حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ
حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ أَنَّ
عَائِشَةَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ يَدْعُو فِي صَلَاتِهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ
الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ
مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ
الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ
مِنْ الْمَغْرَمِ فَقَالَ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ
فَأَخْلَفَ
Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Utsman] telah menceritakan kepada
kami [Baqiyah] telah menceritakan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dari
['Urwah] bahwa [Aisyah] telah mengabarkan kepadanya bahwa dalam shalatnya,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
sering berdo'a; "Allahumma inni
'auudzubika min 'adzaabil qabri wa a'uudzubika min fitnatil masiihid dajjal wa a'uudzubika
min fitnatil mahya wal mamaati, allahumma inni a'uudzubika minal ma`tsmi wal
maghrami (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung
dari fitnah Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian,
ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan
hutang)." Maka seseorang bertanya kepada beliau; 'alangkah seringnya anda
memohon perlindungan diri dari lilitan hutang." Beliau bersabda:
"Sesungguhnya apabila seseorang sudah sering berhutang, maka dia akan
berbicara dan berbohong, dan apabila berjanji, maka dia akan mengingkari."
(Hadits Imam Abu Daud No. 746)
حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ
أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ يُونُسَ الْيَمَامِيُّ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ بَعْدَ
التَّشَهُّدِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا
وَالْمَمَاتِ
Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyah] telah mengabarkan kepada
kami [Umar bin Yunus Al Yamami] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin
Abdullah bin Thawus] dari [ayahnya] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa
setelah tasyahud beliau sering membaca do'a; "Allahumma inni a'uudzu bika min 'adzaabi jahannam wa a'uudzu bika
min 'adzzabil qabri wa a'uudzu bika min fitnatid dajjal wa a'uudzu bika min fitnatil
mahyaa wal mamaati (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka
Jahannam, dari siksa kubur, dan dari fitnah Dajjal fitnah serta fitnah
kehidupan dan kematian." (Hadits Imam Abu Daud No. 834)
حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ
مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ الْمَكِّيِّ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
يُعَلِّمُهُمْ هَذَا الدُّعَاءَ كَمَا يُعَلِّمُهُمْ السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ
يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَأَعُوذُ بِكَ
مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Telah menceritakan kepada Kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Abu Az
Zubair Al Makki] dari [Thawus] dari [Abdullah bin Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu
wa'alaihi wa sallam pernah mengajari mereka doa ini sebagaimana mengajarkan
kepada mereka satu surat dari Al Qur'an. Beliau mengucapkan: "ALLAAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN
'ADZAABI JAHANNAMA WA A'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZU BIKA MIN
FITNATIL MASIIHID DAJJAAL, WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT"
(Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari adzab Jahannam, dan berlindung kepadaMu
dari adzab kubur, dan berlindung kepadaMu dari fitnah Al Masih Ad Dajjal, serta berlindung kepadaMu dari
fitnah kehidupan serta fitnah kematian.) (Hadits Imam Abu Daud No. 1318)
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ
حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزَالُ
طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ
نَاوَأَهُمْ حَتَّى يُقَاتِلَ آخِرُهُمْ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il], telah menceritakan
kepada kami [Hammad], dari [Qatadah] dari [Mutharrif] dari [Imran bin Hushain],
ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Akan senantiasa ada sekelompok dari
umatku yang berperang di atas kebenaran dalam keadaan unggul atas orang-orang
yang memusuhi mereka hingga orang terakhir diantara mereka memerangi Al Masih Dajjal." (Hadits Imam Abu Daud
No. 2125)
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ
حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ بُرْقَانَ عَنْ يَزِيدَ
بْنِ أَبِي نُشْبَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثٌ مِنْ أَصْلِ الْإِيمَانِ الْكَفُّ عَمَّنْ
قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نُكَفِّرُهُ بِذَنْبٍ وَلَا نُخْرِجُهُ
مِنْ الْإِسْلَامِ بِعَمَلٍ وَالْجِهَادُ مَاضٍ مُنْذُ بَعَثَنِي اللَّهُ إِلَى
أَنْ يُقَاتِلَ آخِرُ أُمَّتِي الدَّجَّالَ لَا يُبْطِلُهُ جَوْرُ جَائِرٍ وَلَا
عَدْلُ عَادِلٍ وَالْإِيمَانُ بِالْأَقْدَارِ
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur], telah menceritakan
kepada kami [Abu Mu'awiyah], telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Burqan],
dari [Yazid bin Abu Nusybah], dari [Anas bin Malik], ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: "Tiga perkara yang merupakan dasar
keimanan, yaitu: menahan diri dari orang yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH,
dan kita tidak mengkafirkannya karena suatu dosa, serta tidak mengeluarkannya
dari keislaman karena sebuah amalan. Jihad tetap berjalan sejak Allah
mengutusku hingga umatku yang terakhir memerangi Dajjal,
hal itu tidaklah digugurkan oleh kelaliman orang yang lalim, serta keadilan
orang yang adil, dan beriman kepada taqdir." (Hadits Imam Abu Daud No.
2170)
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عُثْمَانَ
بْنِ سَعِيدٍ الْحِمْصِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنِي عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ سَالِمٍ حَدَّثَنِي الْعَلَاءُ بْنُ عُتْبَةَ عَنْ عُمَيْرِ بْنِ
هَانِئٍ الْعَنْسِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ كُنَّا
قُعُودًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ فَذَكَرَ الْفِتَنَ فَأَكْثَرَ فِي ذِكْرِهَا
حَتَّى ذَكَرَ فِتْنَةَ الْأَحْلَاسِ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا
فِتْنَةُ الْأَحْلَاسِ قَالَ هِيَ هَرَبٌ وَحَرْبٌ ثُمَّ فِتْنَةُ السَّرَّاءِ
دَخَنُهَا مِنْ تَحْتِ قَدَمَيْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يَزْعُمُ أَنَّهُ
مِنِّي وَلَيْسَ مِنِّي وَإِنَّمَا أَوْلِيَائِي الْمُتَّقُونَ ثُمَّ يَصْطَلِحُ
النَّاسُ عَلَى رَجُلٍ كَوَرِكٍ عَلَى ضِلَعٍ ثُمَّ فِتْنَةُ الدُّهَيْمَاءِ لَا
تَدَعُ أَحَدًا مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِلَّا لَطَمَتْهُ لَطْمَةً فَإِذَا قِيلَ
انْقَضَتْ تَمَادَتْ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا
حَتَّى يَصِيرَ النَّاسُ إِلَى فُسْطَاطَيْنِ فُسْطَاطِ إِيمَانٍ لَا نِفَاقَ
فِيهِ وَفُسْطَاطِ نِفَاقٍ لَا إِيمَانَ فِيهِ فَإِذَا كَانَ ذَاكُمْ
فَانْتَظِرُوا الدَّجَّالَ مِنْ يَوْمِهِ أَوْ مِنْ غَدِهِ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Utsman bin Sa'id Al Himshi]
berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] berkata, telah
menceritakan kepadaku [Abdullah bin Salim] berkata, telah menceritakan kepadaku
[Al 'Ala bin Utbah] dari [Umair bin Hani Al 'Ansi] ia berkata; Aku mendengar
[Abdullah bin Umar] berkata, "Saat kami duduk-duduk di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau
bercerita tentang fitnah, panjang lebar beliau bercerita seputar fitnah itu
hingga beliau menyebutkan tentang fitnah Al Ahlas. Seorang laki-laki lalu
bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu
fitnah Al Ahlas?" beliau menjawab: "Adanya
permusuhan dan peperangan, kemudian fitnah kesenangan yang asapnya muncul dari
bawah kedua kaki seorang laki-laki ahli baitku. Ia mengaku berasal dari
keturunanku, padahal bukan. Wali-waliku hanya orang-orang yang bertakwa.
Kemudian orang-orang akan berdamai pada seorang laki-laki layaknya pangkal paha
yang bertumpuk di tulang rusuk (kesepakatan yang semu). Kemudian akan muncul
fitnah seorang yang buta (dengan kekuasaan), tidak seorang pun dari umat ini
kecuali ia akan mendapat satu tamparan di mukanya (bencana kerusakan darinya).
Ketika fitnah itu telah dianggap usai, namun fitnah tersebut justru
berkelanjutan. Seorang laki-laki yang paginya beriman menjadi kafir di waktu
sore, sehingga manusia akan menjadi dua kelompok; sekelompok orang yang beriman
dan tidak ada kemunafikan dalam keimanannya, dan sekelompok orang yang penuh
kemunafikan dan tidak ada keimanan padanya. Jika kondisi kalian sudah begitu,
maka tunggulah munculnya Dajjal pada hari
itu atau keesokan harinya." (Hadits Imam Abu Daud No. 3704)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ
أَبِي مَرْيَمَ عَنْ الْوَلِيدِ بْنِ سُفْيَانَ الْغَسَّانِيِّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ
قُتَيْبٍ السَّكُونِيِّ عَنْ أَبِي بَحْرِيَّةَ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَلْحَمَةُ
الْكُبْرَى وَفَتْحُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةِ وَخُرُوجُ الدَّجَّالِ فِي سَبْعَةِ
أَشْهُرٍ
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad An Nufail] berkata,
telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Abu Bakr bin Abu Maryam]
dari [Al Walid bin Sufyan Al Ghassani] dari [Yazid bin Qutaib As Sakuni] dari
[Abu Bahriyah] dari [Mu'adz bin Jabal] ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Peperangan besar, pembukaan
Konstantinopel dan keluarnya Dajjal
terjadi selama tujuh bulan." (Hadits Imam Abu Daud No. 3743)
حَدَّثَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ
الْحِمْصِيُّ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ عَنْ بَحِيرٍ عَنْ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ أَبِي
بِلَالٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَ الْمَلْحَمَةِ وَفَتْحِ الْمَدِينَةِ سِتُّ سِنِينَ
وَيَخْرُجُ الْمَسِيحُ الدَّجَّالُ فِي السَّابِعَةِ قَالَ أَبُو دَاوُد هَذَا
أَصَحُّ مِنْ حَدِيثِ عِيسَى
Telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih Al Himshi] berkata,
telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [bahir] dari [Khalid] dari [Ibnu
Abu Bilal] dari [Abdullah bin Busr] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Antara peperangan dan pembukaan kota Konstantinopel jaraknya enam
tahun, lalu Al Masih Ad Dajjal keluar
pada awal tahun ke tujuh." Abu Dawud berkata, "Ini lebih shahih ketimbang hadits Isa." (Hadits Imam Abu
Daud No. 3744)
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ وَهَنَّادٌ
الْمَعْنَى قَالَ مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ حَدَّثَنَا فُرَاتٌ
الْقَزَّازُ عَنْ عَامِرِ بْنِ وَاثِلَةَ وَقَالَ هَنَّادٌ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ كُنَّا قُعُودًا نَتَحَدَّثُ
فِي ظِلِّ غُرْفَةٍ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَذَكَرْنَا السَّاعَةَ فَارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَنْ تَكُونَ أَوْ لَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ
حَتَّى يَكُونَ قَبْلَهَا عَشْرُ آيَاتٍ طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا
وَخُرُوجُ الدَّابَّةِ وَخُرُوجُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَالدَّجَّالُ وَعِيسَى
ابْنُ مَرْيَمَ وَالدُّخَانُ وَثَلَاثَةُ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ
بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ تَخْرُجُ نَارٌ مِنْ
الْيَمَنِ مِنْ قَعْرِ عَدَنٍ تَسُوقُ النَّاسَ إِلَى الْمَحْشَرِ
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Hannad] secara makna,
[Musaddad] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] berkata,
telah menceritakan kepada kami [Furat Al Qazzaz] dari [Amir bin Watsilah]. Dan
[Hannad] berkata dari [Abu Thufail] dari [Hudzaifah bin Asid Al Ghifari] ia
berkata, "Kami duduk bersama di sisi kamar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil membicarakan seputar hari
kiamat, suara kami sangat keras hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi, atau tidak akan datang hari kiamat hingga
muncul sepuluh tanda; terbitnya matahari dari barat, munculnya binatang melata,
keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, Dajjal, Isa
putera Maryam, asap dan tiga gempa bumi (longsor), longsor di barat, timur dan
di Jazirah Arab. Dan tanda terakhir adalah keluarnya api dari Yaman, dari dasar
tanah Adn yang akan menggiring manusia menuju mahsyar." (Hadits Imam
Abu Daud No. 3757)
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ
مَالِكٍ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ
قَالَ مَا بُعِثَ نَبِيٌّ إِلَّا قَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الدَّجَّالَ الْأَعْوَرَ
الْكَذَّابَ أَلَا وَإِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّ
بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبًا كَافِرٌ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ ك ف ر حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ شُعَيْبِ بْنِ الْحَبْحَابِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذَا الْحَدِيثِ قَالَ
يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُسْلِمٍ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid Ath Thayalisi] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] ia berkata; Aku mendengar
[Anas bin Malik] menceritakan dari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tiada
seorang Nabi yang diutus kecuali ia telah menjelaskan kepada umatnya tentang dajjal, si buta sebelah
dan pendusta. Ketahuilah, bahwa ia benar-benar buta sebelah, dan Rabb kalian
tidak buta sebelah. Antara kedua matanya tertulis 'kafir'." Telah
menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] dari [Muhammad bin Ja'far]
dari [Syu'bah] berkata, "Bertuliskan
Kaf-Fa'-Ra." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dari [Syu'aib Ibnul Habhab] dari [Anas
bin Malik] dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam sebagaimana dalam hadits, beliau mengatakan: "Setiap muslim akan dapat membacanya." (Hadits Imam Abu
Daud No. 3761)
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ
حَدَّثَنَا جَرِيرٌ حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ هِلَالٍ عَنْ أَبِي الدَّهْمَاءِ
قَالَ سَمِعْتُ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ يُحَدِّثُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ
فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ
فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا يَبْعَثُ بِهِ مِنْ الشُّبُهَاتِ أَوْ لِمَا يَبْعَثُ بِهِ
مِنْ الشُّبُهَاتِ هَكَذَا قَالَ
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Jarir] berkata, telah menceritakan kepada kami
[Humaid bin Hilal] dari [Abu Ad Dahma] ia berkata; aku mendengar [Imran bin
Hushain] menceritakan, ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang mendengar (kedatangan) Dajjal hendaklah menjauhinya.
Demi Allah, seorang laki-laki benar-benar akan mendatangi Dajjal dan mengira bahwa ia adalah seorang mukmin,
lalu ia akan mengikuti setiap subhat yang ditebarkannya." Demikian
beliau mengatakannya. (Hadits Imam Abu Daud No. 3762)
حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ صَالِحٍ
الدِّمَشْقِيُّ الْمُؤَذِّنُ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ حَدَّثَنَا ابْنُ جَابِرٍ
حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ جَابِرٍ الطَّائِيُّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ الْكِلَابِيِّ
قَالَ ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالَ
فَقَالَ إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيكُمْ فَأَنَا حَجِيجُهُ دُونَكُمْ وَإِنْ
يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيجُ نَفْسِهِ وَاللَّهُ خَلِيفَتِي عَلَى
كُلِّ مُسْلِمٍ فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ
سُورَةِ الْكَهْفِ فَإِنَّهَا جِوَارُكُمْ مِنْ فِتْنَتِهِ قُلْنَا وَمَا لَبْثُهُ
فِي الْأَرْضِ قَالَ أَرْبَعُونَ يَوْمًا يَوْمٌ كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ
وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي كَسَنَةٍ أَتَكْفِينَا فِيهِ صَلَاةُ يَوْمٍ
وَلَيْلَةٍ قَالَ لَا اقْدُرُوا لَهُ قَدْرَهُ ثُمَّ يَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ
مَرْيَمَ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَّ دِمَشْقَ فَيُدْرِكُهُ عِنْدَ
بَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا ضَمْرَةُ
عَنْ السَّيْبَانِيِّ عَنْ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ وَذَكَرَ الصَّلَوَاتِ
مِثْلَ مَعْنَاهُ
Telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Shalih Ad Dimasyqi Al
Mu'adzdzin] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Walid] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Ibnu Jabir] berkata, telah menceritakan kepadaku
[Yahya bin Jabir Ath Tha`i] dari ['Abdurrahman bin Jubair bin Nufair] dari
[Bapaknya] dari [An Nawwas bin Sam'an Al Kilabi] ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan
tentang Dajjal, beliau bersabda: "Jika
saat Dajjal keluar aku masih bersama
kalian maka akulah yang akan melindungi kalian darinya. Namun jika ia keluar
dan aku tidak lagi bersama kalian, maka setiap orang harus melindungi dirinya
sendiri. Allah adalah pelindung bagiku dan setiap muslim. Barangsiapa dari
kalian berjumpa dengannya, hendaklah ia bacakan awal surat Al Kahfi, sebab itu
akan melindungi kalian dari fitnahnya." Kami lalu bertanya, "Berapa lama ia akan tinggal di
bumi?" beliau menjawab: "Empat
puluh hari. Satu hari seakan setahun, dan sehari seakan sebulan, dan sehari
seakan sepekan dan hari-harinya dia sama sebagaimana hari-hari kalian."
Kami bertanya lagi, "Wahai
Rasulullah, pada hari yang seakan satu tahun, apakah shalat kami akan mencukupi
untuk waktu sehari semalam?" beliau menjawab: "Tidak, namun sesuaikanlah (setiap waktu shalat). Kemudian Isa putera
Maryam akan turun di sisi menara putih, sebelah timur kota Damaskus. Lalu ia
menemukan Dajjal di pintu Lud (sebuah tempat di dekat Baitul Maqdis), lantas ia
pun membunuhnya." Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Muhammad]
berkata, telah menceritakan kepada kami [Dhamrah] dari [Asy Syaibani] dari
[Amru bin Abdullah] dari [Abu Umamah] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana dalam hadits tersebut.
Lalu beliau menyebutkan beberapa shalat seperti makna dalam hadits
tersebut." (Hadits Imam Abu Daud No. 3764)
حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ
حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ
مَعْدَانَ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ حَدِيثِ أَبِي الدَّرْدَاءِ يَرْوِيهِ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ
مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ قَالَ أَبُو
دَاوُد وَكَذَا قَالَ هِشَامٌ الدَّسْتُوَائِيُّ عَنْ قَتَادَةَ إِلَّا أَنَّهُ
قَالَ مَنْ حَفِظَ مِنْ خَوَاتِيمِ سُورَةِ الْكَهْفِ و قَالَ شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ
مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ
Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] berkata, telah menceritakan
kepada kami [Hammam] berkata, telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari
[Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah] dari hadits [Abu Darda] yang
ia riwayatkan dari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa
menghafal sepuluh ayat awal dari surat Al Kahfi, maka ia akan dijaga dari fitnah Dajjal." Abu Dawud berkata,
"Seperti ini pula yang dikatakan oleh [Hisyam Ad Dustuwa`i] dari
[Qatadah], hanya saja (dalam hadits itu) Rasulullah bersabda: "Barangsiapa menghafal akhir-akhir dari
surat Al kahfi, " [Syu'bah] menyebutkan dari [Qatadah], "Akhir dari surat Al Kahfi."
(Hadits Imam Abu Daud No. 3765)
حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ
حَدَّثَنَا هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
آدَمَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَيْسَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ نَبِيٌّ يَعْنِي عِيسَى وَإِنَّهُ نَازِلٌ
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ
وَالْبَيَاضِ بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ
يُصِبْهُ بَلَلٌ فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى الْإِسْلَامِ فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ
وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ وَيُهْلِكُ اللَّهُ فِي زَمَانِهِ
الْمِلَلَ كُلَّهَا إِلَّا الْإِسْلَامَ وَيُهْلِكُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ
فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً ثُمَّ يُتَوَفَّى فَيُصَلِّي
عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ
Telah menceritakan kepada kami [Hudbah bin Khalid] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Hammam bin Yahya] dari [Qatadah] dari ['Abdurrahman
bin Adam] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada Nabi antara aku dan dia
-maksudnya Isa-. Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian melihatnya maka
kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi ataupun
pendek), berkulit merah keputih-putihan, mengenakan kain berwarna kekuningan.
Seakan rambut kepala menetes meski tidak basah. Ia akan memerangi manusia
hingga mereka masuk ke dalam Islam, ia memecahkan salib, membunuh babi dan
membebaskan jizyah (pajak). Pada masanya Allah akan membinasakan semua agama
selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal,
dan akan tinggal di dunia selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal
dan kaum muslimin menshalatinya." (Hadits Imam Abu Daud No. 3766)
حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ خُشَيْشُ
بْنُ أَصْرَمَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِابْنِ صَائِدٍ فِي نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فِيهِمْ
عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَهُوَ يَلْعَبُ مَعَ الْغِلْمَانِ عِنْدَ أُطُمِ بَنِي
مَغَالَةَ وَهُوَ غُلَامٌ فَلَمْ يَشْعُرْ حَتَّى ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ظَهْرَهُ بِيَدِهِ ثُمَّ قَالَ أَتَشْهَدُ أَنِّي
رَسُولُ اللَّهِ قَالَ فَنَظَرَ إِلَيْهِ ابْنُ صَيَّادٍ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنَّكَ
رَسُولُ الْأُمِّيِّينَ ثُمَّ قَالَ ابْنُ صَيَّادٍ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آمَنْتُ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ثُمَّ قَالَ لَهُ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَأْتِيكَ قَالَ يَأْتِينِي
صَادِقٌ وَكَاذِبٌ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
خُلِطَ عَلَيْكَ الْأَمْرُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنِّي قَدْ خَبَّأْتُ لَكَ خَبِيئَةً وَخَبَّأَ لَهُ { يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ
مُبِينٍ
} قَالَ ابْنُ
صَيَّادٍ هُوَ الدُّخُّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ اخْسَأْ فَلَنْ تَعْدُوَ قَدْرَكَ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
ائْذَنْ لِي فَأَضْرِبَ عُنُقَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنْ يَكُنْ فَلَنْ تُسَلَّطَ عَلَيْهِ يَعْنِي الدَّجَّالَ وَإِلَّا
يَكُنْ هُوَ فَلَا خَيْرَ فِي قَتْلِهِ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim Khusyaisy bin Ashram] berkata,
telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata, telah mengabarkan kepada
kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] berkata, "Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersama
beberapa orang sahabatnya, termasuk di dalamnya adalah Umar Ibnul Khaththab,
melewati Ibnu Shaid ketika sedang bermain-main dengan beberapa anak kecil di
sebuah bangunan tinggi milik bani Maghalah. Dan Ibnu Shaid waktu itu juga masih
seorang bocah. Ia tidak sadar dengan kedatangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hingga beliau menepuk pundaknya dengan
tangan, beliau lantas bertanya: "Apakah kamu bersaksi bahwa aku adalah
utusan Allah?" Ibnu Shaid memperhatikan beliau, lalu ia menjawab,
"Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah yang buta aksara. Setelah
itu Ibnu Shaid berkata kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, "Apakah kamu juga bersaksi bahwa aku adalah utusan
Allah?" Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam balik berkata, "Aku beriman kepada Allah dan para
rasul-Nya." Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam kemudian bertanya kepadanya: "(Berita ghaib) apa yang kamu
bawa?" Ibnu Shaid menjawab, "Telah datang kepadaku berita (ghaib)
yang benar dan berita bohong." Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Perkaramu membingungkan
(bercampur antara kebenaran dengan kedustaan)." Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
lagi: "Sesungguhnya aku telah menyembunyikan sesuatu darimu, " beliau
menyembunyikan darinya: '(Maka tunggulah ketika langit membawa kabut yang nyata)
'. Ibnu Shaid berkata, "Yang dimaksud itu adalah awan." Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas
berkata kepadanya: "His! Sekali-kali engkau tidak akan dapat mendahului
takdirmu." Kemudian Umar berkata, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku
memenggal lehernya!" Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Jika memang ia Dajjal,
maka engkau tidak diberi kuasa untuk membunuhnya. Namun jika bukan dia, maka
tidak ada manfaat membunuhnya." (Hadits Imam Abu Daud No. 3768)
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ
عَنْ نَافِعٍ قَالَ كَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ وَاللَّهِ مَا أَشُكُّ أَنَّ
الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ ابْنُ صَيَّادٍ
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Ya'qub] -maksudnya Ya'qub bin 'Abdurrahman- dari
[Musa bin Uqbah] dari [Nafi'] ia berkata, " [Ibnu Umar] berkata,
"Demi Allah, aku tidak ragu bahwa Al Masih
Dajjal adalah Ibnu Shayyad." (Hadits Imam Abu Daud No. 3769)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ عَنْ الْعَلَاءِ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَخْرُجَ ثَلَاثُونَ
دَجَّالُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -maksudnya Abdul Aziz bin Muhammad- dari
[Al 'Ala`] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Tidak akan datang hari kiamat hingga muncul tiga puluh Dajjal, mereka semua mengaku sebagai utusan
Allah." (Hadits Imam Abu Daud No. 3772)
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ عَمْرٍو عَنْ أَبِي
سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَخْرُجَ ثَلَاثُونَ كَذَّابًا
دَجَّالًا كُلُّهُمْ يَكْذِبُ عَلَى اللَّهِ وَعَلَى رَسُولِهِ حَدَّثَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ الْجَرَّاحِ عَنْ جَرِيرٍ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ
قَالَ عُبَيْدَةُ السَّلْمَانِيُّ بِهَذَا الْخَبَرِ قَالَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ
فَقُلْتُ لَهُ أَتَرَى هَذَا مِنْهُمْ يَعْنِي الْمُخْتَارَ فَقَالَ عُبَيْدَةُ
أَمَا إِنَّهُ مِنْ الرُّءُوسِ
Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata, telah menceritakan kepada kami
[Muhammad] -maksudnya Muhammad bin Amru- dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah]
ia berkata, "Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan datang hari kiamat hingga
muncul tiga puluh Dajjal pendusta, mereka semua berdusta kepada Allah dan
Rasul-Nya." Telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Jarrah] dari
[Jarir] dari [Mughirah] dari [Ibrahim] ia berkata; [Ubaidah As Sulami]
menyebutkan dengan hadits ini. ia berkata, "Lalu ia menyebutkan
sebagaimana hadits tersebut." Aku (Ibrahim) lalu berkata kepada Ubaidah,
"Apakah engkau mengira bahwa orang ini -Al Mukhtar- berasal dari mereka
(para dajjal pendusta)?"
Ubaidah menjawab, "(Bahkan) Ia dari pembesarnya." (Hadits Imam Abu
Daud No. 3773)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ
أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ عُمَرَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عُمَرَ مَوْلَى غُفْرَةَ
عَنْ رَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِكُلِّ أُمَّةٍ مَجُوسٌ وَمَجُوسُ هَذِهِ الْأُمَّةِ
الَّذِينَ يَقُولُونَ لَا قَدَرَ مَنْ مَاتَ مِنْهُمْ فَلَا تَشْهَدُوا
جَنَازَتَهُ وَمَنْ مَرِضَ مِنْهُمْ فَلَا تَعُودُوهُمْ وَهُمْ شِيعَةُ
الدَّجَّالِ وَحَقٌّ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُلْحِقَهُمْ بِالدَّجَّالِ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Katsir] berkata, telah
mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Umar bin Muhammad] dari [Umar] -mantan
budak (yang telah dimerdekakan oleh) Ghufrah- dari [seorang laki-laki] Anshar,
dari [Hudzaifah] ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Setiap umat ada
majusinya, dan majusinya umat ini adalah orang-orang yang mengatakan 'tidak ada
takdir'. Jika ada yang meninggal dari mereka maka jangan kalian jenguk jenazahnya,
dan jika ada yang sakit dari mereka maka jangan kalian jengguk. Mereka adalah
kelompoknya Dajjal, maka telah menjadi
hak Allah untuk menggabungkan mereka dengan Dajjal." (Hadits Imam Abu Daud
No. 4072)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
سُلَيْمَانَ الْأَنْبَارِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَطَاءٍ
الْخَفَّافُ أَبُو نَصْرٍ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
قَالَ إِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ نَخْلًا
لِبَنِي النَّجَّارِ فَسَمِعَ صَوْتًا فَفَزِعَ فَقَالَ مَنْ أَصْحَابُ هَذِهِ
الْقُبُورِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ نَاسٌ مَاتُوا فِي الْجَاهِلِيَّةِ
فَقَالَ تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
قَالُوا وَمِمَّ ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا وُضِعَ
فِي قَبْرِهِ أَتَاهُ مَلَكٌ فَيَقُولُ لَهُ مَا كُنْتَ تَعْبُدُ فَإِنْ اللَّهُ
هَدَاهُ قَالَ كُنْتُ أَعْبُدُ اللَّهَ فَيُقَالُ لَهُ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي
هَذَا الرَّجُلِ فَيَقُولُ هُوَ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ فَمَا يُسْأَلُ عَنْ
شَيْءٍ غَيْرِهَا فَيُنْطَلَقُ بِهِ إِلَى بَيْتٍ كَانَ لَهُ فِي النَّارِ
فَيُقَالُ لَهُ هَذَا بَيْتُكَ كَانَ لَكَ فِي النَّارِ وَلَكِنَّ اللَّهَ
عَصَمَكَ وَرَحِمَكَ فَأَبْدَلَكَ بِهِ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ دَعُونِي
حَتَّى أَذْهَبَ فَأُبَشِّرَ أَهْلِي فَيُقَالُ لَهُ اسْكُنْ وَإِنَّ الْكَافِرَ
إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ أَتَاهُ مَلَكٌ فَيَنْتَهِرُهُ فَيَقُولُ لَهُ مَا
كُنْتَ تَعْبُدُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي فَيُقَالُ لَهُ لَا دَرَيْتَ وَلَا
تَلَيْتَ فَيُقَالُ لَهُ فَمَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ فَيَقُولُ
كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ فَيَضْرِبُهُ بِمِطْرَاقٍ مِنْ حَدِيدٍ
بَيْنَ أُذُنَيْهِ فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا الْخَلْقُ غَيْرُ الثَّقَلَيْنِ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بِمِثْلِ
هَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ قَالَ إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ
وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ فَيَأْتِيهِ
مَلَكَانِ فَيَقُولَانِ لَهُ فَذَكَرَ قَرِيبًا مِنْ حَدِيثِ الْأَوَّلِ قَالَ
فِيهِ وَأَمَّا الْكَافِرُ وَالْمُنَافِقُ فَيَقُولَانِ لَهُ زَادَ الْمُنَافِقَ
وَقَالَ يَسْمَعُهَا مَنْ وَلِيَهُ غَيْرُ الثَّقَلَيْنِ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al Anbari] berkata,
telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Atha Al Khaffaf Abu Nashr]
dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] ia berkata, "Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah masuk
ke sebuah kebun milik bani Najjar, lalu beliau mendengar suara hingga beliau
kawatir. Beliau bertanya: "Siapa yang dikubur ini?" Para sahabat
menjawab, "Wahai Rasulullah, orang-orang yang mati pada masa
Jahilliyah." Beliau bersabda: "Berlindunglah kalian kepada Allah dari
siksa neraka dan fitnah Dajjal."
Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, memang kenapa?" Beliau
menjawab: "Seorang mukmin jika telah diletakkan dalam kuburnya, maka
seorang malaikat akan datang kepadanya seraya berkata, "Apa yang kamu
sembah?" Jika Allah memberinya pentunjuk maka ia akan menjawab, "Aku
menyembah Allah." Lalu ditanyakan kepadanya, "Apa yang kau katakan
tentang laki-laki ini (Muhammad)?" Lalu ia menjawab, "Dia adalah
hamba Allah dan rasul-Nya." Dan ia tidak ditanya kecuali pertanyaan
tersebut. Lalu ia dibawa menuju rumah yang disediakan untuknya dalam neraka,
dikatakan kepadanya, "Ini adalah rumah yang semula disediakan untukmu di
neraka, tetapi Allah telah melindungi dan memberimu rahmat lalu Allah
menggantikan rumah di surga." Laki-laki mukmin itu pun berkata,
"Biarkanlah aku mengabarkan berita baik ini kepada keluargaku." Lalu
dikatakan kepadanya, "Diamlah.", Dan seorang kafir jika telah
diletakkan dalam kuburnya, maka seorang malaikat akan datang kepadanya seraya
menghardiknya, lalu malaikat itu bertanya, "Siapa yang kamu sembah?"
Laki-laki itu menjawab, "Aku tidak tahu." Lalu dikatakan kepadanya,
"Engkau tidak tahu tapi tidak mau membaca!" Lalu dikatakan kepadanya,
"Apa yang kamu katakan tentang ini (Muhammad)?" Laki-laki itu
menjawab, "Aku mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh manusia."
Malaikat itu lalu memukulnya dengan palu besi antara dua telinganya hingga ia
melolong dan menjerit kesakitan dengan jeritan yang dapat didengar oleh para
semua makhluk kecuali jin dan manusia." Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Sulaiman berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab
dengan sanad yang sama; seperti hadits tersebut. Beliau bersabda: "Jika
seorang hamba diletakkan dalam kuburnya, dan orang-orang yang menghantarkannya
telah kembali, maka ia dapat mendengar bunyi sandal mereka. setelah itu ada dua
malaikat mendatanginya dan bertanya kepadanya. …lalu ia menyebutkan redaksi
yang hampir sama dengan hadits pertama ia menyebutkan (dalam riwayatnya);
"Adapun orang kafir dan munafik, maka kedua malaikat itu akan berkata
kepadanya", - ia menambahkan kaliamat, 'munafik', dan ia juga menyebutkan
dalam riwayatnya; "akan dapat didengar oleh makhluk yang disekitarnya
selain jin dan manusia." (Hadits Imam Abu Daud No. 4126)
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ
حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سُرَاقَةَ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ الْجَرَّاحِ قَالَ
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَمْ
يَكُنْ نَبِيٌّ بَعْدَ نُوحٍ إِلَّا وَقَدْ أَنْذَرَ الدَّجَّالَ قَوْمَهُ
وَإِنِّي أُنْذِرُكُمُوهُ فَوَصَفَهُ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ لَعَلَّهُ سَيُدْرِكُهُ مَنْ قَدْ رَآنِي وَسَمِعَ
كَلَامِي قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ قُلُوبُنَا يَوْمَئِذٍ أَمِثْلُهَا
الْيَوْمَ قَالَ أَوْ خَيْرٌ
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Khalid Al Hadzdza] dari [Abdullah bin
Syaqiq] dari [Abdullah bin Suraqah] dari [Abu Ubaidah Ibnul Jarrah] ia berkata,
"Aku mendengar Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada seorang Nabi pun setelah Nuh
kecuali telah mengingatkan umatnya tentang Dajjal, dan sesungguhnya aku
memperingatkan kalian darinya." Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian menshifati (memberikan
gambaran) Dajjal kepada kami, beliau
bersabda: "Bisa jadi orang yang melihat dan mendengarku akan melihat
Dajjal." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan
kondisi hati kami waktu itu, apakah seperti sekarang ini?" Beliau
menjawab: "Ya, baik." (Hadits Imam Abu Daud No. 4129)
حَدَّثَنَا مَخْلَدٌ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ
أَبِيهِ قَالَ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ
فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ فَذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ إِنِّي
لَأُنْذِرُكُمُوهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا قَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ لَقَدْ
أَنْذَرَهُ نُوحٌ قَوْمَهُ وَلَكِنِّي سَأَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلًا لَمْ
يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ
بِأَعْوَرَ
Telah menceritakan kepada kami [Makhlad] berkata, telah menceritakan kepada
kami [Abdurrazaq] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri]
dari [Salim] dari [Bapaknya] ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri di hadapan orang-orang seraya
memuji Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya. Kemudian beliau menceritakan
tentang Dajjal, beliau bersabda: "Sungguh, aku akan memberi peringatan
kepada kalian tentang Dajjal, dan tidak ada seorang Nabi pun kecuali ia telah
memberi peringatan kepada kaumnya darinya. Nuh telah memberi peringatan kepada
kaumnya. Tetapi aku akan menyampaikan kepada kalian tentang dajjal dengan suatu ucapan yang belum pernah
disampaikan oleh seorang Nabi kepada kaumnya. Ketahuilah sesungguhnya dajjal
itu buta sebelah, sementara Allah tidak buta sebelah." (Hadits Imam Abu
Daud No. 4130)
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ
حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي
حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَائِشَةَ أَنَّهُ
سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنْ التَّشَهُّدِ الْآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ
بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ
فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] telah menceritakan kepada
kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] telah
menceritakan kepadaku [Hasan bin 'Athiyah] telah menceritakan kepadaku
[Muhammad bin Abu Aisyah] bahwa dia mendengar [Abu Hurairah] berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: "Apabila kalian selesai dari tasyahud akhir, hendaklah memohon
perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yaitu; dari siksa neraka
Jahannam, dari siksa kubur, fitnah kehidupan dan kematian serta dari kejahatan Dajjal." (Hadits Imam Abu Daud No. 833)
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا
أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ نَصْرِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ سُبَيْعِ بْنِ
خَالِدٍ قَالَ أَتَيْتُ الْكُوفَةَ فِي زَمَنِ فُتِحَتْ تُسْتَرُ أَجْلُبُ مِنْهَا
بِغَالًا فَدَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَإِذَا صَدْعٌ مِنْ الرِّجَالِ وَإِذَا رَجُلٌ
جَالِسٌ تَعْرِفُ إِذَا رَأَيْتَهُ أَنَّهُ مِنْ رِجَالِ أَهْلِ الْحِجَازِ قَالَ
قُلْتُ مَنْ هَذَا فَتَجَهَّمَنِي الْقَوْمُ وَقَالُوا أَمَا تَعْرِفُ هَذَا هَذَا
حُذَيْفَةُ بْنُ الْيَمَانِ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ إِنَّ النَّاسَ كَانُوا يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ
الشَّرِّ فَأَحْدَقَهُ الْقَوْمُ بِأَبْصَارِهِمْ فَقَالَ إِنِّي أَرَى الَّذِي
تُنْكِرُونَ إِنِّي قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ هَذَا الْخَيْرَ
الَّذِي أَعْطَانَا اللَّهُ أَيَكُونُ بَعْدَهُ شَرٌّ كَمَا كَانَ قَبْلَهُ قَالَ
نَعَمْ قُلْتُ فَمَا الْعِصْمَةُ مِنْ ذَلِكَ قَالَ السَّيْفُ قُلْتُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ ثُمَّ مَاذَا يَكُونُ قَالَ إِنْ كَانَ لِلَّهِ خَلِيفَةٌ فِي الْأَرْضِ
فَضَرَبَ ظَهْرَكَ وَأَخَذَ مَالَكَ فَأَطِعْهُ وَإِلَّا فَمُتْ وَأَنْتَ عَاضٌّ
بِجِذْلِ شَجَرَةٍ قُلْتُ ثُمَّ مَاذَا قَالَ ثُمَّ يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مَعَهُ
نَهْرٌ وَنَارٌ فَمَنْ وَقَعَ فِي نَارِهِ وَجَبَ أَجْرُهُ وَحُطَّ وِزْرُهُ
وَمَنْ وَقَعَ فِي نَهْرِهِ وَجَبَ وِزْرُهُ وَحُطَّ أَجْرُهُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ
مَاذَا قَالَ ثُمَّ هِيَ قِيَامُ السَّاعَةِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى
بْنِ فَارِسٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ
نَصْرِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ خَالِدٍ الْيَشْكُرِيِّ بِهَذَا الْحَدِيثِ
قَالَ قُلْتُ بَعْدَ السَّيْفِ قَالَ بَقِيَّةٌ عَلَى أَقْذَاءٍ وَهُدْنَةٌ عَلَى
دَخَنٍ ثُمَّ سَاقَ الْحَدِيثَ قَالَ وَكَانَ قَتَادَةُ يَضَعُهُ عَلَى الرِّدَّةِ
الَّتِي فِي زَمَنِ أَبِي بَكْرٍ عَلَى أَقْذَاءٍ يَقُولُ قَذًى وَهُدْنَةٌ
يَقُولُ صُلْحٌ عَلَى دَخَنٍ عَلَى ضَغَائِنَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مَسْلَمَةَ الْقَعْنَبِيُّ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ يَعْنِي ابْنَ الْمُغِيرَةِ
عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ نَصْرِ بْنِ عَاصِمٍ اللَّيْثِيِّ قَالَ أَتَيْنَا
الْيَشْكُرِيَّ فِي رَهْطٍ مِنْ بَنِي لَيْثٍ فَقَالَ مَنْ الْقَوْمُ قُلْنَا
بَنُو لَيْثٍ أَتَيْنَاكَ نَسْأَلُكَ عَنْ حَدِيثِ حُذَيْفَةَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ
قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ شَرٌّ قَالَ
فِتْنَةٌ وَشَرٌّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَعْدَ هَذَا الشَّرِّ
خَيْرٌ قَالَ يَا حُذَيْفَةُ تَعَلَّمْ كِتَابَ اللَّهِ وَاتَّبِعْ مَا فِيهِ
ثَلَاثَ مِرَارٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَعْدَ هَذَا الشَّرِّ
خَيْرٌ قَالَ هُدْنَةٌ عَلَى دَخَنٍ وَجَمَاعَةٌ عَلَى أَقْذَاءٍ فِيهَا أَوْ
فِيهِمْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ الْهُدْنَةُ عَلَى الدَّخَنِ مَا هِيَ قَالَ
لَا تَرْجِعُ قُلُوبُ أَقْوَامٍ عَلَى الَّذِي كَانَتْ عَلَيْهِ قَالَ قُلْتُ يَا
رَسُولَ اللَّهِ أَبَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ شَرٌّ قَالَ فِتْنَةٌ عَمْيَاءُ
صَمَّاءُ عَلَيْهَا دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ النَّارِ فَإِنْ تَمُتْ يَا
حُذَيْفَةُ وَأَنْتَ عَاضٌّ عَلَى جِذْلٍ خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ تَتَّبِعَ أَحَدًا
مِنْهُمْ حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا أَبُو
التَّيَّاحِ عَنْ صَخْرِ بْنِ بَدْرِ الْعِجْلِيِّ عَنْ سُبَيْعِ بْنِ خَالِدٍ
بِهَذَا الْحَدِيثِ عَنْ حُذَيْفَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ يَوْمَئِذٍ خَلِيفَةً فَاهْرُبْ حَتَّى
تَمُوتَ فَإِنْ تَمُتْ وَأَنْتَ عَاضٌّ وَقَالَ فِي آخِرِهِ قَالَ قُلْتُ فَمَا
يَكُونُ بَعْدَ ذَلِكَ قَالَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا نَتَجَ فَرَسًا لَمْ تُنْتَجْ
حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan
kepada kami [Abu Awanah] dari [Qatadah] dari [Nashr bin Ashim] dari [Subai' bin
Khalid] ia berkata, "Aku pernah datang ke Kufah saat penaklukan kota
Tustar tempat yang biasa aku membeli domba. Aku lantas masuk ke sebuah masjid,
orang-orang banyak berkumpul, dan ternyata di sana ada seorang lelaki -jika
kamu melihat, kamu akan tahu bahwa ia dari wilayah Hijaz; Makkah dan Madinah-.
Aku bertanya, "Siapakah lelaki ini?" orang-orang memandangiku dengan
sorotan tajam, mereka berkata, "Engkau tidak tahu orang ini! ini adalah
[Hudzaifah Ibnul Yaman], seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam." Hudzaifah lalu berkata,
"Orang-orang banyak bertanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang kebaikan, sementara aku
bertanya beliau tentang keburukan." Orang-orang sepontan memperhatikan
Hudzaifah dengan pandangan tajam, Hudzaifah melanjutkan, "Aku tahu apa
yang kalian ingkari (cemaskan). Aku pernah bertanya kepada Rasulullah,
"Wahai Rasulullah, apakah setelah kebaikan yang Allah berikan kepada kita
ini, akan muncul keburukan setelahnya seperti masa-masa sebelumnya?"
Beliau menjawab: "Benar." Aku bertanya lagi, "Bagaimana bisa
selamat dari hal itu?" beliau menjawab: "Dengan pedang." Aku
bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, lantas apa yang bakal terjadi?"
Beliau menjawab: "Jika Allah mempunyai Khalifah di muka bumi, lalu ia
memukul punggung dan mengambil hartamu, maka taatilah ia. Jika tidak begitu,
maka matilah kamu dalam keadaan menggigit akar pohon (tidak taat dan pergi
menyepi)." Aku bertanya lagi, "Lalu apa yang akan terjadi?"
beliau menjawab: "Akan muncul dajjal
dengan membawa sungai dan api. Siapa yang jatuh ke dalam apinya, maka ia akan
mendapatkan pahala dan akan dihapus dosanya. Dan siapa yang jatuh ke dalam
sungainya, maka ia akan mendapat dosa dan digugurkan pahalanya." Aku
bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" beliau menjawab: "Kiamat akan
datang." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris]
berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Ma'mar] dari
[Qatadah] dari [Nashr bin Ashim] dari [Khalid bin Khalid Al Yasykuri] dengan
hadits yang sama. Ia (Hudzaifah) berkata, "Setelah pedang apa lagi?"
beliau menjawab: "Akan tersisa kotoran mata (keburukan) dan kerisuhan yang
berkedok kedamaian." Lalu ia menyebutkan hadits selengkapnya." Ia
(perawai) berkata, "Qatadah menganalogikan 'kotoran mata' adalah peristiwa
riddah (pemurtadan) yang ada di masa Abu Bakar. Dan 'kerisuhan yang berkedok
kedamaian' adalah upaya damai yang semu." Telah menceritakan kepada kami
[Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi] berkata, telah menceritakan kepada kami
[Sulaiman] -maksudnya Sulaiman bin Al Mughirah- dari [Humaid] dari [Nashr bin
Ashim Al Laitsi] ia berkata, "Kami pernah mendatangi [Al Yasykuri] dalam
sebuah rombongan bani Laits, ia bertanya, "Siapakah orang-orang itu?"
kami menjawab, "Mereka adalah orang-orang bani Laits. Kami mendatangimu
untuk menanyakan seputar hadits Hudzaifah.. lalu ia menyebutkan hadits
tersebut. Hudzaifah berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah
setelah kebaikan ini akan ada keburukan?" beliau menjawab: "Fitnah
dan keburukan." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, apakah setelah
keburukan ini akan muncul kebaikan?" beliau menjawab: "Wahai
Hudzaifah, pelajarilah Al-Qur'an dan ikuti apa yang ada di dalamnya."
Beliau ulangi kata-kata itu hingga tiga kali. Aku bertanya lagi, "Wahai
Rasulullah, apakah setelah keburukan ini ada kebaikan?" beliau menjawab:
"Kericuhan berkedok kedamaian, dan kelompok yang diselimuti oleh
kekufuran." Aku berkata, "Wahai Rasulullah, maksud kerisuhan berkedok
kedamaian itu apa?" beliau menjawab: "Jika hati orang-orang tidak
lagi sebagaimana fitrahnya." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah,
apakah setelah kebaikan ini akan muncul keburukan?" beliau menjawab:
"Fitnahnya orang yang buta dan tuli (dari kebenaran), mereka mempunyai
penyeru-penyeru yang berada di pintu neraka. Wahai Hudzaifah, jika engkau mati
dalam keadaan menggigit akar pohon (pergi menjauh), maka itu lebih baik dari
pada kamu mengikuti mereka." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad]
berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Abu At Tayyah] dari [Shakhr bin Badr Al 'Ijli] dari
[Subai' bin Khalid] dengan hadits ini, dari [Hudzaifah] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Jika pada hari itu engkau tidak mendapatkan seorang khalifah
(yang adil), maka menjauhlah hingga engkau mendapati kematian, meskipun engkau
mati dalam keadaan menggigit akar pohon." Dan pada penghujung hadits
Hudzaifah berkata, "Aku bertanya, "Apa yang akan terjadi setelah
itu?" beliau menjawab: "Andai kala itu ada seorang laki-laki yang
mengawinkan kuda, maka ia tidak akan mendapatkan hasil hingga datang
kiamat." (Hadits Imam Abu Daud No. 3706)
حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ الْعَنْبَرِيُّ
حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ ثَابِتِ
بْنِ ثَوْبَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ
مَالِكِ بْنِ يَخَامِرَ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمْرَانُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَرَابُ يَثْرِبَ
وَخَرَابُ يَثْرِبَ خُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ وَخُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ فَتْحُ
قُسْطَنْطِينِيَّةَ وَفَتْحُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةِ خُرُوجُ الدَّجَّالِ ثُمَّ
ضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى فَخِذِ الَّذِي حَدَّثَهُ أَوْ مَنْكِبِهِ ثُمَّ قَالَ
إِنَّ هَذَا لَحَقٌّ كَمَا أَنَّكَ هَاهُنَا أَوْ كَمَا أَنَّكَ قَاعِدٌ يَعْنِي
مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ
Telah menceritakan kepada kami [Abbas Al 'Anbari] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Hasyim Ibnul Qasim] berkata, telah menceritakan
kepada kami ['Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban] dari [Bapaknya] dari [Makhul]
dari [Jubair bin Nufair] dari [Malik bin Yukhamir] dari [Mu'adz bin Jabal] ia
berkata, "Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Ramainya Baitul Maqdis adalah tanda
kehancuran kota Madinah, hancurnya kota Madinah adalah tanda terjadinya
peperangan besar, terjadinya peperangan besar adalah tanda dari pembukaan kota
Konstantinopel, dan pembukaan kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal." Kemudian beliau menepuk-nepuk paha
orang yang beliau ceritakan tentang hadits tersebut, atau dalam riwayat lain,
'pundaknya'. Kemudian bersabda: "Semua ini adalah sesuatu yang benar,
sebagaimana engkau -Mu'adz bin Jabal- sekarang berada di sini adalah sesuatu
yang benar." (Hadits Imam Abu Daud No. 3742)
حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ
حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ أَبِي حَيَّانَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ
قَالَ جَاءَ نَفَرٌ إِلَى مَرْوَانَ بِالْمَدِينَةِ فَسَمِعُوهُ يُحَدِّثُ فِي
الْآيَاتِ أَنَّ أَوَّلَهَا الدَّجَّالُ قَالَ فَانْصَرَفْتُ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عَمْرٍو فَحَدَّثْتُهُ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَمْ يَقُلْ شَيْئًا سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ
الْآيَاتِ خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا أَوْ الدَّابَّةُ عَلَى
النَّاسِ ضُحًى فَأَيَّتُهُمَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا فَالْأُخْرَى عَلَى
أَثَرِهَا قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَكَانَ يَقْرَأُ الْكُتُبَ وَأَظُنُّ
أَوَّلَهُمَا خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا
Telah menceritakan kepada kami [Muammal bin Hisyam] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Abu Hayyan At taimi] dari [Abu Zur'ah]
ia berkata, "Beberapa orang datang menemui Marwan di Madinah, mereka
mendengar Marwan menceritakan tentang tanda-tanda datangnya hari kiamat. Bahwa
pertama kali yang akan muncul adalah Dajjal."
Abu Zur'ah berkata, "Aku lantas menemui Abdullah bin Amru dan aku
ceritakan hal itu kepadanya. [Abdullah] lalu berkata, "Perkataan Marwan
tidak dianggap, aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Tanda hari kiamat pertama yang akan muncul
adalah terbitnya matahari dari arah barat, atau keluarnya binatang melata
kepada manusia di waktu dhuha. Mana pun dari keduanya muncul pertama kali, maka
yang lain akan segera menyusul." Abdullah berkata -sambil membaca buku-,
"Aku kira yang pertama kali akan muncul adalah terbitnya matahari dari
arah terbenamnya." (Hadits Imam Abu Daud No. 3756)
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَمْرٍو
حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ قَالَ اجْتَمَعَ
حُذَيْفَةُ وَأَبُو مَسْعُودٍ فَقَالَ حُذَيْفَةُ لَأَنَا بِمَا مَعَ الدَّجَّالِ
أَعْلَمُ مِنْهُ إِنَّ مَعَهُ بَحْرًا مِنْ مَاءٍ وَنَهْرًا مِنْ نَارٍ فَالَّذِي
تَرَوْنَ أَنَّهُ نَارٌ مَاءٌ وَالَّذِي تَرَوْنَ أَنَّهُ مَاءٌ نَارٌ فَمَنْ
أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَأَرَادَ الْمَاءَ فَلْيَشْرَبْ مِنْ الَّذِي يَرَى
أَنَّهُ نَارٌ فَإِنَّهُ سَيَجِدُهُ مَاءً قَالَ أَبُو مَسْعُودٍ الْبَدْرِيُّ
هَكَذَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Amru] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Rib'I bin Hirasy] ia
berkata; [Hudzaifah] dan [Abu Mas'ud] berkumpul, lalu Hudzaifah berkata,
"Aku adalah orang yang paling tahu tentang (kapan munculnya) dajjal. Sesungguhnya dajjal mempunyai lautan dari air dan sungai dari api. Apa yang kalian lihat sebagai
api sebenarnya adalah air, dan apa yang kalian lihat sebagai air sebenarnya
adalah api. Maka, siapa dari kalian yang mendapati hal itu dan ingin minum,
hendaklah ia minum (air) yang berupa api dalam pandangannya, sebab ia akan
mendapatkan air yang sesungguhnya." Abu Mas'ud Al Badri berkata,
"Demikianlah aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam mengatakannya." (Hadits Imam Abu Daud No. 3760)
حَدَّثَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ
حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ حَدَّثَنِي بَحِيرٌ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ
عَمْرِو بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ جُنَادَةَ بْنِ أَبِي أُمَيَّةَ عَنْ عُبَادَةَ
بْنِ الصَّامِتِ أَنَّهُ حَدَّثَهُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنِّي قَدْ حَدَّثْتُكُمْ عَنْ الدَّجَّالِ حَتَّى
خَشِيتُ أَنْ لَا تَعْقِلُوا إِنَّ مَسِيحَ الدَّجَّالِ رَجُلٌ قَصِيرٌ أَفْحَجُ
جَعْدٌ أَعْوَرُ مَطْمُوسُ الْعَيْنِ لَيْسَ بِنَاتِئَةٍ وَلَا حَجْرَاءَ فَإِنْ
أُلْبِسَ عَلَيْكُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ قَالَ أَبُو
دَاوُد عَمْرُو بْنُ الْأَسْوَدِ وَلِي الْقَضَاءَ
Telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Baqiyyah] berkata, telah menceritakan kepadaku
[Bahir] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Amru Ibnul Aswad] dari [Junadah bin Abu
Umayyah] dari [Ubadah bin Ash Shamit] bahwa ia menceritakan kepada mereka,
Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: "Sungguh, aku telah menceritakan perihal Dajjal kepada kalian, hingga aku kawatir kalian
tidak lagi mampu memahaminya. Sesungguhnya Al Masih Dajjal adalah seorang
laki-laki yang pendek, berkaki bengkok, berambut keriting, buta sebelah dan
matanya tidak terlalu menonjol dan tidak pula terlalu tenggelam. Jika kalian
merasa bingung, maka ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak bermata juling."
Abu Dawud berkata, "Amru Ibnul Aswad adalah seorang hakim." (Hadits
Imam Abu Daud No. 3763)
حَدَّثَنَا النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَّرَ الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ ذَاتَ لَيْلَةٍ ثُمَّ
خَرَجَ فَقَالَ إِنَّهُ حَبَسَنِي حَدِيثٌ كَانَ يُحَدِّثُنِيهِ تَمِيمٌ
الدَّارِيُّ عَنْ رَجُلٍ كَانَ فِي جَزِيرَةٍ مِنْ جَزَائِرِ الْبَحْرِ فَإِذَا
أَنَا بِامْرَأَةٍ تَجُرُّ شَعْرَهَا قَالَ مَا أَنْتِ قَالَتْ أَنَا
الْجَسَّاسَةُ اذْهَبْ إِلَى ذَلِكَ الْقَصْرِ فَأَتَيْتُهُ فَإِذَا رَجُلٌ
يَجُرُّ شَعْرَهُ مُسَلْسَلٌ فِي الْأَغْلَالِ يَنْزُو فِيمَا بَيْنَ السَّمَاءِ
وَالْأَرْضِ فَقُلْتُ مَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الدَّجَّالُ خَرَجَ نَبِيُّ
الْأُمِّيِّينَ بَعْدُ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ أَطَاعُوهُ أَمْ عَصَوْهُ قُلْتُ بَلْ
أَطَاعُوهُ قَالَ ذَاكَ خَيْرٌ لَهُمْ حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ أَبِي يَعْقُوبَ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ سَمِعْتُ حُسَيْنًا
الْمُعَلِّمَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ حَدَّثَنَا عَامِرُ بْنُ
شَرَاحِيلَ الشَّعْبِيُّ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ قَالَتْ سَمِعْتُ مُنَادِيَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنَادِي أَنْ الصَّلَاةُ
جَامِعَةٌ فَخَرَجْتُ فَصَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
صَلَاتَهُ جَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَهُوَ يَضْحَكُ قَالَ لِيَلْزَمْ كُلُّ
إِنْسَانٍ مُصَلَّاهُ ثُمَّ قَالَ هَلْ تَدْرُونَ لِمَ جَمَعْتُكُمْ قَالُوا
اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ إِنِّي مَا جَمَعْتُكُمْ لِرَهْبَةٍ وَلَا
رَغْبَةٍ وَلَكِنْ جَمَعْتُكُمْ أَنَّ تَمِيمًا الدَّارِيَّ كَانَ رَجُلًا
نَصْرَانِيًّا فَجَاءَ فَبَايَعَ وَأَسْلَمَ وَحَدَّثَنِي حَدِيثًا وَافَقَ
الَّذِي حَدَّثْتُكُمْ عَنْ الدَّجَّالِ حَدَّثَنِي أَنَّهُ رَكِبَ فِي سَفِينَةٍ
بَحْرِيَّةٍ مَعَ ثَلَاثِينَ رَجُلًا مِنْ لَخْمٍ وَجُذَامٍ فَلَعِبَ بِهِمْ
الْمَوْجُ شَهْرًا فِي الْبَحْرِ وَأَرْفَئُوا إِلَى جَزِيرَةٍ حِينَ مَغْرِبِ
الشَّمْسِ فَجَلَسُوا فِي أَقْرُبْ السَّفِينَةِ فَدَخَلُوا الْجَزِيرَةَ
فَلَقِيَتْهُمْ دَابَّةٌ أَهْلَبُ كَثِيرَةُ الشَّعْرِ قَالُوا وَيْلَكِ مَا
أَنْتِ قَالَتْ أَنَا الْجَسَّاسَةُ انْطَلِقُوا إِلَى هَذَا الرَّجُلِ فِي هَذَا
الدَّيْرَ فَإِنَّهُ إِلَى خَبَرِكُمْ بِالْأَشْوَاقِ قَالَ لَمَّا سَمَّتْ لَنَا
رَجُلًا فَرِقْنَا مِنْهَا أَنْ تَكُونَ شَيْطَانَةً فَانْطَلَقْنَا سِرَاعًا
حَتَّى دَخَلْنَا الدَّيْرَ فَإِذَا فِيهِ أَعْظَمُ إِنْسَانٍ رَأَيْنَاهُ قَطُّ
خَلْقًا وَأَشَدُّهُ وَثَاقًا مَجْمُوعَةٌ يَدَاهُ إِلَى عُنُقِهِ فَذَكَرَ
الْحَدِيثَ وَسَأَلَهُمْ عَنْ نَخْلِ بَيْسَانَ وَعَنْ عَيْنِ زُغَرَ وَعَنْ
النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ قَالَ إِنِّي أَنَا الْمَسِيحُ وَإِنَّهُ يُوشَكُ أَنْ
يُؤْذَنَ لِي فِي الْخُرُوجِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَإِنَّهُ فِي بَحْرِ الشَّامِ أَوْ بَحْرِ الْيَمَنِ لَا بَلْ مِنْ قِبَلِ
الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مَرَّتَيْنِ وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ قِبَلَ الْمَشْرِقِ قَالَتْ
حَفِظْتُ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَاقَ
الْحَدِيثَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ صُدْرَانَ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ
حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَنْ مُجَالِدِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ
عَامِرٍ قَالَ حَدَّثَتْنِي فَاطِمَةُ بِنْتُ قَيْسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ صَعِدَ الْمِنْبَرَ وَكَانَ
لَا يَصْعَدُ عَلَيْهِ إِلَّا يَوْمَ جُمُعَةٍ قَبْلَ يَوْمَئِذٍ ثُمَّ ذَكَرَ
هَذِهِ الْقِصَّةَ قَالَ أَبُو دَاوُد وَابْنُ صُدْرَانَ بَصْرِيٌّ غَرِقَ فِي
الْبَحْرِ مَعَ ابْنِ مِسْوَرٍ لَمْ يَسْلَمْ مِنْهُمْ غَيْرُهُ حَدَّثَنَا وَاصِلُ
بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى أَخْبَرَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ عَنْ الْوَلِيدِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ جُمَيْعٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ جَابِرٍ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ
عَلَى الْمِنْبَرِ إِنَّهُ بَيْنَمَا أُنَاسٌ يَسِيرُونَ فِي الْبَحْرِ فَنَفِدَ
طَعَامُهُمْ فَرُفِعَتْ لَهُمْ جَزِيرَةٌ فَخَرَجُوا يُرِيدُونَ الْخُبْزَ
فَلَقِيَتْهُمْ الْجَسَّاسَةُ قُلْتُ لِأَبِي سَلَمَةَ وَمَا الْجَسَّاسَةُ قَالَ
امْرَأَةٌ تَجُرُّ شَعْرَ جِلْدِهَا وَرَأْسِهَا قَالَتْ فِي هَذَا الْقَصْرِ
فَذَكَرَ الْحَدِيثَ وَسَأَلَ عَنْ نَخْلِ بَيْسَانَ وَعَنْ عَيْنِ زُغَرَ قَالَ
هُوَ الْمَسِيحُ فَقَالَ لِي ابْنُ أَبِي سَلَمَةَ إِنَّ فِي هَذَا الْحَدِيثِ
شَيْئًا مَا حَفِظْتُهُ قَالَ شَهِدَ جَابِرٌ أَنَّهُ هُوَ ابْنُ صَيَّادٍ قُلْتُ
فَإِنَّهُ قَدْ مَاتَ قَالَ وَإِنْ مَاتَ قُلْتُ فَإِنَّهُ أَسْلَمَ قَالَ وَإِنْ
أَسْلَمَ قُلْتُ فَإِنَّهُ قَدْ دَخَلَ الْمَدِينَةَ قَالَ وَإِنْ دَخَلَ
الْمَدِينَةَ
Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] berkata, telah menceritakan
kepada kami [Utsman bin 'Abdurrahman] berkata, telah menceritakan kepada kami
[Ibnu Abu Dzi`b] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Fatimah binti Qais]
berkata, "Pada suatu malam pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengakhirkan shalat isya` yang akhir,
lalu beliau keluar dan bersabda: "Sesungguhnya yang menghalangiku (untuk
segera keluar) adalah kisah yang diceritakan Tamim Ad Dari kepadaku dari
seorang laki-laki yang berada di sebuah pulau dari gugusan pulau-pulau. Tamim
berkata, "Saat itu tiba-tiba ada seorang wanita yang berambut
panjang." Tamim selanjutnya bertanya, "Siapa kamu?" Ia menjawab,
"Aku adalah Jasasah. Pergilah kamu ke istana itu." Tamim berkata,
"Aku pun mendatanginya, ternyata di sana ada seorang laki-laki berambut
panjang yang terikat dengan sebuah rantai. Tingginya menjulang antara langit
dan bumi. Aku lalu bertanya, "Siapa kamu?" Ia menjawab, "Aku
adalah Dajjal. Apakah telah ada seorang Nabi buta huruf yang diutus?" Aku
menjawab, "Ya." Ia kembali bertanya, "Apakah orang-orang
mentaatinya atau mengingkarinya?" Aku menjawab, "Orang-orang
mentaatinya." Ia berkata, "Itu yang lebih baik bagi mereka."
Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Abu Ya'qub] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Abdu Ash Shamad] berkata, telah menceritakan kepada
kami [Bapakku] ia berkata; Aku mendengar [Husain Al Mu'allim] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Abdullah bin Buraidah] berkata, telah menceritakan
kepada kami [Amir bin Syurahil Asy Sya'bi] dari [Fatimah binti Qais] ia
berkata; Aku mendengar tukang adzan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyeru 'Ash Shalatu Jami'ah
(shalatlah berjamaah) ', maka aku keluar dan ikut shalat berjamaah bersama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam selesai dari shalatnya, beliau duduk sambil tertawa, beliau
bersabda: "Hendaklah setiap orang tetap di tempat shalatnya (duduk)."
Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Apakah kalian tahu, kenapa aku
kumpulkan kalian di sini?" Para sahabat, "Allah dan Rasul-Nya lebih
tahu." Beliau bersabda: "Aku kumpulkan kalian bukan atas sesuatu yang
membuat takut atau senang, namun aku kumpulkan kalian adalah karena Tamim Ad
Dari, seorang lelaki Nashrani yang datang dan berbaiat masuk Islam, ia
menceritakan kepadaku sebuah kisah yang mirip dengan cerita yang pernah aku
ceritakan kepada kalian tentang Dajjal. Ia ceritakan kepadaku bahwasanya ia
pernah menaiki sebuah perahu bersama tiga puluh laki-laki dari kaum Lakhm dan
Judzam, mereka kemudian diombang-ambingkan oleh ombak selama satu bulan di
tengah laut, sampai akhirnya mereka menepi ke sebuah pulau saat matahari
terbenam. Mereka lantas duduk di sisi kapal mereka, setelah itu mereka bergegas
memasuki pulau tersebut hingga akhirnya bertemu dengan binatang melata besar
dan berbulu lebat. Mereka berkata, "Celaka engkau, siapa kamu ini!"
binatang itu menjawab, "Aku adalah Jasasah. Temuilah laki-laki yang ada
dalam sebuah gua, karena ia sangat berkeinginan untuk mendengar berita dari
kalian." Tamim berkata, "Saat ia menyebut laki-laki, maka kami
ketakutan jikalau dia adalah setan lalu kami cepat pergi hingga memasuki gua
tersebut. Dan ternyata di dalamnya terdapat manusia yang paling besar yang pernah
kami lihat, talinya sangat kuat, dan tangannya menyatu dengan leher (terikat
dengan rantai)." Lalu perawi menyebutkan hadits tersebut dengan lengkap.
Manusia besar (Dajjal) itu bertanya
kepada mereka tentang Nakhl Baisan (nama tempat dekat Yordania), mata air Zughar
(nama tempat di Syam) dan seorang Nabi yang buta huruf. Manusia besar itu
berkata, "Aku adalah Al Masih Dajjal, dan hampir-hampir aku mendapat izin
untuk segera keluar." Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Sesunggunya ia (Dajjal) berada di laut
Syam, atau laut Yaman. Bahkan ia akan muncul dari arah timur tempat ia berasal
-beliau ucapkan hingga dua kali seraya menunjuk ke arah timur-. Fatimah
berkata, "Aku hafal perkataan ini dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu ia menyebutkan hadits
selengkapnya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Shadran]
berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Mujalid bin Sa'id] dari
[Amir] ia berkata; [Fatimah bin Qais] menceritakan kepadaku bahwa pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam shalat
zhuhur kemudian naik ke atas mimbar, padahal sebelum hari itu beliau tidak
penah naik ke atas mimbar tersebut kecuali di hari jum'at. Kemudian beliau
menyebutkan kisah ini." Abu Dawud berkata, "Ibnu Shadran adalah orang
Bashrah, ia pernah tenggelam di lautan bersama Ibnu Miswar, dan tidak ada yang
selamat dari mereka selain dia." Telah menceritakan kepada kami [Washil
bin Abdul A'la] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Fudhail] dari [Al
Walid bin Abdullah bin Jumai'] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari [Jabir]
ia berkata, "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda di atas mimbar: "Ketika
ada beberapa orang berlayar di lautan, makanan mereka hilang (habis), lalu
tampaklah oleh mereka sebuah pulau. Mereka pun menuju pulau tersebut untuk
mencari roti, namun mereka dihadang oleh Jasasah." Aku (Walid bin
Abdullah) lantas bertanya kepada Abu Salamah, "apa itu Jassasah?" Ia
menjawab, "Seorang wanita yang rambutnya menutupi kulit dan kepalanya.
Wanita itu berkata, "Dalam istana ini." Lalu ia menceritakan
haditsnya, dan ia bertanya tentang Nakhl Baisan dan mata air Zughar, ia
menjawab; "Dia adalah Al Masih", maka Abu Salamah berkata kepadaku;
Dalam hadits ini ada beberapa lafadz yang tidak aku hafal. Abu Salamah berkata,
"Jabir bersaksi bahwa laki-laki itu adalah Ibnu Shayyad." Aku
berkata, "Tapi Ibnu Shayyad telah mati!" Jabir menjawab,
"Meskipun ia telah mati." Aku bertanya lagi, "Ia juga telah
masuk Islam." Jabir berkata, "Meskipun ia telah masuk Islam."
Aku bertanya, "Ia juga telah masuk ke kota Madinah." Jabir menjawab,
"Meskipun ia telah masuk kota Madinah." (Hadits Imam Abu Daud No.
3767)
حَدَّثَنَا ابْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا
أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
الْمُنْكَدِرِ قَالَ رَأَيْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَحْلِفُ بِاللَّهِ
أَنَّ ابْنَ صَائِدٍ الدَّجَّالُ فَقُلْتُ تَحْلِفُ بِاللَّهِ فَقَالَ إِنِّي
سَمِعْتُ عُمَرَ يَحْلِفُ عَلَى ذَلِكَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يُنْكِرْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mu'adz] berkata, telah menceritakan
kepada kami [Bapakku] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari
[Sa'd bin Ibrahim] dari [Muhammad bin Al Munkadir] ia berkata, "Aku
melihat [Jabir bin Abdullah] bersumpah dengan nama Allah bahwa Ibnu Shaid
adalah Dajjal." Aku lalu berkata,
"Engkau benar-benar bersumpah kepada Allah!" Ia lalu menjawab,
"Aku mendengar Umar bersumpah dengan hal yang sama di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau
tidak mengingkarinya." (Hadits Imam Abu Daud No. 3770)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar