ADAB
MAKAN
Islam
sungguh indah. Sampai-sampai ketika makanan tersajikan dan hendak disantap,
Islam memiliki aturan di dalamnya. Ini semua dilakukan agar ada keberkahan
ketika makan.
1.
Memakai tutup kepala
2.
Cuci tangan dengan air yang mengalir dan berkumur 3 X lalu dibuang ke kiri
(fadhilah untuk memudahkan melafadzkan Laailaahaillallaah saat sakaratul maut )
sambil membaca shalawat.
3.
Menyiapkan suprah, buah dan garam.
.
Do`a buka suprah :
اَللَّهُمَّ ابْسُطْ لَنـاَ مِنْ
بَرَكـاَتِكَ وَرَحْمَتِكَ وَرِزْقِكَ وَفَضْلِكَ .
.
Do`a makan buah :
اَللَّهُمَّ
بـاَرِكْ لَنـاَ فِى ثَمَرِنـاَ
.
.
Mencicipi garam dengan jari manis, baca :
بِسْمِ اللهِ هَنِيْأ ً مَّرِيْـأً .
4.
Makanan datang , baca do`a :
اّللَّهُمَّ بـاَرِكْ لَنـاَ فِيْمـاَ
رَزَقْتَنـاَ وَقِنـاَ عَذَابَ النَّـاَرِ .
Sebagaimana
disebutkan oleh An Nawawi dalam kitabnya Al Adzkar,
روينا في كتاب ابن السني عن عبد اللّه بن عمرو بن العاص رضي
اللّه عنهما عن النبيّ صلى اللّه عليه وسلم أنه كان يقول في الطعام إذا قُرِّبَ إليه
: " اللَّهُمَّ بارِكْ لَنا فِيما رَزَقْتَنا وَقِنا عَذَابَ النَّارِ باسم
اللَّهِ "
Telah
diriwayatkan dalam kitab Ibnus Sunni dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash radhiyallahu
‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ketika makanan
didekatkan kepadanya, beliau biasa mengucapkan “Allahumma baarik lanaa fii
maa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar, bismillah”.
Cara
duduk :
.
Seperti tahyat awal
.
Kaki kanan diangkat kaki kiri diduduki
.
Nongkrong ( dalam keadaan perang dan becek )
5.
Makan dengan tangan kanan. Makan dari yang terdekat dengan 3 suap pertama
menggunakan 3 jari (ibu jari, telunjuk dan jari tengah) sambil membaca :
بِسْمِ اللهِ وَعَلَى بَرَكـاَتِ
اللهِ .
Sebelum
makan, ucapkanlah “bismillah”, karena syetan akan menghalalkan makanan
yang tidak dibacakan “bismillah” ketika makan, dan satu suapan makanan yang
tidak dibacakan “bismillah”, akan memberikan kenyang kepada syetan
selama 40 hari. Bayangkan kalau 3 suapan makanan yang tidak dibacakan “bismillah”
akan mengenyangkan syetan selama 120 hari, dan seterusnya. Kenapa orang
yang tidak memperhatikan masalah adab makan ini, sulit sekali atau berat
melaksanakan ibadah? Karena syetan telah menundukkannya dan orang tersebut
telah memberikan kekuatan kepada syetan untuk selalu menggodanya. Dalam sabda
Rasulullah dikatakan syetan yang diutus untuk menggoda orang orang beriman
kurus-kurus, sedangkan syetan bagi orang kafir dan munafik gemuk-gemuk, karena
mereka makan tanpa membaca “bismillah”.
Hadits
yang Membicarakan tentang Membaca “Bismillah”
Hadits
pertama
Dari
‘Umar bin Abi Salamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Waktu aku
masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda,
«
يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ » . فَمَا
زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ
"Wahai
Ghulam, bacalah “bismilillah”, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah
makanan yang ada di hadapanmu." Maka seperti itulah gaya
makanku setelah itu. (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)
Imam
Nawawi rahimahullah membawakan hadits di atas dalam kitabnya Al
Adzkar pada Bab “Tasmiyah ketika makan dan minum”. (Al Adzkar,
Yahya bin Syarf An Nawawi, hal. 217, Darul Hadits Al Qohiroh, cetakan 1424 H).
Ibnu
‘Allan Asy Syafi’i rahimahullah mengatakan ketika menjelaskan perkataan
An Nawawi, “Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam Syarh Al ‘Ubab
pada bab rukun-rukun shalat, jika disebut tasmiyah, maka yang dimaksud
adalah ucapan “bismillah”. Sedangkan jika disebut basmalah, maka
yang dimaksud adalah ucapan “bismillahir rahmaanir rahiim”. (Al Futuhaat
Ar Rabbaniyah ‘ala Adzkar An Nawawiyah, Ibnu ‘Allan, 5/120, Darul Kutub Al
‘Ilmiyyah,cetakan pertama, 1424 H).
Hadits
kedua
Dari
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى
فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ
بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
"Apabila
salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala.
Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia
mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal
dan akhirnya)”." (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At
Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih)
Hadits
ketiga
Dari
Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Jika kami bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadiri jamuan makanan, maka tidak
ada seorang pun di antara kami yang meletakkan tangannya hingga Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam memulainya. Dan kami pernah bersama beliau
menghadiri jamuan makan, lalu seorang Arab badui datang yang seolah-oleh ia
terdorong, lalu ia meletakkan tangannya pada makanan, namun Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memegang tangannya. Kemudian seorang budak wanita
datang sepertinya ia terdorong hendak meletakkan tangannya pada makanan, namun
beliau memegang tangannya dan berkata,
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ الَّذِى لَمْ
يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ جَاءَ بِهَذَا الأَعْرَابِىِّ
يَسْتَحِلُّ بِهِ فَأَخَذْتُ بِيَدِهِ وَجَاءَ بِهَذِهِ الْجَارِيَةِ يَسْتَحِلُّ
بِهَا فَأَخَذْتُ بِيَدِهَا فَوَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنَّ يَدَهُ لَفِى
يَدِى مَعَ أَيْدِيهِمَا
"Sungguh,
setan menghalalkan makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya. Setan
datang bersama orang badui ini, dengannya setan ingin menghalalkan makanan
tersebut, maka aku pegang tangannya. Dan setan tersebut juga datang bersama
budak wanita ini, dengannya ia ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku
pegang tangannya. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya tangan
setan tersebut ada di tanganku bersama tangan mereka berdua." (HR. Abu Daud
no. 3766, shahih)
Hadits
keempat
Dari
Wahsyi bin Harb radhiyallahu ‘anhu dari ayahnya dari kakeknya bahwa para
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَأْكُلُ وَلاَ نَشْبَعُ. قَالَ «
فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ ». قَالُوا نَعَمْ. قَالَ « فَاجْتَمِعُوا عَلَى
طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ »
"Wahai
Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?" Beliau
bersabda: "Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri." Mereka
menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Hendaklah kalian makan secara
bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya."
(HR. Abu Daud no. 3764, hasan)
Hadits
kelima
وعن رجل خدم النبي صلى الله عليه وسلم : أنه كان يسمع النبي
صلى الله عليه وسلم إذا قرب إليه طعاما يقول : بسم الله
Dari
seseorang yang mengabdi pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia
berkata bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika makanan
mendekatinya, beliau mengucapkan “bismillah”. (Disebutkan oleh Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Kalimuth Thoyyib no. 190, hasan)
Jika
kita melihat dari hadits-hadits yang ada, membaca “bismillah” ketika
hendak makan diperintahkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan
juga menjadi kebiasaan beliau. Maka sudah sepatutnya umat Islam yang selalu
ingin meneladani beliau, mengikutinya dalam hal ini.
Intinya, membaca “bismillah”
janganlah sampai ditinggalkan di awal makan. Jika melupakannya hendaklah
mengucapkan “bismillah awwalahu wa akhirohu”.
Yang
dimaksud oleh Ibnu Hajar bahwa makan dengan tangan kanan itu wajib adalah
hadits berikut ini,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا
شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ
وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
“Jika
salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan
kanannya. Jika minum, maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena
setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula”
(HR. Muslim no. 2020).
6.
Setelah selesai 3 jari, sebelum makan dengan 5 jari, baca do`a :
جَلاَّ جَلاَ لَـهُ يـاَ وَاسِعَ
الْمَغْغِرَةِ .
7.
Makan secara berjama’ah (bersama-sama dalam satu nampan) akan lebih barakah. Karena
makan berjamaah, jika ada yang enak usahakan dahulukan untuk teman dengan adil.
Saat makan usahakan untuk berdzikir kalaupun bicara usahakan bicara agama. Makanlah
apa yang ada di hadapan kita, jangan merebut apa yang di hadapan orang lain.
8.
Apabila merasakan nikmat ucapkan :
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْـدُ وَلَكَ
الشًّكْرُ .
9.
Dan yang mendengar mengucapkan :
اَلْحَمْـدُ
ِاللهِ
10.
Jika ada makanan yang jatuh, ambil dengan tangan kiri kemudian taruh ditangan
kanan lalu dimakan sambil membaca :
اِلَيْـهِ رَشَـدًا .
11.
Kalau kotor kita bersihkan dahulu, agar syetan tidak ikut makan sebab berkah
makanan itu siapa tahu ada pada makanan yang jatuh tersebut .
Fadhilah
:
.
Menghindarkan sikap sombong / takabbur
.
Agar mata tetap cerah
.
Agar pembicaraan mudah dipahami orang
.
Mendapat anak yang shaleh.
12.
Tidak boleh mencela makanan, disunnahkan memuji makanan, jika ada yang tidak
enak / tidak disukai lebih baik ditinggalkan (H.R. Bukhari, Muslim, Tirmidzi
dan Nasa`i)
13.
Makanan harus habis dan bersih, sebab kita tidak tahu dimana letak keberkahan
makanan itu. Selesai makan baca do`a :
اَلْحَمْـدُ ِاللهِ الَّـذِى
اَطْعَـمَـنَـا وَسَقَـانـاَ زَجَعَـلَـنـاَ مِنَ الْمُسْلِمِــيْنِ .
Di
antara do’a makan juga yang dapat diamalkan dan memiliki keutamaan luar biasa
adalah do’a yang diajarkan dalam hadits berikut. Dari Mu’adz bin Anas radhiyallahu
‘anhu, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى
أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ. غُفِرَ
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang
siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii
ath'amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin”
(Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan
kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah
lalu." (HR. Tirmidzi no. 3458. Tirmidzi berkata, hadits ini adalah
hadits hasan gharib)
14. Disunnahkan membersihkan makanan yang ada di jari dengan
mulut.
.
Jari tengah
: اِتَّـقِ اللهِ “Bertaqwalah kepada
Allah “
.
Ibu jari :
فَـا تَّـقِ الله َ “Maka bertaqwalah
kepada Allah “
.
Jari manis :
وَاِذَا بَطَشْـتُـمْ
.
Telunjuk :
بَطَشْـتُـمْ
.
Kelingking :
جَـبَّـارِيـنَ
15.
Cuci tangan dengan air yang mengalir setelah makan, usapkan ke wajah dari kiri
ke kanan. Fadhilah agar di hari kiamat muka bercahaya dan apabila dilihat suami
akan semakin cantik. Do`anya :
وَاِذَا بَطَشْـتُـمْ بَطَشْـتُـمْ
جَبَّـارِيْـنَ .
16.
Do`a tutup suprah :
حَمْـدًا كَثِيْرًا طَيِّـبـًا
مُبَـارَكـًا فِيْـهِ
.
17.
Do`a membuang makanan yang tidak termakan :
فِى
سَبِيْـلِ اللهِ
18.
Do`a jika terlupa baca do`a mau makan :
بِسْـمِ
اللهِ فِى اَوَّلِـهِ وَاَخِـرِهِ
ADAB
MINUM
1.
Memakai tutup kepala
2.
Tidak berdiri, usahakan sambil bersandar
3.
Cara memegang gelas : ibu jari di bibir gelas, kelingking di bawah gelas dan 3
jari lainnya melingkari gelas. Fadhilahnya : Agar terhindar dari minuman yang
mengandung racun.
4.
Baca do`a :
.
Air putih :
وَشَقَـاهُمْ
رَبَّـهُمْ شَرَابـاً طَهُوْرًا
.
Air susu :
اَللَّهُـمَّ
بـاَرِكْ لَنـَا فِيْـهِ وَزِدْنـَا مِنْـهُ
Dari
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
مَنْ أَطْعَمَهُ اللَّهُ الطَّعَامَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ
بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ. وَمَنْ سَقَاهُ اللَّهُ
لَبَنًا فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَزِدْنَا مِنْهُ
"Barang
siapa yang Allah beri makan hendaknya ia berdoa: “Allaahumma baarik lanaa fiihi
wa ath'imnaa khoiron minhu” (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan berilah kami
makan yang lebih baik darinya). Barang siapa yang Allah beri minum susu maka
hendaknya ia berdoa: “Allaahumma baarik lanaa fiihi wa zidnaa minhu” (Ya Allah,
berkahilah kami padanya dan tambahkanlah darinya). Rasulullah shallallahu wa
'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada sesuatu yang bisa menggantikan
makan dan minum selain susu." (HR. Tirmidzi no. 3455, Abu Daud no.
3730, Ibnu Majah no. 3322. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan)
.
Air manis :
اَللَّهُـمَّ
ارْزُقْنِى حَلاَ وَةِ اْلاِيْمَـانِ
Fadhilah
: agar tidak keras hati.
5.
Diminum 3 tegukan pertama dengan tiap tegukan diawali Basmalah dan diakhiri
dengan Alhamdulillah.
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كان يشرب في ثلاثة أنفاس إذا أدنى الإناء إلى فيه سمى الله
تعالى وإذا أخره حمد الله تعالى يفعل ذلك ثلاث مرات
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam biasa minum dengan tiga nafas. Jika wadah minuman
didekati ke mulut beliau, beliau menyebut nama Allah Ta’ala. Jika selesai satu
nafas, beliau bertahmid (memuji) Allah Ta’ala. Beliau lakukan seperti ini tiga
kali.” (Shahih)
Maksud
hadits di atas adalah ketika minum hendaklah dengan tiga kali nafas. Pada nafas
pertama, sebelum minum ucapkanlah “bismillah”. Selesai satu nafas,
ucapkanlah “alhamdulillah”. Nafas kedua dan ketiga pun dilakukan seperti
itu.
6.
Tidak meniup minuman panas, tunggui sampai dapat diminum ( bila ditiup maka
kotoran dari mulut akan mengeluarkan kuman penyakit sehingga penyakit akan lama
sembuhnya)
7.
Jangan bernafas dalam gelas (H.R. Bukhari – Muslim )
8.
Do`a setelah minum :
اَلْحَمْـدُ ِاللهِ الَّذِى سَنـَا
نـًا عَذْبـًا فُرَاتـًا فِي رَحْمَتِـهِ مـَاءً وَلَـمْ يَجْعَـلْ بِذُنُـوْبِـهِ
.
9.
Salah seorang kamu janganlah minum sambil berdiri, maka barangsiapa terlanjur
minum berdiri akibat lupa hendaklah dimuntahkan air yang sudah di minumnya (
H.R. Muslim ) .
Bila
minum air zam-zam disunnahkan sambil berdiri dan menghadap kiblat
(Mutafaq`alaihi )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar