Pages

Rabu, 08 Agustus 2012

36. RASULULLAH MENCINTAI DAKWAH

Mencintai Da’wah dan  Meresapkannya ke dalam Hati

Ath-Thabarani meriwayatkan dari Ibnu Abbas mengenai firman-Nya: ”Maka diantara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Dan ayat-ayat Al-Qur’anyang semisal ini , dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. Sangat menginginkan agar seluruh umat manusia mau beribadah dan membai’at beliau dalam satu perjanjian. Maka Allah ‘’azza wa jalla memberitahukan kepada beliau bahwa seseorang tidak akan beriman kecuali orang yang telah ada ketetapan dari Allah didalam Lauh al-Mahfuzh, bahwa dia termasuk orang yang merugi. Kemudian Allah ‘azza wa jalla berfirman kepada Nabi-Nya: “Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu karena mereka tidak beriman, jika Kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya. (Al-Haitsami,7/85, berkata: Semua perawinya dapat dipercaya, tapi Ali Bin Abi Thalib tidak  mendengar langsung dari Ibnu Abbas.


Beliau saw. Menda’wahi Kaumnya Saat Kematian Abu Thalib

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abu Abbas, dia berkata: ”Ketika Abu Thalib sakit, sekelompok pemuka bangsa Quraisy masuk menemuinya, di antaranya Abu Jahl sendiri. Sesungguhnya keponakanmu itu mencaci tuhan-tuhan kami,berbuat ini dan itu, dan berkata ini dn itu.Bila engkau panggil dia, maka kami akan mencegahnya.” Abu Thalib pun memanggil beliau sedang beliau datang dan masuk ke rumah pamannya.Saat itu diantara mereka dan Abu Thalib ada tempat kosong sebesar tempat duduk satu orang.Abu Jahl-la’natullah- khawatir, kalau Nabi duduk disamping Abu Thalib niscaya akan merasa kasian kepadanya. Maka Abu Jahl pun melompat dan duduk ditempat tersebut. Maka Rasulullah saw. Tidak mendapatkan tempat duduk di dekat pamannya sehingga beliau duduk didekat pintu. Abu Thalib berkata kepada beliau: “Hai keponakanku! Mengapakah kaummu sampai mengadukan perihalmu dan menuduh kamu mencaci tuhan mereka dan kamu pun berkata ini dan itu?” Merekapun banyak berkomenter terhadap beliau.Rasulullah saw. Menjawab: “wahai pamanku! Sesungguhnyaaku menginginkan mereka itu diatas satu kalimat yang bila mereka mengatakannya, maka seluruh orang Arab akan  tunduk kepada mereka dan seluruh orang asing akan membayarkan jizyah kepada mereka.” Mereka pun terkejut karena ucapan beliau itu, lalu mereka berkata: “Satu kalimat saja! Baiklah, demi bapakmu, sepuluh kalimat pun kami sanggup. Apakah kalimat itu?” Abu Thalib berkata: ”Kalimat apakah itu hai keponakanku?” Beliau saw. menjawab: “Laa Illaha Illallah.”Maka mereka berdiri dalam keadaan terkejut dan mengibaskan pakaian mereka seraya berkata: “Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat mengherankan.” Dengan kejadian di atas turunlah ayat di atas sampai firman-Nya: Dan sebenarnya mereka belum merasakan azab-Ku.(QS. Shad: 8). (Demikian diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad, An-Nasa’i, Ibnu Abi Hatim, dan Ibnu Jarir semua pada bab tafsir masing-masing. At-Timidzi meriwayatkannya dan berkata: Hadis Hasan.Demikian juga di kitab tafsir Ibnu Katsir  (4/28); al-Baihaqi (9/188) dan al-Hakim (2/432)juga meriwayatkan hadis tersebut dengan makna sama, dan berkata: Hadis ini sahih sanadnya, akan tetapi al-Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Adz-Dahabi berkata: Hadis ini sahih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar