Pages

Rabu, 21 November 2012

86. ADAM MAKAN DAN MINUM



ADAB MAKAN
http://farm9.staticflickr.com/8037/7949463354_1b303002de.jpg
Islam sungguh indah. Sampai-sampai ketika makanan tersajikan dan hendak disantap, Islam memiliki aturan di dalamnya. Ini semua dilakukan agar ada keberkahan ketika makan.
1. Memakai tutup kepala
2. Cuci tangan dengan air yang mengalir dan berkumur 3 X lalu dibuang ke kiri (fadhilah untuk memudahkan melafadzkan Laailaahaillallaah saat sakaratul maut ) sambil membaca shalawat.
3. Menyiapkan suprah, buah dan garam.
. Do`a buka suprah :
اَللَّهُمَّ ابْسُطْ لَنـاَ مِنْ بَرَكـاَتِكَ وَرَحْمَتِكَ وَرِزْقِكَ وَفَضْلِكَ .


. Do`a makan buah :
 اَللَّهُمَّ بـاَرِكْ لَنـاَ فِى ثَمَرِنـاَ .


. Mencicipi garam dengan jari manis, baca :
بِسْمِ اللهِ هَنِيْأ ً مَّرِيْـأً .


4. Makanan datang , baca do`a :
اّللَّهُمَّ بـاَرِكْ لَنـاَ فِيْمـاَ رَزَقْتَنـاَ وَقِنـاَ عَذَابَ النَّـاَرِ .
Sebagaimana disebutkan oleh An Nawawi dalam kitabnya Al Adzkar,
روينا في كتاب ابن السني عن عبد اللّه بن عمرو بن العاص رضي اللّه عنهما عن النبيّ صلى اللّه عليه وسلم أنه كان يقول في الطعام إذا قُرِّبَ إليه : " اللَّهُمَّ بارِكْ لَنا فِيما رَزَقْتَنا وَقِنا عَذَابَ النَّارِ باسم اللَّهِ "
Telah diriwayatkan dalam kitab Ibnus Sunni dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ketika makanan didekatkan kepadanya, beliau biasa mengucapkan “Allahumma baarik lanaa fii maa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar, bismillah”.
Cara duduk :
. Seperti tahyat awal
. Kaki kanan diangkat kaki kiri diduduki
. Nongkrong ( dalam keadaan perang dan becek )
5. Makan dengan tangan kanan. Makan dari yang terdekat dengan 3 suap pertama menggunakan 3 jari (ibu jari, telunjuk dan jari tengah) sambil membaca :
بِسْمِ اللهِ وَعَلَى بَرَكـاَتِ اللهِ .


Sebelum makan, ucapkanlah “bismillah”, karena syetan akan menghalalkan makanan yang tidak dibacakan “bismillah” ketika makan, dan satu suapan makanan yang tidak dibacakan “bismillah”, akan memberikan kenyang kepada syetan selama 40 hari. Bayangkan kalau 3 suapan makanan yang tidak dibacakan “bismillah” akan mengenyangkan syetan selama 120 hari, dan seterusnya. Kenapa orang yang tidak memperhatikan masalah adab makan ini, sulit sekali atau berat melaksanakan ibadah? Karena syetan telah menundukkannya dan orang tersebut telah memberikan kekuatan kepada syetan untuk selalu menggodanya. Dalam sabda Rasulullah dikatakan syetan yang diutus untuk menggoda orang orang beriman kurus-kurus, sedangkan syetan bagi orang kafir dan munafik gemuk-gemuk, karena mereka makan tanpa membaca “bismillah”.
Hadits yang Membicarakan tentang Membaca “Bismillah”
Hadits pertama
Dari ‘Umar bin Abi Salamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
« يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ » . فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ
"Wahai Ghulam, bacalah “bismilillah”, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu." Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)
Imam Nawawi rahimahullah membawakan hadits di atas dalam kitabnya Al Adzkar pada Bab “Tasmiyah ketika makan dan minum”. (Al Adzkar, Yahya bin Syarf An Nawawi, hal. 217, Darul Hadits Al Qohiroh, cetakan 1424 H).
Ibnu ‘Allan Asy Syafi’i rahimahullah mengatakan ketika menjelaskan perkataan An Nawawi, “Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam Syarh Al ‘Ubab pada bab rukun-rukun shalat, jika disebut tasmiyah, maka yang dimaksud adalah ucapan “bismillah”. Sedangkan jika disebut basmalah, maka yang dimaksud adalah ucapan “bismillahir rahmaanir rahiim”. (Al Futuhaat Ar Rabbaniyah ‘ala Adzkar An Nawawiyah, Ibnu ‘Allan, 5/120, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah,cetakan pertama, 1424 H).
Hadits kedua
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”." (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih)
Hadits ketiga
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Jika kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadiri jamuan makanan, maka tidak ada seorang pun di antara kami yang meletakkan tangannya hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memulainya. Dan kami pernah bersama beliau menghadiri jamuan makan, lalu seorang Arab badui datang yang seolah-oleh ia terdorong, lalu ia meletakkan tangannya pada makanan, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memegang tangannya. Kemudian seorang budak wanita datang sepertinya ia terdorong hendak meletakkan tangannya pada makanan, namun beliau memegang tangannya dan berkata,
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ الَّذِى لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ جَاءَ بِهَذَا الأَعْرَابِىِّ يَسْتَحِلُّ بِهِ فَأَخَذْتُ بِيَدِهِ وَجَاءَ بِهَذِهِ الْجَارِيَةِ يَسْتَحِلُّ بِهَا فَأَخَذْتُ بِيَدِهَا فَوَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنَّ يَدَهُ لَفِى يَدِى مَعَ أَيْدِيهِمَا
"Sungguh, setan menghalalkan makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya. Setan datang bersama orang badui ini, dengannya setan ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang tangannya. Dan setan tersebut juga datang bersama budak wanita ini, dengannya ia ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang tangannya. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya tangan setan tersebut ada di tanganku bersama tangan mereka berdua." (HR. Abu Daud no. 3766, shahih)
Hadits keempat
Dari Wahsyi bin Harb radhiyallahu ‘anhu dari ayahnya dari kakeknya bahwa para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَأْكُلُ وَلاَ نَشْبَعُ. قَالَ « فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ ». قَالُوا نَعَمْ. قَالَ « فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ »
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?" Beliau bersabda: "Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri." Mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." (HR. Abu Daud no. 3764, hasan)
Hadits kelima
وعن رجل خدم النبي صلى الله عليه وسلم : أنه كان يسمع النبي صلى الله عليه وسلم إذا قرب إليه طعاما يقول : بسم الله
Dari seseorang yang mengabdi pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika makanan mendekatinya, beliau mengucapkan “bismillah”. (Disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Kalimuth Thoyyib no. 190, hasan)
Jika kita melihat dari hadits-hadits yang ada, membaca “bismillah” ketika hendak makan diperintahkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan juga menjadi kebiasaan beliau. Maka sudah sepatutnya umat Islam yang selalu ingin meneladani beliau, mengikutinya dalam hal ini.
Intinya, membaca “bismillah” janganlah sampai ditinggalkan di awal makan. Jika melupakannya hendaklah mengucapkan “bismillah awwalahu wa akhirohu”.
Yang dimaksud oleh Ibnu Hajar bahwa makan dengan tangan kanan itu wajib adalah hadits berikut ini,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
Jika salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum, maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula” (HR. Muslim no. 2020).
6. Setelah selesai 3 jari, sebelum makan dengan 5 jari, baca do`a :
جَلاَّ جَلاَ لَـهُ يـاَ وَاسِعَ الْمَغْغِرَةِ .


7. Makan secara berjama’ah (bersama-sama dalam satu nampan) akan lebih barakah. Karena makan berjamaah, jika ada yang enak usahakan dahulukan untuk teman dengan adil. Saat makan usahakan untuk berdzikir kalaupun bicara usahakan bicara agama. Makanlah apa yang ada di hadapan kita, jangan merebut apa yang di hadapan orang lain.
http://aslamattusi.files.wordpress.com/2010/05/32418_115447248492505_100000816915919_90793_4094828_n.jpg


8. Apabila merasakan nikmat ucapkan :
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْـدُ وَلَكَ الشًّكْرُ .


9. Dan yang mendengar mengucapkan :
 اَلْحَمْـدُ ِاللهِ


10. Jika ada makanan yang jatuh, ambil dengan tangan kiri kemudian taruh ditangan kanan lalu dimakan sambil membaca :
اِلَيْـهِ رَشَـدًا .
11. Kalau kotor kita bersihkan dahulu, agar syetan tidak ikut makan sebab berkah makanan itu siapa tahu ada pada makanan yang jatuh tersebut .
Fadhilah :
. Menghindarkan sikap sombong / takabbur
. Agar mata tetap cerah
. Agar pembicaraan mudah dipahami orang
. Mendapat anak yang shaleh.
12. Tidak boleh mencela makanan, disunnahkan memuji makanan, jika ada yang tidak enak / tidak disukai lebih baik ditinggalkan (H.R. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasa`i)
13. Makanan harus habis dan bersih, sebab kita tidak tahu dimana letak keberkahan makanan itu. Selesai makan baca do`a :
اَلْحَمْـدُ ِاللهِ الَّـذِى اَطْعَـمَـنَـا وَسَقَـانـاَ زَجَعَـلَـنـاَ مِنَ الْمُسْلِمِــيْنِ .


Di antara do’a makan juga yang dapat diamalkan dan memiliki keutamaan luar biasa adalah do’a yang diajarkan dalam hadits berikut. Dari Mu’adz bin Anas radhiyallahu ‘anhu, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ. غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath'amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Tirmidzi no. 3458. Tirmidzi berkata, hadits ini adalah hadits hasan gharib)
14. Disunnahkan membersihkan makanan yang ada di jari dengan mulut.
. Jari tengah :  اِتَّـقِ اللهِ  Bertaqwalah kepada Allah “
. Ibu jari :  فَـا تَّـقِ الله َ   Maka bertaqwalah kepada Allah “
. Jari manis : وَاِذَا بَطَشْـتُـمْ
. Telunjuk : بَطَشْـتُـمْ
. Kelingking : جَـبَّـارِيـنَ
15. Cuci tangan dengan air yang mengalir setelah makan, usapkan ke wajah dari kiri ke kanan. Fadhilah agar di hari kiamat muka bercahaya dan apabila dilihat suami akan semakin cantik. Do`anya :

وَاِذَا بَطَشْـتُـمْ بَطَشْـتُـمْ جَبَّـارِيْـنَ .


16. Do`a tutup suprah :
حَمْـدًا كَثِيْرًا طَيِّـبـًا مُبَـارَكـًا فِيْـهِ .


17. Do`a membuang makanan yang tidak termakan :
 فِى سَبِيْـلِ اللهِ


18. Do`a jika terlupa baca do`a mau makan :
 بِسْـمِ اللهِ فِى اَوَّلِـهِ وَاَخِـرِهِ
ADAB MINUM
http://wanitasihat.com/wp-content/uploads/2012/02/glass_of_water_0808_lg_10661967_c6O80CPI7U7J-360x450.jpg
1. Memakai tutup kepala
2. Tidak berdiri, usahakan sambil bersandar
3. Cara memegang gelas : ibu jari di bibir gelas, kelingking di bawah gelas dan 3 jari lainnya melingkari gelas. Fadhilahnya : Agar terhindar dari minuman yang mengandung racun.
4. Baca do`a :
. Air putih :

 وَشَقَـاهُمْ رَبَّـهُمْ شَرَابـاً طَهُوْرًا


. Air susu :
 اَللَّهُـمَّ بـاَرِكْ لَنـَا فِيْـهِ وَزِدْنـَا مِنْـهُ


Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَطْعَمَهُ اللَّهُ الطَّعَامَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ. وَمَنْ سَقَاهُ اللَّهُ لَبَنًا فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَزِدْنَا مِنْهُ
"Barang siapa yang Allah beri makan hendaknya ia berdoa: “Allaahumma baarik lanaa fiihi wa ath'imnaa khoiron minhu” (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan berilah kami makan yang lebih baik darinya). Barang siapa yang Allah beri minum susu maka hendaknya ia berdoa: “Allaahumma baarik lanaa fiihi wa zidnaa minhu” (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan tambahkanlah darinya). Rasulullah shallallahu wa 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada sesuatu yang bisa menggantikan makan dan minum selain susu." (HR. Tirmidzi no. 3455, Abu Daud no. 3730, Ibnu Majah no. 3322. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan)
. Air manis :
 اَللَّهُـمَّ ارْزُقْنِى حَلاَ وَةِ اْلاِيْمَـانِ
Fadhilah : agar tidak keras hati.
5. Diminum 3 tegukan pertama dengan tiap tegukan diawali Basmalah dan diakhiri dengan Alhamdulillah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كان يشرب في ثلاثة أنفاس إذا أدنى الإناء إلى فيه سمى الله تعالى وإذا أخره حمد الله تعالى يفعل ذلك ثلاث مرات
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa minum dengan tiga nafas. Jika wadah minuman didekati ke mulut beliau, beliau menyebut nama Allah Ta’ala. Jika selesai satu nafas, beliau bertahmid (memuji) Allah Ta’ala. Beliau lakukan seperti ini tiga kali.” (Shahih)
Maksud hadits di atas adalah ketika minum hendaklah dengan tiga kali nafas. Pada nafas pertama, sebelum minum ucapkanlah “bismillah”. Selesai satu nafas, ucapkanlah “alhamdulillah”. Nafas kedua dan ketiga pun dilakukan seperti itu.
6. Tidak meniup minuman panas, tunggui sampai dapat diminum ( bila ditiup maka kotoran dari mulut akan mengeluarkan kuman penyakit sehingga penyakit akan lama sembuhnya)
7. Jangan bernafas dalam gelas (H.R. Bukhari – Muslim )
8. Do`a setelah minum :
اَلْحَمْـدُ ِاللهِ الَّذِى سَنـَا نـًا عَذْبـًا فُرَاتـًا فِي رَحْمَتِـهِ مـَاءً وَلَـمْ يَجْعَـلْ بِذُنُـوْبِـهِ .
9. Salah seorang kamu janganlah minum sambil berdiri, maka barangsiapa terlanjur minum berdiri akibat lupa hendaklah dimuntahkan air yang sudah di minumnya ( H.R. Muslim ) .
Bila minum air zam-zam disunnahkan sambil berdiri dan menghadap kiblat (Mutafaq`alaihi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar