Pages

Minggu, 02 September 2012

54. KENAPA KITA HARUS BUAT DAKWAH? 1

Perlu kita ketahui bahwa hampir lebih dari 70 % kandungan Al Qur’an itu isinya mengenai perjuangan para Nabi ‘alaihish shalatu wassalam dalam berdakwah, kisah-kisah ummat yang menolak dakwah para Nabi ‘alaihish shalatu wassalam. Tidak ada diterangkan di dalam Al Qur’an ini mengenai jumlah ibadah Nabi-Nabi, berapa banyak shalatnya ? berapa banyak dzikirnya ? berapa banyak puasanya ? tetapi justru yang diceritakan adalah kebanyakan daripada pengorbanan para Nabi ‘alaihish shalatu wassalam. Hal ini karena Allah subhanahu wa ta’ala menghendaki agar kita ummat akhir zaman belajar dari pada pengorbanan para Nabi-nabi ini.
Napak tilas pengorbanan merekalah yang telah mendapatkan ridha dari Allah subhanahu wa ta’ala, dan ini yang seharusnya kita ikuti. Karena dengan mengikuti jejak langkahnya, maka akan mendatangkan kesuksesan, kebahagian dan kemuliaan dunia dan akhirat. Bahkan jantung atau hati dari Al Qur’an itu sendiri yaitu surat Yasin, isinya menjelaskan kisah seorang pemuda yang mengajak kaumnya untuk mengikuti daripada ajakan atau dakwah utusan nabi Isa ‘alaihis salam yang telah datang kepada mereka. Allah subhanahu wa ta’ala telah menceritakan perkara dakwah tersebut dalam surat Yasin sebanyak 19 ayat, yang dimulai dari ayat 13 sampai ayat 32. Belum lagi kisah dakwah para Nabi-nabi yang hampir ada pada setiap juz. Sekarang caranya bagaimana kita mengikuti Napak Tilas mereka yang telah di ridhai Allah ini.
Mari kita lihat dalilnya dalam Al Qur’an.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِ‌ينَ وَالْأَنصَارِ‌ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّ‌ضِيَ اللَّـهُ عَنْهُمْ وَرَ‌ضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِ‌ي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ‌ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿١٠٠
“Orang-orang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Dan mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah : 100 )
Pembahasan :
Dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta’ala menggambarkan orang-orang yang telah diridhai oleh Allah yaitu :
1. Orang Islam yang terdahulu dan yang pertama masuk Islam (Awallun Muslimin)
2. Orang-orang Muhajjir dan Anshor
3. Orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat
Jadi yang perlu kita lakukan sekarang adalah dengan meniru-niru pergerakan mereka yaitu bagaimana memposisikan kita sebagai Muhajirin (hijrah membawa agama). Muhajirin adalah orang yang berhijrah dari Mekkah, dengan meninggalkan tanah kelahirannya, keluarganya, harta bendanya, pekerjaannya dan apapun yang dicintainya menuju Madinah, tempat yang baru, suasana baru, sahabat baru, dan pekerjaan baru, dan menetap disana, demi untuk menegakkan perintah atau agama Allah dan mengharap keridhaanNya. Sedangkan Anshor adalah orang yang menerima dengan baik dengan rasa senang kedatangan orang muhajirin, dan membantu apa yang menjadi keperluan orang muhajirin, satu hati dengan mereka dan merasa sebagai saudara dunia akhirat, serta merasa bersama-sama orang muhajirin menegakkan agama Allah dan mengharapkan keridhaanNya.
Kalau kita perhatikan, baik orang muhajirin ataupun anshor sama-sama berkorban karena Allah dalam diri, waktu ataupun harta di jalan Allah, sehingga mereka termasuk orang yang diklaim oleh oleh Allah sebagai orang-orang yang diridhai oleh Allah karena mareka  ridha dengan ketentuan Allah. Akhirnya mereka dikabarkan oleh Allah sebagai orang yang termasuk memperoleh kemenangan yang besar.
Yang perlu diperhatikan pula, bahwa asbab kerja sama mereka yaitu pengorbanan orang muhajirin dan anshor dalam rangka menegakkan agama Allah, kita bisa merasakan bagaimana Allah memberikan pertolongan kepada mereka sehingga hidayah tersebar ke seluruh alam. Seluruh orang muhajirin dan anshor sebagai kerja utama mereka adalah dakwah dan tabligh kepada setiap manusia agar patuh dan taat kepada Allah. Karena itulah dalam setiap keadaan mereka selalu mendapat pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala dan dijadikan sebagai contoh teladan bagi ummat sampai hari kiamat.
Pada saat ini kita sudah jauh dari zaman mereka radhiyallahu ‘anhum ajma’in. Bagaimana caranya agar kita termasuk orang yang dikatakan oleh Allah sebagai “orang yang mengikuti mereka dengan baik”. Maka, para masyaikh yang telah lama dan banyak berkorban untuk agama Allah, ingin meniru cara orang muhajirin dan anshor, agar termasuk orang yang diridhai oleh Allah dan kita ridha dengan ketentuan atau perintah Allah. Caranya adalah dibentuk rombongan-rombongan dakwah dan tabligh dengan pengorbanan diri dan harta di jalan Allah.
Orang yang keluar di jalan Allah dengan diri dan hartanya dikatakan sebagai orang yang meniru orang muhajirin, sedangkan orang yang tidak pergi di jalan Allah, membantu dengan diri dan harta kepada orang muhajirin, dikatakan sebagai meniru orang anshor. Dengan pergi di jalan Allah atau membantu orang yang keluar di jalan Allah ini termasuk meniru-niru daripada pergerakan dan perjuangan mereka yang telah di ridhai Allah. Mudah-mudahan Allah juga menggolongkan kita termasuk daripada “Orang-orang yang mengikuti mereka (Nabi dan Sahabat, Muhajir dan Anshor) dengan baik.” Untuk perkara inilah penting kita ikut mengambil bagian dari pada usaha nubuwah ini.
Hasil dari kerja sama muhajirin dan anshor dengan cara rombongan dakwah ini, kita bisa melihat sendiri, berapa banyak telah mendatangkan pertolongan Allah. Buktinya hampir di seluruh dunia, dari setiap Negara ada markaz-markaz dakwah dan banyak orang mendapat hidayah, sehingga hidup kembali sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Suasana dakwah, taklim wa ta’allum, ibadah dan khidmat di masjid-masjid hidup sebagaimana masjid Nabawi saat Rasulullah masih hidup bersama para sahabat.
Jadi usaha dakwah dan tabligh yang kita buat sekarang ini adalah benar-benar mengikuti cara hidup atau metode atau manhaj atau langkah-langkah yang telah dicontohkan oleh salafush shaleh, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in. Seumpama ada yang mengatakan bahwa orang yang buat usaha dakwah dan tabligh, telah membuat suatu amalan yang bid’ah yang tertolak dan tercela, atau bahkan dikatakan sesat dan kafir, maka hal ini menunjukkan kalau orang tersebut tidak memahami manhaj salafush shaleh yang sesungguhnya.
Coba diulangi lagi ayat di atas, direnungi dan menggunakan pikiran yang jernih dan akal sehat, seumpama dibolehkan ada golongan di dalam ummat Islam, maka golongan itu hanya dua saja yaitu kaum muslimin pada kondisi Muhajirin (yang hijrah) atau kaum muslimin pada kondisi Anshor (penolong orang yang hijrah). Dan dua golongan ini yang Allah meridhai perbuatan mereka, dan mereka ridha pula kepada ketentuan Allah, dan inilah yang dijanjikan oleh Allah dengan syurga yang penuh kenikmatan dan orang-orang yang mendapat kemenangan yang besar.
Mari kita instropeksi dan kita lihat bagaimana hasil usaha dakwah dan tabligh dari berbagai penjuru dunia, dengan cara huruj atau keluar di jalan Allah, dan mengikuti contoh teladan atau manhaj atau metode atau cara kehidupan salafush shaleh atau kehidupan para sahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in. Asbab usaha dakwah, Allah telah berikan hidayah kepada banyak orang. Saya ambil contoh Negara yang dahulunya menganut paham komunis, yaitu Rusia. Kita bisa melihat bagaimana, suatu Negara yang dahulunya menganut paham komunis, tidak boleh ada kajian agama atau taklim, dan boleh dikatakan tidak boleh ada kegiatan dalam madrasah atau masjid, tetapi setelah Uni Soviet bubar, muncul Negara-negara yang menampakkan keislaman yang cukup kuat dan banyak.

DAGESTAN, POTRET NEGERI ISLAM DI RUSIA


Peta Dagestan
Dagestan adalah potret indah sebuah negeri multietnis. Puluhan kelompok etnis dan subetnis hidup di sana. Sementara, di mata para ilmuwan politik, kawasan ini disebut sebagai republik yang paling terislamkan di antara negara-negara federasi Rusia lainnya.
Republik Dagestan terletak di bagian utara wilayah Kaukasus (sebuah kawasan geopolitik di perbatasan Eropa dan Asia). Data yang dikutip Wikipedia dari  www.rferl.org menyebutkan, sebanyak 90,6 persen populasi Dagestan adalah Muslim, sementara Kristen dipeluk oleh 9,4 persen sisanya. Sejumlah data lain menambahkan, terdapat pula sejumlah kecil pemeluk agama Yahudi di republik ini.
Menurut The Caspian Sea Encyclopedia (Igor S Zonn), nama Dagestan berasal dari bahasa Turki. Dag berarti “gunung” dan -stan adalah imbuhan Persia yang berarti “daratan”. Maka, Dagestan memiliki arti “daratan (tempat) gunung-gunung”. Situs www.government-rd.ru menyebutkan, beberapa kelompok etnis terbesar yang mewarnai keragaman Dagestan adalah Avar, Dargin, Kumyk, Lezgin, Lak, Azerbaijani, Tabasarantsy, Chechen, Nogai, Rutul, Aul, dan Tsakhur. Bangsa Rusia hanya membentuk proporsi kecil dari total populasi, yakni hanya sekitar 4,7 persen.
Selama berabad-abad, Muslim Dagestan didominasi oleh golongan Sunni dengan mazhab Syafi’i. Sedangkan, di wilayah Pantai Kaspia, khususnya di Kota Derbent dan sekitarnya, mayoritas populasinya adalah para Muslim Syiah. Kemunculan tasawuf di Dagestan berakar pada abad 14. Dua tarekat sufi yang tersebar luas di negara Kaukasus Utara ini adalah Naqshabandiyah dan Qadiriyah.
Amri Shikhsaidov, guru besar dan ketua Departemen Naskah Oriental pada Institut Sejarah Arkeologi dan Etnografi Dagestani Scientific Center, menuliskan, Islam telah menjadi satu dari sejumlah faktor penting dan berpengaruh bagi kehidupan sosial politik di republik ini. Ia bahkan menekankan dalam tulisan berjudul Islam in Dagestan yang diunggah di situs 
www.ca-c.org, berbagai situasi di negara tersebut tidak lagi dapat dipahami di luar konteks agama.
Proses Islamisasi di negara yang beribu kota Makhachkala ini dimulai sejak sekitar 1.000 tahun lalu di sebuah wilayah kecil di Kaukasus timur laut. Pada abad ke-16, Islam menyandang status sebagai agama resmi di seluruh wilayah Dagestan, termasuk bagi berbagai aliansi masyarakat pedesaan di kawasan itu.
Menurut Shikhsaidov, hal itu dimungkinkan oleh kegigihan pasukan asing dari Arab, Turki (terutama Turki Seljuk), Mongol, Persia, dan lainnya dalam memberlakukan kebijakan Islamisasi. Kebijakan yang mereka terapkan kala itu menghasilkan berdirinya sekolah-sekolah Syafi’i dan Suni di Dagestan.
Fakta penting lainnya adalah sufisme telah menjadi aktivitas keseharian di negeri ini. Dalam sejarah bangsa Dagestan, Islam merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari budaya mereka. Hal itu paling jelas terlihat pada abad 19, yakni pada perjuangan pembebasan yang dipimpin Shamil (ulama dan mujahid Islam yang hidup pada 1797-1871), serta pemberontakan tahun 1877. c15

PEDIHNYA CENGKRAMAN ATHEISME
Sebagai salah satu bagian dari Rusia (dulu Uni Soviet), Dagestan pernah pula merasakan pedihnya cengkraman ateisme. Pada masa itu, nilai-nilai dan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan agama ditolak. Penolakan itu berakibat runtuhnya kebudayaan berbasis agama di Dagestan serta tercabutnya akar agama itu sendiri.
Kala itu, penguasa Rusia meninggalkan praktik-praktik ritual dan pendidikan Islam, serta hanya sedikit mencampuri sistem peradilan (yang mempertahankan masjid-masjid, sekolah-sekolah agama, dan pengadilan syariah). Pada masa yang sama, formasi sosial-ekonomi yang dibentuk pada Oktober 1917 meminggirkan peradaban Islam dari lingkungan negara, kehidupan ekonomi politik, dan aktivitas keseharian masyarakat Dagestan.
Terbentuknya pemerintahan Soviet menandai sebuah sikap baru terhadap agama. Bolsheviks (faksi dari sebuah partai Rusia berpaham Marxisme) menekan para ulama dan menutup masjid serta madrasah. Menurut informasi yang dikutip Shikhsaidov, sebelum revolusi, Dagestan memiliki sekitar 10 ribu sekolah Muslim yang berfungsi. Jumlah tersebut mencakup 2.311 madrasah resmi, 1.700 masjid, 5.000 orang mullah, dan 7.000 muta’allim. Masjid-masjid memiliki sekitar 35-100 hektare tanah wakaf.
Namun, pada 1988, angka-angka itu merosot tajam. Masjid yang berfungsi hanya tinggal 27 buah. Sementara, menurut statistik resmi, tak satu pun madrasah tersisa. Begitu pun institusi pelatihan ulama ataupun sekolah Alquran dan bahasa Arab. Beberapa sekolah Muslim di sejumlah desa (terutama di Aar, Dargin, dan distrik Kumyk) mencoba bertahan dengan mengajarkan Alquran dan bahasa Arab secara sembunyi-sembunyi.
Pengesahan hukum tentang kebebasan Organisasi Hati Nurani dan Agama oleh Pemerintah Soviet pada 1990 dan Republik Dagestan pada Mei 1991 membuka tahap baru proses reislamisasi di negeri ini. Proses itu ditandai dengan pembukaan bangunan-bangunan agama.
Pada Juli 1995, terdapat 25 madrasah pendidikan ulama dan 1.270 masjid (850 di antaranya merupakan masjid resmi dan terdaftar). Pada saat yang sama, terdapat 650 sekolah dan kelompok Islam yang melatih para pemuda tentang dasar-dasar agama, ditambah 2.200 imam dan muazin.
Dalam waktu tiga tahun sejak itu, sebanyak 388 masjid berhasil dibangun dan sekitar 300 masjid lain yang pernah beralih fungsi dikembalikan pada masyarakat Muslim. Menurut data Administrasi Urusan Agama Pemerintah Republik Dagestan, pada April 1998 terdapat 1.670 masjid, 670 sekolah (yang menjadi bagian dari masjid), 25 madrasah, serta sembilan sekolah Muslim lanjutan.
Jumlah masjid kala itu jauh lebih banyak dibanding gereja dan sinagoge yang masing-masing hanya berjumlah sembilan dan empat. Pada waktu itu, telah terdapat pula lebih dari 20 kelompok tarekat.

ISLAM TUMBUH HARMONI
Perkembangan Islam berdampak positif bagi  rakyat Dagestan yang sebelumnya terkotak-kotak berdasarkan bahasa, agama, etnis, dan geografis. Situasi tersebut menyebabkan tingkat permusuhan serta konflik yang parah.
Namun, setelah sebagian besar masyarakat Dagestan memeluk Islam, harmoni mulai tercipta. Kesatuan dalam hal kepercayaan menjadi unsur yang dijunjung tinggi sehingga berdampak pada berakhirnya konflik di antara mereka.
Situs  www.ozturkler.com  menyebut, kesatuan itu tumbuh berkat madrasah-madrasah yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Para ilmuwan, ulama, dan imam lulusan sekolah-sekolah Islam berperan penting dalam memadamkan bara konflik di kawasan multietnis itu. Mereka juga membantu menciptakan hubungan yang hangat dan bersahabat di antara berbagai etnis yang ada.
Pada Desember 2011, Kementerian untuk Kebijakan Nasional Dagestan menyebutkan, jumlah organisasi keagamaan yang terdaftar di negara tersebut telah mencapai 2.540. Dari jumlah itu, sebanyak 2.492 di antaranya adalah organisasi Islam. Sisanya dimiliki oleh umat Kristen dan Yahudi. Organisasi-organisasi Islam itu termasuk 1.200 komunitas masjid, 83 komunitas madrasah, dan sejumlah institusi serta asosiasi Islam lainnya.
Foto Eksklusif!! Shalat Idul Fitri di Russia, Jalan Moskow Dipenuhi Ratusan Ribu Umat ruang hati | Aug 31, 2011 | Comments 3 Presiden Federasi Rusia Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Putin mengucapkan selamat kepada umat Islam di Rusia yang berjumlah 20 juta jiwa. Berjuta-juta muslim Rusia bersama umat Islam di seluruh dunia ikut merayakan berakhirnya bulan suci Ramadhan dan datangnya Idul Fitri. Shalat Idul Fitri di Russia Shalat Idul Fitri di Russia Dalam ucapan selamat yang disampaikan Presiden Dmitry Medvedev kepada Ketua Dewan Mufti se-Rusia Sheikh Ravil Gainutdin antara lain dikatakan, “Saya mengucapkan selamat Uraza Bairam (Idul Fitri) yang merupakan salah satu Hari Raya terpenting bagi orang Islam.” Bulan Ramdahan adalah bulan pembersihan rohaniah, penciptaan dan pelaksanaan perbuatan yang baik diakhiri dengan perayaan Idul Fitri yang gembira dan lama ditunggu oleh penganut Islam di seluruh dunia. Shalat Idul Fitri di Russia Shalat Idul Fitri di Russia Nilai-nilai ini, tulis Presiden Medvedev, melambangkan cinta damai dan humanisme dan semangat saling membantu dan saling memahami antara sesama manusia dan memperkuat konsensus antara bangsa dalam masyarakat Rusia. Medvedev menambahkan juga, bahwa umat Islam di Rusia berperan besar dalam memperkokoh persatuan Federasi Rusia. Shalat Idul Fitri di Russia Shalat Idul Fitri di Russia Shalat Idul Fitri di Russia Dalam ucapan selamatnya Perdana Menteri Putin menyampaikan penghormatan yang tinggi pada kaum ulama Rusia yang dengan tegas menentang berbagai usaha kaum ekstrim untuk memutarbalikkan nilai-nilai Islam, menanam bibit permusuhan dan sikap non-toleransi. “Dewasa ini kami menyaksikan kehidupan bebas kaum muslimin di Rusia. Terus didirikan masjid-masjid, dibangun universitas dan madarsah (madrasah), dilaksanakan reformasi pendidikan Islam, disempurnakan organisasi penyelenggara haji. Kegiatan aman sentosa ini di segala bidang mendapat dukungan seluruh masyarakat,” ujar Putin.
Shalat Idul Fitri di Russia Shalat Idul Fitri di Russia Ucapan selamat kepada muslimin Rusia juga datang dari walikota Moskow Sergey Sobyanin serta pimpinan Tatarstan dan subjek-subjek Federasi Rusia lainnya. Peringatan Idul Fitri diadakan di empat masjid di Moskow. Diperkirakan lebih dari 50 ribu orang ikut dalam shalat Idul Fitri di Masjid Agung Rusia di pusat ibukota. Shalat Idul Fitri di Russia Shalat Idul Fitri di Russia Masjid Agung ini sedang direnovasi dan tidak bisa menampung semua jamaah shalat sehingga akhirnya mereka terpaksa shalat di jalan-jalan di sekitarnya Peringatan Idul Fitri di Moskow disiarkan oleh TV Rusia ke seluruh pelosok Rusia dan semua negeri Commonwealth of Independent States (CIS).
Shalat Idul Fitri di Russia Harian Moskow Rossisakaya Gazeta muncul dalam artikel dan foto bertuliskan Perayaan Idul Fitri, mencatat bahwa di Moskow peringatan diadakan di empat masjid dan di suatu pusat budaya di Sokolniki yang dihadiri 90 ribu orang. Harian ini mengingatkan bahwa Uraza Bairam atau Idul Fitri adalah salah satu hari pokok dalam kalender Islam yang melambangkan selesainya ibadah puasa yang berlangsung selama Ramadhan.
Shalat Idul Fitri di Russia Justru pada bulan ini, menurut sejarah Islam, Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammmad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk pertama kali. Perayaan ini tulis harian itu berlangsung tiga hari, dimana kaum muslimin membuat masakan tradisionil, menggelar meja perayaan, mengundang tetangga, kaum kerabat dan teman serta bergembira ria. Harian itu juga menambahkan, bahwa pada hari-hari perayaan diberikan derma kepada orang miskin. Mereka juga saling meminta maaf satu sama lainnya. Shalat Idul Fitri di Russia Umat Muslim mengucapkan selamat dengan mengucapkan kata-kata “Id Mubarak” atau selamat berhari raya. Juga diingatkan bahwa Idul Fitri mulai diperingati sejak tahun 624 M.
Sementara dalam khutbahnya Mufti Ravil Gainutdin antara lain mengatakan bahwa umat Islam Rusia yang ikut dalam shalat Idul Fitri merasa menjadi lebih bersih dan disinari cahaya. Dan memang setiap orang Islam memiliki nur iman atau cahaya kepercayaan. Dan orang yang percaya dapat mengenal kebenaran. Shalat Idul Fitri di Russia Sedangkan kebenaran membuka hati dan nalurinya. Dia mengingatkan bahwa Islam menganjurkan setiap manusia bertindak adil. “Doa kita ini hari agar berakhirllah pertumpahan darah, dan ledakan (bom) dan kematian manusia di berbagai negeri,” demikian Mufti Gainutdin. (Sumber)

BAGAIMANA ASAL TIMBULNYA GAIRAH KEISLAMAN DI RUSIA?
Sudah menjadi sunnatullah bahwa Allah akan memberikan hidayah jika buat usaha dakwah dan tabligh. Kita ingat, sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  buat usaha dakwah, tidak ada satu orangpun yang masuk Islam. Namun setelah turun surat Al Muddatstsir 1-7, Allah perintahkan Rasulullah untuk berdakwah. Hasilnya ada yang mendapat hidayah, dan ada pula dan ada pula yang menentang dan bahkan lebih banyak yang menentang. Ini sunnatullah yang terjadi pada awal setiap nabi-nabi jika buat usaha dakwah. Dengan dakwah secara istiqamah dengan penuh kesabaran dan pengorbanan, lambat laun tetapi pasti, semakin banyak orang yang mendapat hidayah, sehingga ketika sampai pada puncak pengorbanan dalam dakwah, maka seluruh jazirah Arab mendapat hidayat masuk ke dalam agama Islam. Allahu akbar….
Demikian pula usaha dakwah ini telah dibuat di seluruh dunia, termasuk di Uni Soviet yang pada waktu itu masih fahamnya Komunis. Disana saat itu tidak boleh menampakkan ada kegiatan keagamaan, tetapi para masyaikh dari India dan Pakistan menghantarkan rombongan-rombongan dakwah, dengan visa melancong atau wisata. Sampai disana dibuat dakwah pada setiap orang Islam dengan cara masuk ke rumah-rumah mereka secara sembunyi-sembunyi, dan sebagian besar yang masih Islam orang yang umurnya sudah di atas 70 tahun. Hal ini terjadi karena pada masa komunis, tidak boleh ada kegiatan dakwah Islam, sehingga orang-orang muda tidak lagi mengenal Islam. Setelah diajari Islam, dibacakan ayat-ayat Qur’an dan dibacakan ta’lim fadhilah amal, maka rata-rata mereka menangis, dan minta agar rombongan tinggal lama bersama mereka. Suatu saat ketika rombongan harus pulang kembali, mereka nampak susah dan menangis, sehingga sering rombongan berikutnya dihantar oleh para masyaikh.
Tidak mengherankan setelah Uni Soviet yang perfaham Komunis bubar, dan hidayah Islam sudah tertancap dalam diri mereka, kita bisa melihat bagaimana daerah Uni Soviet terbentuk menjadi beberapa negara dan diantara Negara tersebut menampakkan ke Islaman mereka. Allahu akbar….Tentu kita berfikir, dari mana mereka mempunyai keyakinan kepada Allah yang demikian dahsyat, sehingga langsung menampakan keislaman mereka? Hal ini tidak lain, karena sebelumnya telah dibuat usaha hidayah atau usaha dakwah dengan pengorbanan diri, waktu dan harta sendiri untuk menegakkan agama Allah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in.  

SHALAT IDUL FITRI DI RUSIA, JALAN MOSCOW DIPENUHI RATUSAN RIBU UMMAT ISLAM

Presiden Federasi Rusia Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Putin mengucapkan selamat kepada umat Islam di Rusia yang berjumlah 20 juta jiwa. Berjuta-juta muslim Rusia bersama umat Islam di seluruh dunia ikut merayakan berakhirnya bulan suci Ramadhan dan datangnya Idul Fitri. 
Shalat Idul Fitri di Russia
 Shalat Idul Fitri di Russia

Dalam ucapan selamat yang disampaikan Presiden Dmitry Medvedev kepada Ketua Dewan Mufti se-Rusia Sheikh Ravil Gainutdin antara lain dikatakan, “Saya mengucapkan selamat Uraza Bairam (Idul Fitri) yang merupakan salah satu Hari Raya terpenting bagi orang Islam.” Bulan Ramdahan adalah bulan pembersihan rohaniah, penciptaan dan pelaksanaan perbuatan yang baik diakhiri dengan perayaan Idul Fitri yang gembira dan lama ditunggu oleh penganut Islam di seluruh dunia. 

Shalat Idul Fitri di Russia
 Shalat Idul Fitri di Russia

Nilai-nilai ini, tulis Presiden Medvedev, melambangkan cinta damai dan humanisme dan semangat saling membantu dan saling memahami antara sesama manusia dan memperkuat konsensus antara bangsa dalam masyarakat Rusia. Medvedev menambahkan juga, bahwa umat Islam di Rusia berperan besar dalam memperkokoh persatuan Federasi Rusia. 
Shalat Idul Fitri di Russia 
Shalat Idul Fitri di Russia
Shalat Idul Fitri di Russia
Dalam ucapan selamatnya Perdana Menteri Putin menyampaikan penghormatan yang tinggi pada kaum ulama Rusia yang dengan tegas menentang berbagai usaha kaum ekstrim untuk memutarbalikkan nilai-nilai Islam, menanam bibit permusuhan dan sikap non-toleransi. “Dewasa ini kami menyaksikan kehidupan bebas kaum muslimin di Rusia. Terus didirikan masjid-masjid, dibangun universitas dan madarsah (madrasah), dilaksanakan reformasi pendidikan Islam, disempurnakan organisasi penyelenggara haji. Kegiatan aman sentosa ini di segala bidang mendapat dukungan seluruh masyarakat,” ujar Putin.   

Shalat Idul Fitri di Russia

Shalat Idul Fitri di Russia
Ucapan selamat kepada muslimin Rusia juga datang dari walikota Moskow Sergey Sobyanin serta pimpinan Tatarstan dan subjek-subjek Federasi Rusia lainnya. Peringatan Idul Fitri diadakan di empat masjid di Moskow. Diperkirakan lebih dari 50 ribu orang ikut dalam shalat Idul Fitri di Masjid Agung Rusia di pusat ibukota. 

Shalat Idul Fitri di Russia

Shalat Idul Fitri di Russia

Masjid Agung ini sedang direnovasi dan tidak bisa menampung semua jamaah shalat sehingga akhirnya mereka terpaksa bersembahyang di jalan-jalan di sekitarnya Peringatan Idul Fitri di Moskow disiarkan oleh TV Rusia ke seluruh pelosok Rusia dan semua negeri Commonwealth of Independent States (CIS). 
 Shalat Idul Fitri di Russia

Harian Moskow Rossisakaya Gazeta muncul dalam artikel dan foto bertuliskan Perayaan Idul Fitri, mencatat bahwa di Moskow peringatan diadakan di empat masjid dan di suatu pusat budaya di Sokolniki yang dihadiri 90 ribu orang. Harian ini mengingatkan bahwa Uraza Bairam atau Idul Fitri adalah salah satu hari pokok dalam kalender Islam yang melambangkan selesainya ibadah puasa yang berlangsung selama Ramadhan. 
Shalat Idul Fitri di Russia

Justru pada bulan ini, menurut sejarah Islam, Allah SWT menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammmad SAW untuk pertama kali. Perayaan ini tulis harian itu berlangsung tiga hari, dimana kaum muslimin membuat masakan tradisionil, menggelar meja perayaan, mengundang tetangga, kaum kerabat dan teman serta bergembira ria. Harian itu juga menambahkan, bahwa pada hari-hari perayaan diberikan derma kepada orang miskin. Mereka juga saling meminta maaf satu sama lainnya.
 Shalat Idul Fitri di Russia

Umat Muslim mengucapkan selamat dengan mengucapkan kata-kata “Id Mubarak” atau selamat berhari raya. Juga diingatkan bahwa Idul Fitri mulai diperingati sejak tahun 624 M. Sementara dalam khutbahnya Mufti Ravil Gainutdin antara lain mengatakan bahwa umat Islam Rusia yang ikut dalam shalat Idul Fitri merasa menjadi lebih bersih dan disinari cahaya. Dan memang setiap orang Islam memiliki nur iman atau cahaya kepercayaan. Dan orang yang percaya dapat mengenal kebenaran. 
Shalat Idul Fitri di Russia

Shalat Idul Fitri di Russia Sedangkan kebenaran membuka hati dan nalurinya. Dia mengingatkan bahwa Islam manganjurkan setiap manusia bertindak adil. “Doa kita ini hari agar berakhirllah pertumpahan darah, dan ledakan (bom) dan kematian manusia di berbagai negeri,” demikian Mufti Gainutdin. (Sumber)


LAPORAN MAULANA UMAR DI RUSIA
"Saya mengakhiri bayan saya dengan menceritakan 20 tahun lalu. Sewaktu saya keluar di jalan Allah di Rusia, disatu masjid, kami duduk di sana selama 3 bulan setengah. Jamaah kami bergerak selama 5 bulan setengah.
Semasa kami duduk di masjid tersebut, kami berjumpa dengan seorang muslim yang duduk sekitar 60-70 m dari masjid tersebut. Dari orang tempatan tersebut kami mendengar ada seorang syaikh yang menetap di sana. Orang tempatan itu bertanya kepada kami, "Anda mau datang nggak kepada seorang muhaddits besar yang menetap di sini?" Jawab kami (Maulana bersama 3 orang ahli jamaah) berkata "Ya, kami siap berjumpa dia"
Setelah itu dia mengantar kami, dan berangkat ke rumah syaikh tersebut setelah shalat Ashar. Sesampainya kami di sana, seorang lelaki pembantunya membuka pintu.
Syaikh tersebut sedang sakit keras, hanya terbaring di atas tempat tidur. Tetapi kedatangan kami ini  mengejutkan Syaikh tersebut, dan beliau langsung bisa berdiri dan dengan sangat gembira menerima kedatangan kami. Allahu akbar.
Kami melaksanakan shalat dengan Syaikh tersebut dan kami bertanya, “Apakah sebabnya tempat kamu ini (pada waktu itu masih Negara Uni Soviet yang berpaham Komunis) dilanda fitnah(ujian) seperti ini (komunis)? Sedangkan tempat kamu ini dahulu banyak ulama hadits lahir di sini.”
Jawab Syaikh tersebut, "Apabila pertanyaan ini ditanyakan kepada saya 20 tahun silam, maka saya tidak bisa menjawabnya. Dan pertanyaan ini telah diajukan pada saya dan saya harus menjawabnya "
Jamaah Maulana tidak faham apa yang hendak disampaikan oleh Syaikh tersebut. "Sewaktu saya kembali dari Universitas Al Azhar As Syariff di Mesir, saya mengajar di madrasah. Dan kami semua sibuk dengan madrasah, mengusahakan atas ilmu. Dan ruangan kami terbatas pada dinding madrasah saja. Kami tidak menghiraukan orang awam yang berada di sekeliling kami. Sekiranya 20 tahun dahulu kami buat dakwah dan tabligh, Insya Allah fitnah ini tidak akan melanda kami"
Kata Maulana Umar, “Pihak bathil tidak akan datang kepada kamu (yaitu para ulama), jika kamu buat usaha dakwah, akan tetapi mereka akan pergi kepada orang awam dan akan merusak agama mereka.”
Sebelum mereka berpisah dari pertemuan tersebut, Maulana minta supaya Syaikh tersebut mendoakan mereka, yaitu rombongan dakwah. Syaikh tersebut menjawab, “Saya akan berdoa, tetapi ada syaratnya yaitu yang berdoa makan dari makanan yang halal.
Sejak fitnah ini melanda kami, entah makanan apa yang disuapkan/ diberi kepada saya. Kamu saja yang mendoakan saya. Sedangkan kamu ini musafir, dan doa kamu semua Insya Allah makbul.”

LAPORAN MAULANA UMAR KE MONGOLIA
Kami hanya dapat 12 hari saja ke Mongolia. Sewaktu kami di sana, orang Mongolia sangat terkejut dengan kedatangan kami. Mereka mengeluarkan gambar kakek mereka, dimana janggut mereka sama dengan janggut kami. Mereka (orang Mongolia) memegang janggut kami dan suka dengan kehadiran kami.
Sepanjang 12 hari kami hanya mengajar mereka kalimah iman. Tidak sempat untuk menajar mereka tentang shalat dan lain-lain, karena keterbatasan waktu kami.
Pada waktu kami hendak keluar dari Mongolia, mereka sangat sedih dan manangis. Dan mereka berkata kepada jamaah kami, beritahukanlah pada kawan-kawan kamu agar datang ke sini dan ajarkan agama pada kami.

MENANGIS
Syaikhul Hadits Maulana Hamid menangis sewaktu menterjemahkan laporan di Mongolia. Dan dalam keadaan menangis beliau berkata kepada kumpulan para ulama yang hadir, "Tuan-tuan ummat menantikan kedatangan tuan-tuan."

DAFTAR NAMA UNTUK SETAHUN
Kumpulan para ulama’ yang hadir diminta untuk mendaftarkan nama khuruj atau keluar di jalan Allah selama setahun.

MARI KITA BERTAUBAT
Ya Allah, kami mohon ampun padamu. Atas dosa-dosa kami yang banyak. Dan juga kesalahan kami dalam meninggalkan usaha dakwah. Karena asbab kerja dakwah ditinggalkan, maka usaha bathil telah membelenggu ummat.
Ummat telah keluar dari agamaMU berbondong-bondong, Dan kami telah membiarkan mereka untuk menjadi bakar dalam neraka.
Ya Allah,keinginan kekasihMU agar ummatnya selamat dari api neraka. Tetapi kami, yang belajar agama pun masih belum mampu mengamalkan agama. Kehidupan agama hanya pada kitab-kitab kami. Kami tidak terjemahkan dalam kehidupan kami.
Ya Allah, pasti dan pasti Nabi bersedih melihat amalan ummatnya yang rusak, Kami tidak menghargai dan tidak mensyukuri langsung utusanMu, kekasihMU
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, Ampunkan kami Ya Allah. Berilah kami taufik dan hidayah untuk menjadikan usaha dakwah dan tabligh menjadi maksud hidup kami. Berkorban diri dan harta untuk menegakkan agamaMu. Menjadi asbab hidayah bagi ummat manusia sampai hari kiamat.
Ya Allah jadikanlah keluarga kami, tetangga kami dan anak keturunan kami sampai hari kiamat ambil bagian dalam usaha dakwah….dan berilah kami rezeki yang halal yang barakah manfaat dunia dan akhirat.
Ya Allah istiqomahkan kami dalam usaha dakwah, dakwah sampai mati dan mati dalam dakwah….Amin

BAYAN MAULANA UMAR PALANPURI TENTANG RUSIA

Maulana Umar Palanpuri
Hampir seluruh orang yang buat usaha dakwah dewasa ini (sekarang tahun 2012), di seluruh dunia mengenali siapa itu Maulana Umar Palanpuri rahmatullah ‘alaih. Beliau dikenali sebagai “Suara Emas Dalam Kerja Dakwah” (Golden Voice of Dakwah Work). Ustadz Hambali dari Malaysia, mengabarkan sewaktu berada di India pada 1990 ketika keluar 40 hari Masturat sempat menghabiskan masa beberapa hari di Markaz Dunia, Madrasah Kasyaful Ulum, Masjid BangoWali, Nizamuddin, India. Ketika itu beliau berkesempatan berada beberapa kali di dalam majlis Maulana Umar Palanpuri rahmatullah ‘alaih.
Pada waktu yang sama juga markaz didatangi rombongan pertama dari Rusia (USSR). Beliau mengatakan bahwa rombongan itu terdiri dari tujuh orang yang pakaiannya, baju dan celananya warnanya sama yaitu warna biru. Sesampainya mereka di markaz kebetulan bersamaan dengan malam perhimpunan mingguan di daerah berkenaan (malam markaz). Semua mereka berada di tempat khas di atas kolah wudhuk berhadapan dengan pintu masjid (sekarang ini sudah tiada). Pada petang itu Maulana Umar Palanpuri rahmatullah ‘alaih memberi bayan (ceramah) yang mana dalam bayan tersebut beliau menyentuh bagaimana asal wujudnya faham Komunis.
Faham Komunis muncul atau terbentuk karena penunaian pembayaran zakat yang terdapat di dalam al-Quran dan Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak dilaksanakan. Akhirnya golongan miskin terpinggirkan dan seterusnya faham ini mulai tampak. Ustadz Hambali mengatakan bahwa Maulana Umar mengulas begitu panjang lebar sehingga tidak menyangka bahwa maulana yang begitu sibuk dengan ilmu agama dan madrasah begitu arif dengan sistem politik serta begitu mahir dengan berbagai idologi yang wujud saat itu.
Di dalam bayan beliau, beliau begitu yakin dengan kedatangan tamu rombongan jamaah pertama dari Rusia itu menjadi titik permulaan perkembangan dan kebangkitan Islam di negara tersebut. Beliau bersumpah dengan nama Allah subhanahu wata’ala bahwa Rusia (USSR) akan pecah satu persatu setelah dua tahun dari sekarang (pada waktu itu tahun 1989). Kata-kata beliau mengejutkan banyak hadirin yang hadir termasuk Ustad Hambali. Ternyata setelah dua tahun kata-kata beliau benar-benar menjadi kenyataan. Satu persatu Negara Kesatuan Rusia telah pecah. Cechnya, Yogoslavia, Cekoslovakia, Bosnia, Serbia, Angustia, Balarus dan lain-lain. Kata-kata beliau dua tahun setelah itu benar-benar terjadi.
Allahu Akbar.
Kadang-kadang bila beliau membaca potongan ayat-ayat Qur’an, irama suaranya begitu sayu menahan tangis sehingga menyentuh perasaan siapa saja yang mendengarnya. Kadang-kadang pula, bila beliau menceritakan kisah Asyash yang beliau nukilkan dari kitab “maarif e mathnawi” karangan Maulana Hakim Muhammad Akhtar serta tafsiran oleh Syeikh Jalaluddin Rumi, beliau akan menangis sambil menahan tangis. Hadirin para jamaah juga turut menangis ini termasuk jamaah luar negeri, Eropah, Amerika serta juga dari beberapa Negara Arab meskipun bayan beliau di dalam bahasa Urdu dan diterjemahkan ke dalam bahasa masing-masing.
Bayannya cukup memberi kesan di dalam hati hadirin yang mendengarnya. Ada beberapa orang tamu luar negeri yang datang ke Markaz Nizamuddin tersebut semata-mata ingin menanyakan sesuatu berkaitan dengan Jamaah Tabligh, namun apabila selesai mendengar bayan dari beliau, jawapan persolan yang akan ditanyakan sudah terjawab di dalam bayan tersebut. Ini diakui sendiri oleh banyak tamu yang datang ke Markaz Nizamuddin.
Telah diceritakan bahwa Maulana Umar Panpuri rahmatullah ‘alaih semasa kecil dipelihara dan dididik oleh ibunya yang terkenal sabagai saorang wanita yang shalehah. Ketika masih kecil beliau menunjukkan tanda-tanda kecerdikan yang mana dengan kecerdikan tersebut membuatkan bapak saudaranya menyekolahkannya mengikut pendidikan sekuler yang ada ketika itu. Namun sebaliknya ibunya yang shalehah itu punya keinginan agar anaknya itu diasuh dengan pengajian dan pendidikan agama yang akhirnya beliau menjadi seorang maulana.
Ketika masih umur kanak-kanak beliau telah menghafal Al-Quran dan ketika remaja beliau seterusnya melanjutkan pelajaran agamanya di Darul Ulum Deoband yang selesai mendapat nilai yang cermelang sehingga mengagumkan guru-guru beliau. Begitu pula di dalam bidang kerohanian, beliau menjadikan Syeikhul Hadis Maulana Zakaria Al-Kandalawi rahmatullah ‘alaih sebagai Syeikh Khalifah beliau.
Seringkali di dalam bayan beliau, tatkala beliau menceritakan mengenai sejarah masa silam beliau, beliau akan menceritakan bagaimana apabila pulang dari madrasah ibunya akan meminta beliau menceritakan apa ilmu yang beliau dapat di madrasah. Ibunya akan memberi perhatian kepada beliau serta berkata, ”Sekarang ini tidak ada yang mendengar melainkan ibu saja namun ibu berdoa suatu hari nanti kamu akan saksikan bahwa ribuan orang akan mendengar apa yang kamu ucapkan.” Bila beliau menceritakan kisah ini, beliau akan menangis terisak-isak di hadapan ribuan dan jutaan manusia yang mendengar bayan beliau. Doa ibu beliau telah pun dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Pada tanggal 21 Mai 1997, jam 1.30 petang bersamaan hari Rabu, beliau telah dipanggil oleh Allah subhanahu wa ta’ala pulang ke rahmatullah di Nizamuddin, India. Hal ini terjadi setelah beliau beserta beberapa orang lama dalam usaha dakwah dan tabligh dari Nizamuddin bersafar ke Ijtimak Agra dan di dalam perjalanan, beliau telah jatuh sakit serta pulang kembali ke Delhi. Kemudian beliau dimasukan ke Rumah Sakit dan setelah dibolehkan pulang, setelah itu beliau diserang sakit jantung dan meninggal dunia.
Ustadz Hambali mengatakan bahwa pada sekitar tahun 80an dan awal 90an beliau begitu suka dengan jamaah dari Malaysia serta akan menyapa serta bersarapan pagi bersama jamaah dari Malaysia. Kesukaan beliau dengan jamaah Malaysia karena ketika itu kebanyakan yang datang ke markaz Nizamuddin adalah orang-orang muda belaka.
Pengorbanan beliau terhadap agama memberi manfaat yang banyak kepada banyak manusia yang datang ke Nizamuddin, India.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan cahaya di kuburnya dan menerima pengorbanannya. Allaahummaghfir lahuu warhamhuu wa’aafihii wa’ fuanhu. Amin !

LAPORAN MIMPI DAN PENGALAMAN SYAIKH ABDUR RAHMAN AS SUDAIS DENGAN JAMAAH DAKWAH

Syaikh Abdur Rahman as Sudais
Sumber karguzari (laporan) ini di sunniforum. Kemudian disebarkan  oleh rekan kita di Fb. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberi taufik dan hidayah kepada kita dan seluruh umat Islam untuk memahami dan menghargai usaha/ kerja agama yang mulia ini.
1.Karguzari Jamaah Khuruj
Satu jamaah di dalam perjalanan khuruj ke United Kingdom (Inggris), pesawat berhenti (sementara) di lapangan terbang Moscow, Rusia. Seorang daripada kami diputuskan untuk mengumandangkan azan dan seorang lagi menjadi imam setelah kami bermesyuarat. Selepas menyempurnakan solat, kami melihat Imam Masjidil Haram, Syaikh Abdur Rahman as Sudais turut bersama-sama kami di dalam shalat itu.
Syaikh telah meletakkan tangannya di bahu kami dan berkata, "Antum min Jama'atid Da'wah?" (Adakah anda semua daripada jemaah da'wah?') Kami menjawab, "Alhamdulillah, kami sedang berada di jalan Allah, dan kami berhenti di sini buat sementara waktu (transit ke UK (Inggris))."
Syaikh tersenyum kepada kami dan berdoa dan berkata; "Di dalam dunia ini yang penuh dengan kemungkaran, tiada jamaah yang dilihat membawa kebaikan seperti yang kamu semua lakukan."
Allah subhanahu wa ta’ala telah memberi Syaikh kecintaan kepada kami, sehingga beliau telah memberi kartu nama beliau kepada kami dan berkata, "Kapan saja kamu datang ke Mekkah untuk Haji, umrah atau apa saja, temuilah saya."
Setelah beberapa lama dari peristiwa itu, beberapa orang daripada jamaah itu pergi ke Mekkah. Mereka hendak berjumpa dengan Syaikh tetapi pengawal keselamatan telah menghadang mereka. Namun, selepas menunjukkan kartu nama yang diberi oleh Syaikh, mereka membolehkan jamaah itu berjumpa dengan Syaikh.

Syaikh Abdur Rahman as Sudais memeluk mereka dan mengelu-elukan kedatangan jamaah itu, dan memperkenalkan jamaah dengan ulama-ulama besar di sana dan berkata, "Kami adalah Imam-Imam bagi dunia ini dan mereka (jemaah itu) adalah Imam kami, kami pernah bersolat di belakang mereka."

LAPORAN MIMPI SYAIKH AS SUDAIS
Pada suatu malam, Syaikh Abdur Rahman Sudais, Imam Masjidil Haram melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam mimpinya. Di dalam mimpinya itu, satu jenazah sedang diangkat dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang menunggu jenazah itu. Syaikh Sudais bertanya jenazah siapakah itu, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya bahwa jenazah itu adalah jenazah Umar Palanpuri dari al-Hind (benua India).
Setelah bangun daripada tidurnya, Syaikh Sudais mencari tahu  siapakah Umar Palanpuri dan kemudian diberi tahu bahwa Umar Palanpuri adalah seorang Maulana besar di dalam Jamaah Tabligh dan baru saja meninggal dunia. Kemudian, beliau menulis satu surat takziah kepada anak Maulana Umar Palanpuri, Maulana Yunus, di mana beliau telah meriwayatkan mimpi beliau itu.
Maulana Yunus Palanpuri kemudiannya telah membaca surat daripada Syaikh Sudais kepada saudara-saudara Arab yang berada di perhimpunan di Nizamuddin, Delhi. Salah seorang daripada saudara Arab yang hadir di perhimpunan itu meriwayatkan kisah ini kepada bapa saya, dan daripada saya kini telah sampai kepada kamu sekalian.
Syaikh Abdur Rahman as Sudais menziarahi Masjid Madni markaz tabligh di Karachi, Pakistan pada 18.7.2010. Rekan-rekan seusaha di fb dalam perbincangan karguzari ini, memberi karguzari bahwa Syaikh As-Sudais pernah menghadiri Ijtima Tonggi dan pernah khuruj 40 hari ke Afrika. Boleh menuju pautan nota Hanif.
Sumber :http://karkuzaridakwahiman.blogspot.com/2010/08/karkuzari-mimpi-pengalaman-shiekh-abdur.html
Masjid-masjid Indah di Rusia 
01-mosque-in-ufa-e1286933529301789px-Saint_Petersburg_Mosque450px-Kazan_Huzayfa_mosqueBlue_mosket_kazan
Atkarsk._Cathedral_mosqueA mosque in UfaBeloretsk_MosqueBornay_mosque
50472800Central-Mosque-tashkentCentral Masjid of Almaty (capital of kazakistan, formerly in russia)Chita_MosqueDSC_63d'lin@r59OLYMPUS DIGITAL CAMERAgallery_2996_580_495950Hamza2General view of the Shakh-i Zindeh mosque (evening photo), Samarkand.Ilshats_mosque_Iran_MoscowKazan_Burnayev_mosqueKazan Ramazan mosqueKazan_Shamil_mosque_Kaban_lakeKazanjSultanaMoskeoLjalja-TjulpanMasjid In Moscowmoscow-cathedral-mosqueMoscow_Historical_mosqueKONICA MINOLTA DIGITAL CAMERAMosque_-Kul_Sharif-Mosque of the city VolzhskMosque in Tver, Russia, built in 1906 by B. G. Polyak.Mosque_PermMosque_TverMuslim Mosque in RussiaMuxtarov_mosque_VlzN.A.Naidenov_(1884)._Views_of_Moscow._69._MosqueNizhny Novgorod Cathedral mosqueNizhny-Novgorod-Mosque-and-Ski-Jump-C0273Orenburg_Main_mosqueOrenburg_oblast_Buguruslan_MosqueOrenburg_oblast_Kargala_Double-minaret_mosqueOrenburg_oblast_Kargala_White_mosqueOrenburg_oblast_Severnoye_MosqueOrenburg_Ramazan_mosquePokhvistnevo in Samara OblastRyazan_oblast_Kasimov_Khan_mosquesaint-petersburg-mosque-in-russiaSaratov_Mosquescan0016Screen shot 2011-10-01 at 12.11.54 AMScreen shot 2011-10-01 at 12.33.13 AMShelkovo-mosqueThe_Thousandth_Anniversary_of_Islam_MosqueTlt_islamTown_of_Karachaevsk_central_mosque._Russia,_Karachaevo-CherkessiaYaroslavl_cathedral_mosque_01Town_of_Karachaevsk_central_mosque._Russia,_Karachaevo-CherkessiaYaroslavl_cathedral_mosque_01The mosque is located in the village OyskharThe mosque in the village of GordaliTerek_MosqueSoltanMosqueShelkovo-mosqueScreen shot 2011-10-01 at 12.33.13 AMMosques in YekaterinburgNurullah_MosqueMosqueKavkazMosque_0005Mosque_TverMosque in uchalyMosque of the city VolzhskMechetVladikMendeleyevsk mechetMoscow_Cathedral_Mosque_2008OLYMPUS DIGITAL CAMERAMechet_25_prorokovMechet_SalavatAcem_MosqueOLYMPUS DIGITAL CAMERA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar