حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ
عَنْ فَاطِمَةَ عَنْ أَسْمَاءَ قَالَتْ أَتَيْتُ عَائِشَةَ وَهِيَ تُصَلِّي
فَقُلْتُ مَا شَأْنُ النَّاسِ فَأَشَارَتْ إِلَى السَّمَاءِ فَإِذَا النَّاسُ
قِيَامٌ فَقَالَتْ سُبْحَانَ اللَّهِ قُلْتُ آيَةٌ فَأَشَارَتْ بِرَأْسِهَا أَيْ
نَعَمْ فَقُمْتُ حَتَّى تَجَلَّانِي الْغَشْيُ فَجَعَلْتُ أَصُبُّ عَلَى رَأْسِي
الْمَاءَ فَحَمِدَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ مَا مِنْ شَيْءٍ لَمْ أَكُنْ أُرِيتُهُ
إِلَّا رَأَيْتُهُ فِي مَقَامِي حَتَّى الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَأُوحِيَ إِلَيَّ
أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي قُبُورِكُمْ مِثْلَ أَوْ قَرِيبَ لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ
قَالَتْ أَسْمَاءُ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ يُقَالُ مَا عِلْمُكَ
بِهَذَا الرَّجُلِ فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ أَوْ الْمُوقِنُ لَا أَدْرِي بِأَيِّهِمَا
قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ هُوَ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ جَاءَنَا
بِالْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى فَأَجَبْنَا وَاتَّبَعْنَا هُوَ مُحَمَّدٌ ثَلَاثًا
فَيُقَالُ نَمْ صَالِحًا قَدْ عَلِمْنَا إِنْ كُنْتَ لَمُوقِنًا بِهِ وَأَمَّا
الْمُنَافِقُ أَوْ الْمُرْتَابُ لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ
فَيَقُولُ لَا أَدْرِي سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا فَقُلْتُهُ
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il]
berkata, Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata, Telah menceritakan
kepada kami [Hisyam] dari [Fatimah] dari [Asma'] berkata: Aku menemui Aisyah
saat dia sedang shalat. Setelah itu aku tanyakan kepadanya: "Apa yang
sedang dilakukan orang-orang?" Aisyah memberi isyarat ke langit. Ternyata
orang-orang sedang melaksanakan shalat (gerhana matahari). Maka Aisyah berkata:
"Maha suci Allah". Aku tanyakan lagi: "Satu tanda saja?"
Lalu dia memberi isyarat dengan kepalanya, maksudnya mengangguk tanda
mengiyakan. Maka akupun ikut shalat namun timbul perasaan yang membingungkanku,
hingga aku siram kepalaku dengan air. Dalam khutbahnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memuji
Allah dan mensucikan-Nya, lalu bersabda: "Tidak ada sesuatu yang belum
diperlihatkan kepadaku, kecuali aku sudah melihatnya dari tempatku ini hingga
surga dan neraka, lalu diwahyukan kepadaku: bahwa kalian akan terkena fitnah
dalam kubur kalian seperti -atau hampir berupa- fitnah -yang aku sendiri tidak
tahu apa yang diucapkan Asma' diantaranya adalah fitnah
Al Masihud dajjal-; "akan ditanyakan kepada seseorang (didalam
kuburnya); "Apa yang kamu ketahui tentang laki-laki ini?" Adapun
orang beriman atau orang yang yakin, -Asma' kurang pasti mana yang dimaksud
diantara keduanya- akan menjawab: 'Dia adalah Muhammad Rasulullah telah datang
kepada kami membawa penjelasan dan petunjuk. Maka kami sambut dan kami ikuti.
Dia adalah Muhammad, ' diucapkannya tiga kali. Maka kepada orang itu dikatakan:
'Tidurlah dengan tenang, sungguh kami telah mengetahui bahwa kamu adalah orang
yang yakin'. Adapun orang Munafiq atau orang yang ragu, -Asma' kurang pasti
mana yang dimaksud diantara keduanya-, akan menjawab; "aku tidak tahu
siapa dia, aku mendengar manusia membicarakan sesuatu maka akupun
mengatakannya". (Hadits Imam Bukhari No. 84)
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنَا
عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلَاةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ
بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا
تَسْتَعِيذُ مِنْ الْمَغْرَمِ فَقَالَ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ
فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ وَعَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ
بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَعِيذُ فِي صَلَاتِهِ
مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata,
telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata, telah
mengabarkan kepada kami ['Urwah bin Az Zubair] dari ['Aisyah] isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dia telah
mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam di dalam shalat membaca do'a: 'ALLAHUMMA INNII A'UUDZU
BIKA MIN 'ADZAABIL QABRI, WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL, WA
A'UUDZU BIKA MIN FITNATIL MAHYAA WA FITNATIL MAMAAT. ALLAHUMMA INNII A'UUDZU
BIKA MINAL MA'TSAMI WAL MAGHRAM (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa
kubur dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masihid
Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan
fitnah kematian. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan
hutang) '. Tiba-tiba ada seseorang berkata kepada beliau, "Kenapa tuan
banyak meminta perlindungan dari hutang?" Beliau menjawab,
"Sesungguhnya seseorang apabila berhutang dia akan cenderung berkata dusta
dan berjanji lalu mengingkarinya." Dan dari Az Zuhri ia berkata, 'Urwah
bin Az Zubair telah mengabarkan kepadaku, bahwa 'Aisyah? radliallahu 'anha
berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dalam shalatnya meminta perlindungan dari fitnah
Dajjal." (Hadits Imam Bukhari No. 789)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ
عُرْوَةَ عَنْ امْرَأَتِهِ فَاطِمَةَ بِنْتِ الْمُنْذِرِ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ
أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهَا قَالَتْ أَتَيْتُ عَائِشَةَ
زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ خَسَفَتْ الشَّمْسُ
فَإِذَا النَّاسُ قِيَامٌ يُصَلُّونَ وَإِذَا هِيَ قَائِمَةٌ تُصَلِّي فَقُلْتُ
مَا لِلنَّاسِ فَأَشَارَتْ بِيَدِهَا إِلَى السَّمَاءِ وَقَالَتْ سُبْحَانَ
اللَّهِ فَقُلْتُ آيَةٌ فَأَشَارَتْ أَيْ نَعَمْ قَالَتْ فَقُمْتُ حَتَّى
تَجَلَّانِي الْغَشْيُ فَجَعَلْتُ أَصُبُّ فَوْقَ رَأْسِي الْمَاءَ فَلَمَّا
انْصَرَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَمِدَ اللَّهَ
وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ مَا مِنْ شَيْءٍ كُنْتُ لَمْ أَرَهُ إِلَّا قَدْ
رَأَيْتُهُ فِي مَقَامِي هَذَا حَتَّى الْجَنَّةَ وَالنَّارَ وَلَقَدْ أُوحِيَ
إِلَيَّ أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي الْقُبُورِ مِثْلَ أَوْ قَرِيبًا مِنْ فِتْنَةِ
الدَّجَّالِ لَا أَدْرِي أَيَّتَهُمَا قَالَتْ أَسْمَاءُ يُؤْتَى أَحَدُكُمْ
فَيُقَالُ لَهُ مَا عِلْمُكَ بِهَذَا الرَّجُلِ فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ أَوْ
الْمُوقِنُ لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ مُحَمَّدٌ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ
وَالْهُدَى فَأَجَبْنَا وَآمَنَّا وَاتَّبَعْنَا فَيُقَالُ لَهُ نَمْ صَالِحًا
فَقَدْ عَلِمْنَا إِنْ كُنْتَ لَمُوقِنًا وَأَمَّا الْمُنَافِقُ أَوْ الْمُرْتَابُ
لَا أَدْرِي أَيَّتَهُمَا قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي سَمِعْتُ
النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا فَقُلْتُهُ
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf]
berkata, telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari
isterinya [Fatimah binti Al Mundzir] dari [Asma' binti Abu Bakar] radliallahu
'anhuma, bahwasanya dia berkata, "Aku pernah datang menemui 'Aisyah?
radliallahu 'anha, isteri Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, ketika terjadi gerhana matahari. Ternyata orang-orang
sedang melaksanakan shalat dan saat itu ia juga ikut melaksanakannya. Setelah
itu aku bertanya kepadanya, "Apa yang dilakukan orang-orang?" Aisyah
memberi isyarat dengan tangannya ke langit seraya berkata, "Maha suci
Allah!" Aku bertanya, "Satu tanda saja?" Lalu dia memberi isyarat
tanda mengiyakan. Maka akupun ikut shalat sementara timbul perkara yang
membingungkanku, hingga aku siram kepalaku dengan air. Selesai shalat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
memuji Allah dan mensucikan-Nya, lalu bersabda: "Tidak ada sesuatu yang
belum diperlihatkan kepadaku, kecuali aku sudah melihatnya dari tempatku ini,
hingga surga dan neraka. Kemudian diwahyukan kepadaku, bahwa Kalian akan
terkena fitnah dalam kubur kalian seperti, atau serupa dengan fitnah Dajjal -Aku sendiri tidak tahu mana dari
keduanya yang dikatakan oleh Asma'-. Salah seorang dari kalian akan dihadapkan
lalu ditanya, 'Apa yang kamu ketahui tentang laki-laki ini? ' Orang beriman
atau orang yang yakin -Aku tidak tahu mana dari keduanya yang dikatakan ileh
Asma'- akan menjawab, 'Dia adalah Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dia datang kepada kami membawa
penjelasan dan petunjuk. Maka kami sambut, kami beriman kepadanya dan kami
ikuti (ajarannya).' Maka kepada orang itu dikatakan, 'Tidurlah kamu dengan
baik, sungguh kami telah mengetahui bahwa kamu adalah orang yang yaqin.' Adapun
orang Munafik atau orang yang ragu - aku tidak tahu mana dari keduanya yang
dikatakan oleh Asma'- akan menjawab, 'Aku tidak tahu siapa dia, aku mendengar
orang-orang mengatakan sesuatu, maka aku pun ikut mengatakannya'." (Hadits
Imam Bukhari No. 994)
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ أَبِي
سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو وَيَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ
الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim]
telah menceritakan kepada kami [Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Yahya]
dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata, Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam berdo'a: "Allahumma innii 'A'uudzu bika min
'adzaabil qabri wa min 'adzaabin naar wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min
fitmatil masiihid dajjaal" (artinya): ("Ya Allah aku berlindung
kepadaMu dari suksa kubur dan dari siksa api neraka dan dari fitnah kehidupan
dan kematian dan dari fitnah Al Masihid Dajjal").
(Hadits Imam Bukhari No. 1288)
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ ابْنِ
عَوْنٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ كُنَّا عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا فَذَكَرُوا الدَّجَّالَ أَنَّهُ قَالَ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ
كَافِرٌ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ لَمْ أَسْمَعْهُ وَلَكِنَّهُ قَالَ أَمَّا مُوسَى
كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ إِذْ انْحَدَرَ فِي الْوَادِي يُلَبِّي
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al
Mutsannaa] berkata, telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu 'Adiy] dari [Ibnu
'Aun] dari [Mujahid] berkata; Kami pernah bersama [Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhuma] lalu orang-orang menyebut tentang Dajjal bahwasanya Beliau
Shallallahu'alaihiwasallam menceritakan bahwa diantara kedua mata ad-Dajjal tertulis kata "kafir".
Maka Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Aku belum pernah
mendengarnya. Akan tetapi Beliau bersabda: "Adapun Musa Alaihissalam
seolah aku melihatnya ketika menuruni lembah dia bertalbiyah". (Hadits
Imam Bukhari No. 1453)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ
رُعْبُ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ
بَابٍ مَلَكَانِ
Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin
'Abdullah] berkata, telah menceritakan kepada saya [Ibrahim bin Sa'ad] dari
[bapaknya] dari [kakeknya] dari [Abu Bakrah radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Al Masihud-Dajjal yang ditakuti
tidak akan dapat memasuki kota Madinah. Pada hari itu Madinah memiliki tujuh
pintu yang setiap pintunya akan ada dua malaikat (yang menjaganya) ". (Hadits
Imam Bukhari No. 1746)
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ نُعَيْمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
الْمُجْمِرِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ
مَلَائِكَةٌ لَا يَدْخُلُهَا الطَّاعُونُ وَلَا الدَّجَّالُ
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata,
telah menceritakan kepada saya [Malik] dari [Nu'aim bin 'Abdullah Al Mujmir]
dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Pada pintu gerbang
kota Madinah ada para malaikat (yang menjaganya) sehingga wabah penyakit dan Al Masihud-Dajjal tidak akan dapat
memasukinya". (Hadits Imam Bukhari No. 1747)
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ
أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا طَوِيلًا عَنْ الدَّجَّالِ
فَكَانَ فِيمَا حَدَّثَنَا بِهِ أَنْ قَالَ يَأْتِي الدَّجَّالُ وَهُوَ مُحَرَّمٌ
عَلَيْهِ أَنْ يَدْخُلَ نِقَابَ الْمَدِينَةِ بَعْضَ السِّبَاخِ الَّتِي
بِالْمَدِينَةِ فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ
مِنْ خَيْرِ النَّاسِ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي حَدَّثَنَا
عَنْكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثَهُ فَيَقُولُ
الدَّجَّالُ أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلْتُ هَذَا ثُمَّ أَحْيَيْتُهُ هَلْ تَشُكُّونَ
فِي الْأَمْرِ فَيَقُولُونَ لَا فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيهِ فَيَقُولُ حِينَ
يُحْيِيهِ وَاللَّهِ مَا كُنْتُ قَطُّ أَشَدَّ بَصِيرَةً مِنِّي الْيَوْمَ
فَيَقُولُ الدَّجَّالُ أَقْتُلُهُ فَلَا أُسَلَّطُ عَلَيْهِ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair]
telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab]
berkata, telah mengabarkan kepada saya ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Uqbah]
bahwa [Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu] berkata, telah menceritakan
kepada kami Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dengan pembicaraan yang panjang tentang Dajjal. Diantara
yang Beliau ceritakan tentangnya adalah, Beliau berkata: "Dajjal akan datang pada suatu tanah yang tandus di
Madinah (untuk memasuki Madinah) padahal dia diharamkan untuk memasuki
pintu-pintu gerbang Madinah. Maka pada hari itu keluarlah seorang laki-laki
yang merupakan manusia terbaik atau salah seorang dari manusia terbaik
menghadangnya seraya berkata; Aku bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang pernah
diceritakan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam. Maka Dajjal berkata; Bagaimana sikap kalian jika aku
membunuh orang ini lalu aku menghidupkannya kembali, apakah kalian masih
meragukan kemampuanku?. Mereka menjawab: "Tidak". Maka Dajjal
membunuh laki-laki terbaik itu lalu menghidupkannya kembali. Laki-laki itu
berkata, ketika Dajjal menghidupkannya kembali; "Demi Allah, hari aku
tidak akan lebih waspada kecuali terhadap diriku sendiri. Maka Dajjal berkata;
"Aku akan membunuhnya lagi". Maka Dajjal tidak sanggup untuk
menguasainya". (Hadits Imam Bukhari No. 1749)
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ سَالِمٌ سَمِعْتُ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ انْطَلَقَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ الْأَنْصَارِيُّ
يَؤُمَّانِ النَّخْلَ الَّتِي فِيهَا ابْنُ صَيَّادٍ حَتَّى إِذَا دَخَلَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَفِقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَّقِي بِجُذُوعِ النَّخْلِ وَهُوَ يَخْتِلُ أَنْ يَسْمَعَ
مِنْ ابْنِ صَيَّادٍ شَيْئًا قَبْلَ أَنْ يَرَاهُ وَابْنُ صَيَّادٍ مُضْطَجِعٌ
عَلَى فِرَاشِهِ فِي قَطِيفَةٍ لَهُ فِيهَا رَمْرَمَةٌ أَوْ زَمْزَمَةٌ فَرَأَتْ
أُمُّ ابْنِ صَيَّادٍ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ
يَتَّقِي بِجُذُوعِ النَّخْلِ فَقَالَتْ لِابْنِ صَيَّادٍ أَيْ صَافِ هَذَا
مُحَمَّدٌ فَتَنَاهَى ابْنُ صَيَّادٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ تَرَكَتْهُ بَيَّنَ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah
mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata, [Salim] aku
mendengar ['Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma] berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan Ubay
bin Ka'ab Al Anshariy pergi menuju pepohonan kurma yang disana ada Ibnu
Shayyad, hingga ketika Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam menemuinya, Ibnu Shoyyad sedang bersandar di bawah pohon
kurma dan Beliau ingin mendengar sesuatu dari Ibnu Shayyad secara rahasia
sebelum dia melihat Beliau. Ketika itu Ibnu Shayyad berbaring diatas tikarnya
dan mengeluarkan suara samar-samar yang nyaris takbisa dipahami. Ibu Ibnu
Shayyad rupanya melihat Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam saat Ibnu Shayad masih bersandar di bawah pohon kurma
tersebut lalu ia berkata kepada Ibnu Shayyad: "Wahai anakku ini Muhammad
datang". Akhirnya Ibnu Shayyad terjaga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian berkata: "Seandainya
ibunya membiarkannya tentu akan jelas (Ibnu Shayyad dajjal
atau bukan). (Hadits Imam Bukhari No. 2444)
وَقَالَ
سَالِمٌ قَالَ ابْنُ عُمَرَ ثُمَّ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ
الدَّجَّالَ فَقَالَ إِنِّي أُنْذِرُكُمُوهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا قَدْ
أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوحٌ قَوْمَهُ وَلَكِنْ سَأَقُولُ لَكُمْ
فِيهِ قَوْلًا لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ
وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
Dan (masih dari jalur periwayatan yang sama dengan
hadits sebelumnya) [Salim] berkata, [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] berkata;
"Kemudian Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berdiri di hadapan manusia, lalu
memuji Allah yang Dia satu-satunya yang paling berhak dipuji kemudian Beliau
menyebutkan masalah ad-Dajjal dan bersabda: "Sungguh aku mengingatkan
kalian tentangnya dan tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah mengingatkan
kaumnya tentang Dajjal itu. Sungguh Nabi
Nuh 'Alaihissalam telah mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada
kalian tentangnya yang para Nabi (sebelumku) belum pernah mengatakannya, yaitu
bahwa ad-Dajjal itu a'war (buta sebelah matanya) dan sesungguhnya Allah tidaklah
buta sebelah". (Hadits Imam Bukhari No. 2829)
حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ
سَالِمٌ وَقَالَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَامَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا
هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ إِنِّي لَأُنْذِرُكُمُوهُ وَمَا
مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ لَقَدْ أَنْذَرَ نُوحٌ قَوْمَهُ
وَلَكِنِّي أَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلًا لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ
تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
Telah bercerita kepada kami ['Abdan] telah mengabarkan
kepada kami ['Abdullah] dari [Yunus] dari [Az Zuhriy] berkata [Salim] dan
berkata [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma]; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri di hadapan manusia lalu memuji
Allah karena memang Dialah satu-satunya yang berhak atas pujian kemudian Beliau
menceritakan Dajjal, sabda Beliau: "Aku akan menceritakannya kepada kalain
dan tidak ada seorang Nabipun melainkan telah menceritakan tentang ad-Dajjal kepada kaumnya. Sungguh Nabi Nuh
Alaihissalam telah mengingatkan kaumnya akan tetapi aku katakan kepada kalian
tentangnya yang tidak pernah dikatakan oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya,
yaitu Dajjal itu buta sebelah matanya sedang bahwa Allah tidaklah buta". (Hadits
Imam Bukhari No. 3089)
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ سَمِعْتُ
أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا عَنْ الدَّجَّالِ مَا
حَدَّثَ بِهِ نَبِيٌّ قَوْمَهُ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّهُ يَجِيءُ مَعَهُ
بِمِثَالِ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَالَّتِي يَقُولُ إِنَّهَا الْجَنَّةُ هِيَ
النَّارُ وَإِنِّي أُنْذِرُكُمْ كَمَا أَنْذَرَ بِهِ نُوحٌ قَوْمَهُ
Telah bercerita kepada kami [Abu Nu'aim] telah
bercerita kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] aku mendengar
[Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian aku
ceritakan tentang ad-Dajjal yang belum
pernah diceritakan oleh seorang Nabipun kepada kaumnya, yaitu bahwa dia itu
buta sebelah matanya dan dia datang dengan perumpamaan surga dan neraka. Maka
yang dikatakanya sebagai surga sesungguhnya adalah nereka dan aku ceritakan
kepada kalian sebagaimna Nabi Nuh Alaihissalam menceritakanya kepada
kaumnya". (Hadits Imam Bukhari No. 3090)
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ
قَالَ سَمِعْتُ أَبَا الْعَالِيَةِ حَدَّثَنَا ابْنُ عَمِّ نَبِيِّكُمْ يَعْنِي
ابْنَ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا
يَنْبَغِي لِعَبْدٍ أَنْ يَقُولَ أَنَا خَيْرٌ مِنْ يُونُسَ بْنِ مَتَّى
وَنَسَبَهُ إِلَى أَبِيهِ وَذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ فَقَالَ مُوسَى آدَمُ طُوَالٌ كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ
شَنُوءَةَ وَقَالَ عِيسَى جَعْدٌ مَرْبُوعٌ وَذَكَرَ مَالِكًا خَازِنَ النَّارِ
وَذَكَرَ الدَّجَّالَ
Telah bercerita kepadaku [Muhammad bin Basysyar] telah
bercerita kepada kami [Ghundar] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari
[Qatadah] berkata aku mendengar [Abu Al 'Aliyah] telah bercerita kepada kami
[anak paman Nabi kalian, yaitu Ibnu 'Abbas] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak sepatutnya
seorang hamba berkata aku lebih baik dari Yunus bin Matta" -----beliau
menyebutnya dengan menisbatkannya kepada ayahnya----". Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga
menyebutkan pada malam Beliau diisra'kan, kata Beliau; "Musa adalah
seorang laki-laki yang berkulit sawo matang seakan dia laki-laki gagah berasal
dari Syanu'ah (Yaman) dan Beliau juga berkata bahwa 'Isa adalah seorang yang
berambut keriting, berdada bidang. Beliau juga menyebut malaikat Malik penjaga
neraka dan juga menyebut ad-Dajjal".
(Hadits Imam Bukhari No. 3144)
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمَكِّيُّ قَالَ سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ بْنَ سَعْدٍ
قَالَ حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ لَا وَاللَّهِ مَا
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِعِيسَى أَحْمَرُ وَلَكِنْ
قَالَ بَيْنَمَا أَنَا نَائِمٌ أَطُوفُ بِالْكَعْبَةِ فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ سَبْطُ
الشَّعَرِ يُهَادَى بَيْنَ رَجُلَيْنِ يَنْطِفُ رَأْسُهُ مَاءً أَوْ يُهَرَاقُ
رَأْسُهُ مَاءً فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا ابْنُ مَرْيَمَ فَذَهَبْتُ أَلْتَفِتُ
فَإِذَا رَجُلٌ أَحْمَرُ جَسِيمٌ جَعْدُ الرَّأْسِ أَعْوَرُ عَيْنِهِ الْيُمْنَى
كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا الدَّجَّالُ
وَأَقْرَبُ النَّاسِ بِهِ شَبَهًا ابْنُ قَطَنٍ قَالَ الزُّهْرِيُّ رَجُلٌ مِنْ
خُزَاعَةَ هَلَكَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ
Telah bercerita kepada kami [Ahmad bin Muhammad Al
Makkiy] berkata, aku mendengar [Ibrahim bin Sa'ad] berkata, telah bercerita
kepadaku [Az Zuhriy] dari [Salim] dari [bapaknya] berkata; "Tidak!. Demi
Allah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
tidak mengatakan bahwa 'Isa berkulit putih kemerahan namun beliau berkata:
"Ketika aku tertidur (bermimpi), aku thawaf di Ka'bah dan ternyata ada
seorang yang ranbutnya lebat sedang didampingi oleh dua orang laki-laki yang
rambutnya meneteskan atau mengalirkan air. Aku bertanya: "Siapakah orang
itu?". Mereka berkata: "Dia adalah Putra Maryam ('Isa 'alaihis
salam).. Kemudian aku pergi dan berlalu dan ternyata ada seorang yang badannya
berwarna putih kemerahan dengan rambut yang lebat sedang mata kanannya buta.
Matanya bagaikan buah anggur yang menjorok. Aku bertanya: "Siapakah orang
itu?". Mereka berkata: "Dia adalah al-Masihud
Dajjal". Dan orang yang paling mirip dengannya adalah Ibnu
Qathan". Az Zuhriy berkata; "Ibnu Qathan adalah seorang laki-laki d
suku Khuza'ah yang mati dalam keadaan kafir jahiliyah". (Hadits Imam
Bukhari No. 3185)
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُمَرُ
بْنُ مُحَمَّدٍ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ كُنَّا نَتَحَدَّثُ بِحَجَّةِ الْوَدَاعِ وَالنَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَظْهُرِنَا وَلَا نَدْرِي مَا حَجَّةُ
الْوَدَاعِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ ذَكَرَ الْمَسِيحَ
الدَّجَّالَ فَأَطْنَبَ فِي ذِكْرِهِ وَقَالَ مَا بَعَثَ اللَّهُ مِنْ نَبِيٍّ
إِلَّا أَنْذَرَ أُمَّتَهُ أَنْذَرَهُ نُوحٌ وَالنَّبِيُّونَ مِنْ بَعْدِهِ
وَإِنَّهُ يَخْرُجُ فِيكُمْ فَمَا خَفِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ شَأْنِهِ فَلَيْسَ
يَخْفَى عَلَيْكُمْ أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ عَلَى مَا يَخْفَى عَلَيْكُمْ ثَلَاثًا
إِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّهُ أَعْوَرُ عَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّ
عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ أَلَا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ دِمَاءَكُمْ
وَأَمْوَالَكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ
هَذَا أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ قَالُوا نَعَمْ قَالَ اللَّهُمَّ اشْهَدْ ثَلَاثًا
وَيْلَكُمْ أَوْ وَيْحَكُمْ انْظُرُوا لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ
بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaiman]
dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Wahb] dia berkata; Telah
menceritakan kepadaku ['Umar bin Muhammad] bahwa [Bapaknya] telah menceritakan
kepadanya dari [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhu] dia berkata; "Kami
bincang-bincang tentang Haji Wada', pada waktu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berada bersama kami. Namun kami tidak
mengetahui apa yang dimaksud dengan haji Wada'. Kemudian Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam berkhutbah dengan memuji Allah terlebih dahulu,
lalu beliau menyebut-nyebut tentang Masih Ad Dajjal
kemudian beliau terus menyebutnya berulang kali hingga beliau bersabda:
"Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi kecuali dia mengingatkan umatnya
(dari bahaya Dajjal), Nuh telah mengingatkan umatnya dan juga para Nabi yang
datang setelahnya. Ketahuilah bahwa Dajjal akan keluar kepada kalian, dan
sekali-kali tidak tersembunyi dari kalian. Dan Rabb kalian pun tidak akan
menyembunyikannya dari kalian. (beliau menyebutkan sebanyak tiga kali).
Sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah. Sedangkan Dajjal buta mata
sebelah kanannya. Matanya seperti buah anggur yang menjorok. Ketahuilah
sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada kalian darah, dan harta kalian.
Sebagaimana haramnya pada hari ini, di negeri ini dan bulan ini. Ketahuilah
apakah aku sudah selesai menyampaikan? Mereka menjawab; 'Ya.' Beliau bersabda:
'Ya Allah, saksikanlah! (sebanyak tiga kali). Celakah kalian, janganlah kalian
kembali menjadi kafir sepeninggalku, sehingga sebagian kalian memenggal leher
sebagian yang lainnya.' (Hadits Imam Bukhari No. 4051)
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مُوسَى أَبُو عَبْدِ اللَّهِ
الْأَعْوَرُ عَنْ شُعَيْبٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو أَعُوذُ بِكَ مِنْ
الْبُخْلِ وَالْكَسَلِ وَأَرْذَلِ الْعُمُرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَةِ
الدَّجَّالِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il]
Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Musa Abu 'Abdillah Al A'war] dari
[Syu'aib] dari [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa:
'A'UUDZU BIKA MINAL BUKHLI WAL KASALI, WA ARDZALIL 'UMURI WA'ADZAABIL QABRI
WAFITNATID DAJJAAL WAFITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT "Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari kekikiran, kemalasan, kepikunan, siksa kubur, fitnah Dajjal serta fitnah kehidupan dan
kematian." (Hadits Imam Bukhari No. 4338)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نُعَيْمٍ الْمُجْمِرِ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ المَسِيحُ وَلَا
الطَّاعُونُ
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf]
telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Nu'aim Al Mujmir] dari [Abu Hurairah]
radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Al Masih
(Dajjal) dan penyakit lepra tidak akan bisa masuk Madinah." (Hadits
Imam Bukhari No. 5290)
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي
سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ أَخْبَرَهُ أَنَّ
عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ انْطَلَقَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي رَهْطٍ مِنْ أَصْحَابِهِ قِبَلَ ابْنِ صَيَّادٍ حَتَّى وَجَدَهُ يَلْعَبُ
مَعَ الْغِلْمَانِ فِي أُطُمِ بَنِي مَغَالَةَ وَقَدْ قَارَبَ ابْنُ صَيَّادٍ
يَوْمَئِذٍ الْحُلُمَ فَلَمْ يَشْعُرْ حَتَّى ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ظَهْرَهُ بِيَدِهِ ثُمَّ قَالَ أَتَشْهَدُ أَنِّي
رَسُولُ اللَّهِ فَنَظَرَ إِلَيْهِ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ
الْأُمِّيِّينَ ثُمَّ قَالَ ابْنُ صَيَّادٍ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ
فَرَضَّهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ آمَنْتُ
بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ثُمَّ قَالَ لِابْنِ صَيَّادٍ مَاذَا تَرَى قَالَ يَأْتِينِي
صَادِقٌ وَكَاذِبٌ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
خُلِّطَ عَلَيْكَ الْأَمْرُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنِّي خَبَأْتُ لَكَ خَبِيئًا قَالَ هُوَ الدُّخُّ قَالَ اخْسَأْ
فَلَنْ تَعْدُوَ قَدْرَكَ قَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَأْذَنُ لِي فِيهِ
أَضْرِبْ عُنُقَهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ
يَكُنْ هُوَ لَا تُسَلَّطُ عَلَيْهِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ هُوَ فَلَا خَيْرَ لَكَ
فِي قَتْلِهِ قَالَ سَالِمٌ فَسَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ
انْطَلَقَ بَعْدَ ذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ الْأَنْصَارِيُّ يَؤُمَّانِ النَّخْلَ الَّتِي فِيهَا ابْنُ
صَيَّادٍ حَتَّى إِذَا دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
طَفِقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَّقِي بِجُذُوعِ
النَّخْلِ وَهُوَ يَخْتِلُ أَنْ يَسْمَعَ مِنْ ابْنِ صَيَّادٍ شَيْئًا قَبْلَ أَنْ
يَرَاهُ وَابْنُ صَيَّادٍ مُضْطَجِعٌ عَلَى فِرَاشِهِ فِي قَطِيفَةٍ لَهُ فِيهَا
رَمْرَمَةٌ أَوْ زَمْزَمَةٌ فَرَأَتْ أُمُّ ابْنِ صَيَّادٍ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَتَّقِي بِجُذُوعِ النَّخْلِ فَقَالَتْ
لِابْنِ صَيَّادٍ أَيْ صَافِ وَهُوَ اسْمُهُ هَذَا مُحَمَّدٌ فَتَنَاهَى ابْنُ
صَيَّادٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ
تَرَكَتْهُ بَيَّنَ قَالَ سَالِمٌ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا
هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ إِنِّي أُنْذِرُكُمُوهُ وَمَا مِنْ
نَبِيٍّ إِلَّا وَقَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوحٌ قَوْمَهُ
وَلَكِنِّي سَأَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلًا لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ
تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ قَالَ أَبُو
عَبْد اللَّهِ خَسَأْتُ الْكَلْبَ بَعَّدْتُهُ { خَاسِئِينَ
} مُبْعَدِينَ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah
mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku [Salim bin Abdullah] bahwa [Abdullah bin Umar] telah
mengabarkan kepadanya, bahwa Umar bin Khatthab pernah pergi bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan
beberapa orang dari para sahabat beliau untuk menemui Ibnu Shayyad. Beliau
mendapatinya tengah bermain bersama dua anak kecil di dekat benteng Bani
Maghalah. Ibnu Shayyad waktu itu sudah hampir baligh namun dia tidak menyadari
sesuatupun (kedatangan rombongan) hingga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memukul punggungnya dengan tangan
beliau, kemudian beliau bersabda: "Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini
utusan Allah?". Maka Ibnu Shayyad memandang beliau lalu berkata; "Aku
bersaksi bahwa engkau utusan bagi ummat yang ummiy" (khusus bangsa 'Arab).
Kemudian Ibnu Shayyad berkata; "Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini utusan
Allah?" Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam pun menolaknya sambil bersabda: "Aku beriman kepada Allah dan
Rasul-rasul-Nya." Setelah itu beliau bersabda kepada Ibnu Shayyad:
"Bagaimana pendapatmu?". Ibnu Shayyad menjawab; "Telah datang
kepadaku orang yang jujur dan pendusta". Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Urusanmu kacau
balau." Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam juga bersabda: "Sungguh aku meminta kepadamu agar
mengira (apa yang aku sembunyikan dalam hatiku) ". Ibnu Shayyad berkata;
"Aku kira asap." Beliau bersabda: "Celaka kamu. Kamu tidak akan
mempunyai kemampuan (untuk mengetahuinya) ". Spontanitas Umar berkata;
"Wahai Rasulullah, biarkanlah aku memenggal lehernya". Maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: "Jika dia benar (Dajjal), maka kamu tidak akan dapat menguasainya
dan jika dia bukan (Dajjal) maka tidak ada kebaikannya membunuhnya". Salim
berkata; "Aku mendengar Abdullah bin Umar berkata; "Setelah itu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
beranjak meninggalkannya, Salim berkata: Aku mendengar Abdullah bin Umar
bekata: "Setelah itu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dan Ubai bin Ka'ab Al Anshari pergi menuju kebun kurma
dimana Ibnu Shayyad berada, dan ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memasuki kebun, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam segera
menjaga dirinya dengan pelepah kurma agar tidak mendengar apa pun yang
dikatakan Ibnu Shayyad sebelum ia melihat beliau. Sementara Ibnu Shayyad tengah
berbaring di atas hamparan kain beludru miliknya, yang terdengar suara tikar
bila diduduki. Ketika Ibu Ibnu Shayyad melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tengah menjaga diri dengan pelepah
kurma, maka ibunya berkata pada Ibnu Shayyad: Hai Shaf -nama Ibnu Shayyad- ini
Muhammad." Ibnu Shayyad langsung terbangun, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Andai dia (ibu Ibnu Shayyad) membiarkannya maka akan tampak jelas
olehnya." Salim berkata: Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri ditengah
orang-orang, beliau memuja dan memuji dengan pujian yang layak baginya, setelah
itu beliau menyebut Dajjal, beliau
bersabda: "Sesungguhnya aku mengingatkan kalian darinya. Dan tidak ada
seorang nabi pun melainkan ia akan mengingatkan kaumnya dari Dajjal. Nuh telah
mengingatkan kaumnya, namun aku akan menyebutkan suatu hal pada kalian yang
belum pernah dikemukakan oleh seorang nabi pun kepada kaumnya, ketahuilah oleh
kalian bahwa ia (Dajjal) buta sebelah matanya sedangkan Allah tidak buta
sebelah mata-Nya." Abu Abdullah mengatakan; "Aku menghalau anjing
maksudnya menjauhkannya, sedangkan kata "Khasi`iin" QS Al Baqarah;
65, maknanya adalah terusirlah dengan hina. (Hadits Imam Bukhari No. 5707)
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ مُصْعَبٍ كَانَ
سَعْدٌ يَأْمُرُ بِخَمْسٍ وَيَذْكُرُهُنَّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَأْمُرُ بِهِنَّ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ
بِكَ مِنْ الْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ
إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا يَعْنِي
فِتْنَةَ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
Telah menceritakan kepada kami [Adam] telah
menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik]
dari [Mush'ab] bahwa [Sa'd] pernah memerintahkan lima perkara, dia menyebutkan
perkara itu dari nabi Shallallahu 'alahi wasallam, bahwa beliau memerintahkan
hal itu juga, yaitu; "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL BUKHLI, WA A'UUDZU
BIKA MINAL JUBNI, WA A'UUDZU BIKA AN URADDA ILAA ARDZALIL 'UMUR WA A'UUDZU BIKA
MIN FITNATID DUNYA -yaitu firnah Dajjal- WA A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI (Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, aku berlindung kepada-Mu dari
sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu kepikunan, aku berlindung dari fitnah
dunia -maksudnya adalah fitnah dajjal-
dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur." (Hadits Imam Bukhari No.
5888)
حَدَّثَنَا
مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ
وَالْهَرَمِ وَالْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ
الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ
الْغِنَى وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْفَقْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ عَنِّي خَطَايَايَ بِمَاءِ الثَّلْجِ
وَالْبَرَدِ وَنَقِّ قَلْبِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ
الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا
بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
Telah menceritakan kepada kami [Mu'alla bin Asad]
telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Ayahnya]
dari [Aisyah] radliallahu 'anha bahwa Nabi Shallallahu 'alahi wasallam biasa
mengucapkan: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL KASALI WAL HARAMI WAL
MA`TSAMI WAL MAGHRAMI WAMIN FITNATIL QABRI WA 'ADZAABIL QABRI WAMIN FITNATIN
NAARI WA 'AZAABIN NAARI WAMIN SYARRI FITNATIL GHANIY WA 'A'UUDZUBIKA MIN
FITNATIL FAQRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL, ALLHUMMAGHSIL
'ANNII KHATHAAYAYA BIMAAIS SALJI WALBARADI WANAQQI QALBII MINAL KHATHAAYAYA
KAMAA NAQQAITATS TSAUBAL ABYADL MINAD DANAS WABAA'ID BAINI WABAINAL KHATHAAYAYA
KAMAA BAA'ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIBI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari rasa malas, kepikunan, kesalahan dan terlilit hutang, dan dari fitnah
kubur serta siksa kubur, dan dari fitnah neraka dan siksa neraka dan dari
buruknya fitnah kekayaan dan aku berlindung kepada-Mu dari buruknya fitnah
kefakiran serta aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masih Ad Dajjal. Ya Allah, bersihkanlah
kesalahan-kesalahanku dengan air salju dan air embun, sucikanlah hatiku dari
kotoran-kotoran sebagaimana Engkau menyucikan baju yang putih dari kotoran. Dan
jauhkanlah antara diriku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan
antara timur dan barat." (Hadits Imam Bukhari No. 5891)
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَالْهَرَمِ وَالْمَغْرَمِ
وَالْمَأْثَمِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ النَّارِ
وَفِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَشَرِّ فِتْنَةِ الْغِنَى وَشَرِّ
فِتْنَةِ الْفَقْرِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ اللَّهُمَّ
اغْسِلْ خَطَايَايَ بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّ قَلْبِي مِنْ
الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَبَاعِدْ
بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] telah
menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah]
dari [Ayahnya] dari [Aisyah] bahwa Nabi Shallallahu 'alahi wasallam selalu
mengucapkan: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL KASALI WAL HARAMI WAL
MAGHRAMI WAL MA`TSAMI, ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIN NAAR WAFITNATIN
NAARI WAMIN FITNATIL QABRI WA 'ADZAABIL QABRI WASYARRI FITNATIL GHANIY WASYARRI
FITNATIL FAQRI WAMIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAL, ALLHUMMAGHSIL KHATHAAYAYA
BIMAAIS SALJI WALBARADI WANAQQI QALBII MINAL KHATHAAYAYA KAMAA NAQQAITATS
TSAUBUL ABYADL MINAD DANAS WABAA'ID BAINI WABAINAL KHATHAAYAYA KAMAA BAA'ADTA
BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIBI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa
malas, kepikunan, terlilit hutang, dan dari kesalahan dan dari fitnah neraka
serta siksa neraka, dan dari fitnah kubur dan siksa kubur dan dari buruknya
fitnah kekayaan dan dari buruknya fitnah kefakiran serta fitnah Al Masih Ad Dajjal. Ya Allah, bersihkanlah
kesalahan-kesalahanku dengan air salju dan air embun, sucikanlah hatiku dari
kotoran-kotoran sebagaimana Engkau menyucikan baju yang putih dari kotoran. Dan
jauhkanlah antara diriku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan
antara timur dan barat." (Hadits Imam Bukhari No. 5898)
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَشَرِّ
فِتْنَةِ الْغِنَى وَشَرِّ فِتْنَةِ الْفَقْرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ
مِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ قَلْبِي بِمَاءِ
الثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّ قَلْبِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ
الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ
كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ
مِنْ الْكَسَلِ وَالْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] telah
mengabarkan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam
bin 'Urwah] dari [Ayahnya] dari [Aisyah] radliallahu 'anha dia berkata; Nabi
Shallallahu 'alahi wasallam sering mengucapkan do'a: 'ALLAHUMMA INNI
A'UUDZUBIKA MIN FITNATIN NAAR WA 'ADZAABIN NAARI WA FITNATIL QABRI WA 'ADZAABIL
QABRI WASYARRI FITNATIL GHANIY WASYARRI FITNATIL FAQRI, ALLAHUMMA INNI
A'UUDZUBIKA MIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAL, ALLAHUMMAGHSIL QALBII BIMAAIS
SALJI WAL BARADI WANAQQI QALBII MINAL KHATHAAYAYA KAMAA NAQQAITATS TSAUBUL
ABYADL MINAD DANAS WABAA'ID BAINI WABAINAL KHATHAAYAYA KAMAA BAA'ADTA BAINAL
MASYRIQI WAL MAGHRIBI, ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL KASALI WAL MA`TSAMI WAL
MAGHRAMI." (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah neraka serta
siksa neraka, dan dari fitnah kubur dan siksa kubur dan dari buruknya fitnah
kekayaan dan dari buruknya fitnah kefakiran. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
keburukan fitnah Al Masih Ad Dajjal. Ya
Allah, bersihkanlah hatiku dengan air salju dan air embun, sucikanlah hatiku
dari kotoran-kotoran sebagaimana Engkau menyucikan baju yang putih dari kotoran.
Dan jauhkanlah antara diriku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau
jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa
malas, kesalahan dan terlilit hutang)." (Hadits Imam Bukhari No. 5900)
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ حَفْصٍ وَبِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ
أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لِابْنِ صَيَّادٍ خَبَأْتُ لَكَ خَبِيئَا قَالَ الدُّخُّ قَالَ اخْسَأْ فَلَنْ
تَعْدُوَ قَدْرَكَ قَالَ عُمَرُ ائْذَنْ لِي فَأَضْرِبَ عُنُقَهُ قَالَ دَعْهُ
إِنْ يَكُنْ هُوَ فَلَا تُطِيقُهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ هُوَ فَلَا خَيْرَ لَكَ فِي
قَتْلِهِ
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hafsh] dan
[Bisyir bin Muhammad] menuturkan; telah memberitakan kepada kami [Abdullah]
telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu
'Umar] radliallahu 'anhuma menuturkan; Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam berkata kepada Ibnu Shayyad; "Aku menyembunyikan
suatu hal bagimu". ibnu Shayyad berkata; 'Itu adalah asap' Nabi
mengatakan; "Duduklah engkau dengan hina, engkau tak bisa melampaui batas
kemampuanmu selaku dukun." Umar berkata; 'Izinkanlah aku untuk memenggal
lehernya! ' Nabi menjawab; "Biarkan dia, jika dia memang Dajjal, kamu tak
bisa meladeninya, dan kalaulah dia bukan Dajjal,
tak ada kebaikan bagimu membunuhnya." (Hadits Imam Bukhari No. 6128)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُرَانِي اللَّيْلَةَ عِنْدَ الْكَعْبَةِ فَرَأَيْتُ
رَجُلًا آدَمَ كَأَحْسَنِ مَا أَنْتَ رَاءٍ مِنْ أُدْمِ الرِّجَالِ لَهُ لِمَّةٌ
كَأَحْسَنِ مَا أَنْتَ رَاءٍ مِنْ اللِّمَمِ قَدْ رَجَّلَهَا تَقْطُرُ مَاءً
مُتَّكِئًا عَلَى رَجُلَيْنِ أَوْ عَلَى عَوَاتِقِ رَجُلَيْنِ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ
فَسَأَلْتُ مَنْ هَذَا فَقِيلَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ثُمَّ إِذَا أَنَا
بِرَجُلٍ جَعْدٍ قَطَطٍ أَعْوَرِ الْعَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّهَا عِنَبَةٌ
طَافِيَةٌ فَسَأَلْتُ مَنْ هَذَا فَقِيلَ الْمَسِيحُ الدَّجَّالُ
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin
Maslamah] dari [Malik] dari [Nafi'] dari ['Abdullah bin Umar] radliallahu
'anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: "tadi malam aku diperlihatkan di dekat Ka'bah, aku
melihat seorang laki-laki yang kulitnya kemerah-merahan dengan postur manusia
paling rupawan yang pernah kamu lihat, rambutnya memanjang hingga sebahu dengan
penampilan paling mengesankan, ia tengah menyisiri rambutnya yang meneteskan
air, ia bersandaran diatas kedua kakinya, atau diatas tengkuk kedua kakinya, ia
thawaf di baitullah, maka aku bertanya; 'Siapakah orang ini? ' Ada jawaban; 'ia
adalah Isa bin maryam.' Kemudian tiba-tiba aku bersama seseorang yang rambutnya
sangat keriting, matanya buta sebelah kanan seolah-olah buah anggur yang
menjorok, maka aku bertanya; 'Siapakah orang ini? ' Ada jawaban; '(dia) al masih ad dajjal." (Hadits Imam Bukhari No.
6484)
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي سَالِمُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَا
أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُنِي أَطُوفُ بِالْكَعْبَةِ فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ سَبْطُ
الشَّعَرِ بَيْنَ رَجُلَيْنِ يَنْطُفُ رَأْسُهُ مَاءً فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا
ابْنُ مَرْيَمَ فَذَهَبْتُ أَلْتَفِتُ فَإِذَا رَجُلٌ أَحْمَرُ جَسِيمٌ جَعْدُ
الرَّأْسِ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ
قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا الدَّجَّالُ أَقْرَبُ النَّاسِ بِهِ شَبَهًا
ابْنُ قَطَنٍ وَابْنُ قَطَنٍ رَجُلٌ مِنْ بَنِي الْمُصْطَلِقِ مِنْ خُزَاعَةَ
Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah
mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku
[Salim bin Abdullah bin Umar], bahwasanya [Abdullah bin Umar] radliallahu
'anhuma mengatakan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
"ketika aku tidur, kulihat diriku thawaf di ka'bah, tiba-tiba ada
seseorang yang kulitnya sawo matang, berambut lurus diantara dua orang,
kepalanya meneteskan air, maka saya bertanya; 'Siapakah ini? ' Mereka menjawab;
'Ini Isa bin Maryam, ' kemudian aku menoleh, tiba-tiba ada seseorang yang
kulitnya merah, berbadan besar, rambut kepalanya keriting, matanya buta sebelah
kanan, matanya seolah-olah anggur yang menjorok, maka saya bertanya; 'Siapakah
ini? ' Mereka menjawab; 'Ini dajjal, '
manusia yang paling mirip dengannya adalah Ibnu Qathan, " dan Ibnu Qattan
adalah seorang laki-laki dari Bani musthaliq dari Khuza'ah. (Hadits Imam
Bukhari No. 6508)
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أُرَاهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ أَعْوَرُ عَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّهَا عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il]
telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Ayyub]
dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar], seingatku dia dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; "Dajjal buta matanya sebelah kanan, seolah-olah
matanya buah anggur yang menjorok." (Hadits Imam Bukhari No. 6590)
حَدَّثَنَا
سَعْدُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجِيءُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَنْزِلَ فِي
نَاحِيَةِ الْمَدِينَةِ ثُمَّ تَرْجُفُ الْمَدِينَةُ ثَلَاثَ رَجَفَاتٍ فَيَخْرُجُ
إِلَيْهِ كُلُّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ
Telah menceritakan kepada kami [Sa'ad bin Hafsh] telah
menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari [Ishaq bin Abdullah bin
Abi Thalhah] dari [Anas bin Malik] mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; "Dajjal datang hingga singgah di pinggiran Madinah
kemudian Madinah guncang tiga kali, sehingga setiap kafir dan munafik
menemuinya." (Hadits Imam Bukhari No. 6591)
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا
مِسْعَرٌ حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ
الْمَدِينَةَ رُعْبُ الْمَسِيحِ لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ
بَابٍ مَلَكَانِ قَالَ وَقَالَ ابْنُ إِسْحَاقَ عَنْ صَالِحِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ
عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَدِمْتُ الْبَصْرَةَ فَقَالَ لِي أَبُو بَكْرَةَ سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah]
telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada
kami [Mis'ar] telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Ibrahim] dari [ayahnya]
dari [Abu Bakrah] dari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda; "Kemelut al
masih ad dajjal tak akan memasuki Madinah, sebab ketika itu Madinah
mempunyai tujuh pintu yang setiap pintunya dijaga oleh dua malaikat." Dia
berkata, [Ibnu Ishaq] mengatakan dari [Salih bin Ibrahim] dari [ayahnya]
mengatakan, aku mendatangi Bashrah lantas [Abu Bakrah] mengatakan kepadaku; aku
dengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda sama dengan Hadits ini. (Hadits Imam Bukhari No. 6593)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ عَنْ صَالِحٍ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ
الدَّجَّالَ فَقَالَ إِنِّي لَأُنْذِرُكُمُوهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا وَقَدْ
أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ وَلَكِنِّي سَأَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلًا لَمْ يَقُلْهُ
نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
Telah menceritakan kepada kami [Abdul 'Aziz bin
Abdullah], Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] dari [Shalih] dari [Ibnu
Syihab] dari [Salim bin Abdullah] bahwasanya [Abdullah bin Umar] radliallahu
'anhu mengatakan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berdiri di
tengah-tengah para sahabat lantas memuji Allah dengan pujian selayaknya
bagi-Nya, kemudian beliau menyebut-nyebut dajjal
dan mengatakan; "Sungguh saya mengingatkan kalian tentang dajjal,
dan tidak ada seorang pun Nabi melainkan telah mengingatkan kaumnya tentang dajjal,
dan akan saya jelaskan kepada kalian tentangnya suatu hal yang belum pernah
dijelaskan oleh seorang Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam pun kepada kaumnya, sesungguhnya dajjal itu buta
sebelah sedang Allah tidak buta sebelah." (Hadits Imam Bukhari No. 6594)
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
عَنْ سَالِمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ أَطُوفُ بِالْكَعْبَةِ
فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ سَبْطُ الشَّعَرِ يَنْطُفُ أَوْ يُهَرَاقُ رَأْسُهُ مَاءً
قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا ابْنُ مَرْيَمَ ثُمَّ ذَهَبْتُ أَلْتَفِتُ فَإِذَا
رَجُلٌ جَسِيمٌ أَحْمَرُ جَعْدُ الرَّأْسِ أَعْوَرُ الْعَيْنِ كَأَنَّ عَيْنَهُ
عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ قَالُوا هَذَا الدَّجَّالُ أَقْرَبُ النَّاسِ بِهِ شَبَهًا
ابْنُ قَطَنٍ رَجُلٌ مِنْ خُزَاعَةَ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair]
telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari
[Salim] dari ['Abdullah bin Umar], bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku tidur, aku
bermimpi thawaf di ka'bah, tak tahunya ada seseorang yang rambutnya lurus,
kepalanya meneteskan atau mengalirkan air. Maka saya bertanya; 'siapakah ini? '
Mereka mengatakan; 'Ini Isa bin maryam'. Kemudian aku menoleh, tak tahunya ada
seseorang yang berbadan besar, warnanya kemerah-merahan, rambutnya keriting,
matanya buta sebelah kanan, seolah-olah matanya anggur yang menjorok. Mereka
menjelaskan; 'Sedang ini adalah dajjal,
manusia yang paling mirip dengannya adalah Ibnu Qaththan, laki-laki dari bani
Khuza'ah.'" (Hadits Imam Bukhari No. 6595)
حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ رِبْعِيٍّ
عَنْ حُذَيْفَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي
الدَّجَّالِ إِنَّ مَعَهُ مَاءً وَنَارًا فَنَارُهُ مَاءٌ بَارِدٌ وَمَاؤُهُ نَارٌ
قَالَ أَبُو مَسْعُودٍ أَنَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] telah
mengabarkan kepadaku [Ayahku] dari [Syu'bah] dari ['Abdul Malik] dari [Rib'i]
dari [Khudzaifah] dari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda tentang dajjal;
"Ia membawa air dan api, yang kelihatan api adalah air dingin, dan yang
kelihatan air adalah api." Dan [Abu Mas'ud] mengatakan; aku mendengarnya
dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. (Hadits Imam Bukhari No. 6597)
حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا
بُعِثَ نَبِيٌّ إِلَّا أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الْأَعْوَرَ الْكَذَّابَ أَلَا إِنَّهُ
أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ
مَكْتُوبٌ كَافِرٌ فِيهِ أَبُو هُرَيْرَةَ وَابْنُ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb]
telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qotadah] dari [Anas] radliallahu
'anhu mengatakan, Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain
telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah dan pendusta,
ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta
sebelah, sedang rabb kalian tidak buta sebelah, tertulis diantara kedua matanya
KAFIR." Tentang Hadits ini, juga ada riwayat dari Abu Hurairah dan Ibnu
Abbas dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam. (Hadits Imam Bukhari No. 6598)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نُعَيْمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
الْمُجْمِرِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ مَلَائِكَةٌ لَا يَدْخُلُهَا
الطَّاعُونُ وَلَا الدَّجَّالُ
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah]
dari [Malik] dari [Nu'aim bin Abdullah Al Mujmir] dari [Abu Hurairah]
menuturkan; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Jalan-jalan Madinah dijaga oleh para
malaikat, sehingga kota itu tidak bisa dimasuki wabah tha'un ataupun dajjal." (Hadits Imam Bukhari No. 6600)
حَدَّثَنِي
يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ
قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ الْمَدِينَةُ يَأْتِيهَا الدَّجَّالُ فَيَجِدُ الْمَلَائِكَةَ
يَحْرُسُونَهَا فَلَا يَقْرَبُهَا الدَّجَّالُ قَالَ وَلَا الطَّاعُونُ إِنْ شَاءَ
اللَّهُ
Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Musa] telah
menceritakan kepada kami [Yazid bin harun] telah mengabarkan kepada kami
[Syu'bah] dari [Qotadah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Madinah akan didatangi
Dajjal, namun ia mendapati para malaikat yang menjaganya sehingga Dajjal tak bisa mendekatinya." kata Anas;
"tidak pula penyakit Tha'un insya Allah." (Hadits Imam Bukhari No.
6601)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ
فَاطِمَةَ بِنْتِ الْمُنْذِرِ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا أَنَّهَا قَالَتْ أَتَيْتُ عَائِشَةَ حِينَ خَسَفَتْ الشَّمْسُ وَالنَّاسُ
قِيَامٌ وَهِيَ قَائِمَةٌ تُصَلِّي فَقُلْتُ مَا لِلنَّاسِ فَأَشَارَتْ بِيَدِهَا
نَحْوَ السَّمَاءِ فَقَالَتْ سُبْحَانَ اللَّهِ فَقُلْتُ آيَةٌ قَالَتْ
بِرَأْسِهَا أَنْ نَعَمْ فَلَمَّا انْصَرَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ مَا مِنْ
شَيْءٍ لَمْ أَرَهُ إِلَّا وَقَدْ رَأَيْتُهُ فِي مَقَامِي هَذَا حَتَّى
الْجَنَّةَ وَالنَّارَ وَأُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي الْقُبُورِ
قَرِيبًا مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ أَوْ الْمُسْلِمُ لَا
أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ مُحَمَّدٌ جَاءَنَا
بِالْبَيِّنَاتِ فَأَجَبْنَاهُ وَآمَنَّا فَيُقَالُ نَمْ صَالِحًا عَلِمْنَا
أَنَّكَ مُوقِنٌ وَأَمَّا الْمُنَافِقُ أَوْ الْمُرْتَابُ لَا أَدْرِي أَيَّ
ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ
شَيْئًا فَقُلْتُهُ
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah]
dari [Malik] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Fatimah binti Al Mundzir] dari
[Asma' binti Abu Bakar] radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Aku mendatangi
'Aisyah ketika gerhana matahari, orang-orang tengah shalat dan ia sendiri juga
shalat. Aku pun bertanya, "Mengapa orang-orang melakukan shalat?"
Lantas Aisyah mengisyaratkan dengan tangannya ke arah langit dan mengucapkan
subhaanallah. Aku tanyakan, "Gerhanakah?" ia menjawab dengan
mengisyaratkan kepalanya 'benar'. Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selesai shalat, maka beliau memuja dan
memuji Allah kemudian bersabda: "Tidak ada sesuatu yang belum pernah
kulihat, selain telah kulihat di tempat berdiriku ini sekarang, hingga surga
dan neraka. Dan telah diwahyukan kepadaku bahwa kalian akan mendapat ujian di
alam kubur yang berdekatan dengan fitnah Dajjal.
Adapun orang mukmin atau muslim -aku tidak tahu kepastian redaksinya, mana dari
keduanya yang diucapkan Asma-, akan berkata, 'Muhammad telah datang kepada kami
dengan membawa bukti-bukti yang terang dan kami memenuhi ajakannya dan kami
beriman, hingga terdengar suara 'Tidurlah engkau dengan nyenyak, kami tahu
bahwa engkau adalah orang yang yakin.' Adapun orang munafik atau ragu-ragu -Aku
tidak tahu mana yang diucapkan Asama- akan mengatakan 'Aku tidak tahu, aku
hanya mendengar orang-orang berkata sesuatu, lalu aku menirunya'." (Hadits
Imam Bukhari No. 6743)
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ قَالَ ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَخْفَى عَلَيْكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَيْسَ
بِأَعْوَرَ وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى عَيْنِهِ وَإِنَّ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ
أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Ismail] telah
menceritakan kepada kami [Juwairiyah] dari [Nafi'] dari ['Abdullah] berkata,
"Dajjal disebut-sebut di sisi Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, lantas beliau berkomentar" 'Allah tidak samar bagi
kalian, Allah tidak buta sebelah -sambil beliau mendemontrasikan dengan
tangannya ke matanya- 'dan bahwasanya al masih
addajjal buta sebelah kanan, seolah-olah matanya anggur yang
menjorok." (Hadits Imam Bukhari No. 6858)
حَدَّثَنَا
حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ أَخْبَرَنَا قَتَادَةُ قَالَ سَمِعْتُ
أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ مَا بَعَثَ اللَّهُ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا أَنْذَرَ قَوْمَهُ الْأَعْوَرَ
الْكَذَّابَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ مَكْتُوبٌ
بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ
Telah menceritakan kepada kami [Hafs bin Umar] telah
menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Qatadah]
berkata, aku mendengar [Anas] radliyallahu'anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: "Tidaklah Allah mengutus seorang
nabi pun melainkan telah mengingatkan kaumnya terhadap si buta sebelah dan si
pendusta, ingatlah bahwa dajjal adalah
buta sebelah, sedang Rabb kalian tidak buta sebelah, tertulis diantara kedua
matanya KAFIR." (Hadits Imam Bukhari No. 6859)
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ
امْرَأَتِهِ فَاطِمَةَ عَنْ جَدَّتِهَا أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ أَنَّهَا
قَالَتْ أَتَيْتُ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
حِينَ خَسَفَتْ الشَّمْسُ فَإِذَا النَّاسُ قِيَامٌ يُصَلُّونَ وَإِذَا هِيَ
قَائِمَةٌ تُصَلِّي فَقُلْتُ مَا لِلنَّاسِ فَأَشَارَتْ بِيَدِهَا نَحْوَ
السَّمَاءِ وَقَالَتْ سُبْحَانَ اللَّهِ فَقُلْتُ آيَةٌ فَأَشَارَتْ أَيْ نَعَمْ
فَقُمْتُ حَتَّى تَجَلَّانِي الْغَشْيُ وَجَعَلْتُ أَصُبُّ فَوْقَ رَأْسِي مَاءً
فَلَمَّا انْصَرَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَمِدَ
اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ مَا مِنْ شَيْءٍ كُنْتُ لَمْ أَرَهُ
إِلَّا قَدْ رَأَيْتُهُ فِي مَقَامِي هَذَا حَتَّى الْجَنَّةَ وَالنَّارَ وَلَقَدْ
أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي الْقُبُورِ مِثْلَ أَوْ قَرِيبَ مِنْ
فِتْنَةِ الدَّجَّالِ لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ يُؤْتَى
أَحَدُكُمْ فَيُقَالُ لَهُ مَا عِلْمُكَ بِهَذَا الرَّجُلِ فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ
أَوْ الْمُوقِنُ لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ هُوَ
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى فَأَجَبْنَا
وَآمَنَّا وَاتَّبَعْنَا فَيُقَالُ لَهُ نَمْ صَالِحًا فَقَدْ عَلِمْنَا إِنْ
كُنْتَ لَمُؤْمِنًا وَأَمَّا الْمُنَافِقُ أَوْ الْمُرْتَابُ لَا أَدْرِي أَيَّ
ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ
شَيْئًا فَقُلْتُهُ
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata,
telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari isterinya
[Fatimah] dari neneknya [Asma` binti Abu Bakar] bahwa ia berkata, "Aku
pernah menemui 'Aisyah, isteri Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, ketika terjadi gerhana matahari. Saat itu orang-orang
sedang melaksanakan shalat dan saat itu iapun berdiri shalat. Setelah itu aku
katakan kepadanya, "Apa yang dilakukan orang-orang?" Aisyah lalu
memberi isyarat dengan tangannya ke arah langit seraya berkata, "Maha suci
Allah." Aku lalu berkata, "Satu tanda kekuasaan Allah." Lalu dia
mengiyakan dengan memberi isyarat. Maka akupun ikut shalat sementara timbul
perkara yang membingungkanku, hingga aku siram kepalaku dengan air. Selesai
shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam mengucapkan puja dan puji kepada Allah, kemudian beliau bersabda:
"Tidak ada sesuatu yang belum diperlihatkan kepadaku, kecuali aku sudah
melihatnya dari tempatku ini hingga surga dan neraka. Dan telah diwahyukan
kepadaku bahwa kalian akan terkena fitnah dalam qubur kalian seperti, atau
hampir serupa dengan fitnah Dajjal yang
aku sendiri tidak tahu fitnah apakah itu." Asma` berkata, "Setiap
salah seorang dari kalian akan didatangkan (dalam sidang), lalu dikatakan
kepadanya, 'Apa yang kamu ketahui tentang laki-laki ini (Rasulullah)? ' Adapun
orang beriman atau orang yang yakin -aku tidak tahu mana yang Asma' ucapkan-,
lalu orang tersebut akan menjawab, 'Dia adalah Muhammad utusan Allah. Ia datang
kepada kami membawa penjelasan dan petunjuk. Kami lalu menyambutnya, beriman
dan mengikuti seruannya.' Maka kepada orang itu dikatakan, 'Tidurlah kamu
dengan baik, sungguh kami telah mengetahui bahwa kamu adalah orang beriman.'
Adapun Munafik atau pelaku dosa besar -Aku tidak tahu mana yang diucapkan
Asma'- akan menjawab, 'Aku tidak tahu siapa dia, aku mendengar orang-orang
mengatakan sesuatu maka aku pun mengikuti ucapan tersebut'." (Hadits Imam
Bukhari No. 178)
حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ
أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ أَنَّ عُمَرَ انْطَلَقَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَهْطٍ قِبَلَ ابْنِ صَيَّادٍ حَتَّى وَجَدُوهُ يَلْعَبُ
مَعَ الصِّبْيَانِ عِنْدَ أُطُمِ بَنِي مَغَالَةَ وَقَدْ قَارَبَ ابْنُ صَيَّادٍ
الْحُلُمَ فَلَمْ يَشْعُرْ حَتَّى ضَرَبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِيَدِهِ ثُمَّ قَالَ لِابْنِ صَيَّادٍ تَشْهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ
فَنَظَرَ إِلَيْهِ ابْنُ صَيَّادٍ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ
الْأُمِّيِّينَ فَقَالَ ابْنُ صَيَّادٍ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ فَرَفَضَهُ وَقَالَ آمَنْتُ
بِاللَّهِ وَبِرُسُلِهِ فَقَالَ لَهُ مَاذَا تَرَى قَالَ ابْنُ صَيَّادٍ
يَأْتِينِي صَادِقٌ وَكَاذِبٌ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ خُلِّطَ عَلَيْكَ الْأَمْرُ ثُمَّ قَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي قَدْ خَبَأْتُ لَكَ خَبِيئًا فَقَالَ ابْنُ صَيَّادٍ
هُوَ الدُّخُّ فَقَالَ اخْسَأْ فَلَنْ تَعْدُوَ قَدْرَكَ فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ دَعْنِي يَا رَسُولَ اللَّهِ أَضْرِبْ عُنُقَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ يَكُنْهُ فَلَنْ تُسَلَّطَ عَلَيْهِ
وَإِنْ لَمْ يَكُنْهُ فَلَا خَيْرَ لَكَ فِي قَتْلِهِ وَقَالَ سَالِمٌ سَمِعْتُ
ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ انْطَلَقَ بَعْدَ ذَلِكَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ إِلَى النَّخْلِ
الَّتِي فِيهَا ابْنُ صَيَّادٍ وَهُوَ يَخْتِلُ أَنْ يَسْمَعَ مِنْ ابْنِ صَيَّادٍ
شَيْئًا قَبْلَ أَنْ يَرَاهُ ابْنُ صَيَّادٍ فَرَآهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُضْطَجِعٌ يَعْنِي فِي قَطِيفَةٍ لَهُ فِيهَا رَمْزَةٌ
أَوْ زَمْرَةٌ فَرَأَتْ أمُّ ابْنِ صَيّادٍ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَتَّقِي بِجُذُوعِ النَّخْلِ فَقَالَتْ لِابْنِ
صَيَّادٍ يَا صَافِ وَهُوَ اسْمُ ابْنِ صَيَّادٍ هَذَا مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَثَارَ ابْنُ صَيَّادٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ تَرَكَتْهُ بَيَّنَ وَقَالَ شُعَيْبٌ فِي حَدِيثِهِ
فَرَفَصَهُ رَمْرَمَةٌ أَوْ زَمْزَمَةٌ وَقَالَ إِسْحَاقُ الْكَلْبِيُّ وَعُقَيْلٌ
رَمْرَمَةٌ وَقَالَ مَعْمَرٌ رَمْزَةٌ
Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] telah
mengabarkan kepada kami ['Abdullah] dari [Yunus] dari [Az Zuhri] berkata, telah
mengabarkan kepada saya [Salim bin 'Abdullah] bahwa [Ibnu'Umar
radhiyallahu'anhuma] mengabarkannya bahwa 'Umar dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berangkat bersama rambongan untuk
mememui Ibnu Shayyad hingga akhirnya mereka mendapatinya sedang bermain bersama
anak-anak yang lain di bangunan yang tinggi milik Bani Magholah. Ibnu Shayyad
sudah mendekati baligh dan dia tidak menyadari (kedatangan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) hingga
akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam menepuknya dengan tangan Beliau kemudian berkata kepada Ibnu
Shayyad: "Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini utusan Allah?". Maka
Ibnu Shayyad memandang Beliau lalu berkata: "Aku bersaksi bahwa kamu
utusan kaum ummiyyin (kaum yang tidak kenal baca tulis) ". Kemudian Ibnu
Shayyad berkata, kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam: "Apakah kamu juga bersaksi bahwa aku ini utusan
Allah?". Maka Beliau menolaknya dan berkata, "Aku beriman kepada
Allah dan kepada Rasul-rasulNya". Kemudian Beliau berkata: "Apa yang
kamu pandang sebagai alasan (sehingga mengaku sebagai Rasul). Berkata, Ibnu
Shayyad: "Karena telah datang kepadaku orang yang jujur dan
pendusta". Maka Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Urusanmu jadi kacau". Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata,
kepadanya: "Sesungguhnya aku menyembunyikan (sesuatu dalam hatiku) coba
kamu tebak?". Ibnu Shayyad berkata: "Itu adalah asap". Beliau
berkata: "Hinalah kamu, dan kamu tidak bakalan melebihi kemampuanmu
sebagai seorang dukun. Lalu 'Umar bin Al Khaththob Radhiyallahu'anhu berkata:
"Wahai Rasulullah, biarkanlah aku memenggal leher orang ini!". Maka
Beliau berkata: "Jika dia benar, kamu tidak akan berkuasa atasnya dan bila
dia benar maka tidak ada kebaikan buatmu dengan membunuhnya". Berkata,
[Salim]; Aku mendengar [Ibnu 'Umar Radhiyallahu 'anhuma]: "Setelah itu
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan
Ubay bin Ka'ab pergi menuju satu pohon kurma tempat Ibnu Shayyad sebelumnya
berada di situ dengan harapan Beliau dapat mendengar sesuatu dari Ibnu Shayyad
sebelum dia melihat Beliau. Maka Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam melihat Ibnu Shayyad sedang tertidur dibalik baju tebalnya
dengan mendengkur ringan. Dalam keadaan itu ibu dari Ibnu Shayyad melihat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
sedang duduk di bawah pohon kurma, maka ibunya berkata, kepada Ibnu Shayyad:
"Wahai Shaf, (ini nama dari Ibnu Shayyad), Muhammad shallallahu'alaihi
wasallam". Maka Ibnu Shayyad kembali pada keadaannya semula (berbaring).
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam berkata: "Seandainya ibunya biarkan, pasti jelaslah
persoalannya (dajjal atau bukan)".
Dan [Syu'aib] berkata; 'menekannya dengan ramramah (suara halus) atau zamzamah.
Sedangkan [Ishaq Al Kalbi] dan ['Uqail] berkata; "ramramah". [Ma'mar]
berkata; ramzah. (Hadits Imam Bukhari No. 1267)
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ حَدَّثَنَا أَبُو عَمْرٍو
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ حَدَّثَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلَّا
سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلَّا مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ لَيْسَ لَهُ مِنْ
نِقَابِهَا نَقْبٌ إِلَّا عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ صَافِّينَ يَحْرُسُونَهَا ثُمَّ
تَرْجُفُ الْمَدِينَةُ بِأَهْلِهَا ثَلَاثَ رَجَفَاتٍ فَيُخْرِجُ اللَّهُ كُلَّ
كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al
Mundzir] telah menceritakan kepada kami [Al Walid] telah menceritakan kepada
kami [Abu 'Amru] telah menceritakan kepada kami [Ishaq] telah menceritakan
kepada saya [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada suatu
negeripun yang tidak akan dimasuki Dajjal kecuali
Makkah dan Madinah, karena tidak ada satu pintu masukpun dari pintu-pintu
gerbangnya kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah
akan berguncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang
kafir dan munafiq daripadanya". (Hadits Imam Bukhari No. 1748)
حَدَّثَنَا
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ عَنْ
أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَا أَزَالُ
أُحِبُّ بَنِي تَمِيمٍ و حَدَّثَنِي ابْنُ سَلَامٍ أَخْبَرَنَا جَرِيرُ بْنُ
عَبْدِ الْحَمِيدِ عَنْ الْمُغِيرَةِ عَنْ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ وَعَنْ عُمَارَةَ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ مَا زِلْتُ أُحِبُّ بَنِي تَمِيمٍ مُنْذُ ثَلَاثٍ سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِيهِمْ سَمِعْتُهُ يَقُولُ
هُمْ أَشَدُّ أُمَّتِي عَلَى الدَّجَّالِ قَالَ وَجَاءَتْ صَدَقَاتُهُمْ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ صَدَقَاتُ قَوْمِنَا وَكَانَتْ
سَبِيَّةٌ مِنْهُمْ عِنْدَ عَائِشَةَ فَقَالَ أَعْتِقِيهَا فَإِنَّهَا مِنْ وَلَدِ
إِسْمَاعِيلَ
Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah
menceritakan kepada kami [Jarir] dari ['Umarah bin Al Qa'qa'] dari [Abu Zur'ah]
dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata: "Senantiasa aku mencintai
Bani Tamim". Dan telah menceritakan kepadaku [Ibnu Salam] telah
mengabarkan kepada kami [Jarir bin 'Abdul Hamid] dari [Al Mughirah] dari [Al
Harits] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu]. Dan dari
['Umarah] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata:
"Senantiasa aku mencintai Bani Tamim sejak aku mendengar tiga perkara yang
dikatakan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dimana Beliau berkata, tentang mereka yang aku
medengarnya, Beliau berkata: "Mereka adalah ummatku yang paling keras
perlawanannya terhada Ad-Dajjal".
Dia berkata: "Ketika datang zakat-zakat dari mereka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Inilah zakatnya kaum kita". Dan ketika diantara tawanan mereka ada
yang diambil oleh 'Aisyah, Beliau bersabda: "Bebaskanlah, karena dia dari
keturunan Nabi Isma'il". (Hadits Imam Bukhari No. 2357)
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ
ح و قَالَ لِي خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ حَدَّثَنَا ابْنُ عَمِّ نَبِيِّكُمْ
يَعْنِي ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي مُوسَى رَجُلًا آدَمَ
طُوَالًا جَعْدًا كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ وَرَأَيْتُ عِيسَى رَجُلًا
مَرْبُوعًا مَرْبُوعَ الْخَلْقِ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ سَبِطَ الرَّأْسِ
وَرَأَيْتُ مَالِكًا خَازِنَ النَّارِ وَالدَّجَّالَ فِي آيَاتٍ أَرَاهُنَّ
اللَّهُ إِيَّاهُ {
فَلَا تَكُنْ
فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَائِهِ
} قَالَ أَنَسٌ
وَأَبُو بَكْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحْرُسُ
الْمَلَائِكَةُ الْمَدِينَةَ مِنْ الدَّجَّالِ
Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Basysyar]
telah bercerita kepada kami [Ghundar] telah bercerita kepada kami [Syu'bah]
dari [Qatadah]. Dan telah diriwayatkan pula. Dan [Khalifah] berkata kepadaku,
telah bercerita kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah bercerita kepada kami
[Sa'id] dari [Qatadah] dari [Abu Al 'Aliyah] telah bercerita kepada kami [anak
paman Nabi kalian, yaitu Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Pada malam diisra'kan, aku melihat Musa Alaihissalam, seorang yang
berkulit sawo matang, berbadan tinggi dan rambutnya keriting bagaikan orang
Syanu'ah. Dan aku melihat 'Isa sebagai seorang yang berdada bidang, posturnya
tegap atau kekar, kulitnya merah agak keputih-putihan sedangkan rambutnya ikal.
Aku juga melihat Malik, malaikat penunggu neraka dan Dajjal. Semuanya Allah
perlihatkan kepadaku sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya, ("Maka janganlah
kamu (Muhammad) berada dalam keraguan untuk menjumpainya (menerima al-Qur'an)
". Firman Allah Ta'ala (QS as-Sajadah ayat 23). Anas dan Abu Bakrah
berkata dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam: "Malaikat menjaga kota Madinah dari (dimasuki) ad-Dajjal". (Hadits Imam Bukhari No. 3000)
حَدَّثَنِي
بَيَانُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا النَّضْرُ أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ
مُجَاهِدٍ أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا وَذَكَرُوا
لَهُ الدَّجَّالَ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ أَوْ ك ف ر قَالَ لَمْ
أَسْمَعْهُ وَلَكِنَّهُ قَالَ أَمَّا إِبْرَاهِيمُ فَانْظُرُوا إِلَى صَاحِبِكُمْ
وَأَمَّا مُوسَى فَجَعْدٌ آدَمُ عَلَى جَمَلٍ أَحْمَرَ مَخْطُومٍ بِخُلْبَةٍ
كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ انْحَدَرَ فِي الْوَادِي
Telah bercerita kepada kami [Bayan bin 'Amru] telah
bercerita kepada kami [an-Nadlar] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu 'Aun]
dari [Mujahid] bahwa dia mendengar [Ibnu 'Abbas RAa] ketika orang-orang
menyebut tentang ad-Dajjal bahwasanya Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan bahwa diantara kedua mata
ad-Dajjal tertulis kata "kafir"
atau ada huruf kaaf, faa' dan Raa (Kaaf-Faa-Ro). Maka Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhuma berkata: "Aku belum pernah mendengarnya. Akan tetapi Beliau
bersabda: "Adapun Ibrahim, maka lihatlah pada shahabatnu ini (maksudnya
diri Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam)
sedangkan Musa 'Alaihissalam, berbadan tegap dan kuat, berkulit sawo matang
seperti ekor unta berwarna merah yang diberi cap dengan daun anggur. Seolah aku
melihatnya ketika menuruni lembah sambil bertalbiyah". (Hadits Imam
Bukhari No. 3106)
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا أَبُو ضَمْرَةَ حَدَّثَنَا مُوسَى عَنْ
نَافِعٍ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ ذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَوْمًا بَيْنَ ظَهْرَيْ النَّاسِ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَقَالَ إِنَّ
اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ أَلَا إِنَّ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ الْعَيْنِ
الْيُمْنَى كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ وَأَرَانِي اللَّيْلَةَ عِنْدَ
الْكَعْبَةِ فِي الْمَنَامِ فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ كَأَحْسَنِ مَا يُرَى مِنْ
أُدْمِ الرِّجَالِ تَضْرِبُ لِمَّتُهُ بَيْنَ مَنْكِبَيْهِ رَجِلُ الشَّعَرِ
يَقْطُرُ رَأْسُهُ مَاءً وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ رَجُلَيْنِ وَهُوَ
يَطُوفُ بِالْبَيْتِ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالُوا هَذَا الْمَسِيحُ ابْنُ
مَرْيَمَ ثُمَّ رَأَيْتُ رَجُلًا وَرَاءَهُ جَعْدًا قَطِطًا أَعْوَرَ الْعَيْنِ
الْيُمْنَى كَأَشْبَهِ مَنْ رَأَيْتُ بِابْنِ قَطَنٍ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى
مَنْكِبَيْ رَجُلٍ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا الْمَسِيحُ
الدَّجَّالُ تَابَعَهُ عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ
Telah bercerita kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir]
telah bercerita kepada kami [Abu Dlamrah] telah bercerita kepada kami [Musa]
dari [Nafi'] telah berkata ['Abdullah]; "Suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita
di hadapan orang banyak tentang al-Masihud Dajjal,
sabda beliau: "Allah tidak buta sebelah, dan Masih Dajjal buta sebelah
kanan, seakan matanya seperti buah anggur yang menjorok. Dan ketika aku mimpi
juga diperlihatkan disisi Ka'bah seorang laki-laki dalam rupa yang paling baik
diantara manusia, rambutnya keriting dan panjang sampai ke bahunya. Kepalanya
seakan meneteskan air, ia letakkan kedua tangannya diantara dua pundak
laki-laki di sampingnya, dan ia lakukan thawaf (mengelilingi) Ka'bah. Aku
bertanya: "Siapakah orang itu?". Mereka berkata: "Dia adalah Al
Masih bin Maryam. Kemudian aku melihat di belakangnya ada seseorang berbadan
tegap dengan rambut keriting sedangkan mata kanannya buta. Keadaannya seperti
orang yang aku lihat sebelumnya yaitu, Ibnu Qathan. Tangannya menggandeng
pundak dua orang laki-laki di sebelahnya dan melakukan thawaf di Ka'bah. Aku
bertanya: "Siapakah orang itu?". Mereka berkata: "Dia adalah
al-Masihud Dajjal". Hadits ini dikuti pula oleh ['Ubaidullah] dari [Nafi']
(Hadits Imam Bukhari No. 3184)
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ
عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ قَالَ قَالَ عُقْبَةُ بْنُ عَمْرٍو لِحُذَيْفَةَ
أَلَا تُحَدِّثُنَا مَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ مَعَ الدَّجَّالِ إِذَا خَرَجَ
مَاءً وَنَارًا فَأَمَّا الَّذِي يَرَى النَّاسُ أَنَّهَا النَّارُ فَمَاءٌ
بَارِدٌ وَأَمَّا الَّذِي يَرَى النَّاسُ أَنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ فَنَارٌ تُحْرِقُ
فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ فَلْيَقَعْ فِي الَّذِي يَرَى أَنَّهَا نَارٌ فَإِنَّهُ
عَذْبٌ بَارِدٌ قَالَ حُذَيْفَةُ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ رَجُلًا كَانَ
فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ أَتَاهُ الْمَلَكُ لِيَقْبِضَ رُوحَهُ فَقِيلَ لَهُ هَلْ
عَمِلْتَ مِنْ خَيْرٍ قَالَ مَا أَعْلَمُ قِيلَ لَهُ انْظُرْ قَالَ مَا أَعْلَمُ
شَيْئًا غَيْرَ أَنِّي كُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ فِي الدُّنْيَا وَأُجَازِيهِمْ
فَأُنْظِرُ الْمُوسِرَ وَأَتَجَاوَزُ عَنْ الْمُعْسِرِ فَأَدْخَلَهُ اللَّهُ
الْجَنَّةَ فَقَالَ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ رَجُلًا حَضَرَهُ الْمَوْتُ
فَلَمَّا يَئِسَ مِنْ الْحَيَاةِ أَوْصَى أَهْلَهُ إِذَا أَنَا مُتُّ فَاجْمَعُوا
لِي حَطَبًا كَثِيرًا وَأَوْقِدُوا فِيهِ نَارًا حَتَّى إِذَا أَكَلَتْ لَحْمِي
وَخَلَصَتْ إِلَى عَظْمِي فَامْتُحِشَتْ فَخُذُوهَا فَاطْحَنُوهَا ثُمَّ انْظُرُوا
يَوْمًا رَاحًا فَاذْرُوهُ فِي الْيَمِّ فَفَعَلُوا فَجَمَعَهُ اللَّهُ فَقَالَ
لَهُ لِمَ فَعَلْتَ ذَلِكَ قَالَ مِنْ خَشْيَتِكَ فَغَفَرَ اللَّهُ لَهُ قَالَ
عُقْبَةُ بْنُ عَمْرٍو وَأَنَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ ذَاكَ وَكَانَ نَبَّاشًا
Telah bercerita kepada kami [Musa bin Isma'il] telah
bercerita kepada kami [Abu 'Awanah] telah bercerita kepada kami ['Abdul Malik]
dari [Rab'iy bin Hirasy] berkata, ['Uqbah bin 'Amru] berkata kepada
[Hudzaifah]; "Tidakkah kamu bersedia untuk menceritakan apa yang pernah
kamu dengar dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam?". Hudzaifah berkata; "Sungguh aku pernah
mendengar beliau besabda: " Dajjal
keluar dengan membawa air dan api. Adapun apa yang dilihat manusia sebagai api
sebenarnya adalah air yang dingin, dan yang dilihat manusia sebagai air
sesungguhnya dia adalah api yang membakar. Maka siapa di antara kalian yang
berjumpa dengannya hendaklah mengambil yang di tangannya yang nampak seperti
api karena itu adalah air yang segar lagi dingin". Hudzaifah berkata pula;
"Dan aku juga pernah mendengar beliau shallallahu
‘alaihi wasallam besabda: "Ada seorang dari kaum sebelum kalian
didatangi malaikat untuk mencabut nyawanya lalu ditanyakan kepadanya;
"Apakah kamu pernah beramal kebaikan?". Orang itu menjawab; "Aku
tidak tahu". Dikatakan kepadanya; "Coba kamu ingat-ingat". Orang
itu kembali menjawab; "Aku tidak tahu apapun, kecuali aku pernah melakukan
transaksi jual beli sesama manusia, terhadap yang diberi kelonggaran hartanya
pun aku memberi toleransi waktu untuk membayar hutangnya, dan terhadap yang
kesulitan aku memaafkan. Allah pun kemudian memasukkannya ke surga". Lalu
Hudzaifah berkata lagi; "Dan aku juga pernah mendengar beliau shallallahu ‘alaihi wasallam: "Ada
seseorang ketika kematiannya sudah hampir dekat dan sudah tidak punya harapan
untuk bertahan hidup, dia berwasiat kepada keluarganya; "Jika nanti aku
meninggal dunia, kumpulkanlah kayu bakar yang banyak lalu nyalakanlah api pada
kayu-kayu itu (untuk membakarku) hingga apabila api telah melumat dagingku dan
menghancurkan tulang belulangku, hingga setelah menjadi abu maka ambillah,
kumpulkanlah abu jasadku itu lalu lihatlah suatu hari ketika angin berhembus
kencang, maka kalian hanyutkanlah abu jasadku itu ke sungai. Keluarganya pun
melakukan wasiatnya. Pada hari qiyamat Allah memgumpulkan kembali abu jasadnya
itu lalu dihidupkan, kemudian dia ditanya: "Mengapa kamu lakukan
itu?". Orang itu menjawab: "Karena aku takut kepada-Mu". Maka
Allah mengampuni orang itu". 'Uqbah bin 'Amru; "Dan aku mendengar
beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
besabda seperti itu dan disebutkan bahwa orang yang dimaksud itu pekerjaannya
sebagai tukang penggali kubur". (Hadits Imam Bukhari No. 3194)
حَدَّثَنَا
الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي
أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى
يَقْتَتِلَ فِئَتَانِ دَعْوَاهُمَا وَاحِدَةٌ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَقْتَتِلَ فِئَتَانِ فَيَكُونَ
بَيْنَهُمَا مَقْتَلَةٌ عَظِيمَةٌ دَعْوَاهُمَا وَاحِدَةٌ وَلَا تَقُومُ
السَّاعَةُ حَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ قَرِيبًا مِنْ ثَلَاثِينَ
كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ
Telah bercerita kepada kami [Al Hakam bin Nafi'] telah
bercerita kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata, telah mengabarkan
kepadaku [Abu Salamah] bahwa [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: "Tidak akan terjadi hari qiyamat hingga ada dua kelompok
(kelompok 'Ali dan Mu'awiyah) yang saling berperang, yang keduanya mengaku satu
agama (Islam) ". Telah bercerita kepadaku [Abdullah bin Muhammad] telah
bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar]
dari [Hammam] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Tidak akan terjadi hari qiyamat hingga ada dua kelompok yang saling
berperang, ketika itu para korban yang terbunuh sangat banyak padahal keduanya
mengaku satu agama (Islam) dan tidak akan terjadi hari qiyamat hingga timbul
para dajjal pendusta yang jumlahnya
hampir mendekati tiga puluh orang semuanya mengaku dirinya Rasul Allah".
(Hadits Imam Bukhari No. 3340)
حَدَّثَنِي
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ عَنْ
أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَا أَزَالُ
أُحِبُّ بَنِي تَمِيمٍ بَعْدَ ثَلَاثٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُهَا فِيهِمْ هُمْ أَشَدُّ أُمَّتِي عَلَى
الدَّجَّالِ وَكَانَتْ فِيهِمْ سَبِيَّةٌ عِنْدَ عَائِشَةَ فَقَالَ أَعْتِقِيهَا
فَإِنَّهَا مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ وَجَاءَتْ صَدَقَاتُهُمْ فَقَالَ هَذِهِ
صَدَقَاتُ قَوْمٍ أَوْ قَوْمِي
Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] Telah
menceritakan kepada kami [Jarir] dari ['Umarah bin Al Qa'qa'] dari [Abu Zur'ah]
dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] dia berkata; Saya akan senantiasa
mencintai Bani Tamim, karena tiga hal yang pernah saya mendengar dari
Rasulullah tentang mereka: Pertama, saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
'Mereka (Bani Tamim) adalah umatku yang paling gigih melawan Dajjal.' Kedua, ada seorang tawanan perempuan dari
Bani Tamim di rumah Aisyah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Hai Aisyah,
bebaskanlah ia! Karena ia adalah keturunan Ismail.' Ketiga, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
bersabda ketika ada zakat dari Bani Tamim: 'Ini adalah zakat kaum kami.'
(Hadits Imam Bukhari No. 4018)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُرَانِي اللَّيْلَةَ عِنْدَ الْكَعْبَةِ
فَرَأَيْتُ رَجُلًا آدَمَ كَأَحْسَنِ مَا أَنْتَ رَاءٍ مِنْ أُدْمِ الرِّجَالِ
لَهُ لِمَّةٌ كَأَحْسَنِ مَا أَنْتَ رَاءٍ مِنْ اللِّمَمِ قَدْ رَجَّلَهَا فَهِيَ
تَقْطُرُ مَاءً مُتَّكِئًا عَلَى رَجُلَيْنِ أَوْ عَلَى عَوَاتِقِ رَجُلَيْنِ
يَطُوفُ بِالْبَيْتِ فَسَأَلْتُ مَنْ هَذَا فَقِيلَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ
وَإِذَا أَنَا بِرَجُلٍ جَعْدٍ قَطَطٍ أَعْوَرِ الْعَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّهَا
عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ فَسَأَلْتُ مَنْ هَذَا فَقِيلَ الْمَسِيحُ الدَّجَّالُ
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf]
telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar]
radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Di saat saya tengah bermimpi pada malam
hari di dekat Ka'bah saya melihat seorang laki-laki yang berkulit sawo matang,
berperawakan sangat rupawan yang pernah saya lihat dari seorang laki-laki dan
berambut lurus, dipapah dua orang laki-laki atau berada di antara dua pundak
laki-laki dan rambutnya meneteskan air, tengah thawaf di Ka'bah, Saya bertanya,
'Siapa orang ini? ' di beritahukan, 'Ibnu Maryam.' Tiba-tiba ada seorang lelaki
berambut keriting, dan buta mata kanannya, seolah-olah matanya seperti buah
anggur yang menjorok. Lalu Saya bertanya, 'Siapakah orang ini? ' diberitahukan;
'Ad Dajjal." (Hadits Imam Bukhari
No. 5451)
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ ابْنِ
عَوْنٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ كُنَّا عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا فَذَكَرُوا الدَّجَّالَ فَقَالَ إِنَّهُ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ
كَافِرٌ وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ لَمْ أَسْمَعْهُ قَالَ ذَاكَ وَلَكِنَّهُ قَالَ
أَمَّا إِبْرَاهِيمُ فَانْظُرُوا إِلَى صَاحِبِكُمْ وَأَمَّا مُوسَى فَرَجُلٌ
آدَمُ جَعْدٌ عَلَى جَمَلٍ أَحْمَرَ مَخْطُومٍ بِخُلْبَةٍ كَأَنِّي أَنْظُرُ
إِلَيْهِ إِذْ انْحَدَرَ فِي الْوَادِي يُلَبِّي
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al
Mutsanna] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu 'Adi] dari [Ibnu
'Aun] dari [Mujahid] dia berkata; Kami pernah berada di samping [Ibnu Abbas]
radliallahu 'anhuma, lalu orang-orang menyebut-nyebut Dajjal, lantas Ibnu Abbas mengatakan;
"Sesungguhnya di antara kedua mata Dajjal tertulis "Kafir", Ibnu
Abbas mengatakan; "Namun saya belum pernah mendengar beliau (secara
langsung) mengatakan hal itu, akan tetapi beliau (Nabi) mengatakan: "Adapun
Ibrahim, maka lihatlah pada teman kalian, sedangkan Musa, ia adalah seorang
laki-laki (berkulit) kecoklatan dan bertubuh kekar tengah (menunggang) unta
merah yang kendalinya terbuat dari sabut kurma, seolah-olah aku melihat
kepadanya ketika menuruni lembah sambil bertalbiyah." (Hadits Imam Bukhari
No. 5458)
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا سَلَّامُ بْنُ أَبِي مُطِيعٍ عَنْ هِشَامٍ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ خَالَتِهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ يَتَعَوَّذُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَمِنْ
عَذَابِ النَّارِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْغِنَى وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ
فِتْنَةِ الْفَقْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il]
telah menceritakan kepada kami [Salam bin Abu Muthi'] dari [Hisyam] dari
[Ayahnya] dari [Bibinya] bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam biasa meminta perlindungan dengan (membaca):
"ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MIN FITNATIN NAAR WAMIN 'ADZAABIN NAAR WA
A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA
A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL GHANIY WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL FAQRI WA
A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari fitnah neraka dan siksa neraka, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kubur
dan siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kekayaan dan aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah kefakiran dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Dajjal)." (Hadits Imam Bukhari No.
5899)
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي قَيْسٌ قَالَ قَالَ
لِي الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ مَا سَأَلَ أَحَدٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الدَّجَّالِ أَكْثَرَ مَا سَأَلْتُهُ وَإِنَّهُ قَالَ لِي
مَا يَضُرُّكَ مِنْهُ قُلْتُ لِأَنَّهُمْ يَقُولُونَ إِنَّ مَعَهُ جَبَلَ خُبْزٍ
وَنَهَرَ مَاءٍ قَالَ هُوَ أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ ذَلِكَ
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah
menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah
menceritakan kepadaku [Qais] mengatakan, [Mughirah bin Syu'bah] mengatakan
kepadaku; Tak seorangpun yang lebih banyak bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang Dajjal daripadaku, dan beliau bersabda kepadaku:
"Dia tidak membahayakanmu', Saya katakan; 'Yang demikian karena
orang-orang mengatakan bahwa Dajjal membawa gunung roti dan sungai yang
berair.' Nabi bersabda: "Itu semua bagi Allah lebih sepele." (Hadits
Imam Bukhari No. 6589)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ رُعْبُ الْمَسِيحِ
الدَّجَّالِ وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ بَابٍ مَلَكَانِ
Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin
Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [ayahnya] dari
[kakeknya] dari [Abu Bakrah] dari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda; "Kemelut al
Masih ad dajjal tak akan memasuki Madinah, sebab ketika itu Madinah
mempunyai tujuh pintu yang setiap pintu dijaga oleh dua malaikat." (Hadits
Imam Bukhari No. 6592)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَعِيذُ
فِي صَلَاتِهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Aziz bin
Abdullah], telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Shalih] dari
[Ibnu Syihab] dari ['Urwah], bahwasanya ['Aisyah] radliallahu 'anha mengatakan;
"Aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam selalu meminta perlindungan dari fitnah dajjal dalam shalatnya." (Hadits Imam
Bukhari No. 6596)
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ
قَالَ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا
حَدِيثًا طَوِيلًا عَنْ الدَّجَّالِ فَكَانَ فِيمَا يُحَدِّثُنَا بِهِ أَنَّهُ
قَالَ يَأْتِي الدَّجَّالُ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْهِ أَنْ يَدْخُلَ نِقَابَ
الْمَدِينَةِ فَيَنْزِلُ بَعْضَ السِّبَاخِ الَّتِي تَلِي الْمَدِينَةَ فَيَخْرُجُ
إِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ وَهُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ خِيَارِ النَّاسِ
فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثَهُ فَيَقُولُ الدَّجَّالُ أَرَأَيْتُمْ
إِنْ قَتَلْتُ هَذَا ثُمَّ أَحْيَيْتُهُ هَلْ تَشُكُّونَ فِي الْأَمْرِ
فَيَقُولُونَ لَا فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيهِ فَيَقُولُ وَاللَّهِ مَا كُنْتُ
فِيكَ أَشَدَّ بَصِيرَةً مِنِّي الْيَوْمَ فَيُرِيدُ الدَّجَّالُ أَنْ يَقْتُلَهُ
فَلَا يُسَلَّطُ عَلَيْهِ
Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah
mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] Telah mengabarkan kepada kami
['Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud], bahwasanya [Abu Sa'id]
mengatakan, Suatu hari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menceritakan
kepada kami suatu Hadits panjang tentang dajjal,
diantara yang beliau ceritakan kepada kami saat itu ialah, beliau bersabda:
"dajjal
datang dan diharamkan masuk jalan Madinah, lantas ia singgah di lokasi yang tak
ada tetumbuhan dekat Madinah, kemudian ada seseorang yang mendatanginya yang ia
adalah sebaik-baik manusia atau diantara manusia terbaik, dia berkata; 'saya
bersaksi bahwa engkau adalah dajjal,
yang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah ceritakan kepada kami.'
Kemudian dajjal
mengatakan; 'Apa pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lantas aku
menghidupkannya, apakah kalian masih ragu terhadap perkara ini? ' Mereka menjawab;
'tidak'. Maka Dajjal membunuh orang tersebut kemudian menghidupkannya, namun
orang tersebut tiba-tiba mengatakan; 'Ketahuilah bahwa hari ini, kewaspadaanku
terhadap diriku tidak sebesar kewaspadaanku terhadapmu! ' Lantas dajjal ingin membunuh orang
itu, namun ia tak bisa lagi menguasainya." (Hadits Imam Bukhari No. 6599)
حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا
أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
الْمُنْكَدِرِ قَالَ رَأَيْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَحْلِفُ بِاللَّهِ
أَنَّ ابْنَ الصَّائِدِ الدَّجَّالُ قُلْتُ تَحْلِفُ بِاللَّهِ قَالَ إِنِّي
سَمِعْتُ عُمَرَ يَحْلِفُ عَلَى ذَلِكَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَلَمْ يُنْكِرْهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Humaid]
telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan
kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'd bin
Ibrahim] dari [Muhammad bin Al Munkadir] berkata, 'Pernah aku melihat [Jabir
bin Abdullah] bersumpah dengan nama Allah bahwa Ibnu Shaid adalah dajjal. Maka saya katakan, 'Engkau bersumpah atas
nama Allah? ' ia jawab, 'Saya mendengar Umar bersumpah atas yang demikian
disisi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
dan beliau Shallallahu'alaihiwasallam tidak memungkirinya.' (Hadits Imam
Bukhari No. 6808)
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ أَبِي عِيسَى أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا
شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةُ يَأْتِيهَا
الدَّجَّالُ فَيَجِدُ الْمَلَائِكَةَ يَحْرُسُونَهَا فَلَا يَقْرَبُهَا
الدَّجَّالُ وَلَا الطَّاعُونُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Abu 'Isa]
telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami
[Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] radliyallahu'anhu berkata,
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: "Madinah akan didatangi oleh dajjal dan ia temukan kota tersebut dijaga oleh
para malaikat, sehingga dajjal tidak bisa mendekatinya, dan tidak pula
penyakit tha'un, insya allah." (Hadits Imam Bukhari No. 6919)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar