I. Klasifikasi Babi
Babi adalah sejenis hewan
ungulata yang bermancung panjang dan berhidung leper dan
merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Kadang juga dikenali sebagai
khinzir
(perkataan
Arab). Babi adalah omnivora, yang berarti mereka mengkonsumsi baik daging
maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia yang paling
pintar, dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan dengan anjing
dan kucing.
Tabel Klasifikasi
Ilmiah Babi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Familia : Suidae
Genus : Sus, Linnaeus 1758
Spesies : Sus barbatus, Sus bucculentus, Sus cebifrons, Sus celebensis, Sus domesticus, Sus heureni, Sus philippensis, Sus salvanius, Sus scrofa, Sus timoriensis, Sus verrucosus
Sifat Psikologis
Hewan Babi
Babi adalah binatang yang paling jorok dan
kotor, Suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri & kotoran manusia pun
dimakannya. Sangat suka berada pada tempat yang kotor, tidak suka berada di
tempat yang bersih dan kering. Babi hewan pemalas dan tidak suka bekerja
(mencari pakan), tidak tahan terhadap sinar matahari, tidak gesit, tapi
makannya rakus (lebih suka makan dan tidur), bahkan paling rakus di antara
hewan jinak lainnya. Jika tambah umur, jadi makin malas dan lemah (tidak
berhasrat menerkam dan membela diri). Suka dengan sejenis dan tidak pencemburu.
A.V. Nalbandov dan N.V. Nalbandov (Buku : Adaptive physiology on mammals and
birds).
II. Haramnya Babi
Menurut Islam
A. Ayat-Ayat Yang
Menyebutkan Bahwa Babi Hukumnya Haram
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ
وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ
عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Sesungguhnya Allah hanya mengaramkan bagimu
bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut
(nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya)
sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak
ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Baqarah
ayat 173)
حُرِّمَتْ
عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ
اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ
وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى
النُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن دِينِكُمْ فَلَا
تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ
لِّإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Diharamkan bagimu
(memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)
mengundi nasib denganPada hari iniorang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksakarena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al Maa'idah
Ayat 3)
قُل
لَّا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا
أَن يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَّسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنزِيرٍ فَإِنَّهُ
رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۚ
فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Katakanlah: "Tiadalah
aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukankepadaku, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu
bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua
itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa
yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (QS
Al An'aam ayat 145)
إِنَّمَا
حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ
لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ
فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang
disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa
memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An Nahl Ayat
115)
B. Hadist
Pengharaman Daging Babi
Hadis riwayat Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Zat yang menguasai diriku. Sungguh,
telah dekat waktunya Isa bin Maryam turun kepada kalian untuk menjadi hakim yang
adil. Dia akan mematahkan salib, membunuh babi dan tidak menerima upeti.
Harta akan melimpah, sehingga tak seorang pun mau menerimanya.” (Shahih Muslim No.220)
Hadis riwayat Jabir
bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu
Bahwa ia mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda pada tahun penaklukan, ketika
beliau masih berada di Mekah: “Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah
mengharamkan penjualan khamar, bangkai, babi dan berhala. Lalu beliau
ditanya: Wahai Rasulullah, bagaimana dengan lemak bangkai yang digunakan untuk
mengecat perahu, meminyaki kulit dan untuk menyalakan lampu? Beliau menjawab:
Tidak boleh, ia tetap haram.” (Shahih Muslim No.2960)
C. Bagaimana
Seorang Muslim Menyikapi Tentang Perkara Haramnya Babi
Perbedaan antara seorang
mukmin dengan kafir dalam amal perbuatannya terutama didasarkan dari niatnya.
Seorang yang beriman ketika mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya, selalumendasarkan tindakannya itu
atas perintah dan larangan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Sebaliknya
seorang kafir tidak pernah menjadikan perintah dan larangan Allah subhanahu
wa ta’ala sebagai landasan amalnya. Misalnya, ketika seorang muslim
melakukan shalat dan ditanyakan kepadanya, mengapa dia shalat?, maka jawabannya
adalah bahwa karena Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkannya
untuk shalat. Tentang shalat itu ada manfaatnya buat kesehatan atau ketenangan
jiwa dan sebagainya, tidaklah menjadi landasan dasar atas shalatnya. Dan di
situlah peran niat yang sesungguhnya.
Demikian juga ketika
seorang mukmin meninggalkan khamar, zina, judi dan makan babi, niatnya
semata-mata karena dia tunduk, taat dan patuh kepada larangan dari Allah subhanahu
wa ta’ala. Bukan sekedar mengejar hikmah dan tujuan yang bersifat duniawi.
Tidak minum khamar bukan karena sekedar tidak mau mabuk, melainkan semata-mata
karena Allah subhanahu wa ta’ala mengharamkannya. Tidak mau zina bukan
karena takut kena sipilis atau HIV, tetapi karena ada larangan dari Allah subhanahu
wa ta’ala.
Demikian juga, tidak makan
babi bukan karena takut ada cacing pita atau takut penyakit yang terkandung
didalam daging babi, melainkan karena Allah subhanahu wa ta’ala sudah
mengharamkannya. Adapun orang kafir tidak pernah mendasarkan tindakannya itu
karena iman dan ketundukan kepada aturan yang datang dari Allah subhanahu wa
ta’ala. Paling jauh, landasannya sekedar logika dan penemuan ilmiah.
Padahal, sesuatu yang ilmiah itu justru bersifat nisbi dan sangat mudah
berubah. Kalau kita amati saat ini, banyak juga non muslim yang atas penemuan ilmiahnya
ikut-ikutan berpuasa sebagaimana seorang mukmin. Misalnya, karena kesimpulan
ilmiah membuktikan bahwa dengan mengosongkan perut, tubuh akan semakin sehat.
Maka mereka pun berpuasa sebagaimana orang mukmin. Tetapi disisi Allah subhanahu
wa ta’ala, puasa non muslim itu sama sekali tidak ada nilainya.
Mengapa?
Karena puasanya buka
lantaran taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, melainkan sematamata karena
kesimpulannya sendiri. Penelitian ilmiah dan beragam hikmah serta rahasia
ibadah seperti ini buat seorang mukmin tidak menjadi dasar mengapa dia
berpuasa. Sebab dasar ibadah hanyalah semata-mata karena perintah dari Allah,
bukan karena ingin sehat atau sebab-sebab lainnya. Jadi kalau teman non muslim
Anda itu kurang puas dengan jawaban Anda yang memang sudah benar itu, jangan
kecewa dulu. Sebab memang hal itulah yang membedakan Anda dengan teman anda.
Anda adalah seorang muslim yang taat pada perintah dan larangan Allah subhanahu
wa ta’ala, sedangkan teman Anda itu orang kafir yang ingkar -bukan hanya
pada perintah dan larangan Allah- bahkan keberadaan dan kebenaran Allah subhanahu
wa ta’ala sebagai tuhan pun diingkarinya. Bagaimana mungkin seorang yang
mengingkari eksistensi Allah bisa menerima dan memahami aturan-aturan dari-Nya?
Kalau kita buat
perumpamaan, seorang yang tidak mengakui eksistensi suatu negara, tidak akan
mungkin mau mematuhi aturan-aturan yang ada di dalam negara itu. Seorang
gembong pemberontak di Papua misalnya, tentu tidak mau menerima dan tunduk
kepada peraturan pemerintah RI. Dan seorang yang mengingkari kebenaran ajaran
Islam, tentu saja tidak bisa menerima perintah puasa dan selalu bilang tidak
puas.
Jawaban seperti itu bukan
berarti kita menafikan adanya manfaat danhikmah di balik setiap perintah dan
larangan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Tentu manfaat dan hikmahnya
banyak sekali kalau mau diungkap, bahkan selalu ada penemuan baru yang bersifat
ilmiah dan mampu membuktikan kebenaran agama Islam. Termasuk hikmah di balik
pelarangan makan babi. Selain karena babi hidup lebih jorok dari hewan ternak
lainnya, juga semua agama samawi baik yahudi, nasrani dan Islam, sepakat
memposisikan babi sebagai lambang kebusukan dan kenajisan.
Banyak orang mengungkapkan
bahwa babi itu kalau terpaksa, mau makan kotorannya sendiri. Sementara hewan
lainnya masih punya harga diri. Mendingan mati dari pada makan kotorannya
sendiri. Juga banyak yang mengatkan bahwa daging babi terlalu banyak mengandung
zat-zat yang berbahaya bagi tubuh manusia. Karena makannya tidak terkontrol,
apa saja dimakannya, sehingga tubuhnya pun mengandung segala jenis penyakit. Dan
masih banyak lagi rahasia dan hikmah di balik pelarangan makan babi yang bisa
didapatkan. Namun semua itu sekedar menambah keyakinan yang sudah ada di dalam
hati kita. Bukan sebagai landasan utama. Dan buat kita, apakah di balik
larangan makan babi itu ada hikmah atau tidak, sama sekali tidak ada
hubungannya dengan ketaatan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang
telah melarang kita makan babi.
إِنَّمَا
حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ
لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ
فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disebut
selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An Nahl Ayat
115)
D. Hikayat Tentang
Haramnya Babi
Hal ini penting untuk
diketahui, terutama oleh pemuda-pemuda kita yang sering pergi ke negara-negara
Eropa dan Amerika, yang menjadikan daging babi sebagai makanan pokok dalam
hidangan mereka. Kejadian ini berlangsung ketika Imam Muhammad Abduh
mengunjungi Perancis. Mereka bertanya kepadanya mengenai rahasia diharamkannya babi
dalam Islam. Mereka bertanya kepada Imam, “Kalian (umat Islam) mengatakan
bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita,
mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal itu sekarang ini sudah tidak
ada. Karena babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin,
dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu
terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya.?”
Imam Muhammad Abduh tidak
langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan kecerdikannya beliau meminta
mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan
dua ekor babi jantan beserta satu babi betina. Mengetahui hal itu, mereka
bertanya, “Untuk apa semua ini?” Beliau menjawab, “Penuhi apa yang
saya pinta, maka akan saya perlihatkan suatu rahasia.” Mereka memenuhi apa
yang beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar melepas dua ekor ayam
jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang. Kedua ayam jantan itu
berkelahi dan saling membunuh, untuk mendapatkan ayam betina bagi dirinya
sendiri, hingga salah satu dari keduanya hampir tewas. Beliau lalu
memerintahkan agar mengurung kedua ayam tersebut. yang terjadi
adalah 2 (dua) ekor ayam jantan tersebut berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1
(satu) ekor ayam betina tersebut sampai ada yang menang dan kalah. Dan itu
sesuai dengan Kodrat dan Fitrah manusia diciptakan Allah subhanahu wa ta’ala.
Namun Apa yang
terjadi Pada kandang Babi?
Ini yang menarik. Pada
kandang kedua, yaitu kandang berisi 2 (dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor
babi betina. Ternyata 2 (dua) ekor babi jantan tidak berkelahi untuk
memperebutkan 1 (satu) ekor babi betina, tetapi yang terjadi adalah 2 (dua)
ekor babi jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai-ramai 1 (satu)
ekor babi betina tersebut dan juga terjadi hubungan Homoseksual antara kedua
ekor babi jantan setelah selesai dengan si betina. Hal inilah yang jelas2
bertentangan dengan Fitrah umat manusia. Bilamana umat
Islam ikut-ikutan memakan babi maka ditakutkan umat Islam akan mempunyai sifat
dan karateristik seperti babi ini. Hadaanallaahu Wa Iyyaakum Ajma’iin, Wallaahu
A’lam Bish-shawaab.
III. Fakta Haramnya
Babi Dari Sudut Pandang Ilmiah
Konsumen daging babi sering
mengeluhkan bau pesing pada daging babi (menurut penelitian ilmiah, hal
tersebut disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi
merembes ke daging). Lemak punggung babi tebal,
babi memiliki back fat (lemak punggung) yang lumayan tebal. Konsumen babi
sering memilih daging babi yg lemak punggungnya tipis, karena semakin tipis
lemak punggungnya, dianggap semakin baik kualitasnya. Sifat lemak punggung babi
adalah mudah mengalami oxidative rancidity, sehingga secara struktur kimia
sudah tidak layak dikonsumsi.
Daging babi adalah daging
yang sangat sulit dicerna karena banyak mengandung lemak. Meskipun empuk dan
terlihat begitu enak dan lezat, namun daging babi sulit dicerna. Ibaratnya
racun, seperti halnya kholesterol! Selain itu, daging babi menyebabkan banyak
penyakit : pengerasan pada urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang
mencekam (angina pectoris), dan radang pada sendi-sendi.
Babi adalah hewan yang
kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan
yang ada di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia
akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan
kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia
memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya,
entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri,
hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya. Kadang ia mengencingi
kotorannya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya
kembali. Ia memakan sampah busuk dan kotoran hewan. Babi adalah hewan mamalia
satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu
lama jika dibiarkan. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang
tidak sedap.
Penelitian ilmiah modern di
dua negara Timur & Barat, yaitu Cina dan Swedia. Cina (mayoritas
penduduknya penyembah berhala) & Swedia (mayoritas penduduknya sekuler)
menyatakan: “Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus &
kolon”. Persentase penderita penyakit ini di negara negara yang
penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara
Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India).
Sementara di negaranegara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.Hasil penelitian ini
dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit
Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.
Babi banyak mengandung
parasit, bakteri, bahkan virus yang berbahaya, sehingga dikatakan sebagai
Reservoir Penyakit. Gara-gara babi, virus Avian Influenza jadi ganas. Virus
normal AI (Strain H1N1 dan H2N1) tidak akan menular secara langsung ke manusia.
Virus AI mati dengan pemanasan 60oC lebih-lebih bila dimasak hingga
mendidih. Bila ada babi, maka dalam tubuh babi, Virus AI dapat melakukan mutasi
& tingkat virulensinya bisa naik hingga menjadi H5N1. Virus AI Strain H5N1
dapat menular ke manusia. Virus H5N1 ini pada Tahun 1968 menyerang Hongkong dan
membunuh 700.000 orang (diberi nama Flu Hongkong).
Sekitar tahun 2001 pernah
terjadi para dokter Amerika berhasil mengeluarkan cacing yang berkembang di
otak seorang perempuan, setelah beberapa waktu mengalami gangguan kesehatan
yang ia rasakan setelah mengkonsumsi makanan khas Meksiko yang terkenal berupa
daging babi, hamburger (ham = babi, sebab aslinya, hamburger adalah dari daging
babi). Sang perempuan menegaskan bahwa dirinya merasa capek-capek (letih) selama 3 pekan setelah
makan daging babi. Telur cacing tersebut menempel di dinding usus pada tubuh
sang perempuan tersebut, kemudian bergerak bersamaan dengan peredaran darah
sampai ke ujungnya, yaitu otak. Dan ketika cacing itu sampai di otak, maka ia
menyebabkan sakit yang ringan pada awalnya, hingga akhirnya mati dan tidak bisa
keluar darinya. Hal ini menyebabkan dis-fungsi yang sangat keras pada susunan
organ di daerah yang mengelilingi cacing itu di otak. Penyakit-penyakit “cacing
pita” merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang terjadi melalui konsumsi
daging babi. Ia berkembang di bagian usus 12 jari di tubuh manusia, dan beberapa
bulan cacing itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar
”1000 ekor dengan panjang antara 4 – 10 meter”, dan terus hidup di tubuh
manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).
Islam telah melarang segala
macam darah, analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi
dari uric acid (asam urat ), suatu senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan
manusia, bersifat racun. Dengan kata lain uric acid sampah dalam darah yang
terbentuk akibat metabolisme tubuh yang tidak sempurna yang diakibatkan oleh kandungan
purine dalam makanan. Dalam tubuh manusia, senyawa ini dikeluarkan sebagai
kotoran, dan 98% dari uric acid dalam tubuh, dikeluarkan dari dalam darah oleh
ginjal, dan dibuang keluar tubuh melalui air seni.
Dalam Islam dikenal
prosedur khusus dalam penyembelihan hewan, yaitu menyebut nama Allah Yang Maha
Kuasa dan membuat irisan memotong urat nadi leher hewan, sembari membiarkan
urat-urat dan organ-organ lainnya utuh. Dengan cara ini menyebabkan kematian
hewan karena kehabisan darah dari tubuh, bukannya karena cedera pada organ
vitalnya, sebab jika organ-organ misalnya jantung, hati, atau otak dirusak,
hewan tersebut dapat meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam urat-uratnya
dan akhirnya mencemari daging, mengakibatkan daging hewan akan tercemar oleh
uric acid, sehingga menjadikannya beracun, dan pada masa-masa kini lah para
ahli makanan baru menyadari akan hal ini, subhanallah.
Apakah kita tahu kalau babi
tidak dapat disembelih di leher? karena mereka tidak memiliki leher, sesuai
dengan anatomi alamiahnya? Bagi orang muslim beranggapan kalau babi memang
harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan
merancang hewan ini dengan memiliki leher. Ilmu kedokteran mengetahui bahwa
babi sebagai inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya, sistem
biochemistry babi mengeluarkan hanya 2% dari seluruh kandungan uric acidnya,
sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam tubuhnya.
Saya pernah membaca sebuah
artikel yang mengatakan : ”Bahwa seseorang itu berkelakuan sesuai dengan apa
yang dimakannya.” Melihat tayangan di salah satu TV swasta, seorang
profesor dari IPB telah meneliti struktur DNA babi. Sesuatu yang mengejutkan
ternyata, struktur gen babi itu mirip dengan struktur gen manusia. Jadi dapat
dikatakan gen babi = gen manusia, jadi sama dengan kita memakan daging manusia
(=kanibal), na’udzubillah.
Jadi ada betulnya kalau
kita memakan babi bukan tidak mungkin karakter babi menempel pada kita, tidak
pada kita, bisa jadi pada keturunan kita ! wallahu a’lam.
A. Berbagai
Penyakit Yang ditimbulkan Oleh Babi
DR Murad Hoffman, Daniel S
Shapiro, MD, seorang Pengarah Clinical Microbiology Laboratories, Boston
Medical Center, Massachusetts, dan juga merupakan asisten Profesor di Pathology
and Laboratory Medicine, Boston University School of Medicine, Massachusetts,
Amerika menyatakan terdapat lebih dari 26 penyakit yang bisa dijangkiti dari
babi. Di antaranya:
1. Anthrax
2. Ascaris suum
3. Botulism
4. Brucella suis
5. Cryptosporidiosis
6. Entamoeba polecki
7. Erysipelothrix
shusiopathiae
8. Flavobacterium group
IIb-like bacteria
9. Influenza
10. Leptospirosis
11. Pasteurella
aerogenes12. Pasteurella multocida
13. Pigbel
14. Rabies
15. Salmonella
cholerae-suis
16. Salmonellosis
17. Sarcosporidiosis
18. Scabies
19. Streptococcus
dysgalactiae (group L)
20. Streptococcus milleri
21. Streptococcus suis type
2 (group R)
22. Swine vesicular disease
23. Taenia solium
24. Trichinella spiralis
25. Yersinia enterocolitica
26. Yersinia
pseudotuberculosis
B. Parasit Penyebab
Penyakit Dalam Tubuh Babi
Babi juga menjadi tempat
bersarangnya parasit. Di antara parasit-parasit tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Cacing Taenia
Solium
Parasit ini berupa larva
yang berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-butiran telur
pada usus babi. Jika seseorang memakan daging babi tanpa dimasak dengan baik,
maka dinding-dinding gelembung ini akan dicerna oleh perut manusia, dan larva-larva
itu kemudian akan tumbuh di usus manusia. Peristiwa ini akan menghalangi
perkembangan tubuh dan akan membentuk cacing pita yang panjangnya bisa mencapai
10 kaki, yang menempel di dinding usus dengan cara menempelkan kepalanya lalu
menyerap unsur-unsur makanan yang ada di lambung. Hal itu bisa menyebabkan
seseorang kekurangan darah dan gangguan pencernaan, karena cacing ini dapat mengeluarkan
racun. Apabila pada diri seseorang — khususnya anak-anak– telah diketahui terdapat
cacing ini di lambungnya, maka dia akan mengalami hysteria atau perasaan cemas.
Terkadang larva yang ada di dalam usus manusia ini akan memasuki saluran
peredaran darah dan terus menyebar ke seluruh tubuh, termasuk otak, hati, saraf
tulang belakang, dan paru-paru. Dalam kondisi seperti ini cacing tersebut dapat
menyebabkan penyakit yang mematikan.
2. Cacing
Trichinila Spiralis
Cacing ini ada pada babi
dalam bentuk gelembung-gelembung lembut. Jika seseorang mengonsumsi daging babi
tanpa dimasak dengan baik, maka gelembung-gelembung — yang mengandung larva
cacing ini — dapat tinggal di otot dan daging manusia, sekat antara paru dan jantung,
dan di daerah-daerah lain di tubuh. Penyerangan cacing ini pada otot dapat
menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan menyebabkan gerakan jadi lambat, ditambah
lagi sulit melakukan aktivitas. Sedang keberadaannya di sekat tersebut akan mempersempit
pernafasan, yang bisa berakhir pada kematian.
3. Cacing
Schistosoma Japonicum
Ini adalah cacing yang
lebih berbahaya daripada cacing schistosoma yang dikenal di Mesir. Dan babi
adalah satu-satunya binatang yang mengandung cacing ini. Cacing ini dapat
menyerang manusia apabila mereka menyentuh atau mencuci dengan air yang
mengandung larva cacing ini yang biasanya datang dari kotoran babi yang masuk
ke dalamnya. Cacing ini dapat membakar kulit manusia serta dapat menyelinap ke
dalam darah, paru, dan hati. Cacing ini berkembang sangat cepat, dalam sehari
bisa mencapai lebih dari 20000 telur, yang dapat membakar kulit, lambung dan
hati, terkadang dapat menyerang otak dan saraf tulang belakang yang bisa
menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
4. Fasciolepsis
Buski
Parasit ini hidup di usus
halus babi dalam waktu yang lama. Ketika terjadi percampuran antara usus dan
tinja, parasit ini akan berada dalam bentuk tertentu yang bersifat cair yang
bisa memindahkan penyakit pada manusia. Kebanyakan jenis parasit ini terdapat
di daerah Cina dan Asia Timur. Parasit ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan,
diare dan pembengkakan di sekujur tubuh, yang bisa menyebabkan kematian.
5. Cacing Ascaris
Panjang cacing ini sekitar
10 inci. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru, batang tenggorokan, dan
penyumbatan lambung. Cacing ini tidak bisa dibasmi di dalam tubuh kecuali
dengan operasi.
6. Cacing
Anklestoma
Larva cacing ini masuk ke
dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika seseorang berjalan, mandi atau
minum air yang tercemar. Cacing ini bisa menyebabkan diare dan pendarahan di
tinja, yang bisa menyebabkan terjadinya kekurangan darah, kekurangan protein dalam
tubuh, pembengkakan tubuh dan menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan
dalam pertumbuhan fisik dan mental, lemah jantung dan akhirnya bisa menyebabkan
kematian.
7. Calonorchis
Sinensis
Ini sejenis cacing yang
menyelinap dan tinggal di dalam air empeduhati babi, yang merupakan
sumber utama penularan penyakit pada manusia. Cacing ini
terdapat di Cina dan Asia Timur, karena orang-orang di sana biasa memelihara
dan mengonsumsi babi. Virus ini bisa menyebabkan pembengkakan hati manusia dan
penyakit kuning yang disertai diare yang parah, dan tubuh menjadi kurus dan
berakhir dengan kematian.
8. Cacing
Paragonimus
Cacing ini hidup di
paru-paru babi. Cacing ini tersebar luas di Cina dan Asia Tenggara tempat
dimana babi banyak dipelihara dan dikonsumsi. Cacing ini bisa menyebabkan
radang pada paru-paru. Sampai sekarang belum
ditemukan cara membunuh cacing di dalam paru-paru. Tapi yang jelas cacing ini
tidak terdapat, kecuali di tempat babi hidup. Parasit ini bisa menyebabkan
pendarahan paru-paru kronis, dimana penderitanya akan merasa sakit, ludah
berwarna coklat seperti karat, karena terjadi pendarahan pada kedua paru.
9. Swine Erysipelas
Parasit ini terdapat di
kulit babi. Parasit ini selalu siap pembakaranpada kulit manusia yang
mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. Parasit ini bisa menyebabkan
radang kulit manusia yang memperlihatkan warna merah dan suhu tubuh tinggi.
C. Kuman / Bakteri
Yang Menyebabkan Penyakit Dalam Tubuh Babi
Sedang kuman-kuman yang ada
pada babi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, antara lain:
1. TBC
Penyakit ini mungkin
berasal dari babi yang dagingnya dimakan oleh manusia tanpa dimasak dengan
baik. Bisa juga terjadi hanya dengan menyentuhnya.
2. Cacar (Small Pox)
Virus ini pindah dari babi
ke tubuh manusia dengan cara persentuhan atau memakan daging yang terkena
penyakit ini.
3. Gatal-Gatal (Scabies)
Penyakit ini bisa mengenai
manusia dengan cara menyentuh kulit babi.
4. Kuman Rusiformas
Yaitu kuman yang bisa
melakukan pembusukan pada kedua kaki dan sulit untuk disembuhkan.
5. Salmonella
Choler Suis
Salmonella adalah suatu genus bakteri
enterobakteria gram-negative berbentuk tongkat yang menyebabkan tifus,
paratifus, dan penyakit foodborne. Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan
hidrogen sulfida. Salmonella dinamai
dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya
Theobald Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali
menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi.
6. Blantidium Coli
Babi dianggap sebagai hewan
utama yang menjadi tempat tumbuhsuburnya parasit ini, yang
menyebabkan disentri parah pada seseorang.
7. Mikroba Brocellosis
Kotoran babi dianggap
sebagai sumber utama munculnya mikroba ini. Penyakit yang ditimbulkan oleh
mikroba ini sangat menular yang dapat menimbulkan penyakit di daerah
sekitarnya, serta bisamenyebabkan demam malta
fever pada manusia.
8. Mikroba Toxoplasma
Gondi
Mikroba ini banyak sekali
terdapat di tempat-tempat pemeliharaanbabi. Penyakit ini
menyerang manusia melalui makanan yang tercemar oleh kotoran babi atau
menghirup udara atau debu yang mengandung
gelembung-gelembung mikroba ini. Mikroba ini bisa masuk pada getah bening,
limpa dan hati. Hal itu menyebabkan demam yang panjang dan menurunnya imunitas
tubuh, radang otot dan jantung. Serta bisa menyebabkan gangguan pernafasan,
karena mikroba ini juga menyerang paru. Bisa jugamenyerang mata berupa
peradangan parah pada daerah mata, yang akhirnya bisa menyebabkan kebutaan. Mikroba
ini pun bisa menyerang sel-sel telinga bagian dalam yang bisa menyebabkan
ketulian. Terkadang menyerang wanita hamil, yang karenanya janin yang lahir
akan meninggal beberapa hari atau beberapa minggu setelah kelahiran. Atau bisa
juga, bayi akan lahir dalam keadaan cacat.
D. Virus Dalam
Tubuh Babi
Temuan menarik yang tak
bisa dianggap enteng oleh para ilmuwan adalah penelitian yang dipimpin oleh DR
Yoshihiro Kawaoka dari Universitas Winsconsin beserta 12 saintis lainnya. Hasil
penelitian mereka diturunkan dalam Journal of Virology pada tahun 1997 dan menyebutkan
bahwa kerongkongan babi memiliki sel-sel tertentu yang mampu mengubah berbagai
kuman menjadi virus berbahaya yang mengancam jiwa manusia. Bukan hanya jurnal
ilmiah, kantor berita seperti BBC pun pernah mengulas secara luas peran babi
yang menjadi pemicu virus-virus ganas dalam sejarah kesehatan dunia.
Profesor Robin Weiss dari
Institut Kajian Kanker London menemukan, bahwa daging babi memiliki banyak
virus yang tak bisa dipisahkan atau dimatikan dari dagingnya karena virus-virus
tersebut dibawa babi dalam DNA-nya. Lewat kajian yang dilakukannya, akhirnya
Robin Weiss berhasil membuat pemerintah Inggris mengeluarkan larangan
transplantasi organ babi pada manusia. (Campaign for Responsible
Transplantation – Press Releases 1998, New Biotech Partnership Threatens Public
Health, Oct. 21 1998)
Berbagai virus yang ada di
dunia menemukan tempat inkubasi yang sangat strategi dalam hewan seperti babi.
Kemudian bermutasi menjadi virus-virus ganas yang menjangkiti para pemakan
babi. Selanjutnya, para pemakan babi akan menularkan virus-virus tersebut
kepada orang-orang yang bahkan menyentuh babi pun tak pernah. Inilah kesimpulan
yang dihasilkan olehpara ilmuwan yang mempelajari kasus flu burung yang
menghebohkan dunia belum lama ini.
“Dalam tubuh babi-lah aneka
virus tersebut bertemu dan bermutasi hingga akhirnya mengeluarkan virus baru
yang mengandung material pendukungnya dengan sifat yang baru pula,” ujar
peneliti dari Pusat Penyakit Tropis, CA Nidom. Menurutnya tubuh babi merupakan
wahana pencampur (mixing vessel) atau tempat bertemu dan bermutasinya berbagai
jenis virus tersebut yang kemudian bercampur dan menghasilkan virus baru dengan
karakter baru. Hingga saat ini hanya tubuh babi-lah yang memungkinkan
bercampurnya material genetika virus flu burung terjadi. Hewan ini memiliki
perangkat biologis yang memungkinkan percampuran genetic virus terjadi. Percampuran
genetika ini terjadi ketika virus ini masuk tubuh babi ke sel epitel babi
melalui reseptor alfa 2,3 sialic acid dan reseptor alfa 2,6 sialic acid. Di dalam
sel babi virus ini mereplikasi dan terjadi pertukaran genetika yang terdiri
dari delapan fragmen seperti HA, NA, PA, PB1, Pb2, M, NP dan NS. Fragmen-fragmen
ini bisa bertukar hingga membentuk anak baru dari gengen virus tersebut. Bisa
juga terjadi antigenic drift, yakni proses mutasi dengan material genetika
“anak virus” yang lebih kompleks.
Dalam kasus flu babi ini,
penataan ulang gen virus ini menghasilkan struktur luar yang sama dengan induknya
yakni H1N1. Walaupun material genetika nya berasal dari virus flu unggas dan
flu manusia. Sehingga sebelum menyerang manusia virus ini sepertinya sudah
tertata ulang secara rapi di dalam tubuh babi. Barulah kemudian masuk ke dalam
tubuh manusia. Adaptasi dengan tubuh manusia terjadi pada orang yang pertama
terinfeksi virus ini, yang kemudian menular ke orang dengan kecepatan tinggi.
Sebenarnya, tingkatkeganasan virus flu babi tipe H1N1 lebih rendah dari virus
flu burung bertipe H5N1 yang mencapai 80 persen. Namun tingkat penyebaran dan penularan
yang tinggi dari virus flu babi membuat para ahli tersentak.
Flu babi yang dalam bahasa
klinis disebut dengan kode H1N1, sesungguhnya juga bukan virus baru. Banyak
peristiwa dalam sejarah yang menyebutkan bahwa virus ini telah memakan korban
yang besar. Pada tahun 1918, virus ini telah membunuh lebih dari 20 juta
manusia yang hari itu jumlahnya tentu belum sebanyak sekarang. Bahkan ada data
yang menyebutkan, lebih dari 40 juta jiwa meninggal karena flu babi. Virus ini berjangkit
dari kuman-kuman yang ada pada babi dan menular pada tentara Amerika pada
Perang Dunia I. Mobilisasi militer akhirnya membuat virus ini menyebar dengan cepat
dan ganas.
Pada tahun 1957, muncul
kasus Asian Flu dan juga Flu Hongkong yang terjadi pada tahun 1968. Virus-virus
ini bermula dari babi dan telah memakan korban hampir dua juta orang. Pada
kurun yang sama, tahun 1950-an, pemerintah Amerika pernah merilis bahaya
mengonsumsi daging babi. Washington Post pada 31 Mei 1952 pernah memuatnya
sebagai berita utama.
Flu Babi (swine influenza)
merupakan penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A dengan
subtipe H1N1. Cara penularannya dapat melalui udara dan kontak langsung antara
penderita dan orang terdekatnya. Adapun gejala adalah mirip dengan influenza
seperti demam, batuk, pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan dan sesak napas
yang disertai mual, muntah dan diare. Masa inkubasi flu babi berkisar 3-5 hari.
Kematian akibat flu babi kemungkinan terjadi karena gangguan paru-paru atau
pneumonia. Penularan manusia pada manusia flu babi diperkirakan menyebar
seperti flu musiman - melalui batuk dan bersin.
Badan Kesehatan Dunia, WHO,
membenarkan bahwa setidaknya sejumlah kasus adalah versi H1N1 influenza tipe A
yang tidak pernah ada sebelumnya. H1N1 adalah virus yang menyebabkan flu
musiman pada manusia secara rutin. Namun versi paling baru H1N1 ini berbeda:
virus ini memuat materi genetik yang khas ditemukan dalam virus yang
menularimanusia, unggas dan babi. Virus flu memiliki kemampuan bertukar komponen
genetik satu sama lain, dan besar kemungkinan versi baru H1N1 merupakan hasil
perpaduan dari berbagai versi virus yang berbeda yang terjadi di satu binatang
sumber. Atas kondisi terebut Badan Kesehatan dunia (WHO) menyatakan, virus flu
babi berpotensi besar menjadi pandemic baru.
Virus jenis serupa
sebelumnya pernah menjadi pandemi dunia pada tahun 1918. Virus ini dulu dikenal
dengan nama Spanis Flu (Flu Spanyol). Korban penderita virus pada tahun 1918
sendiri mencapai angka sebanyak 50-60 juta jiwa. Korban penderita dari
Indonesia sendiri tercatat mencapai angka 1,25 juta.
Penyebaran virus flu babi
bisa dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat. Seperti mencuci tangan sebelum
makan, setelah buang air dan setelah kontak fisik dengan hewan. Sedangkan untuk
pengobatan Menkes Siti Fadilah Supari mengatakan sama dengan obat flu burung
yakni Tamiflu.
E. Struktur Babi
Mirip Dengan Struktur Manusia
Babi sering dijadikan
sebagai model penelitian yang berkaitan dengan manusia, dikarenakan adanya
kemiripan sistem penting dalam tubuhnya. Keterlibatan babi dalam industri
farmasi ternyata cukup signifikan. Mulai dari cangkang kapsul baik sebagai
kapsul lunak, penyumbang organ-organ tubuh, dan hormon serta enzimnya.
Beberapa bagian dari babi
yang pernah dan atau masih menyumbangkan perannya dalam industri farmasi adalah
sebagai berikut :
1. Kelenjar adrenal
Kelenjar ini terdapat pada
ginjal. Kelenjar ini dapat menghasilkan hormon yang disebut sebagai
steroid dan epinephrine. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal
babi pernah merupakan sumber penting yang digunakan untuk mengatasi beberapa
penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tubuh. Namun sekarang hormon-hormon
tersebut sudah banyak diproduksi secara sintetis.
2. Kelenjar
pancreas
Salah satu hormon yang
dihasilkan oleh organ ini adalah insulin. Insulin sangat akrab dengan
penderita diabetes. Insulin berfungsi untuk mengatur metabolisme
gula dalam tubuh. Salah satu sumber insulin yang sudah tidak asing lagi
digunakan dalam dunia kedokteran adalah insulin babi. Untuk menghasilkan 1
pound insulin didapatkan dari 60 ribu ekor babi serta diperkirakan mampu
mengobati pasien diabetes sebanyak 750-1.000 orang selama setahun . Jika
produksi babi pertahun sebanyak 85 juta maka insulin yang mampu dihasilkan selama
setahun adalah 1.400 pound. Jumlah tersebut dapat mengobati pasien sebanyak 1,
050 juta – 1,4 juta pertahunnya. Jumlah yang cukup spektakuler.Saat ini ada alternatif
lain pengganti insulin seperti humulin yang walaupun lebih sedikit
mahal, ternyata cukup diminati oleh pasienuntuk mengganti hormon
insulin babi.
3. Lambung
Lapisan dalam lambung
mengandung protein dan enzim. Bagian ini secara komersial digunakan
untuk memproduksi sejenis bahan untuk membantu pencernaan (digestive aids) dan
antacid.
4. Usus halus
Heparin adalah bahan yang
ditemukan secara ekslusif pada dinding dalam usus halus (babi). Heparin
diklasifikasikan sebagai produk pharmaceutical yang esensial.
5. Jantung
Jantung babi digunakan
untuk keperluan transplantasi untuk mengganti katup jantung yang sudah tidak
berfungsi lagi. Katup jantung babi yang digunakan pada manusia, ternyata sangat
minimal mengalami penolakan pada tubuh manusia. Hal ini menunjukkan bahwa
banyak kemiripan system vital yang terjadi pada manusia dan babi.
6. Kulit
Kulit dalam bentuk gelatin
digunakan dalam industri pembuatan kapsul. Selain itu kolagen yang merupakan
bagian dari kulit digunakan untuk menstimulasi pembekuan darah selama operasi.
7. Darah
Fibrin darah yang
diekstraks dari darah babi digunakan untuk membuat asam amino yang menjadi bagian
dari cairan infus yang ditujukan untuk memberikan
nutrisi bagi pasien yang mengalami beberapa operasi tertentu.
Darah babi juga dipergunakan untuk keperluan media microbial dan kultur sel.
F. Peringatan Bagi
Kita
Ini bukanlah pepatah, namun
kajian informasi yang terkandung dalam Al-Quran memang tidak sembarangan.
Perintah memakan makanan yang halal dan menjauhkan yang haram merupakan
ketentuan Allah yang tidak bisa diganggu gugat. Tercantumnya babi sebagai salah
satu hewan yang diharamkan untuk umatnya menjadi salah satu pertanda bahwa
Allah subhanahu wa ta’ala memiliki
alasan yang sangat logis mengapa hewan satu ini dilarang.
Munculnya penyakit flu babi
ini menjadikan kita untuk bertanya, “mungkin inilah salah satu alasan mengapa
babi dilarang”. Diluar alasan logis lain mengenai tidak bolehnya babi dikonsumsi
bagi umatnya. Kini kondisinya cukup memprihatinkan, sebab orang yang tidak
makan babi pun bisa saja terkena penyakit dari babi seperti flu babi. Ini artinya
imbas dari babi sangat luas bisa merasuk ke berbagai sudut. Ini merupakan
sebuah peringatan bagi kita, untuk selalu mengikuti perintah dan menjauhi
larangan Allah subhanahu wa ta’ala.
Semoga saja kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini.
IV. Referensi
- Al-Hadist
- Al-Quran
- Buku Pola Makan Rasulullah oleh Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad
- http://halamui.org: Diakses 27 Mei 2009
- http://id.wikipedia.org/wiki/Babi: Diakses 27 Mei 2009
- http://newspaper.Pikiran-Rakyat.com: Diakses 27 Mei 2009
- http://sabili.co.id/index.php/200905061671/Ragam/Hikmah-di-Balik-
- Pengharaman-Babi.htm: Diakses 27 Mei 2009
- http://wildanhasan.blogspot.com/: Diakses 27 Mei 2009
- http://www.bloggaul.com/sultan_haidir/readblog/91907/fakta-faktamengapa-
- babi-haram: Diakses 27 Mei 2009
- http://www.halalguide.info: Diakses 27 Mei 2009
- Republika Online, http://www.republika.co.id: Diakses 27 Mei 2009
Oleh : Yoga Permana Wijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar