Dari Usman bin Affan radhiyallahu
‘anhu
bin Dahaak bin Muzahim dari Abbas radhiyallahu
‘anhu (saudara bapaknya
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam)
dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, "Aku adalah
orang (manusia) yang paling awal dibangkitkan dari kubur (bumi) pada hari
kiamat, dan aku tidak berbangga. Bagiku ada syafaat pada hari kiamat, dan aku
tidak berbangga. Bendera pujian di tanganku dan nabi-nabi keseluruhannya berada
di bawah benderaku. Ummatku adalah ummat yang terbaik. Mereka adalah ummat yang
pertama dihisab sebelum ummat yang lain. Ketika mereka bangkit dari kubur,
mereka akan mengibas (membuang) tanah yang ada di atas kepala mereka. Mereka
semua akan berkata : "Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah
dan kami bersaksi bahwa Muhammad itu Rasulullah. Inilah yang telah
dijanjikan oleh Allah Taala serta dibenarkan oleh para rasul." Ibnu
Abbas radhiyallahu
‘anhu berkata: "Orang
yang pertama dibangkitkan dari kubur di hari kiamat ialah Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam.
Jibril ‘alaihis salam akan datang kepadanya bersama seekor
Buraq. Israfil ‘alaihis salam datang pula dengan membawa bersama
bendera dan mahkota. Izrail ‘alaihis salam
datang
pula dengan membawa bersamanya pakaian-pakaian syurga."
Jibril ‘alaihis salam akan menyeru: "Wahai bumi! Di
mana kubur Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam?" Bumi akan berkata: "Sesungguhnya,
Tuhanku telah menjadikan aku hancur. Telah hilang segala lingkaran, tanda dan
gunung-ganungku. Aku tidak tahu dimana kubur Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : "Lalu diangkatkan
tiang-tiang dari cahaya dari kubur Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
ke awan langit. Maka, empat malaikat berada di atas kubur."
Israfil ‘alaihis salam bersuara: "Wahai ruh yang baik! Kembalilah ke tubuh yang baik!" Maka, kubur terbelah dua. Pada seruan yang kedua, kubur mulai terbongkar. Pada seruan yang ketiga, saat itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri, kemudian membuang tanah di atas kepala dan janggutnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat kanan dan kiri dan didapati, tiada lagi bangunan.
Israfil ‘alaihis salam bersuara: "Wahai ruh yang baik! Kembalilah ke tubuh yang baik!" Maka, kubur terbelah dua. Pada seruan yang kedua, kubur mulai terbongkar. Pada seruan yang ketiga, saat itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri, kemudian membuang tanah di atas kepala dan janggutnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat kanan dan kiri dan didapati, tiada lagi bangunan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menangis sehingga mengalir air matanya
ke pipi. Jibril ‘alaihis salam berkata kepadanya: "Bangun
wahai Muhammad! Sesungguhnya kamu berada di sisi Allah Taala di suatu tempat
yang sangat luas." Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam
bertanya,
"Kekasihku Jibril! Hari apakah ini?"
Jibril ‘alaihis salam menjawab: "Wahai Muhammad!
Janganlah kamu takut! Inilah hari kiamat. Inilah hari kerugian dan penyesalan.
Inilah hari perhitungan Allah Taala." Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam
bersabda: "Kekasihku Jibril! Gembirakanlah aku!"
Jibril ‘alaihis salam berkata: "Apakah yang kamu
lihat di hadapanmu?" Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam
bersabda: "Bukan seperti itu pertanyaanku." Jibril ‘alaihis
salam
berkata: "Adakah kamu tidak melihat bendera pujian yang terpancang di
atasmu?" Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Bukan itu maksud pertanyaanku. Aku
bertanya kepadamu akan ummatku. Di mana perjanjian mereka?" Jibril ‘alaihis
salam
berkata: "Demi keagungan Tuhanku! Tidak akan terbongkar oleh bumi dari
manusia, sebelummu?" Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam
bersabda: "Kuatkanlah pertolongan pada hari ini. Aku akan member syafaat
untuk ummatku." Jibril ‘alaihis salam berkata kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam :
"Tunggangilah Buraq ini wahai Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
dan pergilah ke hadapan Tuhanmu!" Jibril ‘alaihis salam datang bersama Buraq ke arah Nabi
Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam.
Buraq mencoba meronta.
Jibril ‘alaihis salam berkata kepadanya: "Wahai Buraq! Adakah kamu tidak malu dengan makhluk yang paling baik yang diciptakan oleh Allah Taala? Sudahkah Allah Taala perintahkan kepadamu agar mentaatinya?" Buraq berkata: "Aku tahu semua itu. Akan tetapi, aku ingin dia mensyafaatiku agar memasuki syurga sebelum dia menunggangku.” Sesungguhnya, Allah Taala pada hari ini dalam keadaan marah. Keadaan yang belum pernah terjadi sebelum ini." Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Buraq: "Ya! Sekiranya kamu berhajat terhadap syafaatku, niscaya aku memberi syafaat kepadamu." Setelah merasa senang, Buraq mempersilahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menungganginya lalu dia melangkah. Setiap langkahan Buraq sejauh pandangan mata.
Jibril ‘alaihis salam berkata kepadanya: "Wahai Buraq! Adakah kamu tidak malu dengan makhluk yang paling baik yang diciptakan oleh Allah Taala? Sudahkah Allah Taala perintahkan kepadamu agar mentaatinya?" Buraq berkata: "Aku tahu semua itu. Akan tetapi, aku ingin dia mensyafaatiku agar memasuki syurga sebelum dia menunggangku.” Sesungguhnya, Allah Taala pada hari ini dalam keadaan marah. Keadaan yang belum pernah terjadi sebelum ini." Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Buraq: "Ya! Sekiranya kamu berhajat terhadap syafaatku, niscaya aku memberi syafaat kepadamu." Setelah merasa senang, Buraq mempersilahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menungganginya lalu dia melangkah. Setiap langkahan Buraq sejauh pandangan mata.
Ketika Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
berada di Baitul Maqdis di atas bumi dari perak yang putih, malaikat Israfil ‘alaihis
salam
menyeru: "Wahai tubuh-tubuh yang telah hancur, tulang-tulang yang telah
rqpuh, rambut-rambut yang bertaburan dan urat-urat yang terputus-putus!
Bangkitlah kamu dari perut burung, dari perut binatang buas, dari dasar laut
dan dari perut bumi ke perhimpunan Tuhan yang Maha Perkasa.
Ruh-ruh diletakkan di dalam tanduk atau sangkakala. Di
dalamnya ada beberapa tingkat dengan bilangan ruh makhluk. Setiap ruh, akan
didudukkan berada di dalam suatu tingkat. Langit di atas bumi akan menurunkan
hujan dari lautan kehidupan akan air yang sangat pekat seperti air mani lelaki.
Daripadanya, terbentuklah tulang-tulang, urat-urat memanjang, daging kulit dan
bulu akan tumbuh. Sebagian mereka akan kekal ke atas sebagian tubuh tanpa ruh.
Allah Taala berfirman: "Wahai Israfil! Tiup tanduk
atau sangkakala tersebut dan hidupkan mereka dengan izinKu semua penghuni
kubur. Sebagian mereka adalah golongan yang bergembira dan bersuka ria.
Sebagian dari mereka adalah golongan yang celaka dan menderita."
Malaikat Israfil ‘alaihis salam menjerit: "Wahai ruh-ruh yang
telah hancur! Kembalilah kamu kepada tubuh-tubuh mu. Bangkitlah kamu untuk
dikumpulkan di hadapan Tuhan semesta alam." Allah Taala berfirman :
"Demi keagungan dan ketinggianKu! Aku kembalikan setiap ruh pada setiap tubuhnya!"
Apabila ruh-ruh mendengar sumpah Allah Taala, ruh-ruh itupun
keluar untuk mencari jasad mereka. Maka, kembalilah ruh pada jasadnya. Bumi mulai
terbongkar dan mengeluarkan jasad-jasad mereka. Ketika semuanya di atas bumi,
masing-masing mereka bisa melihat. Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam
duduk di padang pasir Baitul Maqdis, melihat makhluk-makhluk. Mereka berdiri
seperti belalang yang berterbangan. 70 ummat berdiri. Ummat Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
merupakan satu kumpulan ummat. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berhenti memperhatikan ke arah mereka.
Mereka seperti gelombang lautan. Jibril ‘alaihis
salam
menyeru: "Wahai sekalian makhluk, datanglah kamu semua ke tempat
perhimpunan yang telah disediakan oleh Allah Taala." Ummat-ummat
datang dalam keadaan rombongan rombongan. Setiap kali Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
berjumpa satu rombongan ummat, maka Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam
akan bertanya: "Di mana ummatku?"
Jibril ‘alaihis salam berkata: "Wahai Muhammad! Ummatmu
adalah ummat yang terakhir." Ketika Nabi Isa ‘alaihis
salam
datang, Jibril ‘alaihis salam menyeru : Tempatmu!" Maka Nabi
Isa ‘alaihis salam dan Jibril ‘alaihis
salam
menangis. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: "Mengapa kamu berdua
menangis." Jibril ‘alaihis salam berkata: "Bagaimana keadaan ummatmu,
wahai Muhammad?"
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya : "Di mana ummatku?"
Jibril ‘alaihis salam berkata : "Mereka semua telah
datang. Mereka berjalan lambat dan perlahan." Ketika mendengar cerita yang
demikian, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menangis lalu bertanya: "Wahai
Jibril! Bagaimana keadaan ummatku yang berbuat dosa?" Jibril ‘alaihis
salam
berkata: "Lihatlah mereka wahai Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam!"
Ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melihat mereka, mereka gembira dan
mengucapkan shalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan apa yang telah Allah Taala memberikan
kemuliaan. Mereka gembira karena dapat bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Rasulullah
shallallahu
‘alaihi wasallam
juga gembira dan senang terhadap mereka.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu ummatnya yang berdosa. Mereka
menangis serta memikul beban di atas belakang mereka sambil menyeru: "Wahai
Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam!" Air mata mereka mengalir di pipi.
Orang-orang zalim memikul kezaliman mereka. Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
bersabda : "Wahai ummatku." Mereka berkumpul di sisinya. Ummat-ummatnya
menangis. Ketika mereka di dalam keadaan demikian, terdengar dari arah Allah
Taala seruan yang menyeru: "Di mana Jibril?"
Jibril ‘alaihis salam berkata: "Jibril di hadapan
Allah, Tuhan semesta alam." Allah Taala berfirman di dalam keadaan Dia
amat mengetahui sesuatu yang tersembunyi: "Di mana umat Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam?" Jibril ‘alaihis
salam
berkata: "Mereka adalah sebaik-baik ummat."
Allah Taala berfirman: "Wahai Jibril! Katakanlah
kepada kekasihKu Muhammad, bahwa ummatnya akan datang untuk dihadapkan kepadaKu."
Jibril ‘alaihis salam kembali di dalam keadaan menangis lalu
berkata: "Wahai Muhammad! Ummatmu telah datang untuk dihadapkan kepada
Allah Taala." Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berpaling ke arah ummatnya lalu
berkata : "Sesungguhnya kamu telah dipanggil untuk dihadapkan kepada
Allah Taala." Orang-orang yang berdosa menangis karena terkejut dan
takut akan adzab Allah Taala. Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
memimpin mereka sebagaimana pengembala memimpin ternaknya menuju ke hadapan
Allah Taala.
Allah Taala berfirman: "Wahai hambaKu! Dengarkanlah
kamu baik-baik kepadaKu, tuduhan apa-apa yang telah diperdengarkan bagi kamu
dan kamu semua melakukan dosa!" Hamba-hamba Allah Taala terdiam. Allah
Taala berfirman: "Hari ini, Kami akan membalas setiap jiwa dengan apa
yang telah mereka usahakan. Hari ini, Aku akan memuliakan sesiapa yang
mentaatiKu. Dan, Aku akan mengadzab siapa saja durhaka terhadapKu. Wahai
Jibril! Pergi ke arah Malik, penjaga neraka! Katakanlah kepadanya, nyalakan
Jahanam!"
Jibril ‘alaihis salam pergi berjumpa Malik ‘alaihis
salam,
penjaga neraka lalu berkata: "Wahai Malik! Allah Taala telah
memerintahkanmu agar menyalakan Jahanam." Malik bertanya: "Apakah
hari ini?" Jibril ‘alaihis salam menjawab: "Hari ini adalah
hari kiamat. Hari yang telah ditetapkan untuk membalas setiap jiwa dengan apa
yang telah mereka usahakan." Malik ‘alaihis salam berkata: "Wahai Jibril! Adakah
Allah Taala telah mengumpulkan makhluk?" Jibril ‘alaihis
salam
menjawab: "Ya!" Malik ‘alaihis salam bertanya: "Di mana Muhammad
dan ummatnya?" Jibril ‘alaihis salam berkata : "Di hadapan Allah
Taala!" Malik ‘alaihis salam bertanya lagi: "Bagaimana
mereka mampu menahan kesabaran terhadap panasnya nyala Jahanam apabila mereka
melintasinya sedangkan mereka semua adalah ummat yang lemah?" Jibril ‘alaihis
salam
berkata: "Aku tidak tahu!" Malik ‘alaihis
salam
menjerit ke arah neraka dengan sekali jeritan yang menakutkan.
Neraka berdiri di atas tiang-tiangnya. Neraka mempunyai
tiang-tiang yang keras, kuat dan panjang. Api dinyalakan sehingga tiada kekal
mata seorang dari makhluk melainkan bercucuran air mata mereka (semuanya
menangis). Air mata sudah terhenti manakala air mata darah manusia mengambil
alih. Anak-anak mulai beruban rambut. Ibu-ibu yang menggendong anaknya
mencampakkan mereka. Manusia kelihatan mabuk padahal mereka sebenarnya tidak
mabuk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Membela Ummatnya Di padang mahsyar
orang yang mula-mula berusaha berbicara ialah Nabi Ibrahim ‘alaihis
salam.
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam bergantung dengan asap Arsy yang naik
lalu menyeru: "TuhanKu dan Penguasaku! Aku adalah khalilMu Ibrahim.
Kasihanilah kedudukanku pada hari ini! Aku tidak meminta kejayaan Ishak dan
anakku pada hari ini."
Allah Taala berfirman: "Wahai Ibrahim! Adakah kamu
melihat Kekasih mengazab kekasihnya." Nabi Musa ‘alaihis
salam
datang. Nabi Musa ‘alaihis
salam
bergantung dengan asap Arsy yang naik lalu menyeru: "KalamMu. Aku tidak
meminta kepadaMu melainkan diriku. Aku tidak meminta saudaraku Harun.
Selamatkanlah aku dari huru haranya Jahanam!" Isa ‘alaihis
salam
datang di dalam keadaan menangis.
Nabi Isa ‘alaihis salam bergantung dengan Arsy lalu menyeru: "Tuhanku.
Penguasaku. Penciptaku! Isa ruh Allah. Aku tidak meminta melainkan diriku.
Selamatkanlah aku dari kacau balaunya Jahanam!" Suara jeritan dan
tangisan semakin kuat.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menyeru : "Tuhanku. Penguasaku
Penghuluku! Aku tidak meminta untuk diriku. Sesungguhnya aku meminta untuk ummatku
dariMu!" Ketika itu juga, neraka Jahanam berseru : "Siapakah
yang memberi syafaat kepada ummatnya?"
Neraka berseru: "Wahai Tuhanku. Penguasaku dan
Penghuluku! Selamatkanlah Muhammad dan ummatnya dari siksaanku! Selamatkanlah
mereka dari kepanasanku, bara apiku, penyiksaanku dan adzabku! Sesungguhnya
mereka adalah ummat yang lemah. Mereka tidak akan sabar dengan penyiksaan."
Malaikat Zabaniah menolaknya sehingga terdampar di kiri Arsy. Neraka sujud
di hadapan Tuhannya.
Allah Taala berfirman: "Di mana matahari?"
Maka, matahari dibawa mengadap Allah Taala. Ia berhenti di hadapan Allah Taala.
Allah Taala berfirman kepadanya: "Kamu! Kamu telah memerintahkan
hambaKu untuk sujud kepada kamu?" Matahari menjawab. "Tuhanku!
Maha Suci diriMu! Bagaimana aku harus memerintahkan mereka berbuat demikian
sedangkan aku adalah hamba yang halus?"
Allah Taala berfirman: "Aku percaya!" Allah
Taala telah menambahkan cahaya dan kepanasannya sebanyak 70 kali lipat. Ia
telah didekatkan dengan kepala makhluk."
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhu berkata: "Keringat
manusia keluat dari tubuhnya sehingga mereka berenang di dalamnya. Otak-otak
kepala mereka sebagaimana periuk yang sedang panas. Perut mereka menjadi
seperti jalan yang sempit. Air mata mengalir seperti air mengalir. Suara ratap
ummat manusia semakin kuat. Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
sangat bersedih. Air matanya telah hilang dan kering dari pipinya. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam
mulai bersujud di hadapan Arsy, dan ruku’ untuk memberi syafaat bagi ummatnya.
Para Nabi melihat keluh kesah dan tangisannya. Mereka berkata: "Maha
Suci Allah! Hamba yang paling dimuliakan Allah Taala ini begitu perhatian
terhadap ummatnya.”
Dari Tsabit Banani rahomahullah, dari Usman An Nahari
radhiyallahu ‘anhu berkata: "Pada suatu hari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam
menemui Fatimah Az-Zahara' radhiyallahu ‘anha. Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam
mendapati, dia sedang menangis."
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Permata hatiku! Apa yang menyebabkan dirimu menangis?" Fatimah radhiyallahu ‘anha menjawab: "Aku teringat akan firman Allah Taala." "Dan, kami akan mehimpunkan, maka Kami tidak akan mengkhianati walau seorangpun dari mereka." Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun menangis dan bersabda: "Wahai permata hatiku! Sesungguhnya, aku teringat akan hari yang terlalu dahsyat. Ummatku akan dikumpulkan pada hari kiamat dengan dikelilingi perasaan yang sangat dahaga dan mereka telanjang. Mereka memikul dosa mereka di atas belakang mereka. Air mata mereka mengalir di pipi." Fatimah radhiyallahu ‘anha berkata: "Wahai bapaku! Apakah wanita tidak merasa malu terhadap lelaki?"
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Permata hatiku! Apa yang menyebabkan dirimu menangis?" Fatimah radhiyallahu ‘anha menjawab: "Aku teringat akan firman Allah Taala." "Dan, kami akan mehimpunkan, maka Kami tidak akan mengkhianati walau seorangpun dari mereka." Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun menangis dan bersabda: "Wahai permata hatiku! Sesungguhnya, aku teringat akan hari yang terlalu dahsyat. Ummatku akan dikumpulkan pada hari kiamat dengan dikelilingi perasaan yang sangat dahaga dan mereka telanjang. Mereka memikul dosa mereka di atas belakang mereka. Air mata mereka mengalir di pipi." Fatimah radhiyallahu ‘anha berkata: "Wahai bapaku! Apakah wanita tidak merasa malu terhadap lelaki?"
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: "Wahai Fatimah!
Sesungguhnya hari itu, setiap orang akan sibuk dengan nasib dirinya sendiri.
Adapun aku telah mendengar Firman Allah Taala :
لِكُلِّ امْرِئٍ
مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ ﴿٣٧﴾
"Setiap orang dari mereka pada hari itu
mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." (QS. Abasa : 37)
Fatimah radhiyallahu ‘anha bertanya: "Di mana
aku hendak menjumpaimu di hari kiamat nanti, wahai bapaku?" Rasulullah
shallallahu
‘alaihi wasallam
menjawab : "Kamu akan menjumpaiku di sebuah telaga ketika aku sedang
memberi minum ummatku." Fatimah shallallahu
‘alaihi wasallam
bertanya lagi : "Sekiranya aku tidak dapat menjumpaimu di telaga?"
Baginda shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Kamu akan
menjumpaiku di atas sirath sambil dikelilingi para Nabi. Aku akan menyeru: "Tuhan
Kesejahteraan! Tuhan Kesejahteraan!” Para malaikat akan menyambut: "Aamiin."
Ketika itu juga, terdengar seruan dari Allah Taala lalu berfirman: "Aku akan mengikuti kata-katanya terhadap apa yang kamu sembah." Setiap ummat akan berkumpul dengan sesuatu yang mereka sembah. Ketika itu juga, neraka Jahanam melebarkan tengkuknya lalu menangkap mereka sebagaimana burung mematuk kacang.
Apabila terdengar ada seruan dari tengah Arsy, maka manusia yang menyembahNya datang beriringan. Sebagian dari orang yang berdiri di situ berkata: "Kami adalah ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam!"
Ketika itu juga, terdengar seruan dari Allah Taala lalu berfirman: "Aku akan mengikuti kata-katanya terhadap apa yang kamu sembah." Setiap ummat akan berkumpul dengan sesuatu yang mereka sembah. Ketika itu juga, neraka Jahanam melebarkan tengkuknya lalu menangkap mereka sebagaimana burung mematuk kacang.
Apabila terdengar ada seruan dari tengah Arsy, maka manusia yang menyembahNya datang beriringan. Sebagian dari orang yang berdiri di situ berkata: "Kami adalah ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam!"
Allah Taala berfirman kepada mereka: "Mengapa kamu
tidak mengikuti orang yang kamu sembah?" Mereka berkata: "Kami
tidak menyembah melainkan Tuhan Kami. Dan, kami tidak menyembah
selainNya."
Mereka ditanya lagi: "Kami mengenali Tuhan
kamu?" Mereka menjawab: "Maha Suci diriNya! Tiada yang kami
kenali selainNya." Apabila ahli neraka dimasukkan ke dalamnya untuk
diazab, ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mendengar bunyi pukulan dan jeritan penghuni
neraka. Lalu malaikat Zabaniah mencela mereka. Mereka berkata: "Marilah
kita pergi meminta syafaat kepada Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam!"
Manusia berpecah menjadi tiga kelompok. 1. Kelompok orang
tua yang menjerit-jerit. 2. Kelompok pemuda. 3. Kelompok wanita yang sendirian
mengelilingi mimbar-mimbar. Mimbar para Nabi didirikan di atas daerah yang luas
pada hari kiamat.
Mereka semua menyukai mimbar Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam.
Mimbar Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam paling baik, paling besar dan paling
indah. Nabi Adam ‘alaihis salam dan isterinya Hawa berada di bawah
mimbar Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam.
Hawa melihat ke arah mereka lalu berkata: "Wahai Adam! Banyak
keturunanmu dari ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam serta sangat bagus wajah mereka.
Mereka menyeru: "Di mana Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam?" Mereka berkata: "Kami adalah ummat
Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam.
Semua ummat telah mengiringi apa yang mereka sembah. Hanya tinggal kami saja. Matahari di
atas kepala kami. Ia telah membakar kami. Panasnya neraka juga telah membakar
kami. Timbangan semakin berat. Oleh karena itu tolonglah kami agar memohon
kepada Allah Taala untuk menghisab kami dengan segera! Apakah kami akan pergi
ke syurga atau neraka, terserah, sama saja bagi kami." Nabi Adam ‘alaihis salam
berkata: "Pergilah kamu dariku! Sesungguhnya aku sibuk dengan
dosa-dosaku. Aku mendengar firman Allah Taala: Dan dosa Adam terhadap Tuhannya disebabkan
karena dia telah lalai. Mereka pergi berjumpa Nabi Nuh ‘alaihis salam yang
telah berumur, dengan umur yang panjang dan dia sangat sabar. Mereka
menghampirinya. Ketika Nabi Nuh ‘alaihis salam melihat mereka, dia berdiri.
Pengikut (ummat Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam)
berkata: "Wahai kakek kami, Nabi Nuh! Tolonglah kami terhadap Tuhan
kami agar Dia dapat memisahkan di antara kami dan mengutuskan kami dari ahli
syurga ke syurga dan ahli neraka ke neraka." Nabi Nuh ‘alaihis
salam berkata: "Sesungguhnya, aku sibuk dengan kesalahanku. Aku
pernah mendoakan agar kaumku dimusnahkan. Aku malu dengan Tuhanku. Pergilah
kamu berjumpa Ibrahim kekasih Allah Taala! Mintalah kepadanya agar menolong
kamu!"
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam berkata: "Sesungguhnya
aku pernah berbohong dalam hidupku sebanyak tiga kali. Aku takut dengan
Tuhanku. Pergilah kamu berjumpa Musa ‘alaihis salam! Mintalah pertolongan
darinya!"
Nabi Musa ‘alaihis salam berkata: "Aku sibuk
dengan kesalahanku. Aku pernah membunuh seorang jiwa tanpa hak. Aku membunuhnya
bukan kemauanku sendiri. Aku dapati dia melampaui batas terhadap seorang lelaki
Islam. Aku ingin memukulnya. Aku terperanjat karena menyakitinya lalu meninju
lelaki tersebut. Ia jatuh lalu mati. Aku takut terhadap tuntutan dosaku.
Pergilah kamu berjumpa Isa ‘alaihis salam!"
Mereka pergi berjumpa Nabi Isa ‘alaihis salam. Nabi
Isa ‘alaihis salam berkata: "Sesungguhnya Allah Taala telah
melaknat orang-orang Kristen. Mereka telah menjadikan aku, ibuku sebagai dua
Tuhan selain Allah Taala. Hari ini, aku malu untuk bertanya kepadaNya mengenai
ibuku Maryam."
Maryam, Asyiah, Khadijah dan Fatimah Az-Zahra' sedang duduk.
Ketika Maryam melihat ummat Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
dia berkata: "Ini ummat Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam.
Mereka telah sesat dari Nabi mereka." Suara Maryam, bisa didengar oleh Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam.
Nabi Adam ‘alaihis salam berkata kepada nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam.
"Ini ummatmu, wahai Muhammad! Mereka berkeliling mencarimu untuk
meminta syafaat kepada Allah Taala."
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjerit dari atas mimbar lalu
bersabda: "Marilah datang kepadaku, wahai ummatku! Barangsiapa yang
beriman namun dia tidak pernah melihatku, aku tidak pernah lari dari kamu
melainkan aku senantiasa memohon kepada Allah Taala untukmu!" Ummat
Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
berkumpul di sisinya.
Terdengar suara yang berseru : "Wahai Adam! Ke
marilah kepada Tuhanmu!" Nabi Adam ‘alaihis salam berkata : "Wahai
Muhammad! Tuhanku telah memanggilku. Nabi Adam ‘alaihis salam pergi
menemui Allah Taala. Allah Taala berfirman kepadanya: "Wahai Adam!
Bangunlah dan hantarkan anak-anakmu ke neraka!" Nabi Adam ‘alaihis
salam bertanya: "Berapa banyak yang akan aku kirimkan ke neraka?"
Allah Taala berfirman: "Setiap seribu lelaki kamu hantarkan seorang ke
syurga, 999 orang ke neraka."
Allah Taala berfirman lagi: "Wahai Adam! Sekiranya
Aku tidak melaknat orang yang berdusta dan Aku tidak mengharamkan kebohongan, niscaya
Aku akan mengasihi anak keturunanmu seluruhnya. Akan tetapi, Aku telah menjanjikan
dengan syurga bagi orang yang mentaatiKu dan menjanjikan dengan neraka bagi
orang yang mendurhakaiKu, maka Aku tidak akan memungkiri janji Wahai Adam!
Berhentilah di sisi Mizan (timbangan).”
Barang siapa yang mempunyai kebaikan walaupun seberat biji
sawi, bawalah dia untuk memasuki syurga Ku! Sesungguhnya Aku telah menjadikan
bagi mereka, satu kejahatan dengan satu dosa. Seseorang yang berbuat satu
kebaikan, maka dilipatkan sepuluh pahala kebaikannya, dan beritahukan kepada mereka
bahwa sesungguhnya Aku tidak akan memasukkan mereka ke dalam neraka melainkan
setiap yang kembali akan dikembalikan dengan dosa bagi orang yang melampaui
batas."
Nabi Adam ‘alaihis salam berkata: "Tuhanku!
Penguasaku! Engkau lebih utama untuk menghisab daripada aku. Hamba iini adalah
hambaMu dan Engkau Maha Mengetahui sesuatu yang ghaib!"
Ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diseru untuk meniti sirath, kemudian
Allah Taala menyeru : "Wahai Muhammad! Bawalah ummatmu untuk dihisab
dan letakkan mereka di atas sirath yang dilebarkan, yang panjangnya sejauh 1500
tahun perjalanan." Malaikat Malik berdiri di pintunya (neraka). Dia
menyeru: "Wahai Muhammad! Barang siapa yang datang dari ummatmu dan
bersamanya ada kebebasan dari Allah Taala, maka dia akan terselamat. Dan
sebaliknya orang yang datang dari ummatmu tetapi tidak ada bersamanya kebebasan
dari Allah, maka dia akan terjatuh kedalam neraka. Wahai Muhammad! Katakan
kepada orang yang diringankan agar berlari! Katakan kepada orang yang
diberatkan agar berjalan!"
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada malaikat Malik : "Wahai
Malik! Dengan kebenaran Allah Taala ke atasmu, palingkanlah wajahmu dari ummatku
sehingga mereka dapat melepaskan diri dari rasa ketakutan! Jika tidak, hati
mereka akan gemetar apabila melihatmu." Malaikat Malik memalingkan
mukanya dari ummat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ummat Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
dibagi menjadi sepuluh kelompok atau barisan. Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
mendahului mereka lalu bersabda kepada ummatnya: "Ikutlah aku wahai ummatku
di atas srath ini!"
Barisan pertama berhasil melintasi shirath seperti kilat
yang memancar.
Barisan kedua melintasi shirath seperti angin yang kencang.
Barisan ketiga melintasi shirath seperti larinya kuda yang palung
kencang.
Barisan keempat melintasi shirath seperti burung yang terbang.
Barisan kelima melintasi shirath seperti orang yang berlari.
Barisan keenam melintasi shirath seperti orang yang berjalan.
Barisan ketujuh melintasi shirath seperti orang yang hanya berdiri
dan duduk saja, tidak kuat berlari dan merasa dahaga dan capek. Hal ini
disebabkan karena dosa-dosanya terpikul di atas punggung mereka. Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
berhenti di atas sirath. Setiap kali, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat seorang dari ummatnya yang bergelantungan
di atas sirath, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan menarik tangannya dan
membangunkan dia utnuk memberikan semangat kembali.
Barisan kedelapan melintasi shirath sambil menarik muka-muka
mereka dengan rantai karena terlalu banyak kesalahan dan dosa mereka. Bagi mereka
yang merasa sudah sangat tidak kuat dengan penderitaannya, maka mereka akan
menyeru: "Wahai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam!" Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam
berkata: "Ya Tuhan! Selamatkan mereka! Tuhan! Selamatkan mereka"!
Barisan ke sembilan dan ke sepuluh tertinggal di atas sirath.
Mereka tidak diizinkan untuk menyeberang.
Dikatakan bahwa, di pintu syurga, ada pohon yang mempunyai
banyak dahan. Banyaknya dahannya tidak bisa dihitung kecuali hanya Allah Taala
saja yang mengetahui. Di atasnya ada anak-anak yang telah mati semasa di dunia
ketika umur mereka dua bulan, kurang dan lebih sebelum mereka baligh. Ketika
mereka melihat ibu dan bapa mereka, mereka menyambutnya dan mengiringi mereka
memasuki syurga. Mereka memberikan gelas-gelas dan ceret dari sutera. Mereka
memberi ibu dan bapa mereka minum karena kehausan hari kiamat. Mereka memasuki
syurga bersama-sama. Hanya tinggal, anak-anak yang belum melihat ibu dan bapa
mereka.
Suara tangisan mereka semakin nyaring. Mereka berkata:
"Aku mengharamkan syurga bagi diriku sehingga aku melihat bapa dan
ibuku." Anak-anak yang belum melihat ibu dan bapa mereka berkumpul. Mereka
berkata: "Kami masih di dalam keadaan yatim di sini dan di dunia."
Malaikat berkata kepada mereka : "Bapa-bapa dan ibu-ibu kamu
terlalu berat dosa mereka. Mereka tidak diterima oleh syurga akibat dosa
mereka."
Mereka terus menangis malah lebih kuat dari sebelumnya lalu
berkata: "Kami akan duduk di pintu syurga semoga Allah Taala
mengampuninya dan menyatukan kami dengan mereka." Demikianlah! Orang
yang melakukan dosa besar akan dikurung di tempat pembalasan yang pertama oleh
mereka yaitu sirath. Kaki-kaki mereka akan tergantung di sirath.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melintasi sirath bersama orang-orang
yang shaleh dari kalangan orang terdahulu dan orang yang taat sesudahnya. Di
hadapannya, ada bendera-bendera yang berkibar. Bendera pujian berada di atas
kepalanya. Apabila bendera Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendekati pintu syurga, anak-anak akan
meninggikan tangisan mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Apa yang telah
terjadi pada anak-anak ini?" Malaikat menjawab: "Mereka
menangis karena berpisah dengan bapa dan ibu mereka." Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam
bersabda: "Aku akan menyelidiki khabar mereka dan aku akan memberi
syafaat kepada mereka, Insya Allah."
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam memasuki syurga bersama ummatnya yang
berada di belakang. Setiap kaum akan kekal didalam rumah-rumah mereka. Kita
memohon kepada Allah Taala agar memasukkan kita di dalam keutamaan ini dan
menjadikan kita sebagian daripada mereka.