca Al Qur’an (jika hanya membaca wirid / sesuatu yang dilanggengkan maka
boleh jika dengan niat itu).
7)
Berpuasa.
8)
Thalak (bagi suami yang menalak istrinya diwaktu haid, maka tidak sah).
9)
Berjalan di masjid dari pintu ke satu ke pintu yang lain, jika takut keluar
darahnya dan mengotori masjid, mushalla dan langgar sama
dengan masjid.
10) Bersetubuh antara pusar dan lutut, artinya memasukkan
dzakarnya ke farji tatkala haid atau nifas, karena itu sangat dilaknat oleh
Allah subhanahu wa ta’ala dan rasul-Nya. Dan menyebabkan belang pada kulit si
anak, jika menjadi anak (ingat-ingat dan hati-hati).
6.
Masa perempuan hamil
paling cepatnya 6 bulan dan kebanyakan perempuan hamil 9 bulan dan paling lama
perempuan hamil 4 tahun (janin yang makin lama di kandungan, maka akan semakin
pintar, seperti Imam Syafi’i beliau dikandung ibunya selama 4 tahun).
Disunahkan wanita yang sedang hamil untuk memperbanyak
baca Al Qur’an, istighfar, shalawat dan bacaan-bacaan yang bagus, karena janin
yang berumur di atas 4 bulan dia akan mendengarkan percakapan yang bisa dia
dengar melalui ibu yang mengandungnya, kemudian setelah lahir disunnahkan
mengadzani (beradzan) di telinga kanan lalu mengomati (beriqomat) di telinga
kiri dan juga membaca surat Alam nasroh (Asyaroh) 3x di telinga kanan dengan
niatan agar mendapat kemudahan dalam semua urusannya dan membaca surat Al
Zalzalah 3x di telinga kiri dengan niatan anak tersebut dijauhkan dari
kegoncangan dari semua hal dan membaca Al Ikhlas 3x di telinga kanan dengan niatan
agar si anak mendapatkan ketauhidan dari Allah dan dijadikan anak yang selalu
ikhlas dalam beramal lalu mu’awidatain (Al Falaq dan An Nas) 1x di telinga kiri
dengan niatan agar si anak dijauhkan dari semua kejahatan sihir dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar