Pages

Kamis, 15 November 2012

79. BAYAN SYURA PAK CECEP 1

ALLAH MAHAKUASA MAKHLUK TAK KUASA
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُبِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai manusia, sembahlah Tuhan-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa (QS. Al Baqarah : 21)
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath Thalaq : 12)
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dengan kehendak Allah segalanya bisa terjadi. Allah Mahakuasa, mahluk tak kuasa. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Bila kita taat kepada Allah, maka seluruh doa kita akan dikabulkan.
Manusia punya keingininan atau kehendak. Allah juga punya kehendak. Bila kehendak manusia berlawanan dengan kehendak Allah, maka kehendak Allah yang akan berlaku. Kalau kita taat kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan keinginan kita. Taat kepada Allah adalah menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Bila kita tidak mengamalkan agama, maka segala bencana akan datang. Bila banyak bencana yang menimpa kita, jangan menyalahkan orang lain, tapi salahkan diri sendiri.
Bila kita mentaati segala perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannnya, bukan hanya di Akhirat kita akan bahagia. Di dunia pun sudah bahagia. Hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Agama adalah untuk kepentingan manusia, kita, bukan untuk kepentingan Allah. Allah tidak butuh ketaatan kita, tapi kita butuh taat kepada Allah. Jangan terpengaruh dengan orang yang tak beriman. Tapi ikuti cara hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak ada cara lain untuk memdapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di Akhirat selain mengikuti cara hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Misalnya sebagai anggota Polri atau TNI atau jabatan apapun, maka jadilah orang yang jujur, yang amanah, jangan khianat, jangan korupsi, jangan mengambil hak orang lain. Bila kita mempunyai pemimpin yang tidak amanah, jangan salahkan siapa-siapa. Itu kesalahan kita. Bila kita semua taat kepada Allah, maka Allah akan berikan kita pemimpin yang baik dan amanah. Sebaliknya, bila kita tidak taat kepada Allah, maka Allah akan turunkan pemimpin yang zalim.
Untuk memperbaiki umat, maka kita harus ajak semua orang untuk taat kepada Allah, baik istri, anak, tetangga dan lain sebagainya. Hanya dengan ketaatan kepada Allah, maka semua masalah akan terselesaikan.
Allah telah memberikan contoh.124 ribu Nabi dan Rasul telah diturunkan Allah untuk memperbaiki umat agar taat kepada Allah. Kunci untuk menyelesaikan segala masalah adalah taat kepada Allah. Bila kita semua taat kepada Allah, maka Allah yang akan menyelesaikan segala masalah kita.
Semua mahluk yang ada di langit dan di bumi, taat kepada perintah Allah. Gunung meletus atas kehendak Allah. Demikian juga banjir dan Tsunami, hanya bisa terjadi atas kehendak dan izin Allah. Allah berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar Rum : 41)
Apabila kita melakukan amal kebaikan, maka balasannya kebaikan juga. Sebaliknya bila kita melakukan amal (perbuatan) buruk, maka balasannya juga keburukan. Sewaktu Nabi Muhmmad shallallahu ‘alaihi wasallam Isra’ Mi’raj, beliau melihat sesuatu yang turun dan yang naik dari langit ke bumi atau sebaliknya. Yang naik adalah amal-amal dari manusia, sedang yang turun adalah balasan-balasan dari Allah kepada manusia.
Allah mengirim 124 ribu Nabi dan Rasul ke dunia agar manusia menjadi baik. Agar manusia beriman kepada yang ghaib. Jangan hanya menggunakan akal, tapi gunakan iman. Ada seorang yang tidak percaya, bagaimana mungkin dengan menjalankan shalat kok bisa mendatangkan rezeki?. Dengan shalat akan menjauhkan kita dari kesempitan hidup?. Tak mungkin. Allah berfirman :
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha : 132)
Coba perhatikan seorang polisi lalu lintas, yang menggerakkan kedua tangannya untuk mengatur lalu lintas di persimpangan jalan. Kalau dilihat, apa manfaat dia susah payah berdiri di tengah panas sinar matahari?. Ternyata dia menjalankan tugas sebagai polisi lalu lintas. Dia tak perlu bertanam padi atau memelihara ayam untuk makannya. Ternyata dia mendapat gaji dari Pemerintah untuk menjamin hidupnya, hanya karena dia taat menjalankan tugasnya.
Nah bagaimana bila kita taat menjalankan segala perintah Allah?. Raja dari semua raja. Tentu Allah yang Maha Kuasa, Yang Maha Memberi Rezeki, akan menjamin rezeki kita, dan akan menjauhkan kita dari kesempitan hidup. Siapa yang lebih baik dari Allah yang menjamin rezeki kita?. Tidak ada! Maka yakinlah, bahwa dengan shalat dapat mendatangkan rezeki, asalkan ditunaikan dengan sungguh-sungguh dengan penuh keikhlasan. Bila ingin bahagia di dunia dan akhirat, maka amalkan agama dengan sempurna.
Misalnya untuk memilih Presiden, diadakan Pemilu, lalu terpilih Presiden. Bila yang terpilih seorang bandit, tapi bila rakyatnya baik, takwa kepada Allah, dan kita bantu Presiden dan kita doakan, maka Presiden yang jahat itu akhirnya berubah jadi baik. Sebaliknya, saat Pemilu terpilih seorang Presiden yang baik, tapi karena rakyatnya tak beriman dan tak menjalankan Agama dengan baik, maka Presiden yang tadinya baik akan berubah jadi jahat.
Contoh lain. Nabi Ibrahmim ‘alaihis salam saat dimasukkan ke dalam api yang menyala selama 40 hari oleh Raja Namruz. Tamppak di mata manusia pasti Nabi Ibrahim ‘alaihis salam menderita dan akan binasa. Tapi karena Nabi Ibrahim ‘alaihis salam beriman dan taat kepada Allah, maka Allah perintahkan kepada api agar jadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam merasa nyaman, tak merasakan panas sama sekali, malah seperti di ruang AC. Allah Maha Kuasa berbuat segala sesuatu atas hamba-hambanya.
Bila Allah Kuasa memberikan kebahagiaan saat kita ada di dalam rumah gedung yang mewah, Allah juga bisa memberikan kebahagiaan pada kita walaupun dalam rumah gubug. Bila kita ingin meningkatkan penghasilan, tak perlu kerja di luar negeri jadi TKI apalagi TKW, tapi tingkatkan amal. Insya Allah rezeki kita akan lebih banyak dan berkah.
Ada sebuah hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bila kit melakukan tiga amal buruk, maka akan mendapat empat keburukan sebagai akibatnya. Tiga amal buruk itu adalah: 1. Membangun gedung-gedung yang tinggi, 2. Pernikahan yang mewah. 3. Ulama dimusuhi atau tidak digubris nasihatnya, Maka akibatnya Allah turunkan azab berupa: 1. Pemimpin yang dzalim. 2. Pejabat yang tidak amanah. 3. Harga-harga melambung tinggi dan 4. Dicabut Keberkahan.
Bidang ekonomi, yang menaikkan atau menurunkan harga adalah Allah. Yang menjadikan kemarau atau banjir adalah Allah, gagal panen yang menentukan Allah. Harga cabai lebih Rp.100 ribu atas kehendak Allah. Untuk memperbaiki ekonomi bukan dengan tenaga ahli S3, doctor dan lain-lain, tapi dengan memperbaiki amal.
Dalam bidang kesehatan, penyakit datang akibat kita melakukan dosa, tak bisa mengandalkan rumah sakit atau dokter. Contohnya Amerika, rumah sakit paling modern, tenaga dokter paling ahli dan banyak. Tapi rumah sakit semakin penuh, semakin banyak yang sakit. Di zaman para sahabat, tidak ada rumah sakit, tidak ada dokter, tapi tidak ada yang sakit, padahal makanan mereka sangat sederhana bahkan sering lapar. Karena mereka mengamalkan Agama dengan sempurna.
Karena praktek seks bebas dan perzinahan, maka timbul penyakit yang tak ada obatnya, yaitu AIDS. Itu merupakan hukuman dan peringatan dari Allah. Bila tidak ada perzinahan lagi, maka penyakit-penyakit itu akan diangkat oleh Allah. Selesaikan semua masalah dengan amal Agama.
Contoh lain, untuk menghindari penyakit malaria, maka oarng disuruh membersihkan got, tapi manusia tidak taat kepada Allah. Lalu Allah turunkan nyamuk yang suka dengan air yang bersih, yaitu nyamuk demam berdarah. Jadi yang penting, disamping membersihkan got, juga bersihkan diri dari dosa, taat kepada perintah Allah.
Dalam rumah tangga juga begitu. Siapa yang ingin bahagia dalam rumah tangganya, maka perbaiki hubungan dengan Allah, amalkan Agama dalam rumah. Barangsiapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungannya dengan manusia, baik dalam keluarga maupun masyarakat.
Istri yang cantik dapat memberi kebahagiaan, tapi tidak sedikit orang yang mempunyai istri cantik justru jadi bencana, karena istrinya selingkuh misalnya. Sebaliknya istri yang berwajah buruk, tidak cantik, belum tentu tidak bahagia. Banyak orang yang mempunyai istri yang tidak cantik lebih bahagia dari yang punya istri cantik.
Nabi Musa ‘alaihis salam saat di Lembah Suci Thuwa, yang mempunyai tongkat yang biasanya digunakan untuk membantunya dalam berbagai keperluan seperti untuk berjalan, memberi makan ternak dan lain-lain. Tapi atas perintah Allah, tongkat itu dilempar dan berubah jadi ular yang besar dan menakutkan, bahkan bisa membinasakan Nabi Musa ‘alaihis salam. Tongkat adalah lambang kebaikan, sedang ular merupakan lambang keburukan. Allah dapat merubah suatu kebaikan menjadi keburukan seketika itu juga, atau sebaliknya dapat merubah suatu keburukan menjadi kebaikan.
وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَىٰ  قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَىٰ غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَىٰ  قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَىٰ  فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَىٰ  قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ ۖ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَىٰ
Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya". Allah berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!" Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula.” (QS. Thaha : 17-21)
Jadi bila kita taat kepada Allah, maka istri kita akan jadi baik, taat pada kita, Tapi bila kita tidak taat pada Allah, maka istri akan jadi “ular” yang akan memnatuk dan membinasakan kita. Begitu juga suatu jabatan, Dengan jabatan dapat menjadi kebaikan, tapi dengan jababatan juga bisa jadi malapetaka, seperti korupsi yang bisa mengirim kita ke penjara.
Dalam kehidupan masyarakat. Bila punya pemimpin yang dzalim, tak perlu berdemo. Perbaiki hubungan dengan Allah, minta kepada Allah, jangan minta kepada manusia. Cara-cara yang dilakukan oleh FPI bukan cara Islami, apalagi dengan cara merusak dan menyakiti manusia.
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ
"Barang siapa yang melihat sesuatu kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, sekiranya tidak mampu maka dengan lidahnya, sekiranya tidak mampu maka dengan hatinya (membenci dalam hati bahwa itu suatu kemungkaran). Yang demikian itu adalah selemah-lemah iman.” (Riwayat Muslim)
Syaikh Maulana Muhammad Yusuf Al Kandahlawi rahmatullah ‘alaih dikritik orang katanya Jemaah Tabligh hanya Amar Makruf saja tak ada Nahi mungkar. Maka beliau katakan : Hadits yang menyebutkan : “Jika kamu lihat kemungkaran maka ‘Fal Yughayyir’ yakni rubahlah bukan hancurkanlah maka lihatlah oleh kalian !! Perubahan hidup mereka dari maksiat kepada taat.”
Antara yang haq (benar) dengan yang bathil, bagaikan antara sinar dengan kegelapan. Dengan yang hak maka yang bathil akan lenyap. Nyalakan lampu, maka gelap akan hilang, akan jadi terang-benderang. Dalam Agama Islam, tak ada kekerasan. Islam itu sendiri berarti damai.
Walaupun ganja dan narkoba misalnya dibakar habis, tapi orang Islam tidak shalat, maka narkoba akan datang lagi. Tapi bila orang Islam shalat dan taat beragama, tak akan mau menghisap ganja atau narkoba. Sekali lagi yang haq akan melenyapkan yang bathil.
Untuk menciptakan suasana damai, bukan dengan kebencian atau tindak kekerasan, tapi dengan dakwah, amar makruf nahi munkar, siang berdakwah, dan malamnya berdoa. Sewaktu tentara Islam menang dan dapat menaklukkan Mekah, tidak ada balas dendam, malah dengan kasih sayang. Akhirnya orang-orang kafir Quraish, berbondong-bondong masuk Islam.
Hindun, istri Abu Sofyan yang pernah memakan hati paman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersumpah tidak akan pernah masuk Islam. Tapi karena akhlak para sahabat yang mulia, akhirnya Hindun masuk Islam juga, Ketika ditanya, mengapa dia masuk Islam melanggra sumpahnya?. Apa jawabnya?. “Saya tidak masuk islam, tetapi Islam yang masuk ke dalam diri saya”. Allahu Kabar.
Jadi kuncinya untuk mengatasi segala kemungkaran saat ini, satu-satunya cara sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah dengan berdakwah dari pintu ke pintu, dari orang per orang, lakukan dengan ikhlas tanpa mengharapkan upah atau balasan dari manusia. Hanya mengharap balasan dan ridho dari Allah. Siang berdakwah, malam berdoa, mengadu dan meminta kepada Allah. Insya Allah semua masalah akan diselesaikan oleh Allah. Amin

Dalam Surat Al Mulk:
إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ  تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ ۖ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ  قَالُوا بَلَىٰ قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِن شَيْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ
“Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir). Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" Mereka menjawab: "Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan (nya) dan kami katakan: 'Allah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar'". (QS. Al Mulk : 7-9)
Nah kita yang sudah diberi hidayah oleh Allah dalam usaha dakwah ini, apakah tidak takut dengan pertanyaan nanti di akhirat: Apakah sudah datang jamaah kesini?. Kewajiban kita hanya berusaha mengajak mereka untuk taat kepada Allah, tapi yang memberikan hidayah adalah Allah.
Yang pasti, bagi yang berdakwah, pasti akan turun hidayah. Kepastiannya sampai diucapkan 12 kali. Tapi hidayah kepada yang didakwahi terserah Allah, apakah akan diberi hidayah atu tidak. Contohnya, semua para ambiya’ mendapat hidayah dan menjadi manusia pilihan Allah karena semua ambiya’ melaksanakan dakwah. Akan tetapi ummat yang didakwahi oleh para ambiya’ ada yang mendapat hidayah (beriman) ada yang tidak mendapat hidayah (kufur)
Allah Maha Kuasa, makhluk tak kuasa. Laa ilaaha illallaah. 4 bulan di jalan Allah. Insya Allah………Sedia
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIYeXTM68DD36zyQysJYWEFZ971FPjMpnm7dxeKDiy-fZvXNV7ChttgGuh8k_xlfve_dgkwgQPjZVV17TQ2bo6g1kzeKJcNmUJGIYfq9HEJgjipOdHPifThJ9-KWM8LBeF0oJ3sUInaNAH/s1600/flowers_025.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar