KHUTBAH PERTAMA
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِى رَفَعَ عِبَادَهُ بِالْعُلُوْمِ الشَّرْعِيَّةِ. اَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْـدَهُ لاَشَـرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَـدُاَنَّ سَيِّـدَنَامُحَمَّدًاعَبْـدُهُ وَرَسُـوْلُهُ وَصَفِـيُّهُ وَخَلِيْـلُهُ صَاحِبُ لِوَاءِالْحَمْدِ يَـوْمَ اْلقِيَامَةِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّـمْ عَلىَ سَـيِّـدِنَا مُحَمَّدٍسَـيِّـدِاْلاُمَّــةِ وَعَلى آلِـهِ وَاَصْحَابِه ذَوِى الْـهِـمَّةِ الْعَلِيَّـةِ. وَسَلِّمْ تَسْلِيْـمًاكَثِـيْرًا
اَمَّابَعْدُ : فَيَاعِبَادَلله !! اُوْصِيْكُمْ وَنَـفْسِى بِتَـقْوَى اللهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَـمُوْنَ . وَقَـدْقَالَ تَـعَالىَ فِى اْلقُرْآنِ الْكَرِيـْمِ . اَعُـوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِـيْــمِ. بِـسْــمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّ حِيْــمِ. يَااَيـُّهَاالَّذِ يْنَ آمَـنُواتَّـقُـوااللهَ وَالْتَـنْـظُرْنـَفْسٌ مَاقَـدَّمَتْ لِغَدْ وَالتَّـقُوااللهَ اِنَّ اللهَ خَبِـيْرٌبِمَاتَعْمَلُوْنَ
Hadirin sidang jum’ah rahimakumullah,..
Marilah kita bersama-sama meningkatkan
taqwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dengan menjalankan
perintah-perintahNya dan menjauhi semua laranganNya, sehingga kita menjadi orang
yang beruntung. Dan marilah kita hiasi hidup kita ini dengan amal-amal shaleh,
hanya karena Allah subhanahu wa ta’ala. Orang yang beriman dan beramal
shaleh dengan ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberikan ampunan serta
pahala yang besar. Sebagaimana firman Allah di dalam al Quranul Karim:
اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . وَعَدَالله الَّذِيـْنَ آمَنُوْاوَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُـمْ مَغْفِرَةً وَاَجْرًاعَظِـيْمًا
Artinya : “Allah telah menjanjikan
orang-orang dari antara mereka yang beriman dan beramal shaleh ampunan dan
ganjaran yang besar.” (QS. Al Fath ayat 29)
Demikian pula orang beriman dan
beramal shaleh telah ditetapkan oleh Allah sebagai makhluk yang baik, sebagaimana
firman-Nya :
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, mereka itu adalah sebaik-baik
makhluk.” (Q.S. Al Bayyinah ayat 7).
Dalam ayat Al Qur’an yang mendekatkan
kata-kata iman dengan kata amal shaleh, sering dijumpai. Penggandengan kosa
iman dan kata amal shaleh sudah pasti mengandung pengertian yang amat dalam.
Bahwa iman tidak dapat dipisah dari perilaku amal shaleh. Orang-orang yang
sungguh beriman akan selalu mengerjakan amal shaleh, dan selanjutnya amal shaleh
akan lahir dengan mudah karena adanya iman.
Hadirin sidang
jum’ah rahimakumullah,..
Mengenai pentingnya iman ini, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ: اَفْـضَلُ الاِيـْمَانِ اَنْ تَعْلَـمَ اَنَّ اللهَ مَعَـكَ حَيْـثُ مَا كُـنْـتَ
Artinya : “Iman yang paling utama,
yaitu engkau mengerti/merasa bahwasanya Allah senantiasa menyertaimu kapan dan
dimana saja engkau berada.”
Jelaslah disini bahwa orang-orang yang
beriman masing-masing merasa diawasi oleh Allah subhanahu wa ta’ala,
sehingga berhati – hati dalam hidupnya dan akan merasa ringan untuk beramal shaleh
dengan tulus ikhlas semata-mata karena Allah subhanahu wa ta’ala.
Amal
shaleh
terdiri dua kata yaitu amal dan shaleh. Rangkaian kata ini sering
kita temui dalam berbagai literatur yang berkaitan dengan agama. Pengertian amal
itu sendiri adalah penggunaan segala daya untuk menghasilkan sesuatu. Sedangkan
kata shaleh bermakna segala sesuatu yang bersifat baik, menguntungkan
dan berguna. Sehingga kalau kita sambungkan kata amal dan shaleh
maka ia akan bermakna kurang lebih adalah penggunaan segala daya yaitu daya
jasadi, daya fikir, daya ruhiy serta daya nafsu untuk menghasilkan sesuatu yang
sifatnya baik, menguntungkan dan berguna.
Dalam
Al Qur’an banyak kita temui contoh-contoh amal shaleh yaitu shalat, puasa,
zakat, haji, berjihad dan masih banyak yang lainnya. Amal shaleh yang amat
disukai Allah subhanahu wa ta’ala adalah dengan mendahulukan amal-amal
yang telah diwajibkan kepada manusia untuk dilaksanakan misalnya shalat lima
waktu, puasa ramadhan, zakal maal apabila sudah nishabnya dan haji apabila telah
mampu. Kemudian
memperbanyak perkara-perkara yang disunnatkan seperti shalat sunnat, puasa sunnat,
sedekah, umrah, berdzikir, membaca shalawat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
dan amal kebaikan lainnya
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala
telah berfirman yang mafhumnya : “Tiada seorang hamba yang ber-taqarrub
[mendekatkan diri] kepada-KU seperti dia menunaikan segala ke-fardhu-an-Ku ke
atas dirinya. Dan sesungguhnya dia akan mendekatkan diri kepada-Ku dengan
memperbanyak nawafil (sunnah) sehingga AKU mencintainya. Maka apabila AKU sudah
mencintainya jadilah AKU umpama kaki yang ia berjalan dengannya dan tangan yang
ia memukul dengannya dan lidah yang ia berucap dengannya dan hati yang ia
berfikir dengannya. Dan apabila ia memohon-Ku niscaya AKU akan memberinya dan
apabila dia berdoa kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya”. (HR. Ibnu
Sunni)
Selanjutnya
amal shaleh yang disukai Allah setelah amal-amal yang wajib adalah amal yang
bisa dirasakan manfaatnya bagi hambaNya yang lain. Dengan kata lain Allah juga menghendaki
hambaNya memiliki keshalehan sosial yang lazim pula disebut social responsibility.
Hal ini bisa kita lihat dalam banyak ayat dalam Al Qur’an yang menyambungkan
perintah shalat dan perintah zakat yang zakat itu sendiri adalah ibadah yang
bersifat sosial. Allah menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi hambaNya
yang rela menafkahkan harta yang dimilikinya dijalan Allah
Hadirin sidang
jum’ah rahimakumullah,..
Kehidupan dunia ini oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, telah ditamsilkan sebagaimana sebidang perkebunan yang di
dalamnya dihiasi dengan lima hiasan yang menarik sekali. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda :
اَلدُّنْـيَـابُـسْـتَانٌ تَـزَيـَّنَـتْ بِخَمْـسَـةِ اَشْـيَاءَ: عِلْمُ الْعُـلَمَاءِ. وَعَدْلُ اْلاُمَرَاءِ. وَعِـبَادَةُ اْلعُـبَّادِ. وَاَمَانَـةُالتُّـجَّارِ. وَنَصِـيْحَةُ الْمُحْتَرِفِـيْـنَ
Dunia ini ibarat suatu kebun yang
dihiasi dengan lima macam hiasan, yaitu; 1. Ilmunya para ulama, 2. Keadilan
orang-orang yang memegang kekuasaan, 3. Ketertiban ibadahnya hamba Allah yang
beribadah, 4. Kejujuran para pedagang, 5. Kedisiplinan para karyawan.
Selanjutnya gambaran itu oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam disambung dengan sabdanya:
فَجَاءَاِبْلِـيْـسٌ بِخَمْسَـةِ اَعْلاَمٍ وَاَقَامَـهَابِجَـنْبِ هَـذِهِ اْلخَمْسِ فَجَاءَ بِالْحَـسَـدِ فَـرَكَـزَهُ بِـجَـنْبِ الْعِلْمِ. وَجَاءَبِالْـجُوْرِفَـرَكَزَهُ بِـجَنْبِ الْعَدْلِ. وَجَاءَ بِالرِّيَاءِ فَـرَكَزَهُ بِجَنْبِ الْعِبَادَةِ. وَجَاءَ بِالْخِيَانَـةِ فَرَكَـزَهُ بِجَنْبِ اْلاَمَانـَةِ. وَجَاءَبِالْغَشِّ فَرَكَزَهُ بِجَنْبِ النَّصِيْحَـةِ
Artinya : “Maka datanglah iblis
dengan lima bendera pula, lalu ditengahnya
disamping yang lima tadi, datanglah ia (iblis) dengan membawa bendera kedengkian dan ditancapkan disisi ilmunya ulama, dan datanglah iblis dengan membawa bendera kezaliman yang dikibarkan disisi keadilan para penguasa, dan datanglah iblis dengan membawa bendera riya’ yang dikibarkan disamping orang yang beribadah, dan datanglah iblis dengan membawa bendera khianat yang ditancapkan dicelah-celah kejujuran para pedagang, dan datanglah iblis dengan membawa bendera ingkar yang dipasang di sisi disiplinnya para karyawan.”
disamping yang lima tadi, datanglah ia (iblis) dengan membawa bendera kedengkian dan ditancapkan disisi ilmunya ulama, dan datanglah iblis dengan membawa bendera kezaliman yang dikibarkan disisi keadilan para penguasa, dan datanglah iblis dengan membawa bendera riya’ yang dikibarkan disamping orang yang beribadah, dan datanglah iblis dengan membawa bendera khianat yang ditancapkan dicelah-celah kejujuran para pedagang, dan datanglah iblis dengan membawa bendera ingkar yang dipasang di sisi disiplinnya para karyawan.”
Hadirin sidang
jum’ah rahimakumullah,..
Dari apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam tersebut, maka kita harus berhati-hati dalam mengarungi
hidup ini, agar tidak terjerumus kedalam perangkap iblis. Dan marilah kita
hiasi hidup kita ini dengan amal – amal shaleh yang membawa pada keridhaan
Allah subhanahu wa ta’ala, sehingga kita semua bisa selamat dan
berbahagia fiddun-ya wal akhirah. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin,..
Oleh karena itu, marilah kita selalu
ingat pada peringatan Allah subhanahu wa ta’ala:
قَالَ اللهُ تَعَالىَ: اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجَيْـمِ بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. يَااَيـُّهَاالَّذِيـْنَ آمَنُواتَّـقُـوااللهَ وَالْتَـنْظُـرْنَفْسٌ مَاقَدَّمَتْ لِغَدْ وَاتَّـقُوااللهَ اِنَّ اللهَ خَبِيْرٌبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya : “Wahai orang-orang yang
beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) , dan bertaqwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al
Hasyr ayat 18)
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala
senantiasa membimbing kita semua kepada hidayah-Nya.
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْـــمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بمَافِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْــمُ
KHUTBAH KEDUA
الحَمْدُ
ِللهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتِ , وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلا
اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ , اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا
بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ اتَّقُوْا اللهَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ
بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.قَالَ اللهُ تَعَالَى : إِنَّ
اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَااَّلذِيْنَ آمَنُوْ
ا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا
إِبْرَاهِيْمَ وعلى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ.
اللّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيْ الحَاجَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ
ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ , اللّهُمَّ لَا
تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لايَخَافُكَ وَلا يَرْحَمُنَا , اللّهُمَّ انْصُرْ
إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ اللّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ الَّذِيْنَ
يُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ زَمَانٍ وَمَكَانٍ , اللّهُمَّ
إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُوْرِأَعْدَائِنَا وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ,
اللّهُمَّ بَدِّدْ شَمْلَهُمْ وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ كَلِمَتَهُمْ
وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَقِلَّ عَدَدَهُمْ وَسِلاَحَهُمْ وَسَلِّطْ عَلَيْهِمْ
كَلْبًا مِنْ كِلاِبكَ يَاقَهَّارُ يَاجَبَّارُ يَامُنْتَقِمُ, اللَّهُمَّ انْصُرْ
مَنْ نَصَرَ دِيْنَكَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ دِيْنَكَ , اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِّلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ
الدِّيْنِ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُؤْمِنِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّا نَعُوذُبِكَ مِنَ
الْبَرَصِ، وَالْجُنُونِ، وَالْجُذَامِ، وَمِنْ سَيِّءِ الْأَسْقَامِ تَحَصَّنَّا
بِذِى الْعِزَّةِ وَالْجَبَرُوْتِ وَاعَتَصَمْنَا بِرَبِّ الْمَلَكُوْتِ
وَتَوَكَّلْنَا عَلَى الْحَيِّ الَّذِى لاَ يَمُوْتُ اللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا
هَذا الْوَبَاءَ وَقِنَا شَرَّ الرَّدَى وَنَجِّنَا مِنَ الطَّعْنِ والطَّاعُوْنِ
وَالْبَلاَءِ بِلُطْفِكَ يَا لَطِيفُ يَا خَبِيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ رَبَّنَا لَاتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا
مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّاب رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ
يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإ حْسَانِ وَاِيْتَآءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا عَلَى نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكَمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Ijin di syi'arkan,,
BalasHapus