HANYA KARENA KETINGGIAN DAN KEMULIAAN DAKWAH,
NABI MUSA INGIN JADI UMMAT RASULULLAH
Abul
Laits As Samarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dan Muqatil bin Sulaiman
berkata :
Nabi
Musa ‘alaihis salam bermunajat : Ya
Rabbi, aku mendapatkan dalam alwaah,
ada suatu umat yang dapat memberi syafaat dan akan diterima syafaat mereka.
Jadikanlah mereka umatku. Jawab Allah subhanahu
wa ta’ala: Mereka umat Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
Ya
Rabbi, aku dapatkan juga umat yang tebusan dosa mereka cukup dengan shalat
lima waktu, jadikanlah mereka umatku. Jawab Allah subhanahu wa ta’ala: Mereka umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
Ya
Rabbi, aku dapatkan juga ada umat yang akan membasmi kesesaatan sehingga mereka
akan membunuh Dajjal yang bermata sebelah. Jadikan mereka umatku. Jawab Allah subhanahu wa ta’ala: Mereka umat
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
Ya
Rabbi, juga aku dapatkan ada umat yang kesucian mereka dengan air dan tanah,
jadikanlah mereka umatku. Jawab Allah subhanahu
wa ta’ala: Mereka umat Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
Ya
Rabbi, juga aku dapatkan ada umat yang boleh menerima sedekah dan memakannya,
padahal umat-umat yang dahulu harus dibakar dengan api. Jadikan mereka umatku.
Jawab Allah subhanahu wa ta’ala:
Mereka umat Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam
Ya
Rabbi, juga aku dapatkan ada umat yang bila seorang niat akan membuat kebaikan
dan tidak jadi berbuat dicatat satu hasanah (kebaikan), lalu bila dikerjakan
ditulis sepuluh hasanah, dan dapat dilipat gandakan hingga tujuh ratus lebih,
dan bila niat kejahatan tidak ditulis, dan jika dikerjakan kejahatan itu
ditulis hanya satu. Jadikan mereka umatku. Jawab Allah subhanahu wa ta’ala: Mereka umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
Ya
Rabbi, juga aku dapatkan ada umat yang tujuh puluh ribu orang dan mereka akan
masuk syurga tanpa hisab, jadikan mereka umatku. Jawab Allah subhanahu wa ta’ala: Mereka umat
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
Ya
Rabbi, aku juga mengetahui akan suatu umat yang merupakan sebaik-baik umat kerana
mereka melakukan amar makruf dan nahi munkar, jadikanlah mereka umatku. Jawab
Allah subhanahu wa ta’ala: Mereka
umat Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam
Ya
Rabbi, juga aku dapatkan ada umat yang terakhir masanya, tetapi terdahulu di
hari kiamat, jadikan mereka umatku. Jawab Allah subhanahu wa ta’ala: Mereka umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
Ya
Rabbi, juga aku dapatkan ada umat yang kitab Allah itu di dalam dada mereka
(hafal) tetapi mereka membacanya sambil melihat, jadikan mereka umatku. Jawab
Allah subhanahu wa ta’ala: Mereka
umat Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam
Sehingga
Nabi Musa ‘alaihis salam ingin
menjadi umat Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam . Lalu Allah menurunkan wahyu kepadanya: Ya Musa, Aku
telah memilih engkau dan semua manusia untuk menerima risalah-Ku dan firman-Ku
maka terimalah apa yang Aku berikan kepadamu, dan jadilah dari golongan orang-
orang yang bersyukur.
(Dan
dari kaum Nabi Musa ‘alaihis salam ada
orang-orang yang memimpin umat ke jalan yang hak, dan dengan hak itu mereka
berlaku adil). Maka Nabi Musa ‘alaihis
salam berpuas hati dengan jawaban Allah subhanahu
wa ta’ala ini serta redha.
KETERANGAN : Saudaraku
sekalian, di sini kita dapat lihat betapa tingginya derajat kita di sisi Allah subhanahu wa ta’ala sehinggakan seorang
Nabi yang tinggi darajatnya ingin jadi seperti kita. Namun adakah kita pernah
berbangga dengan keistimewaan ini? Pernahkah kita mengucapkan ucapan syukur
kepada-Nya karena Allah telah menjadikan kita umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ? Maka jika
kita tidak pernah mengucapkannya, marilah sama-sama kita mengucapkan
"Alhamdulillaah Ya Rahmaan Ya Rahiim"
.
Sesungguhnya
Allah pernah berfirman, "Barangsiapa yang bersyukur atas nikmat-KU, maka
Aku akan menambahkan nikmat baginya". Subhanallah...
Polisi Akhir Zamanpun ambil bagian dalam Usaha Dakwah
Bersyukur
kita ke hadrat ALLAH subhanahu wa ta’ala
karena kita masih diberikan peluang dan ruang untuk kita berada di bulan
Ramadhan dan mengamalkan sebanyak bayaknya ibadah, kebajikan, kebaikan yang dapat
kita lakukan.
Sesungguhnya
apabila tiba bulan Ramadhan, kita digalakkan untuk senantiasa mengucapkan salam
Ramadhan kepada rekan-rekan kita dimana saja saudara kita berada. Ini karena
Ramadhan hanya datang setahun sekali dan kita tidak tahu apakah kita masih
sampai ke Ramadhan pada tahun berikutnya, atau kita ditakdirkan oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala untuk mengakhiri
Ramadhan kita di tahun ini.
Kita
berdoa kepada ALLAH subhanahu wa ta’ala
supaya disampaikan kita kepada Ramadhan yang akan datang supaya bulan yang
penuh dengan rahmat dan keampunan ini dapat kita capai semaksimal mungkin
selagi diizinkan oleh ALLAH subhanahu wa
ta’ala. InsyaALLAH.
Ada
5 Kelebihan sebagai Umat akhir zaman, Umat Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam
PETAMA : kita adalah sebagai Umat AKHIR
zaman...
Allah
subhanahu wa ta’ala telah memilih
kita sebagai umat akhir zaman dimana tiada umat lain yang akan dijadikan oleh
ALLAH selepas kita.
Walaupun
begitu, pada hari akhirat di padang mahshar kelak, Allah akan menyusun semua
umat manusia dari zaman nabi Adam hingga ke zaman nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam mengikut
shaf-shaf dan ALLAH telah memilih umat nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam untuk berbaris di saf yang pertama
walaupun umat nabi Adam yang merupakan umat pertama dijadikan oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala.
Ini
menunjukkan betapa kasih dan sayangnya ALLAH kepada umat Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam karena Allah
tidak menghendaki umat nabi Muhammad shallallahu’alaihi
wasallam berada terlalu lama di padang mahsyar.
Coba
bayangkan berapa lama umat manusia akan berada di padang Mahsyar karena beribu
juta tahun manusia dihisab seorang demi seorang oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala dan ALLAH subhanahu
wa ta’ala telah memilih Umat nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam untuk dihisab terlebih dahulu berada di
barisan pertama.. .
KEDUA : Pahala yang berlipat ganda.
Kebaikan
yang Umat nabi Muhammad shallallahu’alaihi
wasallam lakukan akan dibalas dengan berlipat ganda. 1 amalan dibalas
dengan 10 kebajikan. MasyaALLAH.. begitu sayang ALLAH subhanahu wa ta’ala kepada umat nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam dibanding dengan umat-umat yang
terdahulu. Malahan, 1 kesalahan yang dilakukan akan dibalas dengan satu dosa
yang setimpal. Sungguh kasih ALLAH subhanahu
wa ta’ala kepada kita yaitu umat Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.
KETIGA : Syafaat Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam
Nabi
Muhammad shallallahu’alaihi wasallam
merupakan satu-satunya nabi yang dapat memberi syafaat atau pertolongan hanya
kepada umatnya di akhir zaman kelak. Begitu beruntungnya kita sebagai umat nabi
Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.
Umat yang terdahulu tidak mempunyai pembela, penolong dan sebagainya tetapi Umat
Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam
diberikan keistimewaan oleh ALLAH subhanahu
wa ta’ala untuk menerima syafaat oleh Nabi junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam. Namun kini
berapa banyak yang malu untuk mengaku sebagai seorang Islam. Berapa banyak yang
malu untuk mengaku kita kasih dan sayang kepada Nabi junjungan kita nabi
Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.
KEEMPAT : Penangguhan siksaan di
dunia
Umat
nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam
tidak akan disiksa atau di jatuhkan hukuman oleh ALLAH sehingga tiba hari
akhirat kelak. Nabi Muhammad shallallahu’alaihi
wasallam telah memohon kepada ALLAH supaya memberikan peluang kepada
Umatnya sehingga hari pembalasan untuk bertaubat kepada ALLAH terhadap
kesalahan yang dilakukan. Kita tahu bagaimana keadaan umat terdahulu yang dihancurkan
oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala diatas
muka bumi karena kesalahan yang dilakukan, namun bagi umat akhir zaman, peluang
diberikan oleh ALLAH selama nyawa tidak berpisah dengan jasad, umat nabi
Muhammad shallallahu’alaihi wasallam
masih boleh memohon keampunan kepada ALLAH subhanahu
wa ta’ala. Begitu besar keistimewaan kita sebagai umat nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.
KELIMA : Malam Lailatul Qadar
Umat
nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam
merupakan satu-satunya umat yang diberikan oleh ALLAH satu malam yang menyamai
1000 bulan yaitu malam lailatul qadar. SubhanALLAH. maha suci ALLAH yang maha
pengasih dan penyayang kepada kita. Diberikan kita peluang yang sangat banyak
dan tidak ternilai harganya untuk kita kumpulkan sebagai bekalan di akhirat
kelak. Betapa beruntungnya kita digelar Umat nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.
Kita
telah ketahui bersama bagaimana satu kisah berkaitan dengan Nabi yang digelar kalimULLAH...
(nabi yang dapat berkata-kata dengan ALLAH subhanahu
wa ta’ala) yaitu nabi Musa ‘alaihis
salam, sebagaimana kisah tersebut di atas. Kita Ringkas lagi kisahnya :
Nabi
Musa ‘alaihis salam bertanya kepada
ALLAH subhanahu wa ta’ala: “Adakah akan wujud
satu umat yang lebih baik dari umat ku ini Ya ALLAH?"
ALLAH
menjawab : "Ya",
Nabi
Musa ‘alaihis salam berkata lagi : ”jika begitu Ya ALLAH, aku memohon kepadaMU
untuk mejadi nabi bagi umat yang terbaik itu.”
ALLAH
subhanahu wa ta’ala menjawab : "AKU telah memilih nabi yang bakal
menjadi ketua bagi umat ini".
Nabi
Musa ‘alaihis salam berkata : "Kalau begitu Ya ALLAH, cukuplah bagi
aku untuk menjadi salah seorang daripada umat yang terbaik itu".
ALLAH
subhanahu wa ta’ala menjawab : "AKU telah memilih siapakan yang akan
menjadi umat terbaik ini." SubhaNALLAH .
Memang
kita tidak meminta untuk menjadi umat akhir zaman namun ALLAH subhanahu wa ta’ala telah MEMILIH kita
untuk menjadi umat terbaik. Malahan permintaan nabi Musa ‘alaihis salam ditolak oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala.
Maksud Hidup Umat Akhir Zaman
Sebuah
benda jika tidak digunakan sesuai dengan maksud yang menciptakannya, maka benda
ini tidak berguna dan lama-lama akan rusak. Begitu juga manusia, tidak ada
gunanya dan akan rusak jika tidak sesuai dengan maksud penciptaannya. Yang
mengetahui maksud hidup manusia, bukanlah isterinya, anaknya, ayahnya,
pemerintahnya dan sebagainya. Mengapa ? Karena mereka tidak mempunyai andil
dalam penciptaan manusia.
Maksud
hidup manusia adalah :
1. Manusia diciptakan untuk ibadah
وَمَا خَلَقْتُ
الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia,
melainkan (hanya untuk) beribadah.” (QS. Adz Dzariyat : 56 )
2. Manusia untuk menjadi khalifah
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ
لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ…
“Sesungguhnya
Aku akan menjadikan di muka bumi ini khalifah (manusia)…” (QS. Al Baqarah : 30
)
3. Manusia untuk ber’amar ma’ruf nahi
mungkar dan sebagai naibnya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam
كُنْتُمْ خَيْرَ
أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ…
“Kalian adalah sebaik-baik ummat yang
dikeluarkan untuk manusia, yaitu untuk ber’amar ma’ruf dan nahi mungkar dan
beriman kepada Allah…” (QS. Ali Imran : 110)
Jika
manusia berhasil mewujudkan maksud hidupnya, maka akan dijadikan raja-raja di
Jannah/Surga.
وَإِذَا رَأَيْتَ
ثَمَّ رَأَيْتَ نَعِيمًا وَمُلْكًا كَبِيرًا
“Dan
apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam
kenikmatan dan kerajaan yang besar.” (QS. Al Insan : 20).
Keperluan hidup manusia adalah :
1.
Makan Minum
2.
Rumah
3.
Kendaraan
4.
Pakaian
5.
Pernikahan
Para
sahabat Nabi keperluannya rendah tetapi maksud hidup tinggi. Sementara kita
memiliki keperluan tinggi tetapi maksud hidupnya rendah. Keseharian kita hanya
memikirkan bagaimana mendapatkan keperluan, tetapi para sahabat berpikir untuk
selalu mengorbankan keperluan untuk mendapatkan maksud hidup.
Perbedaan
orang beriman dengan orang kafir dalam menggunakan keperluan dan maksud hidup
adalah :
1. MAKAN MINUM
Orang kafir : Makan dan minum
untuk kesehatan dan kekuatan sebagaimana kaum A’ad sehingga mereka berkata :
…وَقَالُوا
مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً ۖ…
“…Siapakah yang lebih kuat daripada
Kami ……?”(QS.
Fushsihlat : 15)
Orang beriman :
Makan
Minum untuk beribadah agar bisa berdiri shalat dan mengerjakan ibadah lainnya.
Jika makan dengan cara adab sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka akan diberi pahala oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Makan
Minum untuk Khalifah adalah agar bisa berkhidmat kepada sesama. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“jika kalian mengangkat beban saudaramu ke punggung kudanya, maka akan dihitung
sedekah, jika kalian mengisi ember saudaramu dengan air maka dihitung sedekah”
Makan
Minum untuk dakwah, suatu jamaah diantar ke suatu rumah di Pakistan maka
dihidangkan kepadanya air yang rasanya asin. Karena jamaah berniat dakwah maka
Amir(sebutan untuk pemimpin jamaah) mengatakan, “Habiskan air asin tadi”.
Setelah
jamaah pulang isteri pemilik rumah terlihat pucat, suaminya bertanya, “ada
apa?”
Isterinya
berkata,”Aku salah memasukkan gula ternyata aku memasukkan garam ke air minum
mereka, bagaimana keadaan mereka?”
Suaminya
berkata.”Tidak masalah, mereka biasa saja bahkan tampak senang.”
Isterinya
berkata,”kalau begitu bapak harus ikut mereka karena mereka bukan orang biasa
tetapi seperti malaikat yang berjalan-jalan di bumi.”
2. PAKAIAN
Orang kafir : tujuan menggunakan
pakaiannya seperti burung merak yaitu untuk menarik lawan jenis dan untuk
dipuji-puji.
Orang beriman :
Untuk
Ibadah yaitu menutup aurat karena malu kepada Allah.
Untuk
Khalifah yaitu untuk melayani umat sebagaimana kisah Hasan radhiyallahu ‘anhu cucu Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam. Beliau memakai pakaian mahal sehingga seorang Yahudi
datang kepadanya dan berkata, “Ya Hasan, benarkah engkau cucu Rasulullah ?”
Hasan
radhiyallahu ‘anhu menjawab,”Ya,
Kenapa ?”
Kata
si Yahudi, “mengapa engkau menyelisihi kakekmu dengan berpakaian mewah padahal
dunia adalah penjara bagimu dan surga bagi orang kafir?”. Si Yahudi
melanjutkan, “kini kau lihat, aku berpakaian compang camping sementara kamu
seperti di Surga?”
Hasan
radhiyallahu ‘anhu berkata,”Wahai
Yahudi, seandainya kamu tahu pakaian apa yang akan kamu dapatkan di neraka,
niscaya kamu akan memakai pakaian paling mewah di dunia ini karena tak
merasakan lagi di akhirat. Aku memakai pakaian bagus ini agar orang miskin tahu
kalau aku orang kaya agar mereka tak sungkan-sungkan meminta sedekah kepadaku.”
Untuk
Dakwah, dengan pakaian yang digunakan orang akan mendapat hidayah dan ingat
kepada Allah. Itulah sebabnya orang beriman mencontoh pakaian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para
sahabat.
3. RUMAH
Orang kafir :
Rumah
untuk kesombongan dan fungsinya hanya untuk restoran (untuk tempat makan
keluarga), hotel (tempat tidur/istirahat) , WC (tempat buang air), gallery
(tempat menyimpan barang-barang mewah), bioskop mini (tempat nonton TV
keluarga), gedung pertemuan keluarga.
Orang beriman:
Untuk
ibadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,”Shalatlah kamu (shalat sunnah) di sudut-sudut rumah kamu niscaya rumah
kamu akan dipandang oleh penduduk langit bercahaya sebagimana kamu memandang
bintang-bintang di langit.”
Untuk
Khalifah, yaitu melayani ummat sebagaimana hadits yang menunjukkan bahwa hak
tamu untuk dilayani adalah tiga hari, setelah hari ketiga maka dihitung
sedekah.
Untuk
Dakwah, yaitu bagaimana orang masuk ke rumah kita mendapat hidayah sebagaimana
rumahnya Fatimah binti Khaththab. Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu masuk ke rumahnya langsung mendapat hidayah,
mengapa ? karena di dalam rumah hidup amalan masjid yaitu dakwah, ta’lim,
ibadah dan khidmat.
4. KENDARAAN
Orang kafir :
Menggunakan
kendaraan hanya untuk menyelesaikan urusan dunia saja, juga sebagai kesombongan
dan status sosial.
Orang beriman :
Untuk
Ibadah, seperti dipakai untuk pergi ke Masjid, silahturahmi dan lain-lain.
Untuk
Khalifah, yaitu untuk melayani saudara muslimnya, dipinjamkan untuk hajat
muslimin
Untuk
Dakwah, yaitu untuk berjuang di Jalan Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “seseorang yang memelihara
kuda untuk digunakan jihad maka semua makanan, kotoran dan kencingnya dihitung
sebagai kebaikan oleh Allah subhanahu wa
ta’ala”
Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam juga
bersabda,”ada tiga hasil orang memiliki kendaraan, yaitu:
(1)
orang yang mendapatkan Surga dari kendaraannya karena digunakan di jalan Allah subhanahu wa ta’ala.
(2)
mendapat neraka karena dipakai untuk bermaksiat kepada Allah.
(3)
tidak memperoleh apa-apa di Akhirat karena hanya digunakan untuk keperluan
dunia semata.”
5. PERNIKAHAN
Orang kafir :
Pernikahan
mereka hanya untuk menyempurnakan nafsu saja dan mendapatkan keturunan.
Orang beriman :
Untuk
Ibadah, sesuai sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, “orang yang sudah menikah shalat 2 rakaatnya lebih baik dari
pada 70 rakaat orang yang belum menikah.”
Untuk
Khalifah, yaitu dengan memiliki isteri kita bisa berkhidmat kepada tetangga
sebagaimana hadits, ”jika kamu masak, perbanyaklah kuahnya dan kirimkan kepada
tetangga kamu.”
Untuk
Dakwah, yaitu wanita/isteri dapat berdakwah sampai ke dapur-dapur tetangga
kita, sedangkan laki-laki hanya sampai depan pintu saja. Kewajiban dakwah
termasuk untuk wanita. Do’a-do’a wanita dalam dakwah sangatlah hebat melebihi
do’a 70 wali Allah.
Sebagai umat Akhir Zaman, marilah kita
berupaya menjadikan dakwah menjadi maksud hidup dan dengan harta dan diri kita
bagaimana kita korbankan untuk menjadikan seluruh umat agar ambil bagian dalam
usaha dakwah. Insya Allah bersedia…….
Darimanakah sumber riwayat Abu Laits Samarqand?
BalasHapus