Pages

Rabu, 08 Agustus 2012

39. NIAT IKHLAS DALAM USAHA DAKWAH


Mengikhlaskan Niat dalam Jihad di Jalan Allah

Tiada pahala bagi orang yang bertujuan dunia dan popularitas          
Diriwaayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Ibnu Hibban dalam kitab shahih-nya, juga oleh al-Hakim dengan singkat dan disahihkan olehnya, dari Abu Hurairah ra., bahwa seseorang lelaki bertanya, “Wahai Rasulullah, ada seorang lelaki yang keluar berjihad dengan tujuan harta benda dunia.” Jawab Rasulullah saw., “Tiada pahala baginya.” Orang-orang menganggap jawaban itu sangat berat, lalu mereka berkata kepadanya, “Ulangilah pertanyaan itu kepada Rasulullah saw., barangkali engkau belum menyatakannya dengan jelas.” Maka lelaki itu berkata, “Wahai Rasulullah! Ada seorang lelaki yang ingin berjihad di jalan Allah kerena ingin mencari harta benda dunia.” Rasulullah saw. bersabda, “Tiada pahala baginya.” Orang-orang menganggap jawaban itu sangat berat, dan mereka berkata, “Ulangilah pertanyaan itu kepada Rasulullah saw.!” Maka lelaki itu bertanya kepada beliau untuk ketiga kalinya, “Ada seorang lelaki yang ingin berjihad di jalan Allah karena ingin mencari harta benda dunia.” Rasulullah saw. bersabda, “Tiada pahala baginya” Demikian tercantum dalam kitab at-Targhib (juz 2, hal. 419).
Dalam riwayat Imam Abu Dawud dan an-Nasa’i, dari Abu Umamah ra., katanya: Seorang lelaki datang menemui Rasulullah saw. ddan bertanya, “Bagaimana  pendapatmu mengenai seorang lelaki yang berperang untuk mencari pahala dan pujian menusia terhadap dirinya. Apakah yang akan diperolehnya?” Rasulullah saw. menjawab, “Ia tidak akan memperoleh apa pun.” Lelaki itu mengulangi pertanyaanya tiga kali, dan Rasulullah saw. menjawab, “Ia tidak akan memperoleh apa pun.” Kemudian beliau bersabda, “Sesungguguhnya Allah tidak akan menerima suatu amalan kecuali bila dilakukan dengan ikhlas dan ditujukan untuk mencari ridha-Nya.”
Demikian tercantum dalam kitab at-Targhib (juz 2, hal. 421).
Kisah Quzman
Imam Ibnu Izhaq meriwayatkan dari Asmin bin Umar bin Qatadah ra., katanya: Terdapat seorang leaki asing di antara kami yang tidak diketahui siapa dia. Dia biasa dipanggil dengan nama Quzman. Apabila disebutkan namanya, Rasulullah saw. selalu mengatakan, “Sesungguhnya dia termasuk penghuni neraka.” Sebelumnya ketika terjadi perang Uhud, orang itu berperang dengan dahsyatnya sehingga dia berhasil membunuh delapan atau tujuh orang musyik sendirian. Ia adalah orang yang sangat kuat. Kemudian ia tertahan oleh cidera dan dibawa kekampung Bani Zharaf. Beberapa lelaki Muslim berkata kepadanya, “Demi Allah, engkau telah menunjukkan kekuatanmu sampai musuh mencederaimu pada hari ini, hai Quzman! Maka bergembiralah.” Tanya Quzman, “Dengan apakah aku akan bergembira? Demi Allah, aku tidak berperang kecuali demi kebanggaan kaumku. Jika bukan karena itu, aku tidak akan berperang.” Ketika cideranya semakin parah, ia mengambil sebatang anak panah dari wadahnya kemudian membunuh dirinya sendiri.
Demikian tercantum dalam kitab al-Bidayah (juz 4, hal.36).

        
        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar